Dia adalah Velove Alexandra Keihl. Seorang wanita multitalenta. Pandai bela diri dan ilmu teknologi. Menjelma sebagai Hacker terkenal dan di pekerjakan di agent rahasia. Sempat di hianati pacar membuatnya semakin muak dengan semua lelaki.
Dalam perjalanan liburanya dia bertemu dengan Max Anderson Glover. Seorang ketua mafia yang kejam dan terjebak dalam cinta satu malam.
Setelah kejadian malam itu Velove kabur tanpa jejak kembali ke kota asalnya. Dan Max pun tidak bisa menemukan nya karena identitas Velove yang misterius.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neoreul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
GOOD BYE MAX
Setelah melakukan aksi 2 rondenya Max kelelahan dan langsung tertidur dengan pulasnya. Namun, tidak dengan Velove. Setelah di hajar habis-habisan oleh Max dia justru duduk termenung. Dia merasa tidak rela jika harus meninggalkan Max. Tetapi rasa ego yang tinggi telah mengalahkan kata hatinya.
Velove bangkit dari lamunannya, dia menuju ke kamar mandi untuk membersihkan badannya yang sangat lengket hasil dari pertempurannya bersama Max. Setelah selesai mandi Velove keluar dan sudah berpakaian rapi. Dia segera membereskan semua barang-barangnya, semua dia masukkan jadi satu ke dalam koper.
Velove menggunakan koper Max dia sengaja tidak membeli koper karena menghindari kecurigaan Max terhadapnya. Velove membawa semua barang yang dibelikan Max kemarin.
Setelah semua masuk Velove mengambil ponsel Max untuk menghapus semua fotonya dari galeri ponselnya. Velove tau kalau Max sering memfotonya dirinya diam-diam. Velove membuka ponsel Max dengan mudahnya, meskipun ponsel itu menggunakan sandi.
"Dasar pria nakal banyak sekali foto yang kamu ambil." ucap Velove sambil men-delete semua fotonya di ponsel Max.
'Sorry Max aku harus melakukan ini demi kebaikan ku dan kebaikan mu'
Setelah menghapus semua fotonya Velove meletakkan kembali ponsel Max di tempatnya berada. Sekarang dia mendekati pria yang membuatnya luluh itu. Velove memandangi wajah Max yang tertidur pulas. Dia membelai pelan wajah tampan yang akan dia rindukan.
"Pria ku yang tampan, terima kasih sudah membuat liburan ku menyenangkan, aku tidak akan melupakan kenangan ini Max. Maaf aku harus pergi, maaf aku tidak bisa tepati janjiku padamu. Tapi aku akan kembali suatu saat nanti Max. Semoga di hari itu kamu masih menungguku. Aku mencintaimu pria bodoh ku."
Velove mengucapkan salam perpisahan ketika Max sedang tertidur pulas. Di belainya rambut kecoklatan itu kemudian dia mencium pelan kening dan terakhir mendarat di bibir Max.
"Selamat tinggal Max semoga kamu bisa cepat mengalahkan musuhmu." ucap Velove lirih. Hatinya sedang bergemuruh kali ini. Ada rasa sedih yang dia tahan sekuat tenaga. Karena Velove paling anti untuk meneteskan air mata.
Velove meraih kopernya lalu dia melangkahkan kakinya keluar dari kamar hotel yang sudah menjadi saksi biksu pertemuannya dengan Max. Jam menunjukkan pukul 01.00 dini hari, jam terbang Velove adalah pukul 03.00 nanti.
Velove pergi dengan menaiki taksi. Di dalam taksi dia melamun memandang keluar jendela. Hujan gerimis turun mengiringi kepergiannya. Lalu dia mencoba memejamkan mata agar dapat menahan air matanya yang ingin menetes.
Perjalanan Velove menuju ke Heathrow Airport hanya membutuhkan waktu satu setengah jam. Kini dia telah sampai dan segera masuk untuk melakukan chek in karena setengah jam lagi pesawat akan take off.
Secara bersamaan Luis dan Marvin juga baru saja tiba di London. Mereka menggunakan pesawat pribadi khusus untuk menjemput Max dan juga Velove. Sebelum keluar bandara Marvin meminta Luis untuk memotretnya di dalam bandara.
"Bro, tolong fotokan aku disini biar jadi kenangan." ucap Marvin kepada Luis.
Luis menghela nafas kasar, dia sudah sangat hafal dengan tingkat kenarsisan sahabatnya itu.
"Kita harus cepat sampai di hotel tuan menginap, mau aku aduin?" ucap Luis kesal.
"Sebentar saja, cepetan."
Luis hanya bisa menuruti keinginan sahabatnya itu. Marvin pun segera berpose dengan gayanya dan tiba-tiba dari belakang ada Velove yang menabrak punggung Marvin. Velove yang hilang keseimbangan hampir saja terjatuh, untung saja Marvin langsung menangkapnya dan Luis pun memotret bagian itu.
"Opps, sorry saya tidak sengaja," ucap Velove pada Marvin.
" Oh its okey Nona tidak apa-apa. Lain kali hati-hati."
"Terima kasih saya permisi dulu." sahut Velove dan dia segera berlari karena dia hampir telat.
Marvin menatap kepergian gadis yang menabraknya. Dia berpikir tentang sesuatu.
"Ini ponselmu sudah aku ambil tadi gambarnya." ucap Luis membuyarkan lamunan Marvin.
"Luis koper gadis itu mirip dengan koper tuan."
"Bodoh kamu pikir yang punya koper seperti itu hanya tuan. Sudah kita cepetan cari taksi." ucap Luis mengajak Marvin pergi.
"By the way, bagus juga gambar yang kamu ambil."
"Siapa dulu fotografernya Luis Fernandez si tampan yang pemberani." seru Luis narsis.
"Yups betul sangat pemberani sampai wanita pun takut untuk mendekat. Hahahha." kata Marvin mengejek Luis.
"Cih dasar badboy. Aku itu seperti tuan yang tidak suka bergonta ganti wanita, dan aku sangat penasaran wanita mana yang bisa meluluhkan hati tuan saat ini." ujar Luis menimpali ejekan Marvin.
"Betul juga kamu, ayo cepat kita cari taksi." sahut Marvin.
Kedua asisten Max pun keluar dari bandara untuk mencari taksi agar bisa sampai ke hotel.
Di dalam bandara Velove sudah melakukan chek in. Kini dia tinggal menunggu di boarding, sambil menunggu Velove menyalakan laptopnya. Seperti biasa Velove menghilangkan semua jejaknya agar identitasnya aman.
Velove termasuk beruntung karena di awal tahun ada penerbangan menuju ke negaranya, dan hanya pesawatnya ini saja yang melakukan penerbangan malam ini. Kini tiba waktunya Velove pergi, hatinya bergemuruh langkah kakinya berat tapi tetap dia paksakan untuk berjalan.
"Good bye Max, Good bye London."
Velove mengucapkan salam terakhirnya dan kini dia sudah masuk ke dalam pesawat.
Di Hotel Max perlahan membuka matanya, dia terbangun karena merasa haus. Max melihat ke sekeliling kamar dia mencari sosok yang di cintainya. Max bangun dan beranjak dari tempat tidurnya. Dia memangguil Velove namun tidak ada sahutan.
"Love where are you?" Max terus memanggil Velove.
Max membuka kamar mandi namun Velove tidak ada di dalam. Max mencarinya ke balkon juga tidak ada. Pandangannya menuju ke sudut ruangan, Max melihat kopernya sudah tidak ada. Lalu dia membuka lemari, betapa terkejutnya dia melihat semua baju Velove sudah tidak ada.
"Love ini pasti tidak mungkin, kamu sudah berjanji padaku untuk pergi bersama ke Jerman." teriak Max gugup.
Max terduduk di pinggiran ranjang dia berpikir sejenak, Max teringat keanehan Velove kemarin.
"Oh Shiit, kamu keterlaluan Love. Kamu sudah membohongi ku. Loooooveeeeee. Akan ku cari kamu sampai ke ujung dunia pun. Aaaaarrrkkkkhh." Max emosi karena merasa di bodohi oleh orang yang dicintainya.
Max mengambil ponselnya dia mencari foto Velove untuk dia kirimkan ke Luis. Namun, setelah melihat ke galerinya semua foto Velove telah hilang.
"Oh No. Kenapa kamu lakukan ini Love. Siapa kamu sebenarnya kenapa aku tidak bisa mengenalimu. Oh shiit Fu*ck kamu Love."
Kemudian Max menghubungi Luis.
"Luis kamu sudah tiba di London?
"Sudah Tuan sekarang saya sedang mencari taksi." jawab Luis.
"Kamu jangan pergi dulu kamu blok semua penerbangan malam ini."
"Ada apa Tuan?"
"Bodoh tidak usah banyak tanya cepat lakukan." teriak Max memberi perintah.
Luis pun segera berlari mencaru informasi, tanpa menunggu Marvin yang sedang berkeliling untuk mencari taksi. Luis bertanya kepada petugas, pesawat yang take off terakhir kali menuju ke negara mana. Setelah mendapatkan informasi Luis segera menghubungi Max.
"Halo tuan hari ini tidak ada penerbangan, tetapi ada satu pesawat sudah take off sekitar 15 menit yang lalu menuju New York."
Max yang putus asa langsung mematikan ponselnya dan membantingnya kelantai.
"Arrrkhhhh Love aku bisa gila tanpamu." teriak Max putus asa.
Kemudian dia mengingat lagi perkataan Velove yang pernah di ucapkan. Dia mengingat ketika Velove memintanya untuk mengalahkan Dragon Empire.
"Jadi kamu meninggalkan ku karena ini Love. Baiklah aku akan hancurkan mereka dan aku akan mencarimu ke NEW YORK."
Max terduduk lesu sambil menyenderkan tubuhnya ke tembok dia melamun mengingat lagi perkataan Velove yang sudah banyak ia lewatkan.
**HAI READERS KU TERCINTAH😂😂😂EPISODE KALI INI TIDAK ADA HAREUDANGNYA YA...MEREKA AKAN BERPISAH SEMENTARA KOK..DONT WORY😉😉😉YANG PASTI KEDEPANNYA AKAN LEBIH SERU MENANTANG DAN HOT LAGI..TETAP PANTENGIN YA😀😀😀DAN OTHOR CUMA BISA UP SEHARI SEKALI KARENA OTHOR BISA NULIS HANYA DI MALAM HARI SAJA🙏🙏🙏TETAP SETIA DENGAN OTHOR YA DEARS😍😍😘😘😘
JANGAN LUPA UNTUK LIKE
KASIH HADIAH LAH BUAT OTHOR😂😂 KASIH BUNGA ATAU KOPI OTHOR JUGA MAU😂😂YANG PUNYA VOTE KASIH KE OTHOR GAK NOLAK KOK🤣🤣🤣**
lnjut kk
ceritanya menarik
so far im not boring to read ❤️💪
semangat author
klo ada yg tau bagi infonnya donk judul novelnya apa pgin baca lagi
mksih