Casey Copeland, wanita berusia 24 tahun yang memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan ibunya sejak ia masih kecil. Casey tidak tau mengapa ibunya membedakannya dengan kakaknya. Ibunya membenci Casey.
Casey mulai lelah dengan segala upaya yang dilakukannya hanya untuk mendapat perhatian ibunya. Casey berubah, ia tidak ingin menjadi Casey yang dulu lagi.
Casey menjebak kekasih kakaknya hingga mereka berakhir di pelaminan. Benih-benih cinta mulai tumbuh pada di antara mereka. Akankah kehidupan Casey berakhir bahagia setelah mengetahui siapa pria itu sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nidia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 27: Ancaman Dariel
Dariel kembali ke rumahnya setelah satu harian bekerja di kantornya. Satu hari ini ia dibuat pusing dengan laporan keuangan yang tidak jelas dari karyawannya ditambah lagi dengan dirinya yang tidak sengaja melihat Adeline dan Malvin makan siang di restoran yang didatanginya.
"Carla, tolong buatkan saya Chamomile Tea," tukas Dariel duduk di sofa.
"Baik tuan Dariel," ucap Carla.
Tak lama kemudian Carla kembali ke ruang tengah membawa secangkir teh untuk tuannya.
"Dimana wanita itu?" tanya Dariel.
"Nyonya sedang pergi menemui temannya sejak tadi pagi tuan," jawab Carla.
"Panggil namanya saja Carla," ucap Dariel.
"Tapi tu__" Carla terdiam saat Dariel menatapnya dingin.
"Baik tuan," balas Carla lalu pergi.
Casey masuk ke rumah sembari bersenandung ria. Tidak menyadari keberadaan. Mungkin ia terlalu bahagia karena dia di terima bekerja di salah satu sekolah dasar.
"Bagus... satu harian di luar dan melupakan tugas mu di rumah," ucap Dariel datar menatap Casey.
Casey tidak mengerti dengan apa yang Dariel katakan. Memangnya pekerjaan apa yang di lupakan nya.
"Ck.. sudah ku katakan Casey, kamu bukanlah nyonya di rumah ini. Jadi semua pekerjaan di rumah ini kamu yang melakukannya," ucap Dariel membuat Casey membulatkan matanya.
"Kamu pikir aku budak mu hah? maaf tuan Dariel saya tidak bisa. Saya juga punya pekerjaan lain. Kita menikah juga kerena kamu yang memaksaku," ujar Casey pergi. Dariel mengeraskan rahangnya, tidak terima dengan apa yang Casey katakan.
"Prangg...." Dariel melemparkan cangkir ditangannya. Casey terkejut dan menghentikan langkah kakinya. Dariel bangkit dari sofa, berjalan mendekati Casey yang berpura-pura tidak takut saat melihat tatapan tajam Dariel.
"Kamu lupa satu hal Casey. Ini semua tidak akan terjadi jika bukan kamu yang memulainya," ucap Dariel mencengkram rahang Casey kuat membuat wanita itu meringis kesakitan. Tapi tidak dengan tatapannya yang tetap menantang Dariel. Ia tidak ingin terlihat lemah di depan pria itu.
"Menurut lah... atau ketiga temanmu itu yang akan menerima akibatnya tiap kali kamu membangkang," ancam Dariel menyeringai, melepaskan cengkeramannya dengan kasar dan meninggalkan Casey yang mengepalkan kedua tangannya.
******
Pagi harinya Dariel menyantap sarapannya di meja makan. Sejak tadi ia tidak melihat keberadaan Casey. Mungkinkah wanita itu masih tidur?.
"Carla..." panggil Dariel. Carla yang berada di halaman samping menghampiri tuannya.
"Ya tuan Dariel," jawab Carla.
"Dimana wanita itu?" tanya Dariel.
"Nyonya.. maksud saya Casey sudah pergi lima belas menit yang lalu tuan," jawab Carla menatap Dariel yang menghentikan sarapannya.
"Sebelum pergi, Casey sudah melakukan pekerjaan rumah tuan," ucap Carla sebelum tuannya marah.
"Biarkan dia melakukannya sendiri, jangan pernah membantunya Carla. Jangan hilangkan kepercayaan ku kepada mu."
Dariel mengerutkan kedua alisnya. Berpikir sejenak,
"kemana wanita itu pergi?" tanya Dariel.
"Casey bilang hari ini dia mengajar di salah satu sekolah tuan Dariel."
"Carla, saya akan pergi ke New York selama 3 hari. Kamu harus melaporkan apa saja yang dilakukan Casey selama saya pergi," ucap Dariel.
"Baik tuan," balas Carla mengangguk.
"Pergilah, lanjutkan pekerjaanmu dan jangan lupa untuk mengirimkan gaji untuk pelayan tiap bulannya sampai saya memanggil mereka kembali bekerja di sini," tukas Dariel. Beberapa pelayannya sengaja ia berhentikan karena Casey yang akan menggantikan mereka. Meskipun begitu, Dariel tetap menggaji mereka.