Kaisar Dewa Jiwa Tertinggi

dan setelah besi penjinak jiwa sudah memiliki pemilik, pelelangan pun terus berlanjut, tetapi lanjutannya tentu saja membosankan karena tawar menawar nya tidak segila barang yang pertama..

"Baiklah tuan tuan dan nyonya nyonya, pasti anda semua sudah mengetahui nya bahwa pelelangan kali ini kita mendapat kan barang yang sangat istimewa dan pastinya tidak akan mengecewakan anda semua, dan itu adalah darah binatang bintang 5 " ucap pembawa acara dengan gaya yang misterius..

"baiklah Yuan, saksikan lah, ini akan jadi pertarungan tawar menawar yang mungkin cukup gila.. " ucap Lin Hong melihat dengan tertarik..

"ya, aku benar benar sangat tertarik siapa yang akan mendapatkan nya.. " ucap Yuan dengan antusias..

bahkan Yuan pun melirik kearah Lin Hao dan pamannya yang saat ini sangat serius dan tidak sabar untuk membawanya pulang, dan begitu pin dengan keluarga lainnya..

tetapi anehnya keluarga Liu yaitu keluarga ibunya tidak muncul di pelelangan ini yang membuatnya bertanya tanya, apakah kakeknya tidak tertarik dengan darah bintang ini?

"baiklah tidak perlu menunggu berlama lama akan saya beri tau darah binatang apa ini.. " ucap pembawa acara dengan semakin dramatis dan misterius membuat semua orang hening dan bersemangat..

"Baiklah ini adalah Darah beruang Hitam bintang 5 yang telah di dapatkan dengan membunuhnya di gunung benua barat yang terkenal dengan elemen gelap, dan tentu saja beruang ini sangat cocok untuk keluarga Lin.. " ucap pembawa acara itu yang membuat seluruh aula terdiam hening, bahkan Yuan sendiri pun langsung terdiam dan merasa ini tidak masuk akal..

'Bukankah ini terlalu kebetulan, di hari hari awalku transmigrasi selalu mendapatkan jackpot tidak terduga seperti ini? ' pikirnya..

"yah, tetapi sepertinya aku tidak terlalu membutuhkannya, mengingat aku telah mendapatkan jackpot yang jauh lebih besar.. ' ucap Yuan sambil menatap kearah Lin Hao yang sepertinya benar benar akan ngiler karena tergoda dan sangat semangat mendapatkan nya..

Dan tentu saja tidak lama setelah pengumuman itu seisi aula pun menjadi gembar..

"Woahhh.. gila keluarga Lin sangat beruntung.. " ucap seseorang..

"iya, bahkan aku tidak menyangka mereka akan seberuntung ini.. "

"Tetapi tentu saja mereka tidak boleh terlalu bersenang-senang lebih awal, karena keluarga lain terutama keluarga Feng yang tidak pernah akrab dengan keluarga Lin pasti akan mencoba menyusahkannya.. " ucap suara yang lainnya lagi..

dan tentu saja patriark keluarga Feng sekarang yaitu Feng tian terlihat tidak senang dan menatap kearah Lin Jie patriark keluarga Lin dengan tatapan bermusuhan..

"Aku tidak akan membiarkannya mendapatkan nya dengan mudah.. " Gumam Feng Tian dengan kebenciannya..

"Tianyu, ada berapa sisa emas yang ada sekarang? " tanya Feng Tian pada anaknya dan tentu saja tianyu langsung menjawab, karena dirinya adalah anak ke dua dan otomatis Hao adalah saingannya tanpa memandang Lin Yuan dan Lin kai..

"Sekarang ada 500 ribu yah.. " ucap tianyu pada ayahnya, dan ketika mendengar itu Feng Tian pun langsung tersenyum kejam kearah Lin Jie..

Dan tentu saja Lin Jie merasakan tatapan bermusuhan darinya..

"Sepertinya untuk mendapatkan nya tidak semudah itu Hao.. " ucap Lin Jie dengan menghela nafas..

"memang berapa uang yang ayah bawa sekarang? " tanya Hao dengan mengerutkan kening dan tidak sabar..

"hm.. ayah membawa 700 ribu emas itu pun uang ayah dan beberapa uang bendahara keluarga yang aku ambil buat jaga jaga.. " jawab Lin Jie pada anaknya..

"dan uang ayah ada berapa? " tanya Hao dengan semakin tidak sabar..

"hm uang ayah hanya 200 ribu keping emas, karena kebanyakan sudah ayah berikan kepada kakakmu untuk membuatnya tidak kekurangan saat belajar.. " ucap Lin Jie yang membuat Hao mengerutkan kening semakin tidak suka..

"Dan berapa uang yang ayah kirimkan padanya? " tanya Hao dengan kemarahan yang masih di tahannya..

"hah.. ayah memberinya 500 ribu keping emas karena di Academy nya saat itu dia juga datang ke pelelangan dan berhasil mendapatkan Pil obat warna warni yang berfungsi menstabilkan jiwa.. " ucap Lin Jie dengan menghela nafas dan tau bahwa Hao pasti marah..

"Tch, Kamu selalu memanjakan dia, dan aku selalu seperti anak tiri.. " sindir Hao dengan tidak senang dan membuat alis Lin Jie terangkat sebelah..

"baiklah kalau begitu pakailah uang keluarga itu.. " ucap Hao sekali lagi dengan tidak mau tau..

"hah.. ayah tidak bisa kan?, karena jika menggunakan uang keluarga maka ini akan menjadi milik keluarga dan kalian semua harus berkompetisi untuk mendapatkan nya.. " ucap Lin Jie menggelengkan kepalanya..

"Jadi terus apa?, aku lebih kuat dari Lin Feng mau pun Lin kai, dan apa yang kamu khawatirkan? " tanya nya dengan nada yang semakin tidak sabar..

"jangan lupa bahwa kakak mu juga memiliki hak untuk mengikuti nya Hao.. " ucap Lin Jie membuat Hao terdiam membisu

"jadi apa yang akan kamu lakukan yah? , lihatlah ke belakang paman Lin Hong dan Yuan sekarang mereka sangat santai, pasti mereka membawa uang yang sangat banyak dan dapat membeli nya dengan mudah dan apakah kamu mau kalau aku tertinggal dari Yuan? " ucap Hao sekaan akan tidak mau untuk kalah dari Yuan..

Mungkin jika Yuan mendengar apa yang di katakan Hao dia akan ketawa karena dia tidak tertarik dengan darah beruang ini, tetapi tentu saja jika paman Lin Jie tidak bergerak maka Yuan sendiri yang harus turun tangan dan mencegah darah beruang itu jatuh ke tangan keluarha lain..

"apakah ayah benar benar tidak bisa menggunakan uang keluarga?, ayah kan hanya mengambilnya 500 ribu keping, dsn keuangan keluarga kita sangat kaya bukan? tidak mungkin jika uang hilang 500 ribu akan ketahuan.. " ucap Hao dengan semakin tidak sabar dan tentu saja mendengar ucapan Lin Hao yang sangat tidak tau malu, menyulut amarah Lin Jie..

"Hao aku adalah patriark dan kakak dari dua adik ku yaitu Lin Hong dan Lin du, dan juga masih ada kakek mu, mereka semua mempercayai ku, jadi aku tetap akan teguh dengan prinsipku, dan sifatmu ini lah yang tidak pernah aku suka berbeda dengan kakak mu yang selalu menjadikannya contoh pemimpin.. " ucap Lin Jie dengan tegas..

Dan tentu saja Hao yang mendengar itu semakin memanas dan semakin marah...

Sedangkan di sisi lain Yuan dan ayahnya pun bisa melihat perdebatan Hao dan Lin Jie, meskipun tidak terdengar suaranya karena Li Jie membuat penghalang suara serta mereka hanya berbisik bisik..

"seperti nya Hao dsn paman Jie sedang berdebat yah" ucap Yuan menatap kearah mereka..

"yah, dan lebih kita tidak ikut campur karena itu permasalahan ayah dan anak.. " ucap Lin Hong mengangguk..

"Baiklah baiklah Hao berhenti marah pada ayah, ayah akan meminjam dari bendahara keluarga, jadi kamu tidak perlu marah.. " ucap Lin Jie dengan pasrah dan memilih untuk berhutang untuk pertama kalinya di perbendaharaan karena sebelumnya tentu saja dia tidak pernah memiliki hutang..

Dan tentu saja ketika mendengar itu Hao langsung bernafas lega, karena apa yang di inginkannya akan segera berada di tangannya..

"baik terimakasih yah.. " ucap Hao yang langsung lega dan menghilangkan amarahnya..