Bau bangkai menyengat selalu datang setiap mau maghrib sampai nanti menjelang isya, Kadang bayangan merah juga melintasi jendela. Lita terpaksa menyewa tempat yang paling ujung karena harga nya yang murah dan ukuran rumah ini lumayan besar, Namun rasa takut Lita berkurang ketika ada seorang pria bernama Sam juga menghuni rumah ini di bagian atas.
Yang membuat Lita merasa aneh, Sam datang nya selalu sore setiap mau maghrib.
Siapa Sam sebenar nya?
Kenapa Sam mau tinggal bersama Lita?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8. Kematian Diva
Kehebohan terjadi di pagi hari ketika anak anak menemukan Diva sudah meninggal dengan tubuh yang hancur karena jatuh dari lantai tiga. Isi kepala nya kekuar semua dan darah menggenang membasahi lantai keramik, Bu Melati segera turun tangan untuk mengurus mayat nya Diva. Sama sekali tidak ada raut panik dari wajah pemilik kost ini, Wajah nya tetap santai dan datar seolah ini bukan masalah besar. Padahal salah satu anak kost nya ada yang meninggal, Dan cara meninggal nya juga dengan cara yang sangat tragis, Entah apa yang menyebab kan Diva jatuh dari lantai tiga. Mereka semua tidak ada yang tahu penyebab nya, Yang pasti sekarang mereka semua sangat ketakutan setengah mati.
Polisi sudah datang untuk mengurus jasad nya Diva, Keluarga Diva juga sedang di hubungi agar mereka bisa menjemput jasad nya Diva. Sebenar nya ini bukan untuk yang pertama kejadian tragis begini, Dan yang aneh semua keluarga ini anak mereka di kubur di sini saja. Mereka tak ada yang mau membawa pulang, Setelah mereka di ajak bicara dengan Bu Melati, Maka merek semua akan melemah dan menyerah kan jasad anak mereka agar di kuburkan di sini saja. Sama seperti orang tua Diva tadi, Ketika baru pertama datang, Mereka sangat garang dan marah. Namun sekarang malah dengan santai nya meminta Bu Melati yang mengurus mayat putri mereka, Para anak buah Bu Melati segera bergerak untuk menggali kuburan.
"Kuburan yang paling ujung berarti ya, Bu." Tanya Karno memastikan.
"Iya, Seperti biasa kalian harus tutup mata dan telinga serta mulut! Jangan ada lagi yang membicarakan masalah ini." Tegas Bu Melati.
Kuburan yang paling ujung memang untuk non muslim, Kuburan mereka memang di bedakan oleh Bu Melati. Lita juga ikut melihat kehebohan di pagi hari ini, Apa lagi dia melihat peti mati yang sedang di gotong beramai ramai, Tapi hanya ada Bu Melati dan para penggali kuburan saja. Tak ada anak anak lain yang ikut mengantar, Bulu kuduk Lita kembali berdiri karena ada mayat baru yang di kuburkan.
Karena penasaran dengan apa yang sudah terjadi, Lita bergegas menuju kost untuk mencari informasi dari Caca atau pun Andrea. Karena dia kenal dengan anak anak itu, Padahal Lita siang ini mau masuk kerja karena sudah di terima di super market yang tidak jauh dari kost sini. Lumayan lah bisa sedikit menghemat minyak, Siapa tahu setelah masa training habis nanti, Gaji nya bisa bertambah. Untuk bulan pertama sampai tiga bulan nanti, Lita akan di gaji satu juta delapan ratus.
"Andrea!"
"Eh, Ada apa?" Andrea yang sedang melihat peti mati nya Diva dari kejauhan pun kaget.
"Itu siapa yang mau di kubur sama Bu Melati?" Tanya Lita sangat kepo.
"Diva, Salah satu teman kami juga." Jawab Andrea.
"Oh kost di sini juga! Lah itu kenapa kok meninggal dan kenapa di kubur di sini?" Lita memberondong Andrea dengan pertanyaan.
"Tidak ada yang tahu Diva bisa jatuh karena apa, Dia jatuh dari lantai tiga dan meninggal." Andrea tampak sedih.
"Ya Allah! Kapan kejadian nya?" Pekik Lita kaget.
"Mungkin tadi malam, Pagi tadi kami baru menemukan nya dan lantai sudah penuh dengan darah dia." Andrea mengusap air mata nya.
Lita merinding mendengar nasib nya Diva yang meninggal dengan cara seperti itu, Banyak teman teman yang menangis karena tidak menyangka bahwa Diva akan meninggal dengan cara seperti ini. Lukas juga ada di sana melihat kepergian nya Diva, Gadis yang pagi kemarin masih menggoda nya. Sekarang sudah mau di kubur dalam tanah, Pandangan Lukas lurus menatap pohon mangga itu.
"Apa dia ada cerita sesuatu pada mu?" Andrea menghampiri Lukas.
"Tidak ada." Lukas menggeleng.
"Aku tahu kau orang yang bisa melihat hantu, Apa menurut mu Diva di celakai hantu?" Andrea menatap Lukas tajam.
"Kau salah orang, Aku bukan orang yang seperti itu." Elak Lukas segera pergi.
Andrea hanya bisa menggeram kesal, Padahal banyak yang bilang bahwa anak santri ini bisa melihat hantu. Nyata nya Lukas sangat menyembunyikan hal itu, Dia sama sekali tidak mau membahas nya. Dan sekarang juga dia mengelak karena tak ingin membicarakan hantu, Pria itu sangat pendiam.
"Emang benar ya dia bisa melihat hantu?" Lita juga penasaran.
"Kata nya iya, Tapi dia susah sekali mau di ajak bicara." Keluh Andrea.
"Itu kan hal sensitif, Kamu tidak bisa juga kau memaksa nya." Ujar Lita.
Andrea menghembuskan nafas berat dan mengajak Lita untuk melihat kamar nya di lantai tiga juga, Banyak anak anak yang bergerombol menceritakan nasib nya Diva. Dan yang membuat mereka heran adalah orang tua nya Diva, Mereka malah memasrahkan mayat putri nya kepada Bu Melati.
"Memang nya orang tua Diva udah enggak ada ya? Kok malah Bu Melati yang mengurus." Tanya Lita sambil berjalan.
"Ada! Itu yang membuat kami heran." Sahut Andrea.
"Kok Bu Melati juga mau menguburkan mayat nya, Aneh juga ya." Gumam Lita.
"Memang itu kerjaan dia kok, Kau lihat yang di sebelah rumah mu itu! Mereka semua adalah anak kost yang meninggal dan keluarga nya ingin Bu Melati yang menguburkan nya." Beritahu Andrea.
Lita terperangah karena jumlah kuburan yang di sebelah rumah paling ujung itu banyak, Berarti anak kost yang meninggal di sini banyak juga yang meninggal. Mereka semua di kuburkan oleh Bu Melati, Bagai mana mungkin ini bisa terjadi, Biasa nya kost tak akan laku lagi bila sudah ada yang meninggal di tempat ini. Tapi kost milik Bu Melati masih saja ramai, Bahkan sekarang dia sedang membangun lagi di bagian tanah sebelah selatan.
"Kata nya itu kuburan para sesepuh dia." Ujar Lita.
"Yang depan sih iya kata nya, Tapi kalau yang samping itu anak kost yang meninggal di sini." Jawab Andrea membuka pintu kamar nya.
Kamar Andrea terlihat rapi dan banyak pernik barang kecil kecil, Laura juga datang dengan mata yang bengkak karena habis menangis. Semua nya sedang sedih karena baru saja kehilangan satu teman mereka.
"Sini lihat, Itu mereka sedang menggali lubang." Andrea membuka jendela kamar nya.
"Oh itu ya mereka, Luas sekali tanah nya Bu Melati ini." Lita berdecak kagum.
"Memang sangat luas, Dia kan wanita sukses." Cetus Laura.
"Jadi juragan kontrakan, Walau kost nya seram semua gini." Ujar Lita.
Mereka memperhatikan anak buah nya Bu Melati yang sedang menggali kuburan untuk Diva, Peti mati di turun kan kedalam kuburan dan langsung di timbun habis. Di pasang salib di bagian kepala nya.