Pernahkah kamu menyatakan cinta pada seseorang, yang kamu sukai di depan umum?
Celine Ainsley, pernah menyatakan cintanya pada seorang lelaki, kakak seniornya, saat ia duduk di bangku sekolah menengah atas.
Joseph Scott, menolak pernyataan cinta Celine dengan dingin, membuat Celine jadi bahan tertawaan semua teman sekolahnya.
Peristiwa yang sangat memalukan!
Momen itu terjadi, lima tahun yang lalu, dan sekarang tanpa di duga, mereka bertemu lagi di reunian lima tahun sekolah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2.
Celine merasakan sedari mereka telah memulai reunian, sepertinya ada seseorang yang terus memandangnya.
Tapi matanya tidak ingin mencari, siapa gerangan yang melirik terus ke arahnya. Ia berpura-pura tidak menyadari, akan adanya seseorang yang terus meliriknya.
Ronald yang suka melakukan sesuatu hal padanya, mengambil sepiring dessert untuk Celine.
"Ini enak, makanlah sedikit!" kata Ronald meletakkan piring kecil itu ke atas meja, di depan Celine.
Celine tersenyum senang, ia tidak bisa menolak kebaikan Ronald, karena pria itu memiliki sikap baik padanya, dan sangat periang.
"Terimakasih" ucap Celine meraih piring dessert itu, lalu menyendok cake tersebut, "Enak"
Celine menganggukkan kepalanya, memuji dessert yang di berikan Ronald, membuat pria itu tersenyum begitu senangnya.
"Aku ingin ke toilet sebentar!" kata Celine setelah ia memakan habis cake pemberian Ronald.
Tempat reuni yang mereka adakan di sebuah restoran hotel mewah, dengan biaya yang di keluarkan oleh pihak sekolah, dari anggaran iuran yang mereka berikan tiap bulannya, semasa mereka bersekolah dahulu.
Tiga ruang VIP di jadikan satu, dengan berbagai menu makanan, mereka nikmati di acara reunian tersebut.
Celine keluar dari ruang VIP tersebut, untuk pergi mencari lokasi toilet.
Dengan langkah tenang, ia menelusuri koridor restoran hotel menuju lokasi toilet.
Celine pun menemukan toilet.
"Sudah ku katakan padamu! jangan mencoba mencari perhatian Joseph! aku dan dia akan menikah! keluarganya sudah merestui hubungan kami berdua! kalau kau berani lagi melirik Joseph! aku butakan matamu itu!!"
Terdengar suara seorang wanita dari dalam toilet, saat Celine akan membuka pintu toilet, dan membuat tangannya berhenti seketika saat akan memegang gagang pintu.
Suara itu terdengar begitu marah, penuh penekanan ancaman dalam setiap kalimat wanita itu.
Celine tidak menduga, ternyata Alice yang terkenal lembut, dan suka tersenyum itu, ternyata bertolak belakang, dengan apa yang sebenarnya.
Celine mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam toilet, ia tidak ingin melihat pemandangan apa yang ada di dalam toilet.
Sekarang ia telah mengetahui, seperti apa Alice itu sebenarnya, dan ia akan berhati-hati jika bertemu dengan wanita cantik itu.
Celine memutar balik tubuhnya, untuk berlalu dari depan pintu toilet tersebut.
Mendadak langkahnya terhenti, saat ia melihat seorang pria, akan masuk ke dalam toilet pria, tidak jauh dari lokasi toilet wanita.
Joseph Scott, memandang Celine dengan tatapan yang sulit di artikan Celine, karena menurut pandangan Celine, tatapan Joseph sangat dingin padanya.
Tapi, kali ini setelah lima tahun, ia tidak pernah bertemu lagi dengan pria itu, tatapan mata Joseph sepertinya sulit untuk ia artikan.
Celine dengan cepat memalingkan matanya, dan bergegas untuk pergi dari sana, tanpa mengucapkan sepatah kata pun, ia melewati toilet pria tersebut.
Celine tidak menyadari tatapan mata Joseph terus mengikutinya, meninggalkan lorong toilet tersebut.
Celine kembali bergabung dengan Bertha dan Ronald, dan melanjutkan obrolan mereka, bersama dengan mantan teman sekolah mereka yang lain.
"Celine, apa kau sekarang sudah memiliki kekasih? kapan kalian akan menikah?" tanya seorang teman mereka, dari ujung meja, membuat yang lain mendengar apa yang di tanyakan wanita itu.
Wajah Celine memerah mendengar pertanyaan temannya itu, membuat ia gugup, dan tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut.
"Kalau kau sendiri, bagaimana? apakah sudah menikah?" Bertha kembali memberikan pertanyaan pada teman mereka tersebut.
Semua tertawa mendengar pertanyaan, yang di kembalikan Bertha kepada teman mereka itu.
"Dia belum menikah, dia di selingkuhi sama pacarnya, dan akhirnya putus!" sahut teman mereka yang lain, menjawab pertanyaan Bertha.
"Untung kau mengetahui pacarmu selingkuh, kalau aku, saat akan menikah baru ketahuan kalau pacarku ternyata telah menghamili wanita lain!" sahut teman mereka yang lain.
Semua terdiam mendengar kisah cinta teman mereka itu, dan ada yang kemudian memeluknya untuk menghiburnya.
"Lalu, apakah kalian tetap menikah?" tanya yang lain.
"Tidak! aku langsung membatalkan pernikahan, dan memutuskan hubungan dengannya!!"
"Bagus! kamu luar biasa hebat! apa kamu tidak memberi dia pelajaran, untuk kenang-kenangan dari mu?" tanya yang lain menimpali.
"Aku tendang selangkangannya, sampai dia menjerit kesakitan!"
"Aduhhh!!" Ronald merasa ngilu mendengar, apa yang di lakukan teman mereka itu, kepada mantan pacarnya tersebut.
Ronald sampai merapatkan kakinya, dengan wajah meringis menahan sakit, terbawa suasana cerita teman mereka itu.
Celine terkekeh lucu, melihat raut wajah Ronald yang terlihat seperti kesakitan.
Sementara di sudut ujung ruang VIP tersebut, di sebuah meja lainnya, sepasang mata sedari tadi, diam-diam terus saja melirik ke arah Celine.
Bersambung......
udh d usir scra hlus,msh ga ngrti....
malu woooyyy....