Dijual oleh Ibu dan Kakak tirinya pada seorang CEO dingin demi untuk menebus rumah yang digadaikan oleh Ibu tirinya dan juga melunasi hutang judi Kakak tirinya. Diandra terpaksa menikah dengan laki-laki kejam bernama Erlangga.
CEO yang begitu terkenal dengan prestasi dan begitu diidamkan banyak wanita itu, selalu berlaku semena-mena pada Diandra, terutama saat diatas ranjang.
Diandra terpaksa bertahan, tetapi bukan karena mencintai Erlan, melainkan karena keluarga barunya yang begitu menyambut baik kedatangan Diandra sebagai menantu. Ditambah lagi, dia tidak punya tempat berteduh kecuali rumah suami kejamnya itu.
Akankah Erlan luluh dan mencintai istrinya Diandra saat kekasih Erlangga yang sesungguhnya datang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delis Misroroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali Pulang
"Thanks lo udah datang tepat waktu," ucap Erlan saat dia dan Jio masuk ke dalam mobil. Erlan benar-benar tidak habis pikir dirinya kembali masuk dalam perangkat Cherin. Namun dia masih mengingat beberapa hal yang patut dicurigai saat bersetubuh dengan Cherin.
"Lo bener-bener gila ya? Gue tahu lo mabuk, tapi lo kelewatan sampe lo masih bisa nikmatin tu cewek. Oke ... kemaren-kemaren gue diem aja lo tidur seratus kali juga, tapi lo udah bilang kalau lo cinta Diandra dan lo berubah total karena dia. Asli lo udah nggak waras! Untungnya Cherin nggak rubah tuh password apartemennya. Dasar bangkee!" kata Jio benar-benar kesal. Setelah meluap amarahnya, Jio pun melajukan mobilnya.
"Dia kasih gue obat lagi. Kita harus segera pulang sebelum gue kepanasan," gumam Erlan, tetapi lagi-lagi Jio marah.
"Lo beneran cinta nggak sih sama Diandra? atau cuma lo jadiin pelampiasan napsu lo itu, hah? Lo kalau cinta, jangan siksa dia. Lo butuh dia cuma karena tubuhnya aja. Jangan-jangan setelah lo bosen, lo buang juga tu cewek kayak Cherin," sahut Jio masih fokus mengemudi.
Erlan terdiam sejenak. Selama beberapa hari terakhir, dia benar-benar seperti orang gila yang terus menerus memikirkan wanita yang dia beli itu. Erlan yakin jika dia mencintai Diandra dan tidak akan pernah bosan sama seperti saat bersama Cherin yang selama ini hubungan mereka hanya datar-datar saja.
"Hm. Gue yakin gue cinta sama istri gue. Tolong selidiki Cherin, ada yang nggak beres tadi. Sepertinya dia bermain di belakang gue dan gue cuma dimanfaatin sama dia."
Erlan ingat jika ada beberapa tanda merah didada Cherin dan ada hal yang berbeda dari tubuh wanita yang dia pacari selama lima tahun itu. Bagaimana dia tidak hafal dengan lekuk tubuh Cherin, karena setiap mereka bertemu, pastilah mereka berdua tidur bersama. Erlan mulai sadar jika selama ini Cherin lah yang jadi pemuas nafsunya dan tidak ada cinta diantara mereka berdua.
"Terus kalau bener begitu, lo mau apa?"
"Selidiki aja, jangan banyak tanya!"
"Iya, Tuan Erlangga," jawab Jio dan setelah itu tidak ada lagi pembicaraan diantara keduanya hingga tiba di rumah.
...***...
Nenek Harni berpapasan dengan Erlan yang baru saja tiba di rumah. Bau alkohol yang menyengat membuat sang Nenek memicingkan matanya. "Kamu mabuk, Er? Pasti sama wanita majalah dewasa itu kan?" tanya sang Nenek hanya bisa dibalas dengan anggukan dan Erlan pun segera masuk ke dalam kamar.
Diandra baru saja berganti pakaian dan hendak pergi ke kamar Nenek Harni karena dia akan tidur bersama. Diandra pikir jika Erlan tidak akan pulang, jadi tidak ada salahnya untuk tidur menemani neneknya. Namun saat Diandra akan keluar, disaat yang bersamaan Erlan masuk.
"Aku pikir kamu nggak pulang, Mas? Kamu ... kamu bau alkohol, Mas? Mandi dulu ya, aku siapin air hangat dulu," kata Diandra hendak beranjak pergi ke kamar mandi. Namun dengan cepat Erlan memeluk Diandra dan menenggelamkan kepalanya.
"Aku mencintaimu, Diandra. Aku hanya mencintaimu. Tolong jangan tinggalkan aku!" ungkap Erlan terdengar sangat tulus.
"Iya, Mas. Aku nggak akan pergi. Memang aku punya tempat tinggal lain selain rumah ini?" jawab Diandra membalas pelukan Erlan seraya mengusap punggungnya.
Rasa panas di dalam tubuh Erlan belum tersalurkan. Dia inginkan sekali menggauli Diandra, tetapi kali ini dia tidak boleh memaksa lagi walaupun akal sehatnya hampir membuat Erlan melakukan hal tersebut karena tubuh Diandra seolah magnet yang begitu kuat.
"Sayang!" panggil Erlan lirih dengan posisi yang sama.
"Hm. Ada apa?" jawab Diandra lembut.
"Aku baru saja dari apartemen Cherin dan mengakhiri hubungan ku dengannya. Dia seperti nggak terima dan merasa terbuang. Sialnya lagi, aku masuk dalam perangkapnya. Aku hampir tidur dengannya, tapi saat itu yang aku liat wajah kamu. Jio datang tepat waktu sebelum aku benar-benar menidurinya. Saat ini tubuhku sangat panas, bolehkah aku ... boleh aku melepaskan rasa panas ini sama kamu?" pinta Erlan seraya mengeratkan pelukannya.
Andai jika Diandra menolak, Erlan siap melakukannya sendiri di kamar mandi dengan tangannya. Namun harapan sangat besar karena perasaan itu tidak akan bisa tuntas hanya dengan tangan.
"Iya. Aku hargai pengakuanmu, Mas. Tapi pelan-pelan ya?" Erlan pun melepaskan pelukannya saat mendapatkan persetujuan dari Diandra.
"Terima kasih," ucap Erlan lembut kemudian segera menempelkan mulutnya pada bibir Diandra kemudian melumatnyaa.
........
𝐤𝐥𝐨 𝐚𝐪 𝐝𝐥𝐮 𝐡𝐛𝐬 𝐤𝐮𝐫𝐞𝐭 𝐭𝐝𝐤 𝐛𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐡𝐦𝐥 𝐦𝐢𝐧𝐢𝐦𝐚𝐥 𝟑𝐛𝐥𝐧 𝐬𝐚𝐣𝐚
𝐲𝐠 𝐩𝐫𝐭𝐦𝐚 𝐤𝐫𝐧 𝐤𝐞𝐥𝐞𝐥𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐚𝐪 𝐠𝐤 𝐧𝐠𝐫𝐭𝐢 𝐤𝐥𝐨 𝐡𝐦𝐥 𝐦𝐮𝐝𝐚 𝐭𝐮 𝐠𝐤 𝐛𝐥𝐡 𝐤𝐞𝐜𝐚𝐩𝐞𝐚𝐧 𝐚𝐩𝐚𝐥𝐠𝐢 𝐮𝐬𝐢𝐪𝐮 𝐣𝐠 𝐦𝐬𝐡 𝐦𝐮𝐝𝐚
𝐲𝐠 𝐤𝐞 𝟐 𝐚𝐝𝐚 𝐦𝐢𝐨𝐦𝐚 𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐣𝐞𝐧𝐢𝐬 𝐤𝐢𝐬𝐭𝐚
𝐲𝐠 𝐤𝐞 𝟑 𝐛𝐥𝐢𝐧𝐝 𝐨𝐯𝐮𝐦 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐣𝐚𝐧𝐢𝐧 𝐭𝐝𝐤 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐞𝐦𝐛𝐚𝐧𝐠 𝐣𝐝 𝐝𝐢 𝐫𝐚𝐡𝐢𝐦 𝐪𝐮 𝐡𝐧𝐲 𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐧𝐭𝐨𝐧𝐠 𝐛𝐚𝐲𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐚𝐢𝐫 𝐤𝐞𝐭𝐮𝐛𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐣𝐚