Seorang siswi kedokteran yang tak lain adalah anak seorang kiyai, suatu saat ayahnya menjodohkan dia dengan anak teman lamannya.
Apesnya laki_laki yan di jodohkan itu, adalah laki_laki yang sangat membencinya dan mendapat fitnah kalau istrinya sudah tidak suci lagi.
Nah kan penasaran jadinya, daripada bertanya_tanya baca aja yukk.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ncess Iren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ospek
"Bu Zara sangat bersyukur, karena sudah diterima dengan baik oleh ibu... ucap Zara.
"Zara sudah menganggap ibu, sebagai orang tua Zara sendiri... ucap Zara, yang langsung membuka tali cadarnya. Bu lastri dibuat dengan melongo, oleh Zara setelah membuka penutup wajahnya.
Bu lastri melihat muka Zara yang sangat bercahaya, karena selalu terkena oleh air wudhu. mata berwarna hazel seperti almarhumah Umi Aisha, Karena beliau berasal dari Timur Tengah. hidung yang mancung, dan bibir yang ranum.
"Masya Allah Zara kamu seperti bidadari.. ucap bi Lastri kagum, sementara Zara hanya tersenyum malu.
"Pasti almarhumah Umi kamu juga cantik, seperti kamu..
"Ibu juga cantik... ucap Zara tersenyum, memang benar apa yang dikatakan Zara Bu lastri wajahnya mirip sekali dengan almarhumah Umi Aisha. Zara juga sedikit terkejut, ketika pertama kalinya melihat Bu lastri hanya beda di warna mata saja. Jika almarhumah Umi Aisha memiliki warna mata hazel, Bu lastri memiliki warna hitam pekat.
"Pasti lebih cantik Umi kamu... kata Bu lastri tersenyum. Zara langsung mengambil ponselnya dan membuka galeri foto, yang menunjukkan foto Uminya kepada Bu lastri.
"Cantik kan seperti ibu... tanya zara tersenyum. lagi_lagi bu lastri dibuat terkejut, Mengapa wajahnya Ibunya Zara. begitu mirip dengan wajahnya, Hanya beda warna mata saja.
"Ibu sangat mirip dengan almarhumah Umi... ucap Zara tersenyum, menatap Bu lastri dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Ya Allah nak.. ucap bu lastri terharu, dia langsung memeluk Zara.
"Kamu bisa menganggap ibu sebagai ibu kamu, Jika kamu mau..
"Terima kasih Bu, Oh iya bu apa boleh sekarang gantian Zara yang bertanya pada ibu?
"Boleh nak, kamu mau tanya apa?
"Apa yang membuat Ibu membangun panti ini, dan menanggung semua biaya anak-anak.
Bu lastri pun mengangguk tanda mengerti, dengan pertanyaan Zara barusan.
"Sebelumnya ibu tidak pernah bercerita, tentang hal ini kepada siapapun. Tapi karena Ibu sudah menganggap kamu seperti anak ibu sendiri, maka ibu akan menceritakan kisah Ibu. Zara langsung mendengarkan cerita bu lastri, dengan serius.
"Ibu menikah di usia muda, dengan pria yang sangat Ibu cintai. Ibu menikah di usia 18 tahun, ibu ibu dinyatakan hamil saat menginjak usia 19 tahun. Ibu sangat bahagia saat melihat tespek dengan dua garis merah, Ibu memutuskan untuk langsung Periksa ke dokter kandungan.
Ternyata usia kehamilan sudah tiga minggu, bu Lastri menjeda ceritanya. sambil menarik napas, kemudian membuangnya. Ia ingin menetralisir rasa traumanya terlebih dahulu,
"Awalnya Ibu ingin memberikan kejutan kepada suami, tapi ternyata ibu yang malah diberikan kejutan terlebih dahulu. Ketika ibu sampai rumah terlihat ada mobil ambulans, terparkir di depan rumah setelah ibu masuk ternyata di dalam rumah sudah banyak orang. Dan ibu melihat suami sudah dikafani... Bu lastri mulai meneteskan air matanya.
Zara langsung menggenggam tangan bu lastri, berusaha untuk menguatkannya.
"Suami Ibu dinyatakan sudah meninggal, saat kecelakaan pada saat itu Ibu ambruk langsung jatuh ke lantai. Dan ketika ibu sadar Ibu sudah berada di rumah sakit, bahkan Ibu tidak mengantarkan suami ke peristirahatan terakhirnya. Dan kamu tahu Setelah itu apa yang terjadi? Zara hanya diam saja tidak bisa berkata apa-apa, dia hanya menatap ada luka yang dalam dan Trauma di mata bu lastri.
"Rupanya Ibu koma selama 3 hari, karena ibu mengalami pendarahan lagi-lagi Ibu kehilangan untuk kedua kalinya. Kehilangan suami, dan kehilangan anak. Mendengar itu Zara tidak lagi bisa menahan air matanya, ia ikut menangis bersama Bu lastri.
Karena Zara pun merasakan hal yang sama, masakan kehilangan yang begitu menyakitkan setelah kepergian sang Umi.
"Ibu Kehilangan Arah hidup, Ibu sangat putus asa pada saat itu Ibu berniat untuk mengakhiri hidup saja. Dan ibu memutuskan untuk pergi ke rel kereta api pada jalan pada saat jam 10.00 malam, kebetulan Kereta Terakhir beroperasi pada pukul 10.00 malam. Dan ternyata sampai di sana justru sesuatu yang membuat Ibu Mata Ibu terbelalak, ibu malah menemukan seorang bayi laki-laki dalam kardus.
Bayi itu sedang menangis karena kedinginan dan saat itulah Ibu sadar, bahwa Allah telah mengirim seorang bayi untuk mewarnai hari-hariku.
Ibu mengadopsi bayi itu, setelah orang tuanya dimasukkan ke dalam penjara karena dengan sengaja membuang bayi itu.. Bu lastri Langsung kembali tersenyum, ketika mengingat momen di mana mendapat izin untuk mengadopsi bayi laki-laki itu.
"Dimana bayi laki-laki itu sekarang Bu?.. tanya Zara serius setelah mengusap matanya yang berair, karena menangis tadi.
"Dia sudah sangat dewasa saat ini, Bahkan ia sudah menikah dan memiliki anak... jawab Bu lastri.
"Dia akan mengunjungi Ibu seminggu sekali, karena ia tinggal di Bogor.. sambung Bu lastri lagi.
"Dan setelah kejadian itu Ibu tidak menikah lagi, sampai sekarang. Karena ibu sudah bahagia, memiliki banyak anak di rumah Panti ini.
"Masya Allah Ibu adalah wanita hebat dan kuat, pilihan Allah...ucap Zara memeluk Bu lastri.
"Amin.. Ya sudah ini sudah cukup larut malam, kamu istirahat ya. kita sudah cukup sedih-sedianya, sekarang waktunya kamu istirahat... ucap bu Lastri yang diangguki oleh Zara.
Setelah bu Lastri keluar dari kamar, Zara memilih untuk membereskan kertas karton dan tali yang berserakan. Setelah itu, memutuskan untuk tidur.
______
Zara sudah berada di kampus Malaka saat ini, sedang berkumpul di lapangan kampus untuk melakukan kegiatan ospek.
"Perhatian-perhatian untuk semua calon maba, diharapkan berbaris dengan rapi. Karena akan ada pemeriksaan atribut seperti yang sudah dijelaskan di grup WhatsApp, jika atributnya yang tidak ada yang tidak lengkap maka akan dikenakan hukuman... ucap ketua BEM bernama Rully, dengan pengeras suaranya.
"Oke kita memulai pemeriksaan atribut ospek sekarang, seluruh panitia ospek menghampiri para calon mahasiswa mahasiswi baru. Dan memeriksa atribut mereka satu persatu, ada yang lolos karena atribut mereka lengkap.
Dan ada juga beberapa calon Mahasiswa dan mahasiswi yang maju ke depan, karena atribut mereka kurang lengkap. Sampailah di mana ketika Zara mulai diperiksa, oleh seorang perempuan cantik berambut blonde.
"Semuanya lengkap ucap perempuan yang bernama Cindy, Cindy adalah sekretaris BEM. Zara memejamkan matanya karena merasa lega, setelah Cindy selesai memeriksanya. Tapi ia kembali terkejut ketika Cindy menghampirinya lagi.
"Kenapa kak... Tanya Zara gugup.
"Angkat rok lu... Perintah Cindy tegas Zara mengangkat roknya sedikit, dan ia langsung merutuki kebodohannya sendiri. Karena ia bisa sampai lupa soal kaos kaki, yang seharusnya Ia memakai warna yang berbeda saat ini. Ia malah memakai kaos kaki yang kiri warna putih seharusnya merah dan untuk kaki kanannya.
"Maju bentak Cindy membuat Zara terkejut, Zara pun langsung maju ke depan. Dan langsung berbaris di antara mahasiswa dan mahasiswi yang akan dihukum. Karena perihal atribut ospek, yang tidak lengkap.
"Enaknya kita kasih hukuman apa nih guys... ucap Cindy dengan pengeras suara.
"Joget aja Kak Joget.
"Nyanyi Kak.. ucap semua maba, dengan lantang. Sementara Zara tubuhnya sudah gemetar, tidak mungkin dia akan melakukan hal konyol seperti itu di depan umum.
Kalian dengar kan teman-teman?... kata Cindy yang masih menggunakan pengeras suara. Cindy menatap satu persatu calon maba, yang sedang berdiri di hadapannya.
Ada 4 orang laki-laki, dan 2 orang perempuan.
"Yang keberatan silahkan angkat tangan sambung Cindy...dengan tatapan tajamnya.
Zara yang memang tidak mungkin berjoget di depan umum itu merasa keberatan, ia pun langsung mengangkat tangannya. Dan hal itu cukup membuat Cindy terkejut, karena selama ia kuliah di kampus Malaka tidak ada satu orang pun yang berani melawannya.
Sementara tak jauh dari mereka, Rully yang notabene ketua BEM, sedang memperhatikan Zara baginya Zara sangat berani melawan Cindy.
Padahal Zara sendiri tidak tahu cindy itu siapa, Rully sendiri tidak menyukai Cindy. Karena Cindy memiliki sifat yang angkuh, ia juga selalu berlindung di bawah naungan sang ayah yang memang seorang Rektor. Jadi ia selalu bersikap semena-mena selama kuliah di sini, dan jangan tanya Kenapa Cindy menjadi sekretaris BEM.
Padahal IPK dia sendiri rendah dan jarang masuk kelas, itu semua karena ayahnya Rektor di kampus ini. Cindy disekolah selalu bersikap seolah-olah Ia yang berkuasa, seperti saat ini yang sedang ia lakukan yang mengambil alih tugas rully. Seolah-olah Ia adalah ketua BEM, padahal jabatan dia hanya sekretaris itu pun lagi-lagi karena kekuatan sang ayah.
Dan Rully bukannya takut dia hanya ingin melihat sejauh mana Cindy bertindak.
"Lo berani nolak... bentak Cindy, dan Zara pun langsung gemetaran ketika dibentak pasalnya selama ini tidak ada yang berani membentaknya seperti itu.
"Buka penutup wajah lo, ini kampus bukan tempat pengajian... pinta Cindy.
Mendengar permintaan seniornya Zara pun langsung terkejut, baginya lebih baik dia tidak masuk kampus ini daripada harus membuka sadarnya depan umum.
"Kakak nggak berhak menyuruh aku untuk membuka cadarku di depan umum.. ucap Zara, penuh penekanan. Ia sudah tidak perduli lagi dengan Cindy, yang sedang menatapnya dengan tatapan tajam. Dan mengepalkan tangan, baginya harga dirinya adalah harga mati.
"Berani lu lawan gue... bentak Cindy lagi, dan ia pun tidak menarik cadarnya dan juga hijab Zara.
Tapi tiba-tiba ada tangan yang mampu menghentikannya.
"Stop.. Ucap rully yang memang sudah muak dengan kelakuan Cindy.
"Lu jangan ikut campur.. ucap Cindy menatap Rully.
"Dengan kelakuan lo saat ini tidak mencerminkan kalau lo sekretaris BBM, lo hanya bisa mencoreng nama BEM di kampus ini... ucap Rully penuh penekanan.
Rully pun langsung merampas pengeras suara dari tangan Cindy.
"Perhatian semuanya Saya akan ambil alih acara ospek ini... ucap rully lewat pengeras suara, ia sudah tidak peduli lagi sama Cindy yang sudah memerah karena sedang menahan amarahnya saat itu.
____Tbc___
Yukk mampir siapa tau suka dengan ceritanya, thnks buat yang udah baca😍❤ Love you all.