Nessa tidak menyangka akan terseret ke masa lalu. Dimana kerajaan-kerajaan berdiri dengan raja yang memiliki istri lebih dari satu.
Di kehidupan ini, Nessa justru menjadi seorang selir di dalam istana yang penuh intrik.
"Aku tidak pernah menjadi yang kedua ataupun kesekian kalinya. Aku akan menaiki tahta dan menjadi satu-satunya di istana ini!"
Yuk ikuti perjalanan Nessa menjadi ratu, serta terkuaknya asal usul sang mommy.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pilihan
Sontak saja ketenangan semua penghuni Harem langsung terganggu. Mereka yang tadinya ingin tidur nyenyak melupakan sejenak masalah yang sedang terjadi nyatanya hanya angan semata.
Mereka tentu kembali rusuh dan mendadak bingung. Ada yang langsung bergegas ingin pulang dengan membawa pakaian dan perhiasan yang menjadi hak milik mereka. Ada juga yang memilih mengunci pintu kamar mereka, meksipun harus menerima resiko nantinya.
"Bagaimana ini putri Li?" Tanya sang pelayan setelah mengumpulkan keberanian untuk itu.
"Aku tidak mau, aku tidak mau kesana."
"Tapi putri, kalau tidak kesana. Putri bisa bermasalah." Jelas pelayan itu lagi.
"Benar putri. Akan lebih baik, jika menghadapi nya. Baru putri bisa mengatakan keinginan putri, karena putri memiliki perdana Mentri yang akan melindunginya putri." Sambung pelayan lainnya, gigitan kecemasan di kuku itu langsung terhenti.
"Benar juga. Lagipula dia pasti tau. Karena ayahku sudah mengatakan padanya. Aku tidak mau dengan nya." Ujar Li Yin dengan senang.
"Benar.... Ya benar!" Ucapnya dengan raut yang langsung berubah.
**************
"Nona, apa yang akan kita lakukan?" Tanya Ning, dia bingung sendiri melihat Nona nya duduk manis di tepi ranjang sambil menatap ke arah jendela yang terbuka menampilkan cahaya bulan yang terang.
"Nona?" Ning semakin rusuh sendiri ketika telinganya mendengar langkah kaki yang mulai mendekat dan sudah memasuki Harem.
"Tenanglah Ning, aku akan kesana. Kau jangan risau."
"Baik nona."
"Yang mulia Zhang memasuki ruangan!" Ucap salah satu pengawal yang berjaga dan mendampingi sang raja.
Sontak para penghuni ada yang langsung keluar dan berbasis. Dan ada juga yang belum keluar. Tatapan penasehat langsung tertuju pada mereka semuanya. Para wanita cantik itu berusaha mengangkat wajah mereka untuk melihat sosok raja yang memasuki tempat mereka.
"Beri salam pada kaisar" Ucap penasehat.
Mereka menunduk dan memberikan salam hormat pada raja mereka.
"Salam untuk Yang mulia Zhang." Ujar mereka serempak.
"Apa semuanya sudah berkumpul?" Tanya penasehat, sedangkan yang raja Zhang hanya mengamati.
"Belum semua penasehat." Ucap ketua Harem.
"Panggil yang lainnya!" Titah penasehat.
"Baik. Akan saya laksanakan."
Tak berapa lama kemudian.......
"Aku mengumpulkan semua penghuni Harem, karena ada hal yang harus disampaikan oleh sang kaisar. Terlebih untuk posisi ratu." Jelas penasehat.
"Dan semuanya tentu tau, mengenai aturan. Jika sang kaisar sebelumnya telah tiada, maka apapun yang ditinggalkan akan menjadi milik kaisar berikutnya." Sambung penasehat lagi.
"Jadi....."
"Aku menolak untuk itu penasehat." Mata Zhang langsung melirik pada sumber suara. Terlihat seorang wanita yang memakai hiasan lebih di kepalanya sesuai dengan status nya.
"Putri Li, anda....."
"Lagipula, siapa yang akan memilih mu menjadi permaisuri ku?" Jelas Zhang seketika yang membuat Li langsung mendelik sejenak dan napasnya memburu.
"Aku ingin mengatakan pada kalian semua...... Saat ini juga..... Aku berikan kalian waktu untuk berpikir. Untuk berada di istana ini atau pergi kembali ke kediaman kalian. Waktunya hanya dua hari."
"Tapi kaisar...." Ucap penasehat ingin mengingatkan.
"Pemilihan permaisuri akan aku lakukan sendiri penasehat." Ujarnya sambil melirik salah satu arah diantara barisan wanita cantik itu.
"Ingatkan pada mereka semuanya Penasehat. Aku tidak mau ada kesalahan." Jelas Zhang sambil berlalu.
"Baik kaisar." Kepergian sang kaisar dari kediaman mereka tidak membuat para penghuni Harem itu merasa lega. Mereka justru semakin bingung dengan pilihan yang diberikan untuk mereka, karena mereka yakin, tidak semudah itu untuk pergi meninggalkan istana.
"Nona, apa yang akan nona pilih?" tanya Ning, setelah mereka kembali ke kamar.
Bersambung......
Jangan lupa like, komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰🙏🥰