NovelToon NovelToon
Jodoh Setelah Hijrah

Jodoh Setelah Hijrah

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:14k
Nilai: 5
Nama Author: As Cempreng

Ana Arista, gadis berusia 22 tahun yang hijrah dengan mulai memakai hijab. Namun, dia harus menerima kenyataan pahit saat pernikahannya dibatalkan dua minggu sebelum pernikahannya, karena alasan hijabnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon As Cempreng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Petir menggelegar di luar. Anna menjerit.

"Allahu Akbar!" teriak Sarah.

"Umi, Anna takut!"

"Tenanglah, Allah lebih tahu. Tidak ada petir mengenai kita kalau Allah berkehendak. Ingat surat Al-Baqarah ayat 19." Tanya Abi sambil mengelus kepala anak istrinya.

*

Setelah hujan reda, Hamdan mengajak anak istrinya tidur di teras masjid. Paginya mereka memeriksa barang-barang yang basah kuyup. Tenda dibongkar. Semua baju sumbangan di jemur dengan cara ditempelkan ke beton miring di pinggir sungai.

Hamdan membuat drainase di sekitar kubangan berbentuk kotak. Di samping Drainase dia memanfaatkan kayu kering , membentuk atap yang meninggi ke tengah ala-ala tenda sirkus, karena saat kemarin rata airnya justru mengumpul ke tengah lalu bocor. Kini tenda menutupi kerangka itu, ujung tenda di arahkan ke selokan buatannya.

Ketika tanah di lubang kotak itu sudah kering, Hamdan memasang tenda di atap dan untuk dinding.

Tendanya jadi berkurang karena atap mengerucut tinggi. Alhasil bagian alas dia memakai trash bag bekas sampah yang masih layak dan sudah dibilas dengan air kran depan mesjid lalu istrinya yang menjahit hati-hati biar menyambung menjadi satu.

Kresek lebar itu dihamparkan di atas tanah, ditumpuk dengan kardus-kardus diatasnya, terasa sedikit empuk. Barulah ditutupi tikar yang tadi dijemur.

Tiga hari berikutnya hujan dan mereka aman, di dalamnya tidak basah.

"Abi besok kita makan apa kalau semua uang jual botol bekas ditabungin?" Tanya Sarah.

"Hem." Hamdan mengelus dagu. Dia menceritakan kalau selama ini dirinya makan makanan sisa nasi kotak yang tidak habis dari kantor-kantor tanpa sepengetahuan keluarganya dan dia nggak pernah sakit.

"Aku tidak apa-apa, Abi. Asal kita cepat punya tempat tinggal, biar nanti aku kasih pengertian ke Anna saat dia pulang."

*

"Wah, makanannya enak-enak, Umi, Abi!" Mata Anna berbinar dan lahap makan sampai mulut belepotan. "Abi kok dapat makanan enak terus, siapa yang kasih?"

"Selesaikan makan dulu." Sarah mengelus bahu putrinya, menunggu Anna makan malam setelah tadi puasa.

"Nak, Abi dapat makanan dari tempat sampah. Abi mengumpulkannya. Kita tidak boleh membuang-buang makanan Kan? Kalau kita makan makanan itu, ya tentunya yang masih bisa di makan, setidaknya kita membantu mereka tidak membuang makanan. Mubazir sangat disukai setan. Jadi, kita tidak boleh mubazir walaupun pada sebutir nasi, secuil roti kalau itu masih layak makan," ucap Sarah cepat seolah tak membiarkan putrinya memotong ucapannya.

Anna mengangguk tak menjawab apa-apa. Besok paginya, saat Hamdan memberikan sepiring kue, putrinya melihat begitu lama. "Ini yang kamu sukai seperti kemarin. Tapi hari ini Abi dapat dikit."

"Anna belum lapar, Abi."

Sorenya, Hamdan mendapat roti dalam kresek bekas masih utuh. Jadi, dia memakannya. "Sebenarnya Abi sudah melakukan ini sejak lama saat di luar dan Abi belum pernah sakit. Karena yang memberi sakit itu Allah. Di hari kiamat orang bisa saling membunuh untuk sepotong roti. Nak makanlah, perut kosong bisa merusak lambung."

Anna menggigit bibir bawah dengan tatapan tak bisa digambarkan pada makanan itu.

"Itu kan masih di dalam dus dan tertutup rapat, bersih! Abi misahinnya cuci tangan dulu pake sabun di depan masjid. Ya tidak mungkinlah Abi mengambil yang telah bercampur dengan tumpukan sampah? Abi ambilnya yang di dalam dus bersih. Air yang kita minum juga dari sisa-sisa botol air mineral yang tidak habis tetapi masih tertutup rapat, lalu Abi kumpulkan. Kita harus super hemat, ada yang lebih mendesak daripada makanan. Kamu ingin tinggal di tempat yang layak kan?"

Anna mengambil roti sambil mengangguk dan memakan dengan penuh arti. "Enak, Abi!" Air matanya berlinang entah oleh apa.

"Maafkan Abi, Nak. Percayalah suatu saat kita tidak akan seperti ini lagi! Abi mau bekerja keras, menabung untuk menyewa tempat tinggal. Kamu bisa mengerti?"

Anna makin mengangguk, matanya membesar seolah menahan-nahan air mata tetapi itu tetap berjatuhan begitu saja tanpa suara.

Dada putrinya terguncang. Hamdan memeluk sang putri dengan lembut. "Untuk sementara kita makan dan minum seperti ini tetapi kita tidak boleh meminta-minta."

"Iyak, Abi, maafin Anna! Maafkan Anna!" suara Ana serak dan penuh rasa bersalah, memicu kekesalan di dada Hamdan karena jadi teringat Rustam.

*

Hamdan membawa sekantong sampah yang telah dipilah dan menaruhnya di samping gubug. Dia terlonjak seseorang berpakaian serbab hitam dengan wajah tertutupi, menampakkan kedua matanya saja. Mata hazel putrinya. Dilihat dari atas ke bawah, Hamdan terdiam beberapa detik. Namun, mata hazel berbinar dan jari saling meremas di depan panggul, bolak-balik menunduk seolah menunggu penilaian. Hamdan diam saja lalu duduk di bangku, mulai bekerja dan dibantu putrinya. Ia sering melihat putrinya. Kenapa Anna?

"Abi sudah waktunya ashar, ayo ke masjid!" Anna melihat jam tangan yang dikasih temannya.

"Kamu saja."

"Loh Abi sakit? Abi nggak Adzan?"

"Kamu ke rumah Pak RT. Bilang ke Agus-anaknya Pak RT untuk menggantikan Abi. Abi sedang sibuk."

"Abi?" suara Anna terdengar bingung.

"Sudah cepat! Abi sedang bekerja, tidak lihat?" bentak Hamdan, membuat Anna terjengkang dari bangku karena terkejut. Selama ini Hamdan memang tak pernah kasar. "Kita juga nggak akan jadi gelandangan kalau bukan karena Rustam! Rumahku juga tidak akan hilang. Kamu cari pasangan gimana!"

"Ba_baik Abi!" lirih Anna gemetar dan mata hazel yang tatapan itu kosong.

Hamdan sempat melirik Anna yang langsung berlari, tetapi dia melihat tatapan itu berubah penuh luka dan setetes kristal bening jatuh dari sudut matanya.

Sorenya Anna pulang, salim kepada Hamdan yang duduk di pinggir sungai.

"Abi udah mau gelap, Abi belum sholat ashar ya?" suara Anna sangat lembut dan penuh kasih sayang. Matanya begitu merah dan kelopak mata yang bengkak.

"Berisik!" Hamdan menatap dengan tajam putrinya, sampai Anna langsung menunduk dan berjalan ke gubuk seolah merasa bersalah.

Berhari-hari, Hamdan disibukkan mencari apa yang bisa diuangkan untuk cepat-cepat mengontrak. Dikais setiap bak, dibuka plastik-plastik terikat dengan teliti. Dia mengambil aqua kosong, dan mendengar bisik-bisik di samping dari ibu-ibu yang sedang belanja di tukang sayur.

"Aliran sesat?"

"Anaknya pakaiannya aneh, cadar! Jelas pasti aneh-aneh!"

"Masa? Pantas dia nggak pernah adzan lagi, nggak pernah sholat lagi! Anaknya pasti dibawa-bawa sesat!"

"Pasti banyak dosa, makannya hidupnya makin susah."

Hamdan meremukkan botol ditangannya sampai menimbulkan suara keras yang langsung membuat mereka semua membisu. Dia menoleh dengan geram dan menatap dengan tajam ke ibu-ibu yang meliriknya dengan tatapan aneh seolah-olah ada yang salah dengannya. Itu lirikan yang sama beberapa hari ini. Jadi, ini soal cadar?

Hamdan yang benci dan marah sama Tuhan pun menjadi semakin murka.

Belum tiba waktu dzuhur, dia sudah berniat pulang dengan kepala seperti mau berasap. Anaknya sedang main dengan kucing, direbut kucing itu dan dibanting sampai kucing itu mengeong dengan keras lalu kabur.

"Abi? kasar sekali, dia pasti-! Aghh!" Anna memegangi kepalanya bagian kiri yang baru kena pukul. "Abi?" Mata Anna langsung memerah.

Ditarik tangan putrinya , tampan ampun dan didorong tubuh mungil itu dengan kasar kedalam tenda hingga terdengar keributan dari kaleng yang kejatuhan Anna. Putrinya itu bangkit dan duduk dengan kewaspadaan saat napas Hamdan sendiri cepat tak terkendali.

1
Widi Widurai
kaya tau kisah inii.. tp dicritain siapa y 🤔
S. M yanie
semangat kak..
S. M yanie: sama sama kak, saling mendukung yah, karna aku baru belajar.
As Cempreng tikttok @adeas50: terimakasih kak yanie🙏 kakak juga semangat
total 2 replies
LatifahEr
Nyesek, Thor 😥
As Cempreng tikttok @adeas50: igh igk/Sob/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!