NOVEL LUAR BIASA
🏆 Juara Harapan Baru Novel Pria YAAW 10🏆
Perjalanan seorang pemuda bernama Lei Tian, ia adalah pewaris Klan Lei di Ibukota Provinsi Sinchuan. Ketika masih bayi ia dibawa pergi ke sebuah Desa yang sangat jauh dari Ibukota, setelah ia tumbuh menjadi anak-anak ia mengalami penghinaan dan penindasan. Hingga Ia dewasa dan menemukan sebuah rahasia besar di dalam tubuhnya, barulah ia mulai mendapatkan titik terang tentang jati dirinya.
Pada saat usia delapan belas Tahun barulah ia menuju Ibukota untuk berpetualang sekaligus untuk mencari tahu tentang asal usulnya.
Namun setelah ia mengetahui tentang keluarganya, berbagai peristiwa pembunuhan dan pengkhianatan mulai terkuak.
Hingga suatu hari ia membawa Klan Lei sebagai Klan yang disegani di Dunia Biru dan mencatatkan namanya sebagai Legenda Abadi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ginseng Spiritual
Sementara itu di Desa Gunung Batu tempat dimana Lei Tian tinggal sebelumnya, antara Zhao Yusi dan ayahnya tengah berdebat tentang keinginan Zhao Yusi yang ingin belajar beladiri.
Hal ini bermula dengan keinginan Zhao Yusi yang ingin menyusul Lei Tian ke Kota Jiangxi, setelah kepergian Lei Tian entah mengapa ia tidak bisa tenang. Perasaannya terlalu besar, sehingga ia sulit mengendalikan diri dengan baik.
"Ayah aku ingin berlatih dan menjadi kuat" ucap Zhao Yusi kepada ayahnya.
"Kau itu wanita, sebaiknya di rumah saja dan tidak perlu mengikuti menjadi kultivator" ucap ayahnya.
"Tidak bisa, jika seperti ini terus maka aku tidak akan bisa bersama dengan Lei Tian di masa depan" ucap Zhao Yusi dengan bersikeras.
"Owh.. Jadi ini berkaitan dengan hubungan percintaan" ujar Zhao Feng dengan nada yang lebih santai.
Pada saat ini ia teringat dengan wanita yang belum sempat menjadi istrinya yang merupakan seorang murid inti dari Akademi Kekaisaran yang terkenal. Hubungan mereka terpisahkan karena wanita yang tidak sempat ia nikahi tersebut memilih jalan untuk tetap menjadi seorang kultivator, setelah kembali pulih ia pergi meninggalkan Zhao Feng dan putrinya.
Hingga akhirnya Zhao Feng ditinggal sendiri bersama seorang bayi perempuan yang kini telah tumbuh menjadi gadis remaja. Zhao Yusi sendiri tidak pernah tahu tentang ibu kandungnya, karena Zhao Feng selalu mengatakan jika ibunya sudah meninggal sejak ia masih bayi. Hal ini sesuai dengan permintaan wanita tersebut yang menganggap hubungan mereka adalah sebuah aib.
"Apakah kamu yakin ingin menjadi seorang kultivator?" tanya Zhao Feng tak berdaya.
"Iya betul" jawab Zhao Yusi sambil mengangguk ringan.
"Tunggu sebentar" ucap ayahnya sambil menuju ke kamarnya.
Zhao Yusi sedikit heran dengan perubahan sikap ayahnya, namun ia sedikit senang.
Tidak lama kemudian Zhao Feng kembali menghampiri putrinya tersebut dengan membawa sebuah kotak yang terbuat dari kayu.
"Ini adalah benda peninggalan ibumu, ia hanya pernah berpesan jika kau sudah dewasa maka kau boleh menentukan masa depanmu sendiri" ucap Zhao Feng dengan serius.
"Ibu?" tanya Zhao Yusi dengan penasaran.
"Setelah membukanya maka kau akan tahu sendiri rahasianya" jawab Zhao Feng.
Awalnya Zhao Yusi sedikit ragu, tetapi ia juga tidak bisa menahan diri dari rasa penasaran terhadap ibunya.
Secara perlahan Zhao Yusi membuka kotak kayu yang berukuran setengah meter tersebut. Di dalamnya ia menemukan sebuah benda yang menyerupai ginseng yang sudah berumur ratusan tahun. Di sebelahnya terdapat sebuah token berwarna emas yang terkesan mewah serta sebuah kitab seni beladiri.
"Itu adalah ginseng spiritual, benda itu berguna untuk membangkitkan akar spiritual di dalam dirimu. Jika kau berbakat maka ginseng tersebut akan berperan untuk membangun inti energi serta membuka saluran energi di dalam tubuhmu. Namun jika kau tidak memiliki bakat, maka kau akan kehilangan kesempatan untuk menjadi seorang kultivator" ucap Zhao Feng dengan serius.
Mendengar perkataan dari ayahnya, jantung Zhao Yusi berdetak kencang, ia tidak menyangka akan ada hal seperti ini yang tersimpan begitu rapat.
"Baiklah ayah, aku akan mencobanya" ujar Zhao Yusi.
"Baiklah jika demikian, semoga kamu beruntung" ucap Zhao Feng.
Ia sudah lima belas tahun menyimpan rahasia kehidupannya, walau bagaimanapun ia tidak akan bisa menyembunyikan terlalu lama dari putrinya yang kian waktu tumbuh berkembang. Jika mengingat hubungannya dengan Shio Mei membuatnya merasa seperti orang bodoh, apalagi anak yang ia besarkan memiliki darah yang sama dengan wanitanya di masa lalu.
Shio Mei pada saat itu merupakan seorang murid Inti di Akademi Kekaisaran, ketika mengenal Zhao Feng dirinya sedang mendapatkan kecelakaan saat menjalankan misi hingga ia kehilangan tingkat kultivasinya. Berkat pertolongan Zhao Feng pada saat itu, membuat hubungan keduanya menjadi tidak biasa hingga lahir lah Zhao Yusi.
Hanya saja setelah kekuatannya kembali, Shio Mei memilih pergi untuk meneruskan cita-citanya menjadi seorang kultivator wanita terkuat dan terkenal di kekaisaran Qin. Tekadnya yang keras tersebut tidak bisa dicegah oleh Zhao Feng yang hanya orang biasa.
Sementara itu di dalam kamarnya, Zhao Yusi mengambil ginseng spiritual dan mengunyahnya secara langsung. Dengan cepat energi panas menyembur saat ginseng tersebut masuk ke dalam tubuh Zhao Yusi, ada rasa panas yang membakar tubuh Zhao Yusi.
"Aarrgghh"
"aarrgghh"
"Aarrgghh"
Raung Zhao Yusi beberapa saat sambil berguling ke arah kiri dan kanan menahan sensasi rasa panas. Untuk menguatkan tekadnya, ia membayangkan Lei Tian serta sikap para penjahat di Desanya beberapa waktu.
Zhao Yusi berpikir jika dengan memiliki kekuatan ia baru bisa melindungi orang-orang terdekatnya serta memiliki kebebasan yang lebih jauh.
"Dhuaar"
"Dhuaar"
Suara ledakan teredam dari dalam tubuh Zhao Yusi terdengar hingga beberapa kali. Hawa panas yang masih berlangsung di dalam tubuh Zhao Yusi terus terjadi diikuti dengan terobosan dirinya.
Setelah beberapa kali menerobos, sensasi panas berubah menjadi hawa sejuk yang mengalir ke dalam seluruh tubuhnya. Tubuh Zhao Yusi kini diselimuti oleh bau tak sedap seperti bau kotoran yang tidak sedap.
"Hueek"
Zhao Yusi merasa jijik dengan bau yang terdapat pada dirinya. Tanpa membuang waktu, ia segera beranjak dari kamar tidurnya untuk menuju kamar mandi dan membersihkan diri.
Hampir dua jam Zhao Yusi menghabiskan waktu di dalam kamar mandi, ia membersihkan dirinya hingga benar-benar bersih dan wangi.
"Ayah sepertinya aku sudah berhasil menjadi seorang kultivator" ucap Zhao Yusi dengan wajah ceria.
Namun ayahnya melihat kemajuan putrinya tersebut dengan murung, ia tahu jika di masa depan ia akan kehilangan kesempatan bersama putrinya.
"Ayah kenapa terlihat murung?" tanya Zhao Yusi.
"Aku hanya teringat akan ibumu saja" jawab Zhao Feng.
"Bukankah ibu sudah meninggal?" ujar Zhao Yusi dengan ekspresi heran.
"Maafkan ayah, sebenarnya ibumu masih hidup" ungkap Zhao Feng kemudian.
"Lalu di mana ibu sekarang? Kenapa ia tidak pernah hadir?" tanya Zhao Yusi yang semakin tidak mengerti.
"Sebenarnya ayah tidak mau menceritakan hal ini, namun melihat tekadmu yang begitu keras kepala ingin menjadi seorang kultivator maka ayah sudah tidak ada pilihan lain selain menceritakannya. Ibumu merupakan salah seorang yang berpengaruh di Ibukota Kekaisaran Qin, dengan identitas yang ia miliki sepertinya ia merupakan bagian dari Akademi Kekaisaran. Dulu hubungan kami sangat rahasia, bahkan percintaan kami pun tidak ada yang mengetahuinya karena status ayah yang hanya orang biasa. Selama ibumu hamil, ia bersembunyi dengan alasan melakukan kultivasi tertutup selama satu tahun. Setelah itu ia pergi meninggalkan pesan yang terdapat dalam kotak kayu tadi, ia hanya berpesan jika kamu dewasa maka kamu wajib tahu kenyataan ini dan tidak membencinya" ungkap Zhao Feng dengan sungguh-sungguh.
Bagai disambar petir, Zhao Yusi seperti berekspresi sulit. Namun mendengar ibunya adalah orang yang memiliki jabatan penting di Akademi Kekaisaran membuat jalan hidupnya untuk menjadi seorang kultivator semakin terbuka.
"Ayah, sepertinya aku sudah mantap untuk meneruskan tekadku menjadi seorang kultivator" ucap Zhao Yusi yang tak tergoyahkan.
"Baiklah jika itu sudah jalan hidupmu, kendati demikian jangan lupakan ayah dan tempat ini" ujar Zhao Feng sambil meneteskan air mata.
"Ayah adalah ayah terbaik dalam hidupku, sampai kapanpun aku tidak akan melupakan ayah" jawab Zhao Yusi dengan serius.
"Baiklah jika demikian" ucap Zhao Feng sambil memeluk putri satu-satunya tersebut.
"Ayah tidak mengerti dunia kultivator, sebaiknya kau pelajari apa-apa yang menjadi peninggalan ibumu sebelum kau memutuskan bergabung ke dalam sebuah perguruan beladiri" sambung Zhao Feng dengan penuh perhatian.
"Baik ayah, aku akan belajar dengan sungguh-sungguh agar bisa mencari ibu di Ibukota Kekaisaran" ujar zhao Yusi dengan tatapan penuh tekad.