"Maafkan aku, tak bisa menepati janjiku untuk tetap setia padamu, sayang. Pada akhirnya aku kalah dengan nafssu." Jeff bersimpuh di depan istrinya, Queen Ariana. Pria itu menyesal karena tak bisa menepati janji nya pada sang istri, untuk tetap setia dengan nya.
"Aku sudah menyiapkan hatiku saat hal ini terjadi, aku cukup tau diri, Mas." Queen tersenyum manis, nyatanya sudah dari lama dia mengantisipasi hal ini.
"Aku hanya wanita pelampiasan hasrat, sadarlah Kirana. Kau tak berarti apapun bagi tuan Jeff, karena dia mencintai istrinya." Kirana Andriana, perempuan yang mengorbankan masa depan nya sendiri, demi melunasi hutang-hutang yang di tinggalkan sang ayah.
Akankah Jeff membuka hatinya untuk Kirana? Setelah banyak malam yang mereka lewati bersama, akankah perasaan nya berubah pada Kirana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19 - Not One Night Stand
"Tuan, sakit.."
"Aku masih belum puas menikmati tubuhmu, Kiran. Jadi tahan saja, sebentar lagi." Jawab Jeff santai, sambil terus bergerak memacu tubuhnya di atas tubuh polos Kirana. Pria itu menarik tangan Kirana dan membuat nya duduk di pangkuan nya.
"Goyang.." Perintah Jeff sambil menepuk pantaat Kirana dengan sensual.
"Saya gak bisa, Tuan." Lirih Kirana.
"Naik, turun, terus putar. Bisa?" Kirana mencoba nya dan membuat Jeff menggeram penuh nikmat.
"Awwhhss..." Kirana meringis, karena senjata pria itu itu terasa lebih dalam menusuk inti tubuh nya.
"Kenapa? Sakit?"
"Hanya ngilu, milik Tuan menusuk terlalu dalam." Jawab Kirana malu-malu.
"Nikmat?"
"Eemm, tapi sakit.." Jawab Kirana, jujur saja memang terasa nikmat meskipun masih sedikit terasa sakit.
"Kau hanya belum terbiasa, biasakan dirimu karena aku akan sering meminta nya, dengan begitu kau akan semakin pandai memuaskan ku." Jeff tersenyum menyeringai, membuat Kirana mencebikan bibir nya.
Pria itu gemas dan langsung memakan bibir kemerahan sekretaris nya itu dengan mesra, tanpa menghentikan gerakan Kirana malah tangan pria itu memegangi bokonng nya agar lebih mempercepat gerakan naik turun nya.
"Berdiri Kiran.." Ucap Jeff setelah melepaskan tautan bibir nya. Kirana menurut, dia pikir semua nya sudah selesai, tapi ternyata belum. Jeff menarik tangan Kirana ke balkon, membuat perempuan itu berdiri membelakangi nya dengan berpegangan pada tralis besi.
"Pemandangan yang indah, Kiran." Tunjuk Jeff pada cahaya lampu yang menghiasi malam di kota metropolitan ini. Kirana menatap takjub melihat pemandangan di depan nya.
Saat Kiran lengah, Jeff kembali melesakan senjata nya ke dalam inti Kirana, membuat perempuan itu memekik.
"Tuan, nanti ada yang lihat. Malu,"
"Diamlah, aku sedang menikmati milikmu." Jawab Jeffran, pria itu tak peduli dengan penolakan perempuan itu yang takut kalau ada orang yang melihat nya dalam keadaan polos tanpa sehelai benang pun, belum lagi angin yang berhembus membuat tubuh nya menggigil.
Jeff memeluk erat tubuh Kirana sambil terus memompaa tubuhnya dari belakang, menyandarkan kepala nya di pundak perempuan itu dengan manja. Tangan nya sesekali nakal meremaas gundukan kenyal Kirana dengan gemas.
"Huuhh, ini nikmat sekali. Aku bisa melakukan nya berulang kali." Gumam Jeff. Pria itu terus saja bergerak, membuat lutut Kirana lemas karena harus menahan guncangan dari belakang tubuh nya.
Jeff meraih dagu Kirana dan melumaat bibir itu untuk kesekian kali nya. Rasa bibir nya masih sama, manis dan membuat candu.
"Kenapa tubuh mu bergetar? Dingin?"
"I-iya tuan.."
"Ayo ke kamar lagi." Jawab Jeff, Kirana menyangka Jeff akan melepaskan sesuatu yang terpaut di bawah sana, tapi ternyata dia salah besar. Jeff relaberjalan seperti pinguin di belakang tubuh nya, dari pada harus melepas penyatuan mereka.
Jeff kembali membaringkan tubuh Kirana di ranjang, dan kembali menikmati tubuh nya, seakan tak pernah puas untuk menggerakan tubuh nya mengejar kepuasan yang sudah lama tak dia rasakan.
Ranjang berderit seiring gerakan Jeff yang semakin cepat, dia merasa akan meledak. Apalagi inti Kirana terus saja berkedut manja, terasa memijat senjata nya.
"Aaarrrggghh..." Jeff mengerang, dia memejamkan mata nya dan menekan senjata nya lebih dalam.
Akhirnya, setelah satu jam bertarung di atas ranjang, pria itu ambruk menindih tubuh Kirana, keringat membanjiri kening nya, membuat perempuan itu tak sadar mengusap keringat Jeff yang bercucuran hasil olahraga malam itu dengan tangan nya sendiri.
"Terimakasih sudah memuaskan aku Kirana, tapi bukan berarti kau bisa keluar dari sini malam ini." Ucap Jeff penuh penegasan.
"Kenapa tuan? Saya kan sudah memenuhi tugas saya."
"Aku tegaskan padamu, ini bukan one night stand, malam-malam seperti ini pasti akan sering kita lakukan. Jadi, temani aku tidur malam ini, barangkali nanti pagi aku menginginkan nya lagi. Lagi pula, apa kau tak lelah?" Tanya Jeff, dia merapikan anak rambut Kirana yang menghalangi wajah cantik nya, lalu mengecup kening nya singkat, entah yang ke berapa kali pria itu mengecup kening Kirana malam ini.
Jeffran melepas penyatuan nya, lalu mengelap senjata nya dengan tissu. Juga membersihkan inti Kirana dari cairan milik nya, tak lupa mencium hutan lebat Kirana itu dengan gemas.
"Milik mu sangat legit, sempit menggigit. Aku pasti ketagihan lagi." Ucap Jeff dengan nada memuji, namun Kirana terlalu lemas untuk menanggapi ocehan pria itu.
"Kau ingin mandi, atau langsung tidur?"
"Saya lelah, lemas juga tuan.." Jawab Kirana lirih.
"Tidur lah, aku akan menyusul setelah membersihkan tubuh ku. Selamat malam, ingat jangan kabur dari sini."
"Tidak tuan, lagi pun milik saya terasa sakit. Pasti akan sulit berjalan apalagi berlari." Jeff tersenyum samar mendengar jawaban Kirana.
Dia pun masuk ke dalam kamar mandi, membersihkan tubuh nya dari keringat yang membanjiri tubuh nya setelah sesi bercintaa yang menggairahkan bersama sang sekretaris.
Dia merasa sangat puas, perempuan yang selama ini membayang dalam fantasi liar nya, berhasil dia taklukan. Jeffran yang biasa nya menjadikan perempuan itu sebagai objek fantasi nya saat bersolo karir di kamar mandi, malam ini dia berhasil melakukan nya di dunia nyata.
Tapi di balik kepuasan itu, hati nya meeasa bersalah karena sudah menghianati Queen, istri nya. Apapun alasan nya, memang penghianatan takkan pernah bisa di benarkan. Tapi ini sudah terjadi, dan dia di butakan oleh hawa nafsuu.
"Maafkan aku sayang, aku melakukan nya bersama wanita lain." Gumam Jeffran, dia mencuci wajah nya dan keluar dari kamar mandi dengan bertelanjang dada.
......
🌷🌷🌷🌷