Seyue adalah gadis jenius di dunia modern yang mati karena ledakan karena sang sahabat yang menghianatinya . dan terlahir kembali di Dunia kuno di tubuh seorang gadis yang di anggap sampah oleh masyarakat karena tidak bisa berkultivasi dan lemah . tapi dia merupakan gadis yang sangat di sayangi oleh keluarganya. walaupun dia telah di hina oleh masyarakat, atau calon suaminya sendiri berusaha memoermalukannya dan menghianatinya . namun karena kejeniusannya di dalam ilmu pengobatan , dan ahli beladiri. para Pria menginginkan dia, berusaha menjadikan Dia milik mereka. hingga akhirnya dia di kejar oleh Putra mahkota yang kejam, dingin, tampan dan kuat yang di gilai oleh para kaum perempuan . mampukah dia menghindari cinta pangeran kuat itu...?
Maaf jika terlalu halu ceritanya.
ini murni dari fikiran author yang terlalu halu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KEDATANGAN PANGERAN LUO YI
"Putra Mahkota , kakak kedua dan ketiga... aku ikut Yueyue, tolong sampaikan pada ibunda kalau aku ada ditempat Yue'er...ayo Yue'er..." ucapnya dengan wajah gembira. dia segera menyeret Siyue keluar dari halaman Pangeran Song Qin .
"Yi'er...Siyue kalian mau kemana...!" seru Putra Mahkota saat melihat Siyue dan Pangeran Luo Yi pergi .
"Aku akan ikut Siyue pergi ke perguruan kak...!" teriak Pangeran Luo Yi sambil berlari mengikuti Siyue .
Mereka yang melihat sikap pangeran Luo Yi dan Putra Mahkota yang aneh hanya bisa ternganga heran. Hanya Pangeran kedualah yang merasa curigaan terhadap sikap Putra Mahkota dan Pangeran Luo Yi . Pangeran kedua melihat kepergian Pangeran Luo Yi dengan dahi mengkerut.
"Siapa Siyue yang sebenarnya....kenapa Yi'er begitu dekat dengan pria muda itu, dan aku dengar Yi'er memanggilnya Yue'er..." ucap hati Pangeran Sang dengan penuh penasaran.
"Kak...siapa pria tampan tadi...kenapa Yi'er bisa dekat dengan Dia...?" tanya Pangeran ketiga dengan wajah heran. Sebab siapa yang tak tahu dengan sikap pangeran Luo Yi yang sangat tertutup dan penyendiri...tidak ada seorangpun yang bisa mendekatinya. Dulu hanya Yueyue yang bisa dekat dengan adik terkecil mereka.
"Kau ingat tabib muda dari keluarga perdana mentri yang berdebat masalah pil ramuan dengan keluarga Nalan di perjamuan ulangtahun Ayahanda...?" tanya Pangetan Sang. Mendengar perkataan Pangeran kedua , Pangeran ketiga terdiam . Tak lama dia berseru tertahan .
"Ya Dewa....jangan kau bilang dia pria itu...?" tanya Pangeran ketiga dengan wajah kaget .
"Hmm....memang dia....dialah pria itu..." jawab Pangeran kedua .
Sedangkan Putra Mahkota terlihat kesal dan marah. Wajahnya merah menahan kemarahan didalam hatinya . Dia bagai tak ingin lagi tinggal lama di pesta itu. Andai dia bukan putra Mahkota yang perlu banyak dukungan , mungkin dia sudah pergi dari pesta oerjamuan ulang tahun sepupunya . Dia akan memilih mengejar sang adik dam Siyue . Aoalagi sekarang dia melihat sang Paman sudah datang. Dia tak mungkin lagi meninggalkan rumah sang paman.
Setelah Pangeran Song Qin datang , Para tamu di persilahkan masuk kedalam ruang perjamuan . Karena perjamuan segera di mulai.
Sedangkan Siyue sendiri terlihat berjalan bertiga kembali ke perguruan, saat mereka sampai di rumah tinggal di perguruan, hari sudah menjelang malam . Saat Siyue masuk kedalam rumah, Siyue melihat kedua temannya sedang menunggu kedatangan mereka.
"Yueyue, Chan Sin....!" seru mereka hampir bersamaan.
"Kalian tidak apa- apa kan...?" tanya Ning Si khawatir.
"Kalau ada Yueyue mana mungkin akan terjadi sesuatu padaku." kata Chan Sin dengan bangga .
"Kau ini... lalu bagaimana kau bisa mereka culik..?" kata Feng Xun dengan wajah kesal.
" Maaf...sebab dua orang Yang datang kesini tadi , memiliki ilmu lebih tinggi dariku, tentu saja aku kalah.." jawab Chan Sin dengan wajah kesal .
"Tapi kau tidak di apa- apakan sama mereka kan...?" tanya Ning Si cemas .
"Tidak...mereka hanya menyekapku sampai Yieyue datang...." jawab Chan Sin lagi .
"Syukurlah....." ucap mereka sambil bernafas lega . Setelah itu mereka baru sadar kalau ada pendatang baru yang berdiri sebelah Siyue . Pria tinggi dengan wajah sangat tampan dengan tenang berdiri di sebelah Siyue . Mereka menatap Pangeran Luo Yi dengan wajah tanya.
"Yueyue...siapa dia...?" tanya Ning Si pada Siyue .
"Dia saudaraku sekaligus sahabatku Pangeran Luo Yi ..." jawab Siyue memperkenalkan Pangetan Luo Yi.
"Pangeran....!" seru mereka berdua hampir bersamaan. Sedangkan Chan Sin sudah mengerahui dari tadi.
"Hai...aku Luo Yi saudaranya Yue'er ku...." ucap Pangeran Luo Yi memperkenalkan diri .
"Selamat datang di rumah tinggal kami yang Mulia..." ucap Ning Si dan Feng Xun bersamaan.
"Hey... kalian biasa saja...kalian sahabat adikku, jadi kalian juga sahabatku..." ucap Pangeran Luo Yi ramah.
"Adik...?" tanya mereka bertiga bersamaan.
"Aah...pasti kalian belum tahu kan kalau Yueyue sekarang adalah adik angkatku,...." ucap Pangeran Luo Yi dengan bangga .
"Adik angkat...?" ucap mereka lagi .
"Iya adik angkat...dia sekarang putri angkat dari Raja dan Ratu kerajaan Juhan ini, sebentar lagi Ayahanda akan mengadakan pengangkatan Resmi Yueyue sebagai putri kerajaan Juhan..." kata Pangetan Luo Yi menjelaskan. Mendengar ucapan Pangeran Luo Yi membuat mereka bertiga tercengang dan menatap Siyue dengan wajah bengong.
"Ck..Yiyi ...lihatlah kau membuat mereka bengong..." ucap Siyue pelan. mendengar ucapan Siyue Pangeran Luo Yi tertawa senang.
"Ha ha ha...kalian semua kaget ya...sekarang sahabat kalian ini adalah adik bungsuku...!" seru Pangeran Luo Yi dengan bangga.
"Yueyue... Apa benar yang di ucapkan Pangeran Luo Yi..?' tanya Chan Sin pada Siyue dengan wajah tak percaya.
"Kata Raja dan Ratu sich begitu..." kata Siyue dengan wajah cueknya.
"Yueyue... Kenapa kau tidak memberitahukan pada kami...!" seru Chan Sin kesal.
"Bukankah sekarang kalian sudah tahu..." ucapnya dengan santai .
"Dasar kau ini....jadi sekarang kau seorang putri kan...?" tanya Chan Sin konyol.
"Ck..Chan Sin...pengangkatan belum terjadi. Itupun aku hanya seorang putri angkat .." jawab Siyue.
"Yue'er...tentu saja kau itu juga seorang putri Ayahanda Raja...walaupun hanya putri angkat....!" seru pangetan Luo Yi sambil mengacak rambut Siyue dengan sayang .
"Iya. Iya kakakku yang baik...lebih baik sekarang kita ke dapur . Kita buat makanan untuk makan malam kita, ayo...." ajak Siyue sambil melangkah pergi ke dapur.
"Memasak....? Kau bisa masak Yue'er...?" tanya Pangeran Luo Yi tak percaya. Dia berjalan mengikuti Siyue .
"Tentu saja Pangeran...makanan yang dibuat Siyue sangat kezat, kau akan ketagihan nanti...." kata Chan Sin menjawab pertanyaan Pangeran Luo Yi .
"Benarkah...kalau begitu aku akan menunggu masakan yang Yue'er buat...." kata Pangeran Luo Yi sambil berjalan mengikuti Siyue.
Siyue segera membuat makanan untuk mereka berlima. Dia mengambil bahan makanan dari ruang Teratai. Pangeran Luo Yi mengikuti Siyue kemanapun dia bergerak.
"Yiyi....bisakah kau duduk dulu di situ..." ucap Siyue sambil menunjuk kursi di dekat meja makan.
"Asal kau tidak pergi meninggalkan aku..." ucapnya dengan manja.
"Yiyi...kau ini bukan anak kecil kan...?" kata Siyue menahan kekesalan.
"Tidak....aku kakakmu yang harus selalu ada di dekatmu..." jawabnya ringan.
"Baik aku tidak akan kemana- mana, dan sekarang kau bisa duduk di situ dengan tenang Okey....". kata Siyue dengan sabar.
"O..okey....?" ucap Pangeran Luo sambil menatap Siyue dengan wajah bertanya.
"Aah...maksudku. kau bisa duduk di sana dengan tenang kakakku...." jawab Siyue yang kelepasan omongan.
"Oo...baiklah..." jawabnya sambil berjalan kearah kursi dan duduk dengan Manis .
Siyue segera mulai bekerja memasak setelah menatap Pangeran Luo sebentar . Melihat tingkah Siyue dan Oangetan Luo Yi membuat Ning Si dan Chan Sin hanya bisa menahan tawa mereka , dan akhirnya mereka membantu Siyue memasak . Feng Xun memilih menemani Pangeran Luo Yi. Mereka mengobrol sambil melihat ketiga teman mereka yang sedang membuat makanan.
Dua jam kemudian, semua masakan telah siap di atas meja. Melihat makana yang terhidang di mejan dan mencium harum masakan, membuat Pangeran Luo Yi buru- buru mengambil mangkok untuk makan . tanpa sungkan lagi dia segera mengambil makan di atas meja.
Dan saat merasakan masakan Siyue. Pangeran Luo Yi tanpa malu- malu lagi segera menikmati semua makana . Dia berlomba dengan Chan Sin.
Melihat semua itu, Siyue, Ning Si dan Feng Xun hanya bisa tersenyum lucu. Setelah makan dan membersihkan alat yang mereka gunakan tadi. Mereka segera duduk di luar rumah. Karena sekarang sedang musim semi, walaupun malam udara sangat sejuk.
"Pangeran....hari sudah larut malam, apakah Pengeran akan kembali ke Istana...?" tanya Siyue .
"Sebenarnya aku ingin tidur di sini Yue'er..." jawab Pangeran Luo Yi .
"Tapi tidak ada tempatnya Pangeran.." jawab Siyue.
"Kalau begitu biar aku tidur dengan Chan Sin Yueyue...dan Pangeran Luo bisa tidur di kamarku..." ucap Feng Xun.
Namun sebelum Siyue menjawab, dua orang pria dengan pakaian Pengawal dari Putra Mahkota , tiba- tiba mendatangi mereka.
"Hamba menghadap Pangeran Luo Yi..." ucap kedua Pria itu sambil berlutut dengan satu lutut di tekuk dan lutut yang lain di tanah.
"Kalian pengawal Putra Mahkota kan...?" tanya Pangeran Luo Yi.
"Benar yang Mulia... hamba di utus yang Mulia Putra Mahkota untuk menjemput anda. Pangeran Luo Yi telah ditunggu putra Mahkota dan Para pangeran untuk kembali ke istana..." ucap salah satu dari pengawal itu.
"Ck dasar kak We...Bukankah aku tadi sudah bilang untuk memberitahu Raja dan Ratu kalau aku akan tinggal di sini...!" serunya kesal.
"Kaka Yiyi yang baik ...lebih baik kau pulang terlebih dahulu, bukankah kau melihat kalau di sini tempat untuk kau tidur tidak ada..." bujuk Siyue . terlihat Pangeran Luo Yi terdiam sejenak . tak lama dia berucap.
"Baik aku akan pulang, dan aku akan meminta pada Ayahanda agar aku di masukkan ke dalam perguruan ini. Dan aku akan meminta juga pada Ayah agar aku bisa tinggal bersama kalian..." ucap Pangeran Luo Yi dengan yakin .
." Ide bagus yang Mulia.. Nanti Pangeran bisa makan masakan Yueyue setiap hari..." kata Chan Sin dengan senang . Sedangkan Yueyue menatap Chan Sin dengan mata melotot.
"Baiklah kalau begitu aku pulang dulu, kalian tunggu aku pindah kemari...Yue'er...kakak pulang dulu ya..." ucapnya sambil berdiri.
"Baik...hati- hati di jalan Yiyi..."jawab Siyue. Pangeran Luo Yi tersenyum dan segera pergi setelah mengusap kepala Yueyue dengan sayang . Setelah kepergian Pangeran Luo Yi , mereka berempat akhirnya kembali kekamar mereka masing - masing .
Sesampainya didalam kamar, Siyue segera masuk kedalam ruang Dunia Teratai. Ketika sampai di sana, dia melihat dari kejauhan keempat mahluk kontaknya sedang duduk bermeditasi di bawah pohon ROH. Melihat semua itu, Siyue tersenyum. Dia memilih masuk kedalam kamar mandi untuk bermeditasi di sana sambil merendam dirinya dengan air suci . cukup lama Siyue berendam dibak mandi yang berisi aur suci.
Dia merasakan pori- pori di tubuhnya menyerap Qi dengan rakus. Dan dia juga mereasakan Dentian di dalam tubuhnya terisi penuh dengan Qi. Namun Siyue tak ingin mengalami kenaikan level lebih dahulu. Karena baru beberapa hari yang lalu dia mengalami kenaikan. Akhirnya Siyue menekan kekuatannya. Dan mengakhiri kultivasinya. Saat dia keluar dari ruang ganti baju, dia melihat keempat mahluk kontraknya sudah menunggu dia luar.
"Yueyue...." seru si kecil Baizi. Dia segera melompat kedalam pelukan Siyue.
"Bagaimana keadaanmu sekarang ..."tanya Siyie pada Baizi sambil mengusap kepala mahluk putih itu dengan sayang . Sedang Tiger segera berada di sebelah Siyue saat melihat Siyue duduk di bangku yang ada di taman itu . sedangkan kelinci darah melompat kepundak Siyur . Dan satu lagi pria tampan itu duduk di sebelah lain Siyue.
"Kekuatanku semakin bertambah Yueyue..." jawab Baizi.
"Bagus Baizi...berlatihlah terus..." kata Siyue dengan bahagia.
"Tapi aku ingin keluar bersama kalian..." ucapnya dengan wajah sedih.
"Baiklah kalau itu maumu...kau bisa sesekali keluar bersama Xiao Tu dan Tiger..." jawab Siyue.
"Yueyue...akupun juga sudah sehat, bolehkah aku ikut keluar sesekali...?" terdengar suara lembut dari seorang pria tampan yang memakai baju kuning . Yang ada di sebelah Siyue. Siyue segera menatap pria tampan itu.
"Apakah keadaan lukamu sudah benar- benar sembuh...kau mengalami luka dalam yang sangar parah..." jawab Siyue.
"Berkat pil ramuan yang kau buat, luka dalam sudah benar- benar sembuh Yueyue....dan sekarang aku sudah bisa berkultivasi lagi... Apakagi di bawa pohon Roh , kesembuhanku lebih cepat..." jawab Pria itu. Yang ternyata Feng Qui si burung Phoenix .
"Baguslah kalau kau sudah sembuh, tapi sering - seringlah berkutivasi agar kekuatan mu semakin meningkat..." kata Siyue dengan lembut.
"Baik...tapi aku boleh kan sesekali keluar bersama kalian..." kata Feng Qui lagi.
"Iya...kau boleh keluar, tapi ubah wujusmu, apa kau bisa...." jawab Siyue akhirnya.
"Tentu saja bisa Yueyue.." Terlihat kebahagian dibawah Feng Qui.
Setelah berbicara sebentar Siyue keluar dari Dunia Teratai. Ketika Dia kembali berada di dalam ruang tidurnya, ternyata hari sudah menjelang pagi. Siyue segera berjalan ke dapur. Dan ternyata para sahabatnya belum ada yang keluar. Setelah mengeluarkan Mie instan dari dalam Dunia Teratai . Siyue segera membuatkan mei untuk mereka ber empat . Saat harum Mie mengudara, terlihat pintu kamar Chan Sin terbuka, begitu juga dengan kedua temannya yang lain .
"Yueyue kau sudah masak makanan...?" seru Chan Sin sambil berlari menuju dapur.
"Aku hanya memasak Mie ini buat kalian...." jawab Siyue sambil menunjuk Mie yang ada di atas meja.
"Ha ha ha....ini makanan kesukaanku Yueyue....!" seru Chan Sin yang langsung menyantap makanan itu . merekapun segera makan masakan Siyue dengan cepat.
Setelah itu mereka segera berangkat ke perguruan . Ketika sampai di sana terlihat semua murid perguruan banyak yang menatap kedatangan mereka . Dan semua itu membuat Chan Sin bertanya- tanya "ada apa ini..? " ucapnya dalam hati penuh tanda tanya .
"Yueyue...kenapa dengan mereka...? Rasanya ada yang aneh dengan mereka...? mereka menatap kita dengan pandangan aneh. " kata Cham Sin heran. Namun tatapan mereka bukannya menghina, tapi seperti kagum. Terutama pada Siyue.
"Aku perhatikan mereka bukan memandang Kita Chan Sin..tapi pada Yueyue...Sebenarnya ini ada apa sich....?" kata Ning Si juga penasaran.
"Tenang saja....kuta akan segera tahu kalau kita sudah masuk kelas.."Jawab Feng Xun .
Sedangkan Siyue sendiri terlihat cuek saja. Siyue sedang asyik berbicara dengan kedua hewan kontrakan yang berada di bahu kiri dan kanannya.
"Xiao Tu...apakah kua tahu maksud mereka.. tanya Siyue pada kelinci darahnya .
"Mungkin salah satu tamu yang ada di pesta Tuan Muda Ran Tao adalah murid perguruan ini Yueyue..." jawab Xiao Tu.
"Benar Yueyue...aku juga yakin kalau mereka ada di sana tadi malam, mereka menyaksikan sendiri perkelahianmu dengan tuan Han Yo.." tambah Tiget sambil tiduran malas di leher Siyur sedang kepalanya di sebelah kanan bahu Siyue.
" Tapi siapa dia... Apa untungnya sich menyebarkan masalah ini di perguruan...!" seru Siyue kesal.
"Mereka hanya ingin membuat cerita atau bahan omongan saja Yueyue..." hibur Xiao Tu.
"Tapi mereka tidak tahu kalau perbuatan mereka merugikan orang lain..." ucap Siyue kesal.
"Begitulah mereka Yueyue..." jawab Tiger. Mereka melanjutkan langkah mereka ke kelas dasar tempat Siyue dan kawan- kawan belajar . Dan tak lama sampailah mereka di dalam kelas .
Ketika mereka masuk seorang gadis cantik mendatangi Siyue yang sedang menuju bangku kosong bersama ketiga temannya.
"Yueyue....kau baru datang...?" ucap gadis itu ramah.
"Hmm....ada apa...? Tmben kau datang mendekatiku...?" kata Siyue membuat gadis itu tertawa canggung .
"Maaf...kau terganggu ya...?" ucapnya merasa bersalah.
" Nggak apa- apa...memangnya ada apa..?" tanya Siyue lagi.
"Katanya tadi malam kau mengalahkan Kakak dari Han Xin ya...?" tanya gadis itu dengan wajah menatap Siyie ingin tahu .
"Kata siapa...?" kata Siyue.
"Semua murid di perguruan ini mendengar semua, katanya kau telah mengalahkan kedua kakak beradik yang sombong itu . apa benar itu ...?" tanya gadis itu lagi. Gadis itu adalah gadis yang sangar cerewet di jelas Siyue. Namun dia juga sangat baik dan ramah pada semua orang, meskipun dia dari keluarga yang kaya. namanya Meimei. gadis cantik yang baik hati.
"Mereka salah.... Kami hanya latihan bersama- sama ..." jawab Siyue dengan wajah tenang.
" Tapi Kata me...." belum selesai Meimei berkata, seorang guru pengajar masuk kedalam kelas. Dan guru itu menghentikan Meimei bertanya pada Siyue.
Akhirnya dengan terpaksa Meimei kembali kebangkunya. Dan pelajaranpun segera di mulai.
Siang harinya terlihat Siyue dan ketiga temannya sedang berjalan menuju kantin perguruan. Mereka berjalan sambil berbincang. Mereka tak perduli banyak pasang mata yang tertuju pada mereka terutama pada Siyue .
Ketika sampai di kantin ,Chan Sin segera memesan makanan untuk mereka berempat, sedangkan Siyue dan kedua teman yang lain , mencari tempat duduk. Untungnya mereka masih mendapatkan tempat duduk yang terlihat tenang. Temoatnya di pojok agak kedalam dari kantin. Setelah memesan,Chan Sin segera menuju tempat teman- temannya. Tak berapa lama makananpun datang. siyue dan kawan- kawan segera menyantap makanan mereka. Saat mereka sedang asyik makan, tiba- tiba Chan Sin yang duduknya menghadap pintu masuk kantin , menyikut Siyue dan berbisik.
"Yueyue.. Ada Putra Mahkota...sepertinya dia sedang mencari seseorang..." bisik Chan Sin sambil kembali memakan makanannya. Reflek Siyue menatap kearah pintu masuk. Dan kebetulan Putra Mahkota menatap padanya. Buru- buru Siyue mengubah arah tatapannya. Dia kembali menikmati makanannya. Namun tak berapa lama terdengar suara yang sudah Siyue ketahui siapa pemiliknya,.
"Ternyata kau di sini Siyue...?" sapa suara itu ramah. Tanpa melihat orangnya oun Siyue tahu siapa dia.
"Selamat siang yang Mulia..." sapa Siyue dan kawan- kawan .
"Siang... ..Kenapa aku sulit sekali mencarimu Siyue..." ucap Putra Mahkota yang kini sudah berdiri di sebelah Siyue .
"Anda mencari saya yang Mulia...? Apakah hamba punya salah...?" jawab Siyue sambil menatap Putra Mahkota dengan wajah penuh tanya.
"Tidak.... Kau tidak mempunyai salah apapun... Boleh aku duduk....?" tanya Putra Mahkota lagi .
"Silahkan , kalau itu tidak membuat anda merasa malu duduk dengan rakyat jelata..." jawab Siyue menohok.
"Aku Rasa aku tak akan merasa malu bila duduk denganmu.." ucapnya sambil duduk di sebelah Siyue.
"Maaf yang mulia...kalau memang hamba tidak mempunyai masalah, lalu untuk apa anda menemui hamba , yang mulia ...?" tanya Siyue datar.
Untunglah makana. Yang ada di hadapannya tinggal sedikit. sebab nafsu untuk makan telah hilang karena kedatangan putra Mahkota .
"Aku hanya ingin menemui dirimu, dan berbicara denganmu, apakah itu salah....?" jawab Putra Mahkota.
"Sangat... sangat salah yang mulia...hamba tidak ingin nyawa hamba sebagai taruhannya . Hamba tidak ingin calon istri anda marah dan cemburu saat melihat anda berbicara dengan hamba..." jawab Siyue dingin .
"Cukup Yueyue...jangan lagi kau ungkit masalah itu lagi...!" ucapnya dengan wajah merah menahan marah.
"Maaf yang Mulia...hamba masih banyak kerjaan, hamba mohon diri..." ucap Siyue dengan wajah dingin. Siyue segera berdiri dan ingin pergi. Namun langkahnya terhenti saat lengannya di pegang tangan Putra Mahkota.
"Yueyue...apakah kau begitu membenciku...? hingga kau tak mau memberi kesempatan padaku untuk berbicara...?" tanya Putra Mahkota dengan tatapan sefih dan memohon.
Maaf sampai di sini dulu ya....aku lanjut besok
jangan lupa like, vote, dan Komennya aku tunggu .
Bersambung .
sampai penasaran
kenapa belum keluar
pas gurunya kerumah
😁apa aku yang kurang fokus
semangat yah thor