Elang Dirgantara, seorang pria yang suka tawuran, balap liar dan suka berpesta minum minuman keras, harus datang ke perjodohan yang sang kakek rencanakan. Awalnya dia memutuskan datang hanya untuk menolak dan mempermalukan wanita yang akan di jodohkan olehnya itu. Namun apa lah daya, saat ia bertemu dan melihat calon istri untuk pertama kalinya, ada getaran aneh yang ia rasakan dalam hatinya.
Wajah teduh nan ayu milik calon istrinya mampu membuatnya terpukau. Bahkan suara sang calon istri membuatnya tenang dan damai. Tutur kata yang lembut dan halus tak mampu mengalihkan pandangan mata Elang dari wajah ayu calon istrinya itu.
Bagaimana kah perjalanan kisah cinta Elang Dirgantara?
Mari membaca dan mulai lah masuk ke dalam dunia halu kita ❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon diyah nur arroyan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27
...Next? ...
...Udah vote dan spam komen belum? ...
...Yuk ges semangatin mamak Diyah biar aku rajin up setiap hari....
...Votenya jangan pelit2 ya!!!!😊😊😊😊...
...See u next part ❤...
Visual lagi nih bestie....
Ini si Yoga. Desainer cowok tampan
Kalau ini si Alice. Cewek bar bar yang suka sama si Yoga
Happy Reading Bestie.....
●
●
●
Setelah Elang dan Zahra keluar dari kamar tamu. Langit berjalan menghampiri Lita yang kini masih duduk di pinggir ranjang menatap Lita yang masih duduk di kursi meja riasnya.
"Lo masih takut sama gue?" Tanya Langit yang saat ini sudah duduk di sofa yang ada di dalam kamar tamu.
Lita masih saja terdiam seribu bahasa. Dia sejujurnya masih takut dengan Langit. Dia masih bimbang apakah dia bisa bahagia setelah pernikahan ini atau tidak.
"Sorry, gue sungguh menyesal sudah memaksa lo berhubungan. Gue juga tidak membenarkan diri gue sendiri karena tidak bisa mengontrol nafsu gue. Tapi malam itu ada campur tangan sahabat gue yang sudah menaruh obat di minuman gue." Jelas Langit.
"Malam itu juga pertama kalinya gue berhubungan badan dengan wanita. Jujur gue juga termasuk playboy tapi gue tidak pernah menyentuh wanita lebih intim" Ucap Langit.
"Maafin gue Lita. Beri gue kesempatan untuk menjadi suami yang bisa lo andalkan. Gue akan buktikan ke lo kalau gue bisa buat lo bahagia" Pinta Langit teguh.
"Tapi kamu sendiri masih sekolah, bagaimana bisa kamu bahagiakan aku? Jujur aku bimbang dengan perniakahan ini, aku takut jika suatu nanti aku buka hatiku dan kamu mulai berpaling. Aku takut karena di usia kamu saat ini, kamu pasti masih labil untuk menetapkan hati kamu" Ucap Lita.
Langit bangkit dari duduknya. Dia berjalan menghampiri Lita lalu berlutut di depan Lita. Dia menggenggam kedua tangan Lita lembut. "Beri gue kesempatan Lita. Gue akan buktikan apa yang lo pikirkan itu semua salah" Ucap Langit.
Lita terdiam menatap kedua manik coklat Langit. Dia tidak bisa bohong jika saat kedua tangannya di genggam oleh Langit, ada persaan nyaman dan hangat dari tangan Langit.
"Aku akan coba untuk percaya sama kamu, tapi tolong jangan pernah kamu hancurkan kepercayaanku " Ucap Lita.
Mendapat jawaban dari Lita membuat hati Langit bahagia. Dia tersenyum menawan karena Lita kini telah mau memulai pernikahan ini dengan kepercayaan yang ia berikan pada Langit.
"Terima kasih" Ucap Langit bahagia lalu mencium punggung tangan Lita.
"Walaupun belum ada perasaan cinta dalam diri kita masing masing. Tapi gue tidak akan merusak kepercayaan yang lo berikan pada gue" Ucap Langit. Lita hanya mengngguk pelan.
Langit bangkit dari duduknya. Dia ingin menggenggam tangan Lita namun eecepat kilat Lita menarik tangannya. Dia takut dengan perlakuan kasar Langit tadi malam. Hal itu masih terngiang ngiang di kepalanya sampai saat ini.
"Sorry, gue hanya ingin mengajak lo keluar kamar untuk mengambil gambar. Gue ingin membuat perniakahan kita tidak terlupakan karena gue hanya ingin menikah sekali seumur hidup gue" Ucap Langit.
"Aku mau keluar, tapi tolong jangan sentuh aku dulu. Jujur aku masih takut dengan kamu" Ucap Lita tertunduk.
"Ok, gue tidak akan menyentuh lo" Jawab Langit.
"Ayo kita keluar sekarang" Ucap Langit dan di angguki oleh Lita.
Langit dan Lita keluar dari kamar tamu. Mereka berjalan menuju ke ruang tengah yang tadi di pakai untuk melakukan ijab kabul. Lita dan Langit melakukan posesi pengambilan gambar untuk kenang kenangan mereka nantinya.
Zahra dan Elang tampak bahagia melihat sahabatnya itu yang kini juga menyandang setatus sebagai suami. "Semoga kak Langit dan kak Lita bahagia ya kak." Ucap Zahra tulus.
"Iya sayang, aku pun berdoa juga untuk kebahagian mereka" Ucap Elang.
🌹🌹🌹
Ke esokan harinya.
Langut sudah siap dengan pakaian sekolahnya. Dia dan Lita masih pisah kamar karena Lita masih takut dengan Langit. Papah Langit pun memperbolehkan mereka untuk pisah kamar untuk sementara. Karena dia tau akan ketakutan Lita pada sang putra
Langit turun ke lantai satu untuk menuju ke ruang makan. Dia melihat papahnya yang sudah duduk di meja makan dengan Lita yang tengah menata makanan untuk mereka.
"Kenapa lo yang masak? Di mana si embak?" Tanya Langit.
"Embak baru pergi ke pasar. Akus udah biasa masak jadi biarkan aku yang menyiapkan makanan mulai sekarang" Ucap Lita.
"Terserah lo" Ucap Langit singkat. Dia duduk di kursinya dan melihat sang papah dan koper yang tidak jauh dari meja makan.
"Papah mau pergi?" Tanya Langit.
"Iya, papah ada kerjaan di luar negri dengan keluarganya Elang" Jawab papah Langit.
"Sampai kapan?" Tanya Langit.
"Belum tau, tapi kemungkinana besar berbulan bulan karena papah juga harus mengawasi pembangunan proyek di Singapura juga" Ucap papah Langit.
Langit hanya menghela nafasnya saja. Dia sudah biasa dengan kepergian papahnya. Namun dia juga merasa kesepian ketika sang papah pergi.
Lita melihat ekspresi wajah Langit yang berbeda dari biasanya. Dia segera duduk di sebelah Langit lalu mengambilkan makanan untuk Langit.
"Lo kuliah hari ini?" Tanya Langit.
"Tidak, aku 2 hari ini libur" Jawab Lita.
"Papah pergi dulu ya" Pamit papah Langit.
"Lita, terima kasih makanannya sangat enak" Ucap papah Langit.
"Terima kasih pah" Jawab Lita.
Papah Langit bangkit dari duduknya. Dia menepuk bahu Langit lalu berjalan keluar dari rumah dengan menarik kopernya.
"Gue mau sekolah hari ini" Ucap Langit yang mulai memakan makanan yang di ambilkan Lita untuknya.
"Iya, aku juga mau ijin pulang ke kontrakan" Ucap Lita.
"Untuk apa?" Tanya Langit.
"Mau mengambil barang barang ku" Jawab Lita.
"Tunggu gue pulang sekolah, gue antar lo" Ucap Langit.
"Aku bisa pulang sendiri" Sahut Lita.
"Tunggu gue" Ucap Langit tegas.
"Iya, aku akan tunggu kamu pulang" Jawab Lita yang mengalah.
Tak lama Langit sudah selesai makan. Dia berjalan menaiki tangga rumahnya untuk menuju ke kamar. Dia mengambil tas dan kunci mobilnya lalu kembali turun. Dia melihat Lita yang sedang mencuci piring bekas tempat makan Langit tadi.
"Nih buat lo belanja" Ucap Langit yang menaruh beberapa kartu ATM untuk Lita.
"Aku masih punya uang" Jawab Lita.
"Itu uang milik lo sendiri. Ini uang yang gue berikan ke lo karena lo istri gue. Jadi terima saja jangan tolak karena lo mulai sekarang tanggung jawab gue" Ucap Langit.
"Baik lah, aku akan terima ini. Terima kasih" Ucap Lita.
"Gue pergi dulu" Ucap Langit dan di angguki oleh Lita.
# Selamat membaca ya kak
# Terima kasih banyak
😊😊😊🙏🙏🙏
SAAAAAHHHH,,,gitu 🤭🤭🤭😂😂 Jadi semangat kan SAH nya..😜😜