NovelToon NovelToon
Skylar Dan Sang Dosen

Skylar Dan Sang Dosen

Status: tamat
Genre:Romantis / Fanfic / Tamat / Dosen / Cintamanis / Romansa
Popularitas:107.6k
Nilai: 5
Nama Author: Skylar Lee

Dunia perkuliahan Wendelline Skylar sebagai mahasiswi fakultas kedokteran semakin runyam setelah kehadiran seorang dosen muda yang digembar-gemborkan memiliki visual tampan bak idola papan atas Korea Selatan.
Akankah Skylar mampu membalikkan realita seperti sediakala?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Skylar Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27

"Saya tidak mau."

Suara Skylar yang menguar dengan begitu tegas lantang itu sukses membuat Papa Lucas mau pun Teon kaget. Hening kemudian menyelimuti ketiganya, air muka Teon terlihat begitu kecewa dan terluka tak dapat disembunyikan oleh sang pria usai mendapatkan jawaban yang ia tunggu.

Teon menghela. "tidak apa-apa, itu sepenuhnya hak kamu untuk menerima atau menolak lamaran saya jadi-"

"Saya tidak mau menolak, mas. kenapa kamu cepat sekali memotong pembicaraanku?" protes Skylar dengan tawa halus yang begitu menyejukkan.

Kini bibir Teon membulat nampak tak begitu menyangka Skylar akan mengatakan hal itu dengan begitu manis. Rahang tegas pria itu lantas melunak, tersenyum dengan begitu manis memandangi calon istrinya yang begitu ayu penuh cinta.

Papa Lucas memberikan atensi penuhnya kepada Skylar, berharap putrinya itu tak salah mengambil keputusan.

"Tenanglah, Papa. aku sudah memikirkannya matang-matang jika Mas Teon menyakiti aku Papa tinggal memukulinya sekuat tenaga, bukan begitu, Mas?" ucap Skylar setengah menggoda Teon.

Teon mengangguk mantap. "ya, Pak! apa yang dikatakan Skylar benar, anda bisa memukul saya sampai puas kalau saya menyakiti putri anda."

Papa Lucas menyandarkan punggung lebarnya ke sandaran sofa. "baiklah jika kalian berdua sama-sama saling mencintai sebagai orang tua Papa hanya bisa mendukung. dan untukmu Teon, tolong jaga baik-baik anak saya jika kelak kalian sudah sah menjadi suami istri."

Dengan senyuman penuh Teon menyalami tangan calon mertuanya. "saya akan datang lagi dengan Bunda dan adik saya dalam waktu dekat untuk melamar Skylar secara resmi."

"Kalau begitu segera kabari saya agar bisa melakukan sedikit persiapan," timpal Papa Lucas.

Setelah cukup basa-basi, Teon lantas pamit undur diri menyisakan sepasang Ayah dan anak yang kini saling memandangi itu.

"Apa yang Papa lihat?" gelak Skylar.

Papa Lucas merengkuh tubuh mungil putri semata wayangnya penuh sayang, meluapkan segala kasih sayangnya serta rasa bahagia yang ia rasakan untuk Skylar.

"Papa tidak menyangka kamu akan mengambil keputusan sebesar itu dalam waktu secepat ini, tetapi Papa hanya berharap kamu akan selalu bahagia setelah memilih pilihan ini, sayang."

Air mata haru Skylar meleleh di kedua pelupuk mata indahnya. "terima kasih untuk semua kasih sayang dan kebaikan Papa sejak aku lahir sampai detik ini. aku tidak akan pernah mampu membalasnya sampai kapan pun."

"Sudah sepatutnya Papa memberikan semua yang terbaik untukmu, nak."

...***...

Setelah sepuluh menit berkendara Teon akhirnya memutuskan untuk membawa mobilnya masuk ke dalam lahan parkir milik sebuah hotel berbintang di pusat kota yang juga tak begitu jauh dari kampus.

Dinginnya angin malam yang berhembus tak lantas melunturkan senyum yang tersungging dengan begitu menawan di wajah rupawan miliknya.

Teon meraih tas besarnya keluar dari mobil, beringsut menuju lobby utama untuk melakukan reservasi di hotel tersebut.

"selamat malam, Mas. ada yang bisa saya bantu?" tanya sang resepsionis ramah, menyadari kedatangan seorang pria teramat rupawan di depan meja kerjanya.

"saya mau pesan satu kamar dengan makan malam yang lengkap," balas Teon.

Resepsionis itu dengan cekatan melihat monitor komputernya, meninjau kembali kamar mana yang dapat ia berikan kepada Teon. Dalam hati pria itu langsung mengingat Tuhan, jika saja yang bertugas di shift ini adalah rekannya yang resepsionis wanita mungkin saja wanita itu akan langsung pingsan melihat ketampanan tamu satu ini yang sangat mencolok --sebagai pria saja dia mengakui kalau Teon ini terlalu tampan, apalagi kalau wanita?

"Boleh saya pinjam kartu identitasnya untuk data, mas?"

Tanpa bertanya lagi Teon memberikan kartu kependudukan miliknya untuk pendataan.

Setelah beberapa saat sang resepsionis mendapatkan kamar yang dirasa cocok untuk Teon, sang resepsionis lalu memberikan key card serta kartu kependudukannya kepada Teon.

"Mas, kamarnya ada di lantai dua ya nomor 110 persis di sisi kanan lift. Untuk barangnya perlu saya panggilkan bell boy supaya bisa membantu membawakan?"

Teon menggeleng. "tidak perlu, terima kasih ya."

Bagaimana bisa Tuhan begitu tidak adil dengan cara menciptakan Teon dengan ketampanan yang terlalu berlebihan itu? batin sang resepsionis.

Rampung melakukan check in, Teon berderap menuju lift yang akan membawanya menuju kamar tempatnya menginap.

Berhubung malam sudah cukup larut, suasana hotel sudah nampak lengang membuat Teon tak banyak menjumpai orang lain selain petugas hotel.

"110, itu dia."

Teon menempelkan key card pada sensor di sisi kanan pintu, membuat pintu itu membuka kunci secara otomatis.

"assalamualaikum," gumam Teon sambil melangkah masuk.

Lelaki itu menaruh tasnya di atas sofa, membuka resleting tas hitam itu guna mengambil sepasang pakaian untuk ia pakai tidur.

Mendapatkan pakaian yang ia butuhkan Teon lalu bergerak menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan segera beristirahat.

...***...

"Kemana perginya Abangmu?" tanya Bunda kepada Jeno dengan begitu khawatir.

"Sekarang Bunda baru mencarinya?" sarkas Jeno yang tengah sibuk mengerjakan tugasnya.

Wanita paruh baya itu menghela panjang.

"Bunda tidak menyangka kalau masalahnya akan menjadi serumit ini, Jeno. sungguh Bunda tidak tahu kalau Ririn bukanlah wanita baik-baik seperti apa yang selama ini Bunda lihat."

"Jeno pikir Bunda harus bicara dengan kepala dingin dengan Abang nanti."

"Apa dia akan pulang? dia mengatakan sesuatu padamu?"

Jeno mengangguk kecil. "iya, tapi tidak begitu spesifik. Abang hanya bilang dia menginap di sebuah hotel tapi dia tidak menyebutkan nama hotelnya."

"Bunda harus segera kesana-"

"Sudahlah, Bunda. biarkan Abang beristirahat dia pasti lelah Jeno tahu Bunda pasti khawatir namun Jeno yakin Abang baik-baik saja dia hanya perlu menenangkan diri sebentar," cegah Jeno namun masih dengan nada yang enak di dengar, sedikit membuat Bunda merasa tenang.

"Ini sudah larut, Bunda harus tidur," bujuk Jeno.

"Katakan pada Abangmu untuk segera pulang."

"Iya, Bunda."

Setelah mendengar jawaban si bungsu Bunda lantas melangkah lesu menuju kamarnya, merasa begitu menyesal telah memperlakukan si sulung tak sepantasnya seperti itu bahkan hampir saja membuat anaknya itu menderita semakin dalam.

Di atas pembaringannya, Bunda merebahkan diri sambil memandang figura berisi foto keluarga mereka saat sang suami masih ada.

Keluarga kecil yang begitu bahagia dengan senyuman lebar yang menghiasi wajah-wajah orang di dalam foto itu membuat hati Bunda merasa sedikit lebih lega meski air mata yang menggenang di pelupuk matanya membuat pandangannya mengabur.

"Maafkan Bunda, sayang. Bunda hanya ingin kamu bahagia setelah selama ini bersusah payah menjadi tulang punggung keluarga," lirih Bunda seraya mengusap foto seorang anak kecil yang begitu tampan, foto Teon semasa kecil.

Ia sedih mengingat betapa keras Teon selama ini berusaha untuk menghidupi dirinya dan Jeno seorang diri bahkan merelakan masa mudanya terlewatkan demi menafkahi orang tua serta adiknya. Tangis Bunda semakin menjadi, dadanya terasa sakit merasakan pilu yang begitu dalam.

"Apa yang harus aku lakukan agar Teon bisa bahagia, Mas?"

1
Reni Anjarwani
doubel up thor
Yusz K
Luar biasa
Nia Nara
Ya elah baru juga 24 tahun. Jangankan lelaki, perempan aja masih santai kali baru umur segitu. Puas2in main dulu,
Dewi Fuzi
mau kepo nih thor ski gak punya ibu ya
Diny Julianti (Dy)
kan bner selingkuh, khilaf ko sampe hamil
Diny Julianti (Dy)
katanya Darrel selingkuh deh
Christine Liq
Luar biasa
Alanna Th
ririn kah? 😱😵😫😰
Alanna Th
smoga author dberi kshtn selalu. tq karyanya, thor 😘😍💗👍
Alanna Th
waduh!! kq bunda gk tau y masa lalu ririn, yg prnh hamil d luar nikah? waa, jbkn ririn ini sih 😱😵😫😰
Alanna Th
bakalan dtembak jeffrey nie?
Alanna Th
pkdos prhatian bingit, apa lg pdkt ya? 😱😂🤣🤣
Lina Kasviana
ceritanya bagus. tp nama sama lokasi bahasa n gaya nya dak cocok
Nolis Hasanah
kpan di lamar ya...
Mami Dedel
sky masih basah lukanya mas teon
Mami Dedel
ada apa ya teon sama sky
Mami Dedel
nanti juga ada gantinya sky, ada teon tuh ganteng dan pinter lagi
Mami Dedel
seneng baru dpt bacaan ringan kaya gini, udah rada bosen juga baca tokohnya ceo dingin terus, semoga bacaan ini lebih menarik
Mami Dedel
maaf ya author, namanya kok rada janggal ya, apalagi figur ayahnya model dunia tp muslim, cuma rada nggak nyambung sih, btw suka2 author aja deh, hi hi hi
Asih
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!