Ajeng Wulandari namanya,wanita desa yang cantik juga baik,banyak yang bilang dia adalah bunga desa,dan banyak sekali pemuda di desanya yang ingin sekali menikahinya,sayangnya Ajeng belum mau menikah muda,karena dia baru lulus sekolah menengah atas.
Sampai suatu hari Ajang ingin pergi ke kota untuk bekerja,karena melihat teman temanya sudah kerja dan bisa merubah nasib orang tuanya.
Ajeng lalu izin ke orang tuanya untuk bekerja di kota,orang tuanya sebenarnya berat untuk mengizinkan nya,karena di kota Ajeng tidak ada Saudara,tapi Ajeng memaksa dan bilang ada banyak teman di kota yang bisa bantu cari kerja, akhirnya orang tua Ajeng pun mengizinkan nya.
Gimana nasib Ajeng di kota,apakah akan dapat kerjaan dengan mudah atau malah akan dapat kemalangan,,yuk kita baca dan semoga menyukai ceritaku ini....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ajeng Merasa Nyaman
Saat mata Dafa dan Ajeng masih saling tatap,hp Dafa berbunyi,dan mengagetkan keduanya.
Dafa mengangkat telfonya sambil menjauh dari Ajeng,Ajeng mengusap dadanya.
"Ya Tuhan,ada apa sih sama Aku,kenapa jadi sering deg degan gini kalau dekat dengan Tuan Dafa,,Tuan Dafa nya sekarang juga kenapa jadi suka cium cium bibirku,dan anehnya kenapa Aku diam aja,dan seakan aku mau ,ya Tuhan Aku ngga mau jadi pelakor,,aku harus gimana ini yah,,Aku ngga sedang jatuh cinta pada Tuan Dafa kan,,kalau Aku pergi dan kerja di tempat lain,belum tentu aku dapat bos sebaik Tuan Dafa,,"Ajeng terus berkata dalam hatinya.
Ajeng lalu melihat ke Dafa yang sedang serius menerima telfon,Dafa juga tidak sengaja melihat ke ajang,Ajeng langsung buang muka saat mata mereka bertemu.
"Papah ngga janji pulang,soalnya papah banyak kerjaan,"
"Tapi Jeje sakit Pah,,Jeje kangen Papah sampai sakit,,"Jeje sambil menangis.
"Ya udah Papah pulang besok sore yah,,Jeje juga harus minum obat biar sembuh,,"
"Iya Pah,,Jeje minum obat kok,,Hulk,,Hulk,,"Jeje sambil batuk.
"Ya udah dulu yah,Papah mau lanjut kerja,Jeje minum obat dan harus banyak istirahat biar cepat sembuh yah,,"
"Iya Pah,,"telfon pun di matikan.
Dafa kembali ke meja kerjanya,sedang Jeje di rumahnya langsung cemberut,ternyata Jeje di suruh Mamahnya untuk menelfon Dafa,karena kalau Meta yang telfon tidak di angkat,kalau kirim pesan hanya di baca saja oleh Dafa.
"Anak pintar,,,kapan Papah jadi pulangnya,,?"sambil mengusap kelapa Jeje meta bertanya.
"Besok sore,,"jawab Jeje singkat.
Meta lalu keluar dari kamar Jeje setelah tau kapan Dafa akan pulang.
"Akhirnya kamu akan pulang setelah dua Minggu tidak pulang,,Kamu sepertinya mau main main denganku Dafa,,"sambil berjalan menuju kamarnya.
Dafa lanjut kerja,Ajeng juga masih belum selesai ,keduanya sibuk dengan kerjaan masing masing.
Sekitar setengah jam,Ajeng memberikan kertas yang sudah selesai di kerjakan nya.
"Coba saya lihat,,"Dafa mengambilnya dari tangan Ajeng,Dafa lalu memeriksanya.
Ajeng harap harap cemas,saat Dafa masih sibuk memeriksa.
"Gimana Tuan,,apa ada yang salah,,"
"Ngga ada,,semuanya benar,,kamu pintar juga yah ternyata,,"
"Makasih Tuan atas pujiannya,,"Ajeng tersenyum dengan manisnya.
"Tuan,,Saya pulang dulu boleh ngga,soalnya saya belum beres beres rumah,,"Dafa melihat jam dan sudah setengah 12 siang.
"Nanti saja,Saya akan antar,,"
"Saya bisa pulang sendiri kok,apa di antar Mas Salim, Tuan kan banyak kerjaan saya ngga mau merepotkan Tuan terus,"
"Sudah tunggu setengah jam lagi,Saya yang akan antar kamu,kamu duduk lah jangan banyak bicara,"
"Tapi,,"
"Duduk dan diam,,"Ajeng belum selesai bicara Dafa sudah memotongnya.
Ajeng lalu duduk lagi,dari pada bosan menunggu Ajeng memainkan hpnya.
Ajeng membuka media sosialnya ,banyak teman teman sekolahnya yang sekarang sudah sukses.
Siti juga lewat berandanya Ajeng,Ajeng melihat Siti dengan kesal,"Kamu itu teman yang jahat rupanya Ti,tapi berkat kamu Aku sekarang kerja di orang yang baik,semoga kamu cepat insaf dengan pekerjaanmu itu,"kata Ajeng sambil melihat foto foto Siti di tempat kerjanya.
Saat Ajeng masih sibuk dengan hpnya,Dafa mendekatinya.
"Ajeng,,Ayo kita pulang,,"Ajeng lalu menjawab iya.
Dafa dan Ajeng lalu keluar,Dafa mendekat ke Salim.
"Lim,,Saya pulang dulu mau antar Ajeng,nanti saya balik lagi,,"
"Iya Pak,,"sambil bangun dari duduknya.
Dafa lalu jalan menuju ke lif,tapi Ajeng di setop Salim untuk tidak jalan dulu.
"Jeng,,no telfon mu mana,,?"
"Oh iya,,"saat Ajeng mau memberikan no telfonya,Dafa memanggilnya.
"Ajeng,,cepat ngapain di situ,"Dafa sedikit kencang memanggilnya,membuat engga enak.
"I,,iya Tuan,,Mas Salim lain kali aja yah,,"Ajeng berjalan cepat menuju Lif.
Sampai di bawah keduanya menuju mobil,karena jam makan siang,jalanan jadi sedikit macet.
Dafa yang sudah lapar akhirnya membelokan mobilnya ke restoran seafood.
"Tuan,,kok kesini,,?"
"Kita makan dulu,saya sudah lapar,ayo turun,"Ajeng pun turun.
Dafa dan Ajeng masuk ke dalam,karena Sefood nya fresh jadi Dafa dan Ajeng memilih apa yang mau di pesan dulu.
"Kamu mau makan pake apa Jeng,,"Keduanya berdiri di depan tempat pemilihan seafood nya.
"Saya ikut Tuan aja,,"
"Kamu doyan semuanya,,"
"Doyan,,Saya tapi ngga pernah makan kepiting sama Cumi cumi Tuan,,"
"Kamu mau coba,,"Ajeng sambil tersenyum dan mengangguk menatap Dafa.
"Baiklah,,kita pesan kepiting sama Cumi cumi,"Dafa lalu memesan kepiting,cumi cumi udang, kerang,masak saos Padang,juga ikan bakar dan lengkap dengan minumannya.
Dafa lalu menggandeng tangan Ajeng karena lantainya basah takut Ajeng jatuh,Ajeng juga langsung menggenggam tangan Dafa dengan kencang.
Keduanya saling menggenggam tangan menuju meja yang kosong,Ajeng melihat ke arah tangan nya,yang terasa nyaman dan dada terasa ada rasa aneh yang mengalir.
"Duduklah,,"Dafa menarik kursi untuk Ajeng Duduk,Ajeng mengangguk.
Keduanya duduk bersebelahan,keduanya lalu sibuk dengan hpnya,Ajeng rupanya sedang melihat galeri dan ada foto pas tadi pagi saat di mobil,Ajeng terus menatapnya,"kenapa pas banget gini sih,,"kata Ajeng dalam hatinya.
"Kenapa di lihatin terus,apa mau lagi,,"Dafa ternyata memperhatikan Ajeng yang sedang melihat ke foto.
Ajeng yang kaget dan malu langsung menggeleng,"Saya mau hapus aja,,"
"Eh,,ngapain di hapus,,jangan,,"Dafa langsung melarang Ajeng saat Ajeng akan menghapus fotonya.
"Kenapa ngga boleh di hapus,?"
jangan lupa like komentar dan votenya terimakasih...
Semangat terus thor.
Semangat thor.
bagus cerita'a sayang pendek g panjang 🤭🤭