Skylar Dan Sang Dosen

Skylar Dan Sang Dosen

01

Hiruk-pikuk Universitas Triadarma pada pukul satu siang memang tidak ada tandingannya.

Semua orang, baik mahasiswa maupun dosen berhamburan keluar sibuk mencari makan guna mengisi perut mereka yang sudah keroncongan tak terkecuali Wendelline Skylar, gadis cantik blasteran Hongkong yang merupakan mahasiswa brilian andalan Fakultas Kedokteran.

Siang itu Skylar nampak repot membawa baki makanan berbahan plastik berusaha melewati keramaian kantin kampusnya.

"Permisi! aduh, permisi!" pekik Skylar yang suaranya malah teredam oleh kebisingan orang-orang disekitarnya yang sibuk memesan dan mengambil makanan mereka.

Skylar menghela pendek, dengan tak sabaran dia lantas menerobos lautan manusia yang menghalangi jalannya.

Persetan dengan umpatan kasar mereka yang tubuhnya sedikit tersenggol, ia sudah tidak peduli sebab sudah terlalu lapar.

"Skylar, sini!" panggil Darrel, pacar Skylar yang memang sangat gesit dalam hal mencari bangku kosong di kantin.

Senyum Skylar mengembang, ia beringsut menuju tempat Darrel yang masih senantiasa melambaikan tangannya.

"Makasih ya," ucap Skylar.

"My pleasure, babe." balas Darrel sambil membukakan botol minuman dingin milik Skylar.

Wendelline Skylar dan Darrel Scott Sinclair adalah pasangan idola di kampus, bagaimana tidak? keduanya sama-sama berwajah rupawan layaknya manusia dari negeri dongeng dan merupakan mahasiswa top di fakultas mereka masing-masing.

Skylar yang berwajah cantik khas oriental Asia Timur selalu sukses menyita perhatian para kaum Adam dan membuat iri para kaum Hawa. Prestasinya di bidang akademik juga segudang, belum lagi prestasi non akademiknya. Sedangkan Darrel yang notabenenya merupakan mahasiswa fakultas Hukum juga digadang-gadang akan menjadi seorang pengacara sukses dimasa depan karena otaknya yang begitu brilian.

"Kamu gak mau tambah makanan? Habis ujian praktik gini biasanya kamu kelaparan," Darrel memandang heran mangkok milik Skylar yang hanya berisi beberapa potong batagor.

"Duhh, untung kamu bilang! aku emang mau makan siomay setelah ini," Skylar menyahut dengan mulut penuh dengan batagor.

Darrel terkekeh geli melihatnya, ia juga agak heran meskipun Skylar terbilang kalem namun ia juga terkadang suka melakukan hal lucu diluar dugaan seperti ini.

"Kamu kenapa ketawa?" tanya Skylar masih dengan mulut penuhnya.

Darrel masih terkekeh, "gapapa lucu aja."

Sambil menikmati nasi goreng miliknya Darrel masih betah memperhatikan setiap inchi wajah cantik Skylar yang seolah menjadi candu untuknya selama setahun belakangan.

Ia begitu bangga menjadi kekasih dari gadis idaman seluruh pria di kampusnya.

"Tunggu sebentar ya, aku mau beli siomay dulu," pamit Skylar tiba-tiba membuat Darrel tersentak kecil karena kaget.

"Ah, yaudah aku tunggu disini."

Skylar mengangguk kemudian membawa kembali baki dan mangkok kosongnya menuju stand paling ujung yang menjual siomay.

"Bu, siomaynya satu porsi ya!" seru Skylar dengan mata berbinar-binar tatkala mencium aroma khas bumbu kacang yang menggugah selera makannya.

Beruntung metabolisme tubuh Skylar tergolong cepat jadi ia tidak termasuk orang yang mudah gemuk.

Tanpa banyak membuang waktu Ibu pemilik stand siomay langsung meracik makanan kegemaran sejuta umat tersebut dengan cekatan lalu menyajikannya untuk Skylar dalam waktu singkat.

"Ini pesanannya, Neng."

Skylar menyodorkan selembar uang, "makasih, Bu."

Kerumunan orang sudah berkurang sehingga langkah Skylar kembali menuju tempatnya dan Darrel duduk terasa lebih mudah.

Ia jadi kepikiran bagaimana kalau mahasiswa baru sudah mulai mengikuti kegiatan belajar mengajar? yang ada suasana pasti akan semakin runyam.

"Ehh liat deh cowok itu!"

"Wah, iya ganteng banget!"

"Mahasiswa jurusan teknik gak sih?"

"Tapi mana ada anak teknik kulitnya mulus banget kayak gitu!"

"Kalau mahasiswa baru mana mungkin."

Sayup-sayup Skylar mendengar para gadis dibelakangnya sibuk membicarakan seseorang yang mengusik rasa ingin tahunya.

Skylar lantas menoleh, mencari sumber bisik-bisik tetangga dibelakangnya itu.

Benar saja, dari arah jam dua belas Skylar mendapati sosok yang sangat berbeda dengan orang-orang di sekitarnya.

Seorang pria dengan kulit nyaris seputih susu murni tengah sibuk menyantap makan siangnya. Pria itu berwajah sangat mulus dengan rambut hitam lebat yang begitu mempesona, parasnya nampak oriental, agak serupa dengan Skylar.

Tetapi bukan Wendelline Skylar namanya kalau terlalu kepo dengan urusan orang lain, ia memilih untuk melanjutkan makannya yang sempat tertunda.

"Sayang, aku mau ke direktorat dulu ya ada yang harus aku kerjain disana sekarang juga," ucap Darrel sambil merapikan barang-barangnya.

"Oh yaudah hati-hati," jawab Skylar sekenanya tanpa memandang kearah Darrel.

"Saya boleh duduk disini?"

Suara yang terdengar begitu asing membuat Skylar langsung mendongak, mencari sumber suara yang sialnya malah sosok yang beberapa saat lalu sempat dia perhatikan.

"Maaf ya tapi itu tempat cowok gue," balas Skylar jutek lantas mengembalikan fokusnya kepada mangkok siomaynya.

Pria itu tertawa merendahkan, "laki-laki macam apa yang meninggalkan pacarnya sendirian dan membiarkannya menjadi bahan imajinasi laki-laki lain?"

Skylar kemudian menyelesaikan makannya, meneguk minuman miliknya hingga tandas.

Sepasang obsidian karamel miliknya nampak menajam, nampak merasa terganggu oleh lelaki di hadapannya.

"Lo siapa sih? ngapain ikut campur urusan gue?" tanya Skylar tak sabaran.

"Wendelline Skylar, mahasiswa otak encer fakultas kedokteran semester dua. kamu jangan menyesal karena sudah berkata tidak sopan seperti itu," kata pria itu masih dengan nada tenang sambil bersedekap.

Ia pun langsung duduk di depan Skylar tanpa menunggu persetujuan dari sang gadis.

Skylar tersenyum sarkas, "sopan? lo bahkan belum tentu lebih tua dari gue."

Pria itu tertawa renyah, "saya tidak heran kenapa kamu sampai seterkenal itu."

"Dasar orang gila," umpat Skylar yang langsung meninggalkan lelaki itu.

......°°°......

Tepat pukul enam sore Skylar tiba di rumahnya. Wajah cantiknya terlihat kusut bak baju belum disetrika karena hari ini dia membawa tugas kuliah segunung dengan deadline yang mepet semua.

"Assalamualaikum," ucapnya setelah membuka pintu utama rumah yang mewah bernuansa hitam putih yang sudah menjadi tempat tinggalnya sejak kecil tersebut.

"Waalaikumsalam, nak. Baru pulang?" sahut Lucas sang Papa dengan kepala menyembul dari pintu dapur.

Skylar mendekat, dia tahu Papanya pasti sedang memasak makanan enak khas China kalau ia sudah turun tangan sendiri ke dapur.

Tanpa basa-basi Skylar langsung bergelayut manja di lengan kekar sang Papa dengan wajah kusut.

"Capek ya, hmm?" Lucas yang pengertian langsung membelai surai indah sang puteri penuh sayang.

Lelaki paruh baya asal Hongkong itu tahu betul puterinya tidak akan bertindak demikian jika tidak ada alasan.

Skylar mendecak sebal, "bukan cuma capek, Papa. Sky juga tadi ketemu cowok yang nyebelin banget!"

Lucas mengangguk pelan, ia sudah tidak heran anaknya menjadi pusat perhatian lawan jenis karena visualnya yang memang begitu memukau. Wajar, Lucas Wong sang Ayah yang dulunya adalah seorang top model dunia menikahi wanita asli Indonesia yang juga memiliki kecantikan tak kalah menawan.

"Dia sentuh-sentuh kamu gak?" sang Papa kembali bertanya.

"Gak sih, cuma Sky benci aja sama tingkahnya yang menjengkelkan!"

"Jangan terlalu membencinya, Darl. rasa benci berlebihan bisa berubah menjadi cinta loh," goda Lucas yang sukses membuat Skylar semakin cemberut.

......°°°......

Terpopuler

Comments

Mami Dedel

Mami Dedel

maaf ya author, namanya kok rada janggal ya, apalagi figur ayahnya model dunia tp muslim, cuma rada nggak nyambung sih, btw suka2 author aja deh, hi hi hi

2023-02-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!