NovelToon NovelToon
Satu Biduk Dua Cinta

Satu Biduk Dua Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yeni Eka

Ini bukan kisah istri yang terus-terusan disakiti, tetapi kisah tentang cinta terlambat seorang suami kepada istrinya.

Ini bukan kisah suami yang kejam dan pelakor penuh intrik di luar nalar kemanusiaan, tetapi kisah dilema tiga anak manusia.

Hangga telah memiliki Nata, kekasih pujaan hati yang sangat dicintainya. Namun, keadaan membuat Hangga harus menerima Harum sebagai istri pilihan ibundanya.

Hati, cinta dan dunia Hangga hanyalah untuk Nata, meskipun telah ada Harum di sisinya. Hingga kemudian, di usia 3 minggu pernikahannya, atas izin Harum, Hangga juga menikahi Nata.

Perlakuan tidak adil Hangga pada Harum membuat Harum berpikir untuk mundur sebagai istri pertama yang tidak dicintai. Saat itulah, Hangga baru menyadari bahwa ada benih-benih cinta yang mulai tumbuh kepada Harum.

Bagaimana jadinya jika Hangga justru mencintai Harum saat ia telah memutuskan untuk mendua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yeni Eka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

"Rum, kamu ingat enggak, ini adalah tempat pertama kita ketemu,” lontar Nata.

“Iya, tepatnya seminggu yang lalu,” balas Harum.

Kedua wanita cantik itu tengah duduk santai di salah satu meja kedai sambil menikmati sop durian. Sepulang kerja tadi, Nata memutuskan untuk pergi ke kedai sembari menunggu Hangga menjemputnya.

“Kamu suka durian juga, Rum?” tanya Nata.

“Iya, suka banget.”

“Kenapa bisa samaan gini ya. Apa selera kita memang sama?” lontar Nata.

Harum hanya tersenyum kecil menanggapi ucapan Nata sembari tangannya sibuk memainkan sedotan, membuat gerakan berputar di atas gelas saji.

“Kamu percaya enggak, waktu pertama ketemu kamu, aku itu langsung suka sama kamu,” ungkap Nata jujur.

Harum tertawa kecil mendengar ucapan Nata yang terdengar seperti gombalan seorang pria kepada wanita.

“Aku serius loh, Rum,” kata Nata lagi berusaha meyakinkan Harum.

“Kalau begitu, terima kasih, Kak,” ucap Harum sembari mengulas senyum. "Saya pun begitu. Pertama lihat Kak Nata, langsung suka. Kak Nata cantik. Seperti artis Korea idola saya," sambungnya.

"Pasti kamu mau bilang kalau aku mirip Song Hye Kyo 'kan?" tebak Nata.

"Iya. Kakak mirip banget "

"Terima kasih, Harum. Berarti kamu sama Hangga itu punya kesamaan, Rum. Sama-sama mengidolakan dia," sahut Nata sembari tertawa kecil.

"Iya kah, Kak?" lontar Harum yang tidak menyangka laki-laki model Hangga menyukai artis drama Korea juga.

"Iya. Lucu kan?"

Harum mengangguk sembari tertawa. Nata melihat, Harum sangat cantik jika sedang tertawa lepas seperti itu. Ia jarang sekali melihat Harum tertawa.

“Kamu itu cantik dan sempurna. Waktu itu aku berpikir betapa beruntungnya pria yang menjadi pasangan kamu," ujar Nata jujur. Kemudian ia menarik napas pelan sebelum melanjutkan kalimatnya. “Aku enggak menyangka, yang menjadi pasangan kamu ternyata adalah Hangga, laki-laki yang aku cintai,” lirihnya.

Harum memandang wanita cantik dengan rambut sebahu warna tembaga yang membuat kulit putihnya semakin bersinar cerah. Nata memang cantik. Sangat cantik. Benar-benar mirip Song Hye Kyo. Puji Harum dalam hati.

“Saat dijodohkan dengan Mas Hangga, saya enggak tahu kalau Mas Hangga sudah punya kekasih,” ucap Harum setelah memandangi Nata untuk beberapa saat.

Jika saja Harum mengetahui bahwa Hangga tidak mencintainya dan telah memiliki kekasih, tentu ia tidak akan mau menerima perjodohan tersebut.

Memangnya tidak ada laki-laki lain apa?

Asal tahu saja, ibarat bunga, Harum yang berparas ayu itu pun banyak dikerubuti kumbang-kumbang yang ingin menyesap madunya. Hanya saja, Harum tipikal perempuan yang cenderung menutup diri dan introvert. Sejak dulu ia hanya mengharapkan satu kumbang saja. Hangga Yudistira nama si kumbang itu.

“Kamu sudah lama mengenal Hangga?” tanya Nata pada Harum yang seperti biasa memakai jilbab ungu, seragam khas kedai tersebut. Sebab Harum memang baru selesai bekerja.

“Karena kami satu kampung, jadi saya tahu Mas Hangga sudah lama,” jawab Harum.

Ia lebih memilih kata ‘tahu’ dibanding kata ‘kenal’. Sebab kalau ‘kenal’ merujuk pada hubungan yang lebih akrab dan ada timbal balik. Misalnya, pernah ada interaksi atau minimal pernah mengobrol.

Sedangkan selama ini, Harum belum pernah sekali pun mengobrol dengan Hangga baik sebagai tetangga, sebagai karyawan ibunya, sebagai teman, apalagi sebagai istri.

Pernah ada interaksi saat Hangga menolong Harum kecil yang terjebak hujan. Itu pun Hangga tidak banyak bicara, hanya berkata seperlunya untuk memberikan pertolongan kepadanya.

Harum malah berpikir, jangan-jangan Hangga lupa kejadian itu.

“Oh, gitu ya,” sahut Nata. Ia memandangi Harum yang duduk di hadapannya. “Apa kamu mencintai Hangga, Rum?” tanyanya kemudian.

Kepada Hangga, Nata sering menanyakan hal tersebut. Dan pria pujaannya itu selalu menjawab “tidak” dan selalu mengatakan kalau cintanya hanya untuk Nata. Ia kini berpikir tentang bagaimana perasaan Harum kepada Hangga.

“Saya enggak tahu bagaimana perasaan saya pada Mas Hangga. Tetapi, yang saya tahu, seorang istri wajib mencintai suaminya,” jawab Harum diplomatis. “Begitu pun sebaliknya. Seorang suami wajib mencintai istrinya,” sambung Harum.

Nata tersenyum kecut. “Betul, kamu yang lebih dulu jadi istrinya Hangga. Semoga saja kamu enggak menganggap aku pelakor, Rum,” sahut Nata lirih.

“Saya enggak pernah berpikir seperti itu, Kak,” bantah Harum.

“Syukurlah kalau kamu tidak menganggap aku pelakor. Berarti, kita bisa berteman ya, kan?” Pertanyaan terakhir Nata dijawab oleh Harum dengan sebuah anggukan.

"Oya, Rum. Kamu udah lama bekerja di sini?"

"Sejak masih SMA, saya sudah kerja di sini, Kak."

"Pantesan kamu dekat banget sama orangtua Hangga. Kamu beruntung, Rum."

"Kakak juga beruntung karena Mas Hangga begitu mencintai Kak Nata," balas Harum.

"Aku yang sangat mencintai dia, Rum, Kamu tahu, apa yang aku korbankan ini enggak mudah." Nata bahkan belum memberi kabar kepada keluarganya tentang keputusannya berpindah keyakinan dan menikah dengan Hangga.

Harum bergeming menatap madunya. Ia paham dengan apa yang dikatakan Nata tadi. Cinta Nata pada Hangga sangat besar melebihi dunia. Kekasih Hangga itu bahkan rela berpindah keyakinan demi Hangga.

Seandainya Harum dihadapkan pada keadaan yang seperti Nata alami, ia tidak akan mengambil keputusan kontroversial seperti Nata. Bagi Harum, cinta tertingginya hanya untuk Sang Pemilik Kehidupan.

Oleh karena hal itu, Harum meyakini cinta Nata lebih besar, lebih kuat dan lebih hebat dibanding cintanya pada Hangga.

Kemudian ponsel Nata yang tergeletak di meja itu berbunyi. Nata lekas menjawab panggilan telepon yang adalah dari Hangga.

Sebenarnya masih banyak yang ingin dibicarakan Nata. Banyak pertanyaan yang memenuhi isi kepalanya terutama soal hubungan Harum dengan Hangga. Namun, obrolan itu harus terhenti lantaran panggilan telepon dari Hangga.

“Rum, Hangga sebentar lagi mau jemput kita,” ujar Nata usai menerima panggilan telepon dari Hangga.

“Ayo, Rum, siap-siap. Kamu juga sudah waktunya pulang ‘kan? Ayo, kita pulang bareng!” ajaknya.

Harum tidak dapat menolak ajakan Nata, saat madunya itu menarik tangannya untuk ikut. Sebelum pulang, Harum berpamitan pada Nina dan teman kerja lainnya.

“Rum, itu bukannya si mbak cantik yang dulu hampir kemalingan ponsel?" tanya Nina saat Harum berpamitan.

"Iya, Nin." Harum mengangguk, lalu buru-buru pergi karena melihat mobil Hangga telah menunggu di depan kedai.

Kedua istri Hangga itu langsung masuk ke mobil yang telah menunggu di depan kedai. Nata duduk di kursi depan bersama Hangga, sedangkan Harum duduk di kursi penumpang.

Dari dalam kedai, Nina memperhatikan kejadian tersebut. Dahinya mengerut bingung karena melihat pemandangan tidak lazim. Hatinya bertanya-tanya mengapa Harum justru duduk di belakang, sementara wanita cantik yang tadi mengobrol bersama Harum malah duduk di kursi depan bersama Hangga.

Sebenarnya wanita cantik itu siapa? Batin Nina bertanya-tanya.

1
Siti Rahayu
harum lebay pisan plinplan
Siti Rahayu
hahaha liat kandangnya saja
delfastri
ehh..Thor asal elu tau ya si nata mang kagak jahat..yang jahat itu eluu..Napa bikin story kek gini banget..coba lu bikin karakter jelek si nata..mungkin gua bisa ketawa jahat sekarang..tapi gimana mau ketawa mau nangis aja rasanya gimana..jadi bingungkan gua padahal cuma tinggal baca aja..maaf ye thoorrr
delfastri
lah ya banyak cuyyy..jgnkan modelan Hangga sekaliber kiyai yg kita duga pemegang kuncinya syurga aja masih banyak yg lebih dari Hangga jangan kata pacaran bini aja bisa sampai..lebih dari 2 dengan dalih ikuti sunahnya nabi..walau itu cuma sebagai alibi..yg di ikuti cuma banyak jumlahnya aja tapi gak sanggup ngikutin hal sebenar poligaminya nabi..dimana yg dinikahin Janda banyak anak Ama umur lebih diatas 60..ada satu yg mudahan dikit lw gak salah 45 an umurnya gitu..yg dilihat status jandanya aja ma bohaynya..malah ada noh ngejandain bini demi ngebiniin janda..error gak tuh..🤣🤣🤣
Bunda Iwar
Luar biasa
Henrita Henrita
tdk layak untuk di baca
Nadia
jujur aku bacanya tak loncat loncat emang dasarnya aku gak suka cerita poligami, 🤭🤭
Nadia
ya sama Yuda saja, jgn balikan sama si hangga
Nadia
pisah aja si Hanum, rumah tangga gak sehat
Anonymous
ceritanya menarik
Alfi Yah
Lumayan
Alfi Yah
Kecewa
MFay
eng, ing, eng, seru uyy
sungguh nikmat kn mas Hangga poligami itu 😈
MFay
Lah, sabar donk Nat 🤭 Harum kn istrinya jg 😁
asya yussi
Luar biasa
dhedoy wahyudi
cerita ngacak.. mna harum yang mau di bawa ke kantor
Idah Faridah
y nggak.jahat
yg bener nggak sadar diri
perempuan yang merendahkan diri sendiri demi cinta yg akhirnya di telan waktu
Aas Khasbiyah Khalik
Hangga kan gak berkulit putih dr.yuda pasti
Asma Rani
Luar biasa
Nasriati Bakri
kenapa baca novelmu thor seakan aku menbaca kisah ka2k laki2ku menikah dg wanita di jodohkan dgnnya dan meninggalkan kekasihnya di manado pdh sangat mencintainya namun perbedaan keyakinannya yg mengharuskan menyalani perjodohan walaupun bundaku sangat menyayangi ka micke tp dlm agama kami tk bisa menikah berbeda keyakinan.tapi ka2kku setia pd istrinya walaupun tk memiliki anak smpai skrg.bersyukurnyaf dia dan ka micke mereka bershbt sampai hr ini.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!