Menikah diusia yang masih tergolong muda dan dengan laki-laki yang belum pernah dikenal sebelumnya. dengan segala penyesalan Ais harus melupakan janjinya pada Ilham. laki-laki yang sudah lama ada dihati nya. Ilham yang sedang menuntut ilmu di Madinah bahkan tidak mengetahui kalau wanita yang dicintainya menikah dengan laki-laki lain. Aisyah yang selama ini hanya diam tidak berani mengutarakan isi hatinya pada Abahnya harus menerima perjodohan ini. mungkinkah Aisyah sanggup menjalankan ibadah terlama ini bersama orang yang belum dikenalnya? dan apakah Danu yang juga sudah memiliki kekasih bisa mencintai Aisyah? istri yang tidak pernah diharapkan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qurrotaayun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BIMBANG
Vallen menunduk sedih. air matanya mentes.
"Sudah tidak apa-apa, kamu pikirkan saja kesehatan kamu. masih banyak kesempatan" ucap Danu menyentuh bahu vallen untuk menenangkan nya.
"Danu" Vallen mengangkat wajahnya dan memegang tangan Danu yang berada di pundaknya.
menatap mata Danu dengan penuh harap.
"Aku tanya pada Dokter dulu, bagaimana keadaan kamu" ucap Danu menarik tangannya yang dipegang oleh Vallen
Setelah bertanya tentang keadaan Vallen pada Dokter, Danu mengantarkan Vallen kembali ke apartemennya.
Diperjalanan Vallen berusaha untuk kembali mendekati Danu, Vallen yakin masih ada cinta dihati Danu untuknya. kalau tidak untuk apa Danu harus repot-repot berlari kerumah sakit saat mengetahui dirinya kecelakaan.
"Dan aku senang kamu masih sama seperti dulu, selalu perduli denganku. selalu menjadi orang pertama yang ada buat aku setiap kali aku mendapatkan musibah. aku menyesal kenapa harus wanita itu, kenapa bukan aku" ucap Vallen menatap wajah Danu yang tampak fokus melihat jalan
"Tidak perlu lagi membahas hubungan kita dimasa lalu. aku sudah mengubur semua kenangan itu!" ucap Danu
"Kamu bohong, kamu masih mencintaiku! untuk apa kamu berlari keruang sakit saat mendengar aku kecelakaan kalau bukan karena kamu masih perduli denganku? kamu masih mencintai ku Dan!"
"Cinta? apakah penting aku masih mencintai kamu? wanita yang sudah tidur dengan temanku sendiri" ucap Danu senyum menyunggingkan sebelah bibirnya
"Dan, aku memang bersalah. aku salah karena aku sudah tidur dengan David. tapi apa kamu tau, aku pun merasa menyesal, aku pun merasa jijik dengan diriku sendiri. aku sempat ingin mengakhiri hidupku karena ini. aku merasa bersalah karena sudah menyakitimu" Vallen menatap Danu
"Percayalah Danu, aku tidak dengan sengaja melakukan semua itu. apa kamu tau kenapa saat itu aku bisa minum dengan David? itu karena kamu! saat itu aku merasa sedih dihari yang sangat penting untukku, dimana aku bisa membuktikan pencapaian dari usaha kerasku selama ini, tapi kamu tidak muncul di acara itu. apa kamu tau bagaimana sedihnya aku? dihari yang seharusnya membuat aku bahagia justru aku harus bersedih karena ketidak hadiran kamu. saat itu aku berfikir bagaimana mungkin kamu tega tidak hadir di acara yang begitu penting dalam karir hidupku? kalaupun kamu tidak datang, seharusnya kamu bisakan mengirim pesan. tapi itu pun tidak kamu lakukan.
Bagaimana mungkin aku tidak merasa kecewa saat itu? hingga akhirnya aku pergi minum bersama David, awalnya hanya untuk merayakan keberhasilanku, tapi saat itu kami tidak menyadari ternyata kami minum terlalu banyak." ucap Vallen menyeka air mata yang jatuh membasahi pipinya.
Danu kembali mengingat masa itu, masa dimana dirinya yang seharusnya datang ke Paris. bahkan Danu saat itu juga sebenarnya sudah memesan tiket pesawat hanya saja saat itu dirinya tidak jadi datang karena pekerjaannya juga tidak bisa ditingal. dan Danu juga mengingat karena awalnya ingin membuat kejutan untuk Vallen dirinya tidak menghubungi Vallen sama sekali.
Kini ada perasaan bersalah menyelimuti hati Danu
"Mungkin jika saat itu aku tidak bermaksud memberinya kejutan, hal itu tidak akan terjadi. maafkan aku Vallen! karena aku semua ini terjadi. bahkan kamu ternyata juga merasa bersalah dan ingin mengakhiri hidup mu" batin Danu
Sesampainya di Apartemen, Danu mengantarkan Vallen masuk kedalam kamarnya dan menyuruhnya untuk beristirahat. Danu juga memenangkan beberapa makanan dan diletakkan dimeja makannya.
Setelah memastikan Vallen tidur, Danu baru pergi meninggalkan Vallen.
Kini Danu merasa kasihan dan bersalah. Danu tau seberapa penting peragaan busana itu untuknya. karena Danu tau persis perjuangan hidup Vallen yang tidak mudah. sejak kecil hidupnya harus berjuang sendiri untuk bisa sampai dititik ini. sebagai anak angkat Vallen ingin membuktikan keberhasilannya sendiri bukan hanya karena nama orang tua angkatnya.
***
Dikampus
Aisyah sedang membaca ulang buku pelajaran yang baru saja dosen jelaskan.
"Aisyah, aku mau mengembalikan buku yang pernah aku pinjam.terimakasih ya!" ucap Wisnu menyodorkan bukunya
"Iya sama-sama" Jawab Aisyah singkat dan menundukkan pandangannya
"Kamu tumbuh sendiri? biasanya selalu sama Fitri" Wisnu melihat sekeliling mencari keberadaan Fitri
"Fitri sedang ke toilet" jawab Aisyah singkat merasa tidak begitu nyaman berbicara dengan lawan jenis walaupun itu teman satu kampusnya.
"Sedang apa kalian?" tanya Fitri yay baru kembali dari toilet
"Wisnu baru mengembalikan buku yang kemarin dipinjam" jawab Aisyah
"Oow.. Ais ke kantin yuk, aku haus ni" ucap Fitri memegangi kerongkongan nya
"Iya, kalau begitu kami pergi dulu ya" ucap Aisyah pada Wisnu dan Aisyah segera berdiri
Dikantin kedua sahabat ini memesan dia mangkok bakso lengkap dengan es tehnya. menu harian mahasiswa hehehe..
Dret.. dret...
Panggilan masuk diponsel Aisyah
"Assalamu'alaikum"
"Walaikumsalam Ais, kamu apa kabar" tanya Ilham senang mendengar suara Aisyah
"Alhamdulillah baik, kamu sendiri apa kabar?"
"Alhamdulillah kabarku baik. dan aku ingin bisa segera menyelesaikan kuliah ini. aku ingin bisa segera kembali ke Indonesia. jujur saja Ais, entah kenapa akhir-akhir ini aku sering merasa takut kamu akan meninggalkan aku"
"maksud kamu apa?"
"Aku sering bermimpi kamu pergi dengan laki-laki yang entah siapa itu aku tidak melihat laki-laki itu dengan jelas. jujur aku takut hal itu benar-benar terjadi."
"Itu kan hanya mimpi saja, tidak perlu kamu pikirkan. yang perlu kamu pikirkan adalah kuliah Kamu. sudah ya aku masih ada kuliah. mau masuk kelas" Aisyah berbohong tidak ingin membuat Ilham kepikiran
"Ya sudah, aku harap kamu tidak melupakan janji kita. Assalamu'alaikum"
"Walaikumsalam"
Aisyah menutup telpon dan kini air matanya membasahi pipinya. perasaan bersalah seakan bersemayam dihatinya.
"Ya Alloh ampuni hambamu ini karena berbohong" batin Aisyah
"Aisyah kamu kenapa? apa yang Ilham katakan?" ucap Fitri mengusap bahu Aisyah yang menangis
"Aku merasa bersalah dengan Ilham, tidak seharusnya aku membohonginya!"
"Iya aku faham, tapi kamu melakukan ini juga demi Ilham kan? agar Ilham bisa melanjutkan kuliahnya dengan baik, semisal saat ini Ilham tau kamu sudah menikah mungkin dia akan sangat depresi dan aku juga tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya"
"Fit, aku sungguh merasa berdosa. kasian Ilham Fit" tangis Aisyah memeluk Fitri
"Kita do'akan ya semoga Ilham segera menemukan jodohnya" ucap Fitri
"Fit apa sebaiknya aku jujur saja ya, dengan begitu dia akan melupakan aku dan bisa membuka pintu hatinya untuk wanita lain. kalau aku tidak jujur aku juga takut kalau dia akan terlalu berharap dariku. tapi jika aku jujur aku pun takut dan tidak bisa membayangkan respon Ilham" Aisyah meneteskan air mata
"Jangan bersedih Aisyah, bukankah ada Alloh?" ucap Fitri
^Happy Reading^
Mohon dukungannya dengan Like, coment dan Vote ya🙏 dukungan kalian sangat berarti bagi Author 😘😍
