Qin Xin, yatim piatu yang diadopsi oleh Zhu Yanxi dan menjadi pelayan di Istana Tuan Kota Naga Biru. Karena kedekatannya dengan anak Tuan Kota Naga Biru, Putri Su Rong. Membuatnya menjadi sasaran Bully dan diintimidasi oleh banyak pihak.
Setelah Kedatangan Pangeran Zhao Chen, Qin Xin semakin mendapat perlakukan yang tidak adil, dari pemukulan hingga percobaan pembunuhan oleh para pelayan dan anak buah Pangeran Zhao Chen.
Hingga akhirnya dia terjatuh kedalam Jurang Maut di Pegunungan Naga Melonjak akibat dikejar oleh pembunuh yang dikirim oleh Pangeran Zhao Chen. Setelah terjatuh Qin Xin memakan Jamur berwarna emas dan entah bagaimana tubuhnya secara misterius berubah menjadi tubuh surgawi (Divine Body) yang terlangka dan tertinggi yaitu Golden Celestial Body. Mengandalkan Tekadnya yang kuat, dia mulai berkultivasi untuk menjadi seniman beladiri dan kultivator yang kuat dan membalas semua ketidakadilan yang dia dapati. serta memuncaki dunia kultivasi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azky Zugbio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 27 Memutuskan Kembali Ke Kota Lanlong
Setelah Zhao Guo Pingsan, Qin Xin mendengus dingin.
"BRENGSEK !!! kotoran anjing Zhao ini telah membuatku muak, harus berapa kali aku menemui idiot lemah yang sombong seperti ini ?" Qin Xin memaki kesal.
Qin Xin berbalik dan memandang Chen Yue dan tiga wanita cantik lainnya, mereka pingsan karena melihat adegan pembantaian itu.
Qin Xin kemudian mendekat dan menotok titik akupuntur mereka sehingga mereka akan tak sadarkan diri untuk waktu yang lama. Lalu dia memasukkan Chen Yue dan tiga wanita cantik lainnya kedalam Cincin Zamrudnya, setelahnya dia terbang pergi menuju hutan didekat kota Wanfu.
"SIAL !!! sepertinya aku harus menunda rencanaku pergi ke Kota Honglian ! Aku telah membuat keributan disini, kota Wanfu sangat dekat dengan Ibu Kota, kejadian ini pasti membuat mereka waspada" Qin Xin tampak kesal.
Awalnya Qin Xin berencana mencari informasi dikota Wanfu sebelum pergi ke Ibu Kota Kekaisaran Hong Yumao, yaitu kota Honglian, tetapi karena Zhao Guo mencari masalah denganya, hingga terjadi insiden pembantaiannya, dia sama sekali tidak mendapat informasi apapun.
Padahal entah bagaimana, Intusi Qin Xin merasakan bahwa targetnya "Zhao Chen" saat ini berada di Ibukota Kekaisaran Hong Yumao, kota Honglian. Dia jelas sangat ingin membunuh Zhao Chen.
Beruntung baginya, dia memutuskan membawa Chen Yue dan tiga wanita lainnya, sehingga nanti dia bisa menanyakan informasi yang ingin dia cari, dia berharap keempatnya mengetahui sesuatu tentang ibu kota baru - baru ini.
Sebenarnya dengan Ranah Kultivasinya yang mencapai Martial Soul, mudah baginya untuk menghancurkan dinasti Zhao dan membalas dendam kepada Zhao Chen. Kekuatan terkuat Dinasti Zhao sendiri hanya Kaisar Zhao Bai yang kultivasinya berada di Ranah Martial Blod tahap kedua dan Jenderal Zhao Zifeng di Ranah Martial Blood tahap kesatu awal. Satu Ranah dibawah Ranah kultivasinya Martial Soul, jadi sangat mudah membunuh keduanya jika dia mau.
Hanya saja, Qin Xin selalu berfikir bahwa Ada terlalu banyak faktor yang dapat mempengaruhi jalannya sebuah pertempuran. Meskipun Qin Xin memiliki Ranah yang cukup tinggi yaitu Ranah Martial Soul tahap ketiga, namun dia sendiri tidak memiliki pengalaman dalam pertempuran nyata dengan para ahli yang setara atau bahkan lebih kuat darinya, oleh karena itulah Qin Xin selalu waspada dan tidak gegabah, menyerang dengan membabi buta tanpa mengetahui seberapa banyak kartu - kartu truf lawannya.
Qin Xin merasa konyol jika dia langsung membantai dinasti Zhao tanpa tahu kekuatan sesungguhnya dari mereka. Dan tujuan utamanya adalah mencari keberadaan Zhao Chen yang paling dia benci dan membunuhnya.
Qin Xin sendiri hanya memiliki pemahaman tentang pertempuran dari pengetahuan yang diwariskan oleh Kaisar Shi Luzong kepadanya.
Jadi disini Qin Xin ingin mengetahui dengan baik musuh - musuhnya sebelum memutuskan membantai mereka semua, faktor yang dia waspadai adalah keterikatan Dinasti Zhao dengan kekuatan Sekte tertentu. Qin Xin masih khawatir tentang hal itu, karena dia sendiri tidak memiliki informasi - informasi terkait kekuatan setiap sekte di benua Dongnan ini.
Qin Xin saat ini layaknya sebuah pedang yang tak tertandingi namun tidak dapat mengeluarkan potensi terbaiknya karena penggunanya tidak menguasai teknik berpedang.
Qin Xin menghela nafas panjang, dia duduk, dan mulai mengeluarkan Chen Yue dan tiga wanita cantik lainnya. Kembali dia menotok titik akupuntur mereka hingga mereka sadar dari pingsannya.
"Tuan Muda, dimana ini ?" Chen Yue tersadar dan merasa bingung, dia melihat sekitarnya.
"Kita berada dihutan didekat kota Wanfu, jaraknya sekitar 20 mil dari kota Wanfu, maaf... aku membawa kalian kesini" Qin Xin berkata dengan tenang.
"Tuan Muda, apa rencana Tuan Muda ?" Tanya wanita cantik lainnya yang bernama Wen Wanlin.
"Wen Wanlin, Wen Xiangtong, Wen Liu'er kalian tiga bersaudara dan juga Chen Yue, aku ingin bertanya kepada kalian. Apa kalian masih ingin kembali ke kota Wanfu atau kalian ingin mengikutiku ? Aku janji akan menempatkan kalian ditempat yang aman" Qin Xin mulai bertanya dan mengungkapkan niatnya yang tulus.
Mereka berempat saling memandang dan mulai berdiskusi satu sama lain.
"Tuan Muda, Kami Wen sisters akan mengikuti Tuan Muda, kami percaya dengan anda, lagipula kami juga tidak mempunyai kerabat disana, hanya kami tiga bersaudara" jawab Wen Wanlin.
"Itu benar Tuan Muda, sebenarnya kami sudah lama ingin pergi dari tempat itu, kami bertiga bahkan menabung untuk menebus kebebasan kami" Ungkap Wen Xiangtong sedih.
"Benar Tuan Muda, tolong rawat kami dengan baik..." Ujar Wen Liu'er menambahkan.
"Tuan Muda bolehkah saya mengajukan pertanyaan sebelum saya menjawab pertanyaan Tuan Muda ?" Chen Yue bertanya.
"Silahkan ?" Qin Xin mengangguk.
"Baik, Tuan Muda... Bisakah saya belajar seni beladiri dan berkultivasi dengan anda ? Maukah anda mengajari saya ?" Chen Yue bertanya dengan tenang.
"Aku tahu kamu juga seorang kultivator di Ranah Martial Skin tahap keempat, Ya jika kau mau mengikutiku, kamu bisa belajar dari saya, aku akan mengajarimu, dan itu berlaku juga untuk kalian semua" jawab Qin Xin tenang.
Tiga bersaudari Wen tersenyum bahagia mendengar ini.
"Lalu di Ranah apa kultivasi Tuan Muda sendiri ?" Chen Yue kembali bertanya.
"Saat ini Aku di Ranah Martial Soul tahap ketiga" jawab Qin Xin santai.
Mendengar ini, mata indah Chen Yue melebar penuh kekaguman. Chen Yue kemudian berlutut dan melakukan kowtow tiga kali didepan Qin Xin.
"Murid Chen Yue menyapa Tuan" ujar Chen Yue dengan hormat.
"Yue, kau tidak perlu melakukan ini, ada beberapa wanita juga yang tinggal bersamaku, mereka semua awalnya pelayan, sama seperti kalian, dan aku juga membawa mereka dan melindungi mereka, aku mengajarkan mereka berkultivasi dan berlatih teknik seni beladiri. Aku juga membebaskan mereka jika mereka tidak mau belajar berkultivasi. Aku tidak pernah memaksa, mereka bebas tinggal dan menjalani kehidupan sesuai apa yang ingin mereka lakukan" Qin Xin menjelaskan.
"Tuan Muda, Chen Yue ini, ingin mengikuti Tuan Muda mulai dari sekarang. Sama seperti Wen bersaudari, saya juga tidak memiliki kerabat lagi, kakak laki - laki saya yang selalu melindungi saya telah tiada, dan paman saya pemilik dari tempat itu, dari dulu ingin menjual tubuh saya kepada para tamu yang datang, saya bersyukur bisa bebas dari tempat itu, saya berjanji akan setia kepada Tuan Muda" Ungkap Chen Yue bertekad.
"Kalau begitu, mari kita pergi ketempat tinggalku, aku akan memperkenalkan kalian dengan yang lain" Qin Xin tersenyum lebar.
Qin Xin tiba - tiba mendekat ketubuh keempat wanita Cantik itu, dan memeluk mereka. Keempat wanita cantik itu tidak menolak sama sekali, justru mereka tampak senang, ketiga saudari Wen, Wen Wanlin, Wen Xiangtong dan Wen Liu'er, ketiganya bahkan berebut mencium Qin Xin dengan penuh kasih sayang, ketiganya bergiliran berciuman penuh gairah dengan Qin Xin dan merasakan rasa nyaman yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya, sementara Chen Yue tampak malu dan hanya melihat saja, aksi ciuman panas Wen sisters tersebut.
Qin Xin kemudian mengeluarkan Harimau petir dari Cincin Zamrudnya.
Roarrrrr !!!
Harimau Petir itu mengaum dengan keras.
Saat itulah mata para wanita cantik itu melebar, awalnya mereka merasa takut dengan monster beast didepan mereka, tapi melihat Harimau petir besar itu tampak sangat bersahabat, merekapun akhirnya naik menungganginya dan berbegas pergi menuju kota Lanlong.
