19+
Pertemuan mereka tidak pernah direncanakan, kejadiannya terlalu cepat memicu permusuhan juga Entahlah apa yang salah dia tak mengingat nya sama sekali. Yang terakhir kalinya antara mereka.
Berbagai konflik terjadi saling menyakiti dan rasa bersalah, serta cinta tersimpan dalam hati. Akankah mereka bersama atau akan berpisah.
Ini kisahnya mohon di skip aja jika tak suka jika suka di like aja.. author tak mau banyak komentar tapi terimakasih sudah mampir dan like juga vote and gift.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sumi Yati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27. Berjumpa
Andita menyapa rekan kerjanya ia masih di skorsing namun ia janjian dengan Sena memberikan oleh-olehnya, bukan suap hanya karena mereka akrab suka berbagilah.
"Kapan kau datang? " Sapaan Tama hinggap di telinga wanita cantik itu menoleh tersenyum menanggapinya.
"Baru letnan, ini nitip buat semuanya. Anak-anak aku baru pulang jalan-jalan. Suamiku.."
"Bagus, jangan sedih pada sesuatu yang tidak jelas! Apa lagi kau hamil! Tidak baik buat anakmu!' Tama mengambil paper bag ditangan Andita.
"Semoga harimu menyenangkan dan bertemu banyak wanita cantik." Goda Andita.
"Aku sudah bertemu dengan wanita cantik, sayang nya dia sudah menikah." Tama menjawabnya dengan muka masam. Andita tergelak lalu menepuk bahunya berlalu.
"Aku tunggu undangan pernikahan mu letnan." Serunya lagi. Keduanya terkekeh sambil lalu Tama masuk ke dalam gedung perkantoran sedangkan Andita menuju ke mobilnya.
Afrizal menatap wajah cantik wanita itu yang berpenampilan seksi menggoda. "Sayang apa kabar mu? Kau tak kangen padaku? Mengapa diam saja?" Kalimat manja itu membuat Afrizal tertegun.
Shania mendekati Afrizal dan duduk di pangkuan nya. Cup. Wanita cantik itu menyerangnya dengan ciuman penuh kelembutan dan nafsunya. Afrizal tidak menolak cumbuan bahkan membalasnya serangan Shania.
Afrizal mengunci ruangan nya dengan remote control dan mereka bercinta saat itu juga di meja kerjanya Afrizal.
Ciumannya bertaut tak saling melepaskan membelitnya, bersama dengan lepasnya pakaian mereka. Bercinta di ruang kerjanya Afrizal.
Gerakan Afrizal cepat membuat Shania meracau. Afrizal yang sudah lama tak melakukan lagi, bercinta penuh gairah dan liar.
Wanita cantik itu mengikuti gerakan nya hingga merasakan kenikmatan menyentuh dinding rahim nya. Bahkan mereka melakukan beberapa gaya.
Suara penyatuan nyaring bersautan rancu Shania dan Afrizal dalam ruangan kedap suara itu tak terdengar keluar. Afrizal lupa pada jadwal kerjanya juga pekerjaannya. Janjinya untuk makan siang bersama sang istri. Mereka asyik menyatukan tubuh mereka.
"Akh... bersama sayang.." Suara Afrizal mencapai puncak kenikmatan nya entah yang keberapa kalinya. Shania lemas bersandar pada tepian meja lemas. Afrizal melepaskan nya setelah beberapa saat di dalamnya.
Ia lupa akan kebiasaan mereka dulu, tanpa di sadari seringai licik menghiasi wajahnya Shania. Karena terbiasa melakukan hal itu dengan Andita. Afrizal membersihkan diri dengan tisu juga memberikan nya pada Shania.
"Kita makan siang bersama kan sayang." Ajak Shania setelah mengenakan pakaian nya sambil tersenyum membetulkan posisi dasi Afrizal. Sesekali mencium pipi juga bibir nya Afrizal.
"Terserah kamu sayang." Lelaki itu langsung mengecup, bibir mereka bertaut menjelajah beberapa saat. Saling menguraikan pelukannya mereka berjalan bersama menuju parkiran perusahaan.
Mobilnya Afrizal parkir di lobby Andita yang parkir di belakangnya tepat melihatnya, Afrizal membuka pintu mobil untuk Shania. Kemudian mereka berciuman bibir mereka sekilas Afrizal memutar menuju kemudi. Andita memilih diam mengikutinya dari belakang sambil menatap sendu.
Mereka menuju restoran elite yang belum pernah Andita kunjungi bersama dengan Afrizal. Lagi mereka duduk di pojokan dan begitu mesra Afrizal langsung melingkarkan tangannya di pundak nya dan Shania menyandarkan kepalanya di dadanya.
Andita memotret nya diam-diam, dia duduk membelakanginya mengerti sekarang dia mengirim pesan singkat sambil meninggalkan tempat tersebut.
Di Foto bareng mereka ia sematkan kalimat " Selamat bersenang-senang Tuan, aku kembali ke tempat ku semula. Terimakasih."
Andita memberikan kunci mobilnya kepada pelayan restoran itu untuk memberikan pada Afrizal tak lupa ia beri tips padanya. Andita mengetahui tentang itu saat mereka bersama beberapa kali saat Afrizal mengajak makan di luar.
"Makanannya enak masih seperti dulu sayang." Ucap Shania manja. Afrizal tersenyum kecil lalu ia membuka ponselnya karena beberapa waktu lalu bergetar, matanya terbelalak menatap isi pesan Singkat dari Andita.
"Permisi Tuan, ini ada titipan dari pelanggan, katanya ini milik Anda yang terjatuh." Kata Pelayan itu memberikan sebuah benda yang dikenalnya.
Afrizal menatap kuncinya, itu kunci mobil Andita. Ia memberikan satu koleksi mobilnya mini Cooper untuk sang istri karena sesuai untuk nya itu yang dipikirkan oleh nya.
"Kenapa bengong sayang? Bukankah kau bawa mobil sendiri? Lalu ini apa?" Tanya Shania bingung.
"Dimana dia sekarang ?" Tanya Afrizal setelah tersadar meraih kunci mobil nya. "Sepuluh menit lalu beliau sudah keluar dari restoran." Jawab pelayan dengan sopan.
Afrizal bangkit menuju pintu keluar sambil mendial nomor Andita. Wanita cantik itu meninggalkan tempat tersebut sudah beberapa waktu lalu.
Tutt.. Tak ada jawaban atau lebih tepatnya tidak di angkat lalu tak aktif. Andita memilih mematikan ponselnya dan meninggalka9n rumah mereka. Afrizal meraup wajahnya gusar tak mendapati jawaban dari sang istri.
Wanita cantik itu memilih mengontrak rumah sepetak di kawasan pemukiman padat penduduk. Biaya sewa murah juga terjangkau untuk nya. Barang-barang yang lama ada di kontrakan lama disimpan oleh pemilik lama.
Maka nya tak kesulitan untuk pakaian nya juga semua keperluan. "Letnan jika ada yang mencari ku katakan kalian tak melihat ku. Akan aku ceritakan tapi tidak sekarang. Aku butuh bantuan mu . Kabari aku jika sudah ada keputusan dari pimpinan jika ada perkembangan kasus ku terima kasih."
Setelah mengirimkan pesan singkat kepada Tama mantan pimpinan nya Andita kembali menonaktifkan ia mengistirahatkan tubuh nya letih setelah beres-beres kamar, sebelum nya ia sudah membeli makanan, minuman untuk nya jika tengah malam ia terkadang lapar juga susu formula khusus untuk ibu hamil.
Ia sengaja membeli kemasan kecil takutnya dia bosan dengan rasanya. Sayang sekali jika di buang percuma. "Terimakasih sayang kau tak rewel kau hebat sayang. Terimakasih." Ucap Andita sambil mengusap-usap perut ratanya.
Andita memilih diam diam meninggalkan tempat itu. Hatinya sakit ia tak terima jika diperlakukan seperti itu,
Awal dari hubungan antara mereka juga tak baik sekarang, ia merasakan pesonanya dan candu akan perlakuan manis itu.
Sekarang dia perlakukan layaknya seorang wanita simpanan begitu ia bersama dengan wanita lain dengan mudahnya berpaling dari nya.
Apakah semua lelaki itu sama seperti itu?
Hanya diberi kenikmatan lupa akan pasangannya?
Apakah pernikahan mereka hanya sekedar status saja?
Apakah perlakuan terhadap nya adalah palsu?
Apakah dia hanya bermimpi dan itu adalah suatu kebohongan saja?
Apakah dia sudah terbiasa melakukan hal itu pada setiap kesempatan?
Apakah dia sengaja mempermainkan perasaan nya?
Apakah memang benar dia mencintaimu?
Ataukah benar dugaan ku dia hanya mempermainkan perasaan nya saja!
Segala pertanyaan tersebut berkecamuk di pikiran Andita hingga lelahnya dia pun tertidur pulas dalam kamar sewanya. Di kasur tipis di kamar sempit menjadi satu dengan kamar mandinya.
Andita memilih meninggalkan semuanya dan kembali ke kehidupan nya semula tidak memiliki apapun dan tinggal sendiri tanpa siapa pun. Karena dia memang sendirian di dunia ini.
amalan nya apa..end nya siapa
mungkin mak kau pun murahan 🤣🤣🤣
xada rasa penyesalan selepas merogol anak dara org yg ternyata masih bervirgin