kisah seorang anak gadis yang di cintai secara luar biasa oleh seorang CEO tampan dan dingin,dia hidup sebatang kara setelah kepergian ayah,ibu dan kakaknya yang meninggal karena sebuah kecelakaan. dia menikah dengan CEO dari perusahaan tempatnya bekerja. saat hamil anak pertamanya tanpa sengaja dia melihat sang suami yang tengah berpelukan dengan seorang wanita,dan ternyata itu adalah wanita dari masa lalu yang suami,dia salah paham dan memutuskan untuk pergi dari kehidupan suaminya,dia juga mengganti nama panggilannya agar sang suami tidak bisa menemukannya.
dalam pelariannya dia mendirikan sebuah toko kue sebagai mata pencahariannya.
lama kelamaan toko kuenya maju pesat,karena memang rasanya yang sangat enak dan lain dari pada yang lainnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon musya anugerah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Di ruang bawah tanah markas Black Eagle
Terlihat Mario di ruang bawah tanah markas Black Eagle dengan keadaan terikat.
Arman masuk keruangan tersebut bersama Ronal dan beberapa anak buahnya.
"Bangunkan dia" perintah Arman pada salah satu anak buahnya.
Beberapa saat kemudian nampak seorang anak buahnya membawa ember berisi air dengan pecahan es batu dan segera menyiramkan air tersebut ke tubuh Mario.
Mario pun segera terbangun karena guyuran air es tadi.
Remang-remang dia melihat orang yang berdiri di depannya.
"Maafkan saya tuan,saya mengaku salah,,!tolong maafkan saya tuan" mohon Mario pada sang atasan.
Arman tersenyum remeh mendengar permohonan Mario.
"Buka ikatan talinya"ucap Arman sambil memandang dingin pada Mario.
Salah satu anak buah Arman berjalan menuju ke arah tuan Mario dan segera membuka tali yang mengikat tubuh laki-laki itu.
Setelah tali terbuka Arman langsung berjalan menuju ke arah tuan Mario
"lawan saya sekarang,rasanya sudah lama sekali saya tidak berolah raga" tantang Arman pada Mario yang masih berdiri menunduk dengan keringat yang sudah bercucuran karena takut.
Mario mulai memukul wajah dan perut Mario.
Buuugggghhhh
"Aaaacccchhhhhh" Mario berteriak karena merasakan sakit yang teramat sangat.
"Ayo cepat lawan saya,jangan diam saja bedebah,kamu berani melawanku dari belakang tapi kenapa kamu takut melawanku sekarang" ucap Arman murka.
Mau tidak mau akhirnya Mario pun melawan Arman,pertarungan pun tak Ter elakkan sampai akhirnya Mario pun terkapar dengan luka lebam di sekujur tubuhnya.
Arman tersenyum puas melihat kondisi Mario saat ini.
"Serahkan dia pada Asoka,nanti saya yang akan menghubunginya" perintah Arman pada salah satu anak buahnya "Baik boss" jawab anak buah tersebut.
Arman pun segera menghubungi Asoka sang teman yang berprofesi sebagai polisi.
Asoka "hallo bro tumben kamu menghubungiku,apa ada yang penting,,??"
Arman "yah aku ingin kamu menghukum seseorang yang sudah berani berkhianat denganku,"
Asoka "memangnya apa yang dia lakukan??"
Arman "dia berani korupsi di perusahaan ku,hukum dia seberat-beratnya,namanya Mario,sebentar lagi anak buahku akan mengantarnya ke tempatmu beserta dengan semua bukti buktinya"
Asoka "baiklah aku tunggu"
Panggilan keduanya pun berakhir.
Arman segera meninggalkan ruang bawah Tanah tersebut dan segera menuju ke kamar pribadinya di markas tersebut untuk membersihkan diri dan berganti pakaian yang baru.
Setelah membersihkan diri dan berganti pakaian Arman berjalan menuju ke mini bar yang ada di markas tersebut.
"Siapkan pesawat pribadiku untuk besok pagi,karena besok aku akan langsung balik ke Negaraku" ucap Arman dan langsung duduk disebelah sang sahabat.
"Hhhmmm secepat itu kamu akan kembali,,??" Tanya Ronald pada Arman.
"Iya,karena urusan disini sudah selesai,,sisanya kan bisa kamu yang urus" ucap Arman enteng.
"Ciiiihhhh selalu saja seperti itu,apa kamu tidak bisa melihatku bersantai sedikit saja" jawab Ronald kesal.
"Itu sudah tugasmu,maka nikmatilah" ucap Arman acuh.
"Dasar pohon pisang" sahut Ronal sekenanya.
"Pohon pisang ??" Ulang Arman bingung karena dia tidak mengerti dengan maksud kata-kata sang sahabat.
"Iyaaa pohon pisang,,!!hidup,punya jantung tapi tidak punya hati" jawab Ronald ketus.
"Hahahahahaaa" tawa Arman pun pecah karena mendengar penjelasan dari sang sahabat.
"Sudah malam, beristirahatlah,,karena besok kamu akan melakukan perjalanan jauh" kata Ronald pada Arman.
"Tapi aku masih ingin minum bersamamu" jawab Arman.
"Jangan terlalu manis seperti itu,sangat menjijikkan" kesal Ronald.
"Ya sudah kalau kamu tidak mau tidur,biar aku saja yang tidur" kata Ronald kembali sambil berlalu meninggalkan Arman sendirian di bar tersebut.
"Terserah kamu saja" jawab Arman sekenanya.
Setelah kepergian sang sahabat Arman mengeluarkan ponselnya dari saku celananya.
Dia melihat foto Alina yang di jadikan wallpaper ponselnya sambil senyum-senyum.
"Kira-kira kamu merindukanku apa tidak ketika aku jauh darimu Alina,kamu sedang ngapain saat ini Al,,??" Batin Arman sambil menatap foto Alina.
"Aahhh lebih baik aku pergi tidur,biar besok pagi bisa segera kembali dan bertemu Alina" gumam Arman sambil berlalu dari bar tersebut menuju ke kamar pribadinya.
Sementara di kantor tempat kerja Alina,dia sedang sibuk-sibuknya mengurus pekerjaan sang bos yang tak kunjung kembali.
"Huuuhhh biasanya tidak sesibuk ini kalua ada si manusia kulkas itu" gerutu Alina sambil trus memeriksa dokumen-dokumen yang menumpuk di mejanya.
"Manusia kulkas,kapan kamu akan kembali" gumannya tanpa sadar mengharap kehadiran sang atasan.
Dari tempat yang cukup dekat di samping Alina dia tidak menyadari akan kehadiran seseorang yang sejak tadi mendengar gerutu gerutu tidak jelas dari mulut Alina.
Dia hanya senyum-senyum sendiri mendengar segala kata yang keluar dari mulut Alina.
Yaa dia adalah Robby orang kepercayaan Arman sekaligus sahabatnya.
"Aku yakin Al,suatu saat kamu juga akan jatuh cinta pada Arman,,semoga kalian berjodoh,karena aku yakin kamu wanita baik yang akan bisa memberikan warna dalam hidup Arman" batin Robby.
"Selamat siang nona cantik" goda Robby pada Alina.
Alina pun kaget karena tiba-tiba Robby muncul,dia takut kalau Robby mendengar ucapannya tadi.
"Eemm selamat siang juga tuan,ada yang bisa saya bantu tuan??" Tanya Alina takut takut pada Robby.
"Oohh tidak ada Al,saya hanya ingin bertanya,apa berkas yang saya minta tadi sudah selesai,,??" Jawab Robby.
"Oh itu sudah selesai tuan,ini berkasnya,maaf tadi saya belum sempat mengantar ke ruangan tuan" jawab Alina.
"Tidak apa-apa Alina,aku tau kamu juga capek karena kamu sangat sibuk beberapa hari ini,maafkan saya ya karena sudah memberikan kamu pekerjaan yang sangat banyak" ucap Robby.
"Aahh tidak apa-apa tuan,ini sudah tugas saya" jawab Alina.
"Ya sudah saya kembali keruangan dulu ya,kamu lanjut kerjanya,dan jangan lupa makan ya" pamit Robby pada Alina.
"Baik tuan,terima kasih" jawab Alina.
Setelahnya Robby berlalu pergi meninggalkan Alina dan kembali ke ruangannya.
"Huuuhhhh astaga, mudah-mudahan saja tuan Robby tidak mendengar kata-kata ku yang terlalu ngeblong ini" gumam Alina sambil mengelus-elus dadanya.
"Lebih baik segera aku selesaikan semua pekerjaan ini dan pergi makan siang,rasanya perutku sudah sangat lapar tapi jam makan siang masih satu jam lagi" gumannya lagi.
Jam makan siangpun tiba.
Saking fokusnya pada pekerjaannya Alina sampai tidak sadar kalau sudah waktunya makan siang sampai suara Robby mengagetkannya.
"Jangan terlalu di forsir kerjanya,sudah waktunya makan siang,lebih baik kamu makan siang dilu,nanti bisa dilanjut lagi" ucap Robby tiba-tiba dan mengagetkan Alina yang sedang fokus.
Alina melihat jam tangan di pergelangan tangannya dan benar saja ternyata sudah saatnya makan siang.
"Ah iya tuan, ternyata sudah waktunya makan siang,saking fokusnya sampai saya tidak sadar kalau sudah saatnya makan siang,padahal saya sudah lapar dari tadi" jawab Alina sambil cengengesan.
"Ya sudah makan siang bareng yuk di kantin kantor,soalnya sudah lama juga saya tidak makan di kantin kantor" ajak Robby pada Alina.
Alina pun mengangguk.
Mereka pun jalan bersama menuju kantin kantor untuk makan siang.
soo sweet
aku kasihan sama sari , semoga cepat move on dari devan dapat pengganti yang lebih baik
tolong dukungannya ya kak 🥰