"Surat nikah mu akan aku tukar dengan sumsum tulang belakangku."
Demi menyelamatkan nama keluarganya, Charllote mengajukan syarat pernikahan sebagai penyelamat Sean Smith yang mengidap penyakit kanker darah, karena Charllote memiliki sumsum tulang yang cocok.
Akankah pernikahan itu akan menjadi cerita bahagia selalu dan selamanya atau sebaliknya, menjadi ajang saling menyakiti?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PAPA BERUANG
Bab 27
Charlotte tersentak ketika merasa tangan willy tengah merangkul pinggang ramping nya itu. Dia merasa semakin limbung. Daripada menghadapai pria tampan seperti Willy ini, dia pun memilih menghadapi si angin puyuh.
Charlotte mendorong tubuh Willy dan mulai menepi. Ketika naik ke atas baru saja Tuan Mario ingin memarahi bos nya itu, "Tunggu dulu, aku harus menjawab sambungan video call ini," ujar nya seraya menunjukan nama yang tertera di ponselnya, "Tuan Smith."
"Halo," ujar Charlotte seraya merapihkan rambut nya yang basah kuyup dan lepek.
Sean menaikan satu alis nya, "K-kau habis melakukan apa?".
"Ah ... itu ... Mmm ..." CHarlotte menjawab dengan terbata.
Berpikir ingin melarikan diri dari kandang buaya malah masuk ke dalam kandang singa, Charlotte mencoba menjawab lagi, "I-ini aku sedang mengukur seberapa dingin air di kolam renang hari ini," jawab sembarang Charlotte.
Tiba-tiba saja wajah Willy muncul di sambungan Video Call itu, alis Sean semakin menukik tinggi, Hati Charlotte seketika saja terasa lepas dari tempat nya.
Dengan tangan satu lagi, Charlotte menutupi wajah willy dan mendorongnya, "Hissh yang benar saja," ujar nya dalam hati. Lalu mengambil tas nya yang ada di tangan willy.
Dia pun berlari menghindari dua angin puyuh yang tengah menghampiri nya. Sean semakin terheran sebenar nya apa yang sedang dilakukan istri nya itu, yang dia lihat pada saat ini adalah kamera yang bejalan-jalan tidak karuan.
Sangking panik nya Charlotte terus berlari tanpa menutup sambungan video call itu, dia pun berhasil masuk ke ruangannya. Dia bersandar di pintu ruang kerjanya seraya menstabilkan napasnya.
Hati Charlotte terkejut lagi ketika mendengar suara Sean, "Apa yang sedang kau lakukan?"
"Sean," pikir nya, "Oh ya ampun."
"Mengapa pria-pria ini semuanya merepotkan saja," ujar nya dalam hati mengeluh.
"Oh, hai," jawab Charlotte lagi di sambungan Video Call itu.
"Tadi itu tentang apa, kau dan Tuan Grifin, terlihat basah?" tanya Sean menyelidik.
"Ah itu, eemm ... sebenar nya aku tidak sengaja menabrak nya sampai kami terjatuh ke kolam renang," jawab jujur Charlotte pada akhir nya.
Baru saja ingin menjelaskan lagi, tapi Tuan Mario sudah masuk ke dalam ruangan, "kita bicara lagi nanti, Papa beruang datang," ujarnya seraya menutup sambungan video call dari Sean.
Sebelum dimarahi, Charlotte langsung saja memeluk Tuan mario, "Jangan marah, maafkan aku ... janji tidak akan nakal lagi."
Mendengar perkataan manis Charlotte itu maka Tuan Mario pun tidak jadi memerahi bos nya itu. Dia pun berbalik memeluk Charlotte, "Kau ini memang selalu suka mengerjaiku sedari kau kecil."
Charlotte mendongakan kepalanya seraya berkata, "Itu karena kau tidak benar-benar marah kepada ku, karena kau sayang kepada ku."
"Kau ini suka sekali menggunakan azas pemanfaatan," ujar Tuan Mario seraya mengusap puncak kepala Charlotte.
"Lekas ganti baju, jangan sampai kau terkena flu," ujar Tuan Mario.
Charlotte meminta kepada salah satu Staff agar dibawakan baju seragam yang lain, yang seukurannya.
Sebelum benar-benar keluar dari ruangan Charlotte, Tuan Mario berkata lagi, "Jangan lupa mandi dulu, agar tidak demam."
"Okey," jawab Charlotte seraya mengedipkan matanya kepada Tuab Mario.
Salah satu staff hotel mengantarkan baju seragam dan juga kunci kamar hotel untuk Charlotte. Begitu membuka kamar, dia langsung saja merebahkan diri di sofa.
"Hari yang melelahkan," gumam nya pelan.
