Tawanan Sang Mafia

Tawanan Sang Mafia

TSM Bab 1 - Tanda Pengenal

Saat ini waktu sudah menunjukkan jam 5 sore, langit di atas sana nampak cukup cerah. Warna jingga masih belum terlihat jelas.

Dan di sinilah kini Rilly Aditama berdiri, di depan sebuah rumah yang cukup mewah. Banyak bunga mawar putih dan balon berwarna merah muda di teras rumah tersebut. Sedang ada sebuah pesta di rumah ini, perayaan ulang tahun yang ke 2 baby Elsa. Tulisan itu terbaca jelas di pintu masuk.

Rilly mulai melangkahkan kakinya untuk masuk lebih dalam, kedua mata gadis itu bergerak liar mencari seseorang yang sejak tadi sudah dia ikuti, hingga akhirnya terkunci pada sesosok pria di depan sana.

Deg!

Tak jauh dari ambang pintu, Rilly menatap nanar pemandangan di dalam sana.

Kedua matanya nampak berkaca-kaca melihat pemandangan indah itu, lengkap dengan daddanya yang terasa sesak.

Raut wajahnya yang sendu begitu kontras dengan penampilan dia kali ini, seorang wanita cantik dengan gaun yang nampak mempesona.

"Louis," gumam gadis itu, suaranya yang kecil tak mampu terdengar di tengah-tengah nyanyian selamat ulang tahun.

3 tahun dia telah menjalin hubungan sembunyi-sembunyi dengan pria itu- Louis, pria yang membuat hatinya berdebar dan merasakan cinta. Hubungan itu masih menjadi rahasia untuk keluarganya.

1 tahun terakhir Rilly merasakan ada yang berbeda, hatinya berbisik mengatakan bahwa sang kekasih memiliki wanita lain.

Tiap akhir bulan Louis selalu kembali ke negara asalnya, negara X. Tanpa alasan yang jelas.

Dan hari ini, diam-diam Rilly mengikuti. Melakukan penerbangan selama 10 jam, menguntit kemana pun pria itu pergi.

Sampai akhirnya Rilly melihat dengan mata dan kepalanya sendiri, Louis berkumpul dengan anak dan istrinya.

Ya Allah. Batin gadis itu, hatinya kini telah hancur berkeping-keping. Air mata yang sejak tadi menggenang, kini telah jadi tumpah ruah.

Rilly kira Louis punya wanita lain, ternyata dia adalah orang ketiga itu.

Otak Rilly mulai berpikir dengan keras, menyusun kepingan kenangan untuk mencari sebuah kebenaran.

Anak perempuan bernama baby Elsa itu jelas begitu mirip dengan Louis, usianya 2 tahun, sementara hubungan berjalan 3 tahun ini. Itu artinya hubungan mereka terjadi disaat istri pria itu tengah mengandung.

Astaghfirullahaladzim. Jantung Rilly berdenyut nyeri, tubuhnya limbung sampai nyaris jatuh. Dia tak sadar jika di belakang ada seorang pelayan membawa nampan berisi minuman.

Tabrakan itu tak terhindarkan, sampai nampan jatuh dan menimbulkan riuh.

Brak!! seketika itu juga pusat perhatian semua orang tertuju kepada Rilly, termasuk dua mata milik Louis.

Deg! pria itu sama terkejutnya. Sesaat tatapan mereka bertemu, sampai akhirnya Rilly memutus lebih dulu dan segera keluar dari rumah itu.

Membawa hatinya yang sudah hancur lebur.

"Cepat pak! pergi dari sini!!" titah Rilly pada sang supir taksi yang dia minta untuk menunggu.

Rilly tidak lagi menoleh ke belakang, dia tidak tahu saat Louis coba mengejarnya. Tapi langkah pria itu seketika terhenti saat suara kecil yang memanggilnya Daddy terdengar.

"Dad!" teriak baby Elsa.

Ya Allah, batin Louis. Hanya mampu membuang nafasnya dengan begitu berat. Terpaksa membiarkan Rilly pergi begitu saja tanpa penjelasan apapun.

Sudah lebih dari 1 jam mobil taksi yang dinaiki oleh Rilly berputar di kota Servo, kota asing di negara X yang baru pertama kali Rilly datangi.

Gadis itu menangis tanpa suara, hanya air mata yang terus mengalir tanpa henti.

Beberapa kali ingatannya berputar saat sang ibu melarangnya pergi ke negara ini, untuk apa? ada urusan Apa? kenapa mendadak? mama tidak mengizinkan kamu pergi!

Tapi Rilly membangkang dan jadi begini hidupnya sekarang, menanggung luka tanpa darrah.

"Maaf Nona, bisa sebutkan tujuan anda? kita sudah berkeliling lebih dari 1 jam," ucap sang supir, dia tahu bahwa gadis ini bisa membayar semua tagihan, tapi dia hanya merasa iba, hingga ingin tau juga kepastiannya, jika gadis itu tidak punya tempat tujuan, dia bisa mengantarkan ke hotel, villa, atau apapun untuk gadis itu beristirahat.

Tapi jangan disini.

Dan mendengar suara sang supir, Rilly pun akhirnya menghapus air matanya sendiri. Di dunianya yang mendadak suram, dia langsung tersadar akan sekitar.

"Aku ingin pergi ke club malam, bisa mengantarkan aku ke club malam paling besar di kota ini?" tanya Rilly pula, suaranya terdengar serak.

"Baik Nona," jawab supir itu patuh.

Diantara malam yang semakin pekat, mobil itu terus melaju sampai akhirnya tiba di sebuah club malam terbesar di kota ini, club malam Venera Night. Orang-orang di sini sering menyebutnya Club Venight.

Hanya kalangan atas berusia 20 tahun ke atas yang bisa memasukinya.

Dan setelah keluar dari dalam taksi itu, Rilly menatap nanar club malam tersebut. Untuk pertama kalinya akhirnya dia menginjakkan kaki di tempat seperti ini.

Tapi dadda yang terasa sesak membuatnya tak bisa berpikir jernih, satu-satunya yang ingin dia lakukan adalah melupakan semuanya.

Lantas tanpa keraguan sedikitpun, gadis berusia 30 tahun itu segera masuk ke dalam sana.

"Aku tidak bisa Ronald, ku mohon jangan jual aku," mohon seorang wanita di dalam club malam Venight, namanya Cathlen. Pembicaraannya dengan Ronald diiringi dengan suara musik yang berdentum. Lampu sorot warna warna bergerak liar di dalam club tersebut.

Pria yang Cathlen sebut namanya terdiam sesaat, menatap pelaccur kesayangannya yang memohon dengan mata berbinar.

Dia sebenarnya juga mencintai Cathlen, tapi uang dari seorang Mafia telah masuk ke dalam rekeningnya membuat dia tak berkutik. Sebuah jual beli wanitta penggoda untuk jadi anggota mafia tersebut. Wanita yang tak memiliki masa depan hingga siap bergelut di dunia gelap.

Awalnya Cathlen setuju pula untuk transaksi ini, namun saat tau bahwa yang membelinya adalah organisasi paling kejam di negara X, Cathlen seketika ingin mundur.

Organisasi itu tidak akan pernah bisa dia tangani meski menggunakan tubuhnya.

"Jika aku tidak bisa menjalankan perintah pria itu, dia pasti akan membunnuh ku Ron," mohon Cathlen, kini dia menangis.

Dan diantara kegundahan itu tiba-tiba Ronald melihat seorang wanita cantik masuk ke dalam club ini, sangat cantik sampai membuatnya langsung mengunci, dia adalah Rilly.

Ronald memperhatikan lekat-lekat, dia sangat menghapal semua orang yang sering berkunjung di club malam ini dan wajah itu nampak begitu asing.

Tatapan Ronald yang intens membuat Cathlen jadi mengikuti arah pandang pria itu. Sampai akhirnya dia juga bisa melihat wanita tersebut.

"Tanda pengenal mu adalah syal merah ini, jadi berikan syal merah ini pada wanita itu dan kita segera pergi," putus Ronald.

Terpopuler

Comments

Andi Rizh

Andi Rizh

maaf judul novel sebelumnya apa ya??

2024-10-16

0

rin

rin

walah ini beda sama kk2 nya 😱😅😷

2024-10-01

0

andi hastutty

andi hastutty

Waduh

2024-08-16

0

lihat semua
Episodes
1 TSM Bab 1 - Tanda Pengenal
2 TSM Bab 2 - Black Venom
3 TSM Bab 3 - Liam Anderson
4 TSM Bab 4 - Harus Keluar Dari Tempat Ini
5 TSM Bab 5 - Menurut lah Padaku
6 TSM Bab 6 - Kamu Adalah Cathlen
7 TSM Bab 7 - Keputusan Rilly
8 TSM Bab 8 - Seseorang Yang Tepat
9 TSM Bab 9 - Di Rumah Seorang Mafia
10 TSM Bab 10 - Sedih Sekali Rasanya
11 TSM Bab 11 - Selalu Terbayang
12 TSM Bab 12 - Percobaan Pertama
13 TSM Bab 13 - Sedikit Terganggu
14 TSM Bab 14 - Seperti Nerraka
15 TSM Bab 15 - Mengikuti Alur
16 TSM Bab 16 - Rencana Selanjutnya
17 TSM Bab 17 - Bunnuh Saja Aku
18 TSM Bab 18 - Terdiam Seribu Bahasa
19 TSM Bab 19 - Terasa Berbeda
20 TSM Bab 20 - Sebuah Folder
21 TSM Bab 21 - Tidak Membalas
22 TSM Bab 22 - Kesepakatan
23 TSM Bab 23 - Penipu Menjijjikkan
24 TSM Bab 24 - Tak Punya Pilihan
25 TSM Bab 25 - Tak Tertandingi
26 TSM Bab 26 - Pelampiiasan Amarah
27 TSM Bab 27 - Pertanyaan Rilly
28 TSM Bab 28 - Melihat Semuanya
29 TSM Bab 29 - Kebohongan
30 TSM Bab 30 - Target Terkunci
31 TSM Bab 31 - Serba Pura-pura
32 TSM Bab 32 - Sakitnya Terasa Nyata
33 TSM Bab 33 - Gadis Yang Spesial
34 TSM Bab 34 - Mengalir Begitu Saja
35 TSM Bab 35 - Prediksi Liam
36 TSM Bab 36 - Ada Yang Tidak Beres
37 TSM Bab 37 - Mencurigakan
38 TSM Bab 38 - Sesuai Rencana
39 TSM Bab 39 - Mati Rasa
40 TSM Bab 40 - Aroma Parfum
41 TSM Bab 41 - Garis Bibir
42 TSM Bab 42 - Selalu Berkata Tidak
43 TSM Bab 43 - Jangan Gunakan Perasaan mu
44 TSM Bab 44 - Firasat
45 TSM Bab 45 - Hidup Sendirian
46 TSM Bab 46 - Negosiasi
47 TSM Bab 47 - Sebuah Janji
48 TSM Bab 48 - Bukan Bagian Dari Black Venom
49 TSM Bab 49 - Baik-baik Saja
50 TSM Bab 50 - Perpisahan
51 TSM Bab 51 - Louis
52 TSM Bab 52 - Keputusan Sang Kakak
53 TSM Bab 53 - Memeriksa Secara Langsung
54 TSM Bab 54 - Bantu Aku
55 TSM Bab 55 - Seperti Keajaiban
56 TSM Bab 56 - Ingin Berlari
57 TSM Bab 57 - Keputusan Final
58 TSM Bab 58 - Di mana?
59 TSM Bab 59 - Suara Rilly
60 TSM Bab 60 - Satu-satunya Keahlian
61 TSM Bab 61 - 100 Persen
62 TSM Bab 62 - Menjalankan Tugas
63 TSM Bab 63 - Merubah Segalanya
64 TSM Bab 64 - Black Venom Fried Chicken
65 TSM Bab 165 - Malaikat Tampan
66 TSM Bab 66 - Langsung Eksekusi
67 TSM Bab 67 - Putri Salju
68 TSM Bab 68 - Masih Ada Yang Lain
69 TSM Bab 69 - Bicara Dengan Layar Komputer
70 TSM Bab 70 - Janji
71 TSM Bab 71 - Lebih Butuh Kamu
72 TSM Bab 72 - Cincin
73 TSM Bab 73 - Izin Pesta
74 TSM Bab 74 - Sangat Enak
75 TSM Bab 75 - Pembuat Ulah
76 TSM Bab 76 - Awal Mula
77 TSM Bab 77 - Kartu Nama
78 TSM Bab 78 - Dassar Pembunnuh
79 TSM Bab 79 - Tak Seirama
80 TSM Bab 80 - Kalian Di Sini?
81 TSM Bab 81 - Setengah Matti
82 TSM Bab 82 - BRUGH!
83 TSM Bab 83 - Ciuman Rindu
84 TSM Bab 84 - Dua Kata
85 TSM Bab 85 - Bayi Koala
86 TSM Bab 86 - Masa Lalu
87 TSM Bab 87 - Terbayar Lunas
88 TSM Bab 88 - Bola Salju
89 TSM Bab 89 - Kesempatan Hidup Kedua
90 TSM Bab 90 - Tidak Adil
91 TSM Bab 91 - Sebelum Jam 9 Malam
92 TSM Bab 92 - Hanya Bicara Tentang Masa Depan
93 TSM Bab 93 - Saling Berhadapan
94 TSM Bab 94 - Waktu Dan Rilly
95 TSM Bab 95 - Aamiin
96 TSM Bab 96 - Ketegangan Tersembunyi
97 TSM Bab 97 - Dua Penjual
98 TSM Bab 98 - Nyaris Meledak
99 TSM Bab 99 - Aku Frustasi
100 TSM Bab 100 - Mansion Black Venom
101 TSM Bab 101 - Mas Liam
102 TSM Bab 102 - Vampir
103 TSM Bab 103 - Keceplosan
104 TSM Bab 104 - Menunggu Waktu
105 TSM Bab 105 - Rasanya Seperti Sungguhan
106 TSM Bab 106 - Saatnya Melupakan
107 Dream Wedding
108 TSM Bab 107 - Ciuman Panttat Mu
109 TSM Bab 108 - Makin Cinta
110 TSM Bab 109 - Hari H
111 TSM Bab 110 - Ijab Kabul
112 TSM Bab 111 - Sabar
113 TSM Bab 112 - Siap Menerima
114 TSM Bab 113 - Drive Me Crazy Baby
115 TSM Bab 114 - Selamat Datang
116 TSM Bab 115 - Tidak Mau Mengakui
117 TSM Bab 116 - Kalimat Bangga
118 TSM Bab 117 - Dansel Mana?
119 TSM Bab 118 - Hasil Dari Menggunakan Perasaan
120 TSM Bab 119 - Kota Servo
121 TSM Bab 120 - Bagian Dari Black Venom
122 TSM Bab 121 - Tatto Naga
123 TSM Bab 122 - 10 Jam Sebelum Perang
124 TSM Bab 123 - Sudah Pernah Merasakannya
125 TSM Bab 124 - Satu Syarat
126 TSM Bab 125 - Harus Kembali
127 TSM Bab 126 - Cara Yang Terakhir
128 TSM Bab 127 - Entah Menunggu Apa
129 TSM Bab 128 - Posisi Semula
130 TSM Bab 129 - Lari lah Yang Jauh
131 TSM Bab 130 - 10 Pelluru
132 TSM Bab 131 - Perrang
133 TSM Bab 132 - Ada Apa?
134 TSM Bab 133 - Keadaan Rilly
135 TSM Bab 134 - Terlalu Percaya Diri
136 TSM Bab 135 - Jadilah Pelindung
137 TSM Bab 136 - Tidak Ingin Menunggu
138 TSM Bab 137 - Kenapa Rilly Sampai Berkorban Banyak?
139 TSM Bab 38 - Jati Diri
140 TSM Bab 39 - Keadaan Yang Sangat Berbeda
141 TSM Bab 140 - Kurang Nodda Darrah
142 TSM Bab 141 - Saling Terikat Satu Sama Lain
143 TSM Bab 142 - Akan Terus Mengawasi
144 TSM Bab 143 - Tidak Perlu Khawatir
145 TSM Bab 144 - Tiga Kurcaci
146 TSM Bab 145 - Untuk Yang Terakhir Kali
147 TSM Bab 146 - Sakit?
148 TSM Bab 147 - Nikmati Saja
149 TSM Bab 148 - Laporan Keuangan Paling Sederhana
150 TSM Bab 149 - Alasan Sebenarnya
151 TSM Bab 150 - Tutup Mulut
152 TSM Bab 151 - Entahlah
153 TSM Bab 152 - Masam Sekali
154 TSM Bab 153 - Perebut Istri Orang
155 TSM Bab 154 - Menatap Iba
156 TSM Bab 155 - Bulan ke 9
157 TSM Bab 156 - Perubahan Tubuh
158 TSM Bab 157 - Jalan Terbuka
159 TSM Bab 158 - Dua Bayi
160 TSM Bab 159 - Meyakinkan Diri Sendiri
161 TSM Bab 160 - Tawanan Seumur Hidup
162 Perayaan
163 Serge Cindy
164 Black Venom 1 - Satu Kampung
165 Black Venom 2 - Berikan Padaku
166 Black Venom 3 - Dansel Berbeda
167 Black Venom 4 - Sikap Patuh
168 Black Venom 5 - Dapur Yang Sepi
169 Black Venom Bab 6 - Tidak Boleh Terus Berdebar
170 Wanita Sang Tuan Muda
171 Karya Baru Author Lunoxs
172 Secret Agreement
173 Black Venom Bab 7 - Tetap Di Mansion
Episodes

Updated 173 Episodes

1
TSM Bab 1 - Tanda Pengenal
2
TSM Bab 2 - Black Venom
3
TSM Bab 3 - Liam Anderson
4
TSM Bab 4 - Harus Keluar Dari Tempat Ini
5
TSM Bab 5 - Menurut lah Padaku
6
TSM Bab 6 - Kamu Adalah Cathlen
7
TSM Bab 7 - Keputusan Rilly
8
TSM Bab 8 - Seseorang Yang Tepat
9
TSM Bab 9 - Di Rumah Seorang Mafia
10
TSM Bab 10 - Sedih Sekali Rasanya
11
TSM Bab 11 - Selalu Terbayang
12
TSM Bab 12 - Percobaan Pertama
13
TSM Bab 13 - Sedikit Terganggu
14
TSM Bab 14 - Seperti Nerraka
15
TSM Bab 15 - Mengikuti Alur
16
TSM Bab 16 - Rencana Selanjutnya
17
TSM Bab 17 - Bunnuh Saja Aku
18
TSM Bab 18 - Terdiam Seribu Bahasa
19
TSM Bab 19 - Terasa Berbeda
20
TSM Bab 20 - Sebuah Folder
21
TSM Bab 21 - Tidak Membalas
22
TSM Bab 22 - Kesepakatan
23
TSM Bab 23 - Penipu Menjijjikkan
24
TSM Bab 24 - Tak Punya Pilihan
25
TSM Bab 25 - Tak Tertandingi
26
TSM Bab 26 - Pelampiiasan Amarah
27
TSM Bab 27 - Pertanyaan Rilly
28
TSM Bab 28 - Melihat Semuanya
29
TSM Bab 29 - Kebohongan
30
TSM Bab 30 - Target Terkunci
31
TSM Bab 31 - Serba Pura-pura
32
TSM Bab 32 - Sakitnya Terasa Nyata
33
TSM Bab 33 - Gadis Yang Spesial
34
TSM Bab 34 - Mengalir Begitu Saja
35
TSM Bab 35 - Prediksi Liam
36
TSM Bab 36 - Ada Yang Tidak Beres
37
TSM Bab 37 - Mencurigakan
38
TSM Bab 38 - Sesuai Rencana
39
TSM Bab 39 - Mati Rasa
40
TSM Bab 40 - Aroma Parfum
41
TSM Bab 41 - Garis Bibir
42
TSM Bab 42 - Selalu Berkata Tidak
43
TSM Bab 43 - Jangan Gunakan Perasaan mu
44
TSM Bab 44 - Firasat
45
TSM Bab 45 - Hidup Sendirian
46
TSM Bab 46 - Negosiasi
47
TSM Bab 47 - Sebuah Janji
48
TSM Bab 48 - Bukan Bagian Dari Black Venom
49
TSM Bab 49 - Baik-baik Saja
50
TSM Bab 50 - Perpisahan
51
TSM Bab 51 - Louis
52
TSM Bab 52 - Keputusan Sang Kakak
53
TSM Bab 53 - Memeriksa Secara Langsung
54
TSM Bab 54 - Bantu Aku
55
TSM Bab 55 - Seperti Keajaiban
56
TSM Bab 56 - Ingin Berlari
57
TSM Bab 57 - Keputusan Final
58
TSM Bab 58 - Di mana?
59
TSM Bab 59 - Suara Rilly
60
TSM Bab 60 - Satu-satunya Keahlian
61
TSM Bab 61 - 100 Persen
62
TSM Bab 62 - Menjalankan Tugas
63
TSM Bab 63 - Merubah Segalanya
64
TSM Bab 64 - Black Venom Fried Chicken
65
TSM Bab 165 - Malaikat Tampan
66
TSM Bab 66 - Langsung Eksekusi
67
TSM Bab 67 - Putri Salju
68
TSM Bab 68 - Masih Ada Yang Lain
69
TSM Bab 69 - Bicara Dengan Layar Komputer
70
TSM Bab 70 - Janji
71
TSM Bab 71 - Lebih Butuh Kamu
72
TSM Bab 72 - Cincin
73
TSM Bab 73 - Izin Pesta
74
TSM Bab 74 - Sangat Enak
75
TSM Bab 75 - Pembuat Ulah
76
TSM Bab 76 - Awal Mula
77
TSM Bab 77 - Kartu Nama
78
TSM Bab 78 - Dassar Pembunnuh
79
TSM Bab 79 - Tak Seirama
80
TSM Bab 80 - Kalian Di Sini?
81
TSM Bab 81 - Setengah Matti
82
TSM Bab 82 - BRUGH!
83
TSM Bab 83 - Ciuman Rindu
84
TSM Bab 84 - Dua Kata
85
TSM Bab 85 - Bayi Koala
86
TSM Bab 86 - Masa Lalu
87
TSM Bab 87 - Terbayar Lunas
88
TSM Bab 88 - Bola Salju
89
TSM Bab 89 - Kesempatan Hidup Kedua
90
TSM Bab 90 - Tidak Adil
91
TSM Bab 91 - Sebelum Jam 9 Malam
92
TSM Bab 92 - Hanya Bicara Tentang Masa Depan
93
TSM Bab 93 - Saling Berhadapan
94
TSM Bab 94 - Waktu Dan Rilly
95
TSM Bab 95 - Aamiin
96
TSM Bab 96 - Ketegangan Tersembunyi
97
TSM Bab 97 - Dua Penjual
98
TSM Bab 98 - Nyaris Meledak
99
TSM Bab 99 - Aku Frustasi
100
TSM Bab 100 - Mansion Black Venom
101
TSM Bab 101 - Mas Liam
102
TSM Bab 102 - Vampir
103
TSM Bab 103 - Keceplosan
104
TSM Bab 104 - Menunggu Waktu
105
TSM Bab 105 - Rasanya Seperti Sungguhan
106
TSM Bab 106 - Saatnya Melupakan
107
Dream Wedding
108
TSM Bab 107 - Ciuman Panttat Mu
109
TSM Bab 108 - Makin Cinta
110
TSM Bab 109 - Hari H
111
TSM Bab 110 - Ijab Kabul
112
TSM Bab 111 - Sabar
113
TSM Bab 112 - Siap Menerima
114
TSM Bab 113 - Drive Me Crazy Baby
115
TSM Bab 114 - Selamat Datang
116
TSM Bab 115 - Tidak Mau Mengakui
117
TSM Bab 116 - Kalimat Bangga
118
TSM Bab 117 - Dansel Mana?
119
TSM Bab 118 - Hasil Dari Menggunakan Perasaan
120
TSM Bab 119 - Kota Servo
121
TSM Bab 120 - Bagian Dari Black Venom
122
TSM Bab 121 - Tatto Naga
123
TSM Bab 122 - 10 Jam Sebelum Perang
124
TSM Bab 123 - Sudah Pernah Merasakannya
125
TSM Bab 124 - Satu Syarat
126
TSM Bab 125 - Harus Kembali
127
TSM Bab 126 - Cara Yang Terakhir
128
TSM Bab 127 - Entah Menunggu Apa
129
TSM Bab 128 - Posisi Semula
130
TSM Bab 129 - Lari lah Yang Jauh
131
TSM Bab 130 - 10 Pelluru
132
TSM Bab 131 - Perrang
133
TSM Bab 132 - Ada Apa?
134
TSM Bab 133 - Keadaan Rilly
135
TSM Bab 134 - Terlalu Percaya Diri
136
TSM Bab 135 - Jadilah Pelindung
137
TSM Bab 136 - Tidak Ingin Menunggu
138
TSM Bab 137 - Kenapa Rilly Sampai Berkorban Banyak?
139
TSM Bab 38 - Jati Diri
140
TSM Bab 39 - Keadaan Yang Sangat Berbeda
141
TSM Bab 140 - Kurang Nodda Darrah
142
TSM Bab 141 - Saling Terikat Satu Sama Lain
143
TSM Bab 142 - Akan Terus Mengawasi
144
TSM Bab 143 - Tidak Perlu Khawatir
145
TSM Bab 144 - Tiga Kurcaci
146
TSM Bab 145 - Untuk Yang Terakhir Kali
147
TSM Bab 146 - Sakit?
148
TSM Bab 147 - Nikmati Saja
149
TSM Bab 148 - Laporan Keuangan Paling Sederhana
150
TSM Bab 149 - Alasan Sebenarnya
151
TSM Bab 150 - Tutup Mulut
152
TSM Bab 151 - Entahlah
153
TSM Bab 152 - Masam Sekali
154
TSM Bab 153 - Perebut Istri Orang
155
TSM Bab 154 - Menatap Iba
156
TSM Bab 155 - Bulan ke 9
157
TSM Bab 156 - Perubahan Tubuh
158
TSM Bab 157 - Jalan Terbuka
159
TSM Bab 158 - Dua Bayi
160
TSM Bab 159 - Meyakinkan Diri Sendiri
161
TSM Bab 160 - Tawanan Seumur Hidup
162
Perayaan
163
Serge Cindy
164
Black Venom 1 - Satu Kampung
165
Black Venom 2 - Berikan Padaku
166
Black Venom 3 - Dansel Berbeda
167
Black Venom 4 - Sikap Patuh
168
Black Venom 5 - Dapur Yang Sepi
169
Black Venom Bab 6 - Tidak Boleh Terus Berdebar
170
Wanita Sang Tuan Muda
171
Karya Baru Author Lunoxs
172
Secret Agreement
173
Black Venom Bab 7 - Tetap Di Mansion

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!