NovelToon NovelToon
Gagal Menikah Gara-gara Gendut

Gagal Menikah Gara-gara Gendut

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Romansa / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:831.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: Ipah

Menikah adalah cita-cita setiap wanita. Apalagi, ketika menikah dengan laki-laki yang begitu didamba dan dicintai.

Namun apa jadinya, ketika dihari pernikahan itu di gelar, justru mendapat kabar dari pihak mempelai laki-laki. Tentang pembatalan pernikahan?

Hal itulah yang tengah dialami oleh Tsamara Asyifa. Gadis yang berusia 25 tahun, dan sudah ingin sekali menikah.

Apakah alasan yang membuat pihak laki-laki memutuskan pernikahan tersebut?

Lalu, apakah yang Syifa lakukan ketika mendengar kabar buruk itu?

Akankah ia mengemis cinta pada laki-laki yang sangat ia cintai itu? Atau justru menerima takdirnya dengan lapang dada.



Hari pernikahan adalah hari yang begitu istimewa.

Tapi apa jadinya, jika di hari itu justru pihak laki-laki membatalkan pernikahan? Tanpa diketahui apa sebabnya.

Hal itulah yang di alami oleh Tsamara Asyifa.

Akankah ia akan mengemis cinta pada laki-laki yang sangat ia cintai itu, untuk tidak membatalkan pernikahannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ipah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Sengaja mengintai

"Hah, iya benar. Itu kan Tsamara, si gadis gendut." ucap pak Anwar sambil melebarkan matanya, menatap ke arah Tsamara yang tengah membuka pintu gerbang.

"Jadi benar, kalau dia sudah jatuh miskin." gumam Anggara sambil menggelengkan kepalanya.

"Apes sekali ya nasibnya. Untung aku tidak jadi berbesan dengan Abas. Bisa ikut-ikutan bangkrut aku, kalau sampai anakku menikah dengan anaknya. Rumah mewahnya terjual untuk membayar biaya pesta pernikahan, dan sekarang harus hidup di rumah kontrakan. Omong-omong, Ga. Papa jadi takut bangkrut nih, kalau mau mengadakan pesta pernikahan untukmu nanti."

"Duh, papa ngga usah berlebihan seperti itu. Lihat saja, perusahaan papanya Olive. Itu kan jauh lebih besar daripada punya om Abas. Rumahnya juga besar. Pastilah ia jauh lebih kaya dari om Abas. Tenang saja, kalau Anggara menikah dengan Olive, Angga akan minta sebagian atau seluruh biaya pesta pernikahan, Olive yang menanggungnya." ucap Anggara sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Senyumnya tampak sumringah.

"Kamu yakin rencana mu ini akan berhasil?" pak Anwar menatap anaknya serius.

"Yakin, pa. Tenang saja." Anggara melempar senyum penuh keyakinan, dan di balas oleh papanya.

"Ayo, kita kerjain Tsamara, pa." Pak Anwar mengangguk setuju, lalu keduanya keluar dari mobil dan mempercepat langkahnya ke arah gadis gendut yang sedang menutup pagar.

"Jadi kalian sekarang tinggal di sini." ucap pak Anwar dengan suara lantang.

Tsamara dan Soffin terkejut dengan kehadiran mantan calon suami dan mantan calon mertuanya. Ia memang mendengar suara deru mobil yang berhenti di dekatnya. Tapi ia tidak begitu memperhatikannya.

"Memangnya, kalau kami tinggal disini kenapa? Ada masalah dengan kalian?" ucap Tsamara tanpa rasa sopan. Kesopanannya hilang semenjak peristiwa pembatalan pernikahan yang terjadi begitu mendadak.

"Tidak. Kami hanya ingin memastikan saja. Kalau kalian itu memang sudah jatuh miskin. Dan sebenarnya, aku itu cukup curiga. Masa hanya membiayai pesta pernikahan yang seperti itu saja sudah membuat kalian bangkrut. Apa jangan-jangan, sebenarnya kalian itu tidak kaya ya."

"Kami kaya atau tidak, tidak ada hubungannya dengan kamu dan juga anakmu. Yang penting bagi kami, kami sehat, bisa hidup rukun dan semuanya cukup. Karena kekayaan itu tidak dibawa mati. Dengan adanya kejadian kemarin aku sadar, ternyata yang kalian incar itu cuma harta. Iya kan."

"Awalnya bukan karena harta. Tapi aku menyukaimu karena kamu cantik, dan langsing. Di tambah keluarga mu terlihat kaya. Tapi setelah sekian tahun berpisah, badan mu sudah seperti badak bercula satu. Tentu saja aku malu jika harus beristrikan kamu. Aku tampan dan gagah. Tentu saja harus mencari pasangan yang setara. Di tambah lagi, keluarga mu sekarang miskin, membuat ku yakin memutuskan mu." tatapan cinta yang dulu selalu diberikan oleh Anggara untuk Tsamara, kini berubah menjadi tatapan ilfill.

Sekali pun badan Tsamara sudah mengalami sedikit penyusutan, tapi tetap saja tak membuat Anggara kembali meliriknya.

Darah Tsamara mendidih mendengar semua penghinaan yang ditujukan untuk diri dan keluarganya. Ingin rasanya mencakar mulut bau sampah yang tak seperti tidak pernah mengenyam bangku sekolah.

Dengan sekuat tenaga, Tsamara menahan rasa sesak di dadanya. Ia harus menutup mulut kedua laki-laki yang berbau sampah itu dengan cara elegan, tanpa mengotori tangannya. Hal itulah yang membuat Tsamara bersemangat menjalani dietnya.

"Hei! Kenapa kamu diam saja? Bingung mau berkata apa? Ya sudah, tidak usah banyak berkata-kata. Terima nasib saja. Mungkin ini memang sudah takdir mu. Tidak ada laki-laki yang mau denganmu."

"Iya, aku memang lebih baik diam, berhadapan dengan orang-orang yang bermulut sampah seperti kalian. Daripada harus capek-capek meladeni kalian, tapi tidak dapat apa-apa."

"Betul itu, kak. Lebih baik kita segera masuk ke dalam. Karena disini hawanya terlalu panas. Mungkin penghuni neraka sedang turun di sini kak. Hi, serem. Ayo, kak. Buruan masuk rumah." Soffin pura-pura bergidik ngeri, lalu segera menggandeng tangan kakaknya menuju ke rumah.

Sedangkan pak Anwar dan Anggara saling beradu pandang, dan melempar tatapan geram ke arah Soffin dan Tsamara.

Niatnya tadi memang untuk menjatuhkan mental Tsamara, tapi sepertinya gadis itu terlihat kebal. Bahkan adiknya juga berani menghina mereka dengan sebutan penghuni neraka.

Sehingga membuat pasangan ayah dan anak itu geram. Lalu menghentakkan kakinya. Akhirnya keduanya kembali masuk ke mobil. Lalu membanting pintunya dengan keras.

"Lihat, dia. Wanita kok mulutnya tajam sekali. Untung kamu tidak jadi menikah dengannya."

"Iya, pa. Betul itu. Adiknya mulutnya juga tajam. Oh iya, pa. Itu badan si Badak, terlihat kurusan dikit ya. Apa jangan-jangan dia ngga bisa makan enak. Jadi berat badannya turun. Secara papanya kan sudah jatuh miskin."

"Iya, sepertinya betul apa yang kamu ucapkan. Tapi meskipun berat badannya sudah turun, tetap saja mereka sudah miskin. Papa tidak akan merestui kamu kalau menikah dengan orang miskin."

"Tenang, pa. Itu tidak akan terjadi. Jangan ragukan kemampuan Anggara dalam menggaet cewek."

"Hem. Ayo, kita segera pergi dari tempat ini."

"Siap, pa."

1
tarry chantiq
bukae semenjak anggara membatalkan pernikahan.trus belum lama itu anggara menyuruh papanya mengembalikan saham - saham pak abas ya.kok sekarang baru di cabut.
Dewi sumarti
Luar biasa
Leni Ika Wati
dengerin omongan si Anggara jadi kesel sendiri ibarat kata di dunia nyata dia org setengah warah kalo diladeni GK ada habisnya GK diladeni kesel sendiri denger omongannya 🤣🤣
tarry chantiq
bukane masang cincinnya uda ketiga kali ini pas midodareni
Lyssa Ly Alex
Luar biasa
Amalia Khaer
ini si Anggara mata keranjang bnget yaa. GK bisa liat cwe cntik dikit lngsung jelalatan
Amalia Khaer
tiap bahas Tsa, psti tanjakannya slalu ngikut.
Liany Aprilia
angka uangnya Knoba ngga cape rupiah saja ini mengajak pembaca untuk berhitungg
Amalia Khaer
"hanya mengambil selusin". hanya? 😱😱
Mimih Milania
Lumayan
Mimih Milania
Biasa
Amalia Khaer
jengkelin juga y si Anggara ini.
Amalia Khaer
Luar biasa
Amalia Khaer
lahhh SDH punya ank Segede itu msih GK mau dibilangin tua? ampun dah
Amalia Khaer
kasihan, kurang mamahnya. TDK bisa merasakan keseruan mereka.
Amalia Khaer
trnyata soffin laki2 ya 😂😂kirain cwe
MommaBear
Luar biasa
my+ng
👍👍👍👍👍👍👍
Minn
saling kuras menguras
Minn
hahahaha
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!