cerita ini hanya karangan fiksi, jangan di plagiat!!
Alana adisty harus mengalami perjodohan akibat perjanjian konyol kakek nya di masa lalu. alhasil di usia nya yang ke delapan belas gadis itu terpaksa berstatus istri dari ihsan rain Fauzan.
ihsan sering membully nya, tanpa sebab hanya karena dia yang pendiam. dengan kondisi yang tak akur, bagaimana alana menghadapi pernikahan sma ini?
mengandung banyak kata kata ambigu dan frontal. untuk yang di bawah umur harap bijak, kalau masih nekad baca resiko tanggung sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DnieY_ls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 12
“Tuh kan, apa gue bilang. Gak mungkin nilai kita dapet seratus. Dapet tujuh puluh aja gue untung” Ujar yeri.
Hasil penilaian ulangan di umumkan di dalam grup kelas. Ulangan di jam kedua dan dapat hasil di jam ke tujuh.
“Iya, tapi gak nyangka aku bakal dapet delapan lima” Sahut alana.
Yeri menyenggol bahunya. “Kenapa heran? Di kelas ini semua tahu kamu pintar al” Ujar cewek itu.
Alana tak bereaksi apapun. Berbeda dengan beberapa teman nya di kelas yang begitu membicarakan nilai mereka yang tak memuaskan.
“Huh! Padahal gue udah belajar dari kemarin. Tapi nilai gue cuma delapan puluh? Kecewa banget sih”
“Sama gue juga. Semalem bergadang sampe subuh cuma buat belajar supaya dapet nilai bagus, ternyata cuma dapet delapan dua”
“kecewa banget cuma delapan tujuh, biasanya sembilan puluh keatas”
“Gue juga kecewa. Biasanya di pelajaran apapun nilai gue tinggi, ini cuma dapet delapan lima”
Begitulah obrolan beberapa siswa berprestasi di sekolahnya. Alana sudah tak aneh, mereka begitu berambisi pada nilai sampai melakukan cara apapun. Sangat berbeda jauh dengan dirinya yang sangat tak mempedulikan nya.
Mungkin karena ketidak pedulian nya terhadap nilai, dia bisa masuk pada geng vira. Lihat saja sekarang, yang lain sibuk membahas nilai mereka malah sibuk mengobrol sambil dandan cantik.
“Kayaknya aku lagi hoki deh. Masa mereka yang belajar mati matian dapet segitu, aku yang lupa banget dapet segini” Monolog alana pada yeri.
Gadis di sampingnya menepuk jidat. “Udah di bilang lo anak ajaib al, jadi maklum dapet nilai segitu. Coba kalau lo serius kayak mereka dalam nilai, pasti nilai lo sempurna ngalahin mereka mereka” Ucapnya menggebu. Kadang alana kalau di bilangin susah.
Alana mengetuk jarinya, emang iya? Dia yang hanya juara empat bisa mengalahkan tiga winner?
“Aamiin aja deh aku”. Sahut alana meski tak sungguh sungguh.
“ Tapi jujur ya al, gue heran sama mereka”. Celetuk yeri menatap dua bangku yang di satukan untuk mengobrol gadis gadis pintar.
“Heran kenapa?” Alis alana terangkat.
“Mereka tuh, kadang gak tahu diri. Kayak mereka gak tahu soal atau penjelasan guru, lalu nanyain ke lo dan lo kasih tahu. Giliran gue atau lo yang gak tahu, dan nanya sama mereka, mereka jawabnya cuma aduh aku juga gak ngerti. Padahal mereka duluan yang bisa kedepan.” Gerutu yeri kesal sampai mencebikkan bibirnya.
Alana tertawa pelan, sepertinya sifat seperti itu sudah jadi ciri khas sebagian anak gila nilai.
“Nama juga gak ingin kalah”. Sahut alana.
“jam terakhir sejarah kan?”
“Um!” Alana mengangguk.
Pelajaran sejarah menjadi penutup hari ini.
… …
“Lho, kok bunda disini?” alana kaget kala melihat bunda Reni duduk menunggu di samping gerbang.
“Nungguin kamu nak,bunda mau ngajak belanja bareng” ujar Reni menghampiri alana.
“Bunda sudah lama nungguin al?”
Bunda Reni menggeleng. “Enggak kok, baru aja duduk barusan” ucap nya.
“Kamu bisa bawa motorkan? Kamu aja yang bawa kita belanja ke supermarket kota” lanjut sangat bunda memberikan kunci motornya.
Alana mengangguk. Mengambil kunci motor yang di berikan oleh mertuanya. Mereka berkendara menuju supermarket kota. Alana tak terlalu tahu rute nya jadi bunda Reni memberitahunya.
Mereka berbelanja cukup banyak, kini mereka berjalan menuju stan buah buahan.
“Kamu suka buah apa sayang?” bunda Reni bertanya.
Alana menatap sekeliling. “Aku suka buah pir bunda”.
“wah, sama kalo gitu kayak ihsan. Banyakin beli pirnya nak” ujar bunda Reni.
Agatha membulatkan mulutnya, tak menyangka. Gadis itu memasukkan beberapa buah ke dalam plastik. Kata bunda beli dia kilo pir, apel satu kotor, strawberry dan mangga satu kilo satu kilo.
Karena membeli buah buahan list terakhir bunda membawa alana ke kasir untuk membayarnya. Alana cukup syok melihat jumlah barang yang di beli bunda nya.
“Bunda, emang ini bakal muat di motor?” Alana bertanya karena tak yakin. Melihat ada la kantong kresek.
“Tenang al, bagasi motor bunda gede. Kuat sampe dia tiga kresek” ujar bunda Reni.
Tipe motornya yang isian bensin di depan jadi di bawah jok bagasi nya luas. Ternyata muat tiga kresek meski yang satu yang kecil. Dua lagi Alana bawa di depan. Mereka ulang sekitar pukul empat karena bunda mengajak Alana makan dan jajan dahulu
lanjut thor