NovelToon NovelToon
Married By Accident

Married By Accident

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:2.3M
Nilai: 5
Nama Author: Ririn Puspitasari

Devan Pramudya, pemuda tampan ini harus terpaksa menyaksikan perbuatan tak senonoh calon istrinya tepat di depan mata. Pernikahan yang beberapa hari lagi akan digelar terancam batal.

Rina yang tak ingin anaknya mendapatkan reputasi buruk dan mencoreng nama perusahaan itu, mendesak Devan untuk tetap melanjutkan pernikahan.

Arabella Maharani, gadis penjual susu kedelai ini tak sengaja menabrak mobil Devan. Alhasil, mobil tersebut memiliki kerusakan membuat Arabella harus bertanggung jawab.

"Menikahlah denganku!" seru Devan.

"Apakah kau gila? Aku menabrak mobilmu. Apakah otakmu juga ikut mengalami kerusakan?!" ketus Bella.

"Bukankah ini tawaran yang langka, Nona? Banyak wanita yang ingin mendapatkan tawaran ini. Lagi pula jangan sok jual mahal! Tampangmu sama seperti botol susu yang kau bawa," ucap Devan sinis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ririn Puspitasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27. Rahasia Para Betina

Ferdy berada di ruang tengah rumahnya, menatap lurus ke depan sembari memainkan gelas berisikan alkohol, yang ada di tangannya.

Otaknya memutar memori beberapa jam yang lalu. Saat di restoran bersama Bella tadi. Sesekali Ferdy mengulas senyumnya saat mengingat Bella yang tampak antusias berbagi cerita dengannya. Namun, wajah Ferdy menjadi muram saat teringat akan ucapan Devan yang seolah meremehkannya.

Pria itu menenggak alkohol yang ada di tangannya hingga tandas. Lalu, melemparkan benda tersebut ke dinding.

Prang...

Benda itu pun pecah, menimbulkan suara yang memecahkan kesunyian malam itu.

"Mengapa semua terjadi begitu cepat? Seharusnya aku lah yang memiliki Bella. Aku yang lebih mengenalnya dari pada Devan," racau Ferdy.

Drrrtt...

Benda pipih yang ada di atas meja bergetar sedari tadi. Ini ke sekian kalinya telepon dari nomor yang sama mencoba untuk menghubunginya.

Ferdy sangat tahu si penelepon tersebut. Tentu saja, nantinya ia akan dihujani beberapa pertanyaan yang

membuat Ferdy merasa muak.

Tak lama kemudian, sebuah pesan singkat masuk. Pesan tersebut tentunya dikirim oleh nomor yang sedari tadi menghubunginya.

Semoga ingatanmu masih sehat dan tidak melupakan hutangmu padaku.

Setelah membaca sederet pesan tersebut, Ferdy mengusap wajahnya frustasi.

...----------------...

Keesokan harinya, Bella tengah menikmati sarapannya. Tentunya gadis itu tidak sendirian, melainkan ditemani oleh suami dan mertuanya.

"Hari ini Mayang akan menemanimu untuk mengikuti kelas memasak. Sudah ku katakan padanya, jika ada yang mengganggu ketenangan menantuku, jangan ragu-ragu untuk menghajarnya. Bila perlu, tebas saja kepalanya," ujar Rina.

Mendengar hal mengerikan tersebut membuat Devan langsung tersedak, sementara Bella bersusah payah menelan makanannya.

"Tapi, aku juga ingin kau menepati janji yang telah kau buat," sambung Rina.

Bella tampak berpikir keras. Janji apa yang dimaksudkan oleh mertuanya itu.

"Kau belum melupakan kesepakatan kita kan?"

Mendengar hal tersebut, Bella pun teringat akan janjinya untuk membuat sang suami jatuh hati padanya.

"Ah i-iya," sahut Bella.

Devan memicingkan matanya. "Kesepakatan apa?"

"Kau tidak perlu mengetahuinya. Hanya mama, Bella, dan Tuhan lah yang tahu," mendengar hal tersebut membuat Devan menjadi bungkam seketika.

"Rahasia apa yang dimiliki oleh para betina ini?" batin Devan sembari memasukkan makanan ke dalam mulutnya.

Setelah menyelesaikan sarapannya tadi, Devan pun pamit untuk pergi ke kantor sendirian. Sementara Bella dan Mayang, pergi ke kelas memasak diantar oleh Pak Darman, supir yang bekerja untuk Rina.

Seusai berpamitan dengan mertuanya, Bella dan Mayang pun langsung masuk ke dalam mobil. Sang supir menghidupkan mesin mobilnya. Membawa kendaraan tersebut ke tempat yang hendak dituju.

Tak berapa lama kemudian, mobil yang dikendarai oleh Pak Darman pun tiba di lokasi. Bella baru saja hendak turun dari mobil, dengan cepat Mayang mencegahnya.

"Tunggu, Nyonya!" cegah Mayang.

Bella pun menghentikan pergerakannya. Ia menatap Mayang dengan wajah yang heran.

"Ada apa?"tanya Bella.

Tak lama kemudian, pintu mobil pun dibukakan oleh Pak Darman.

"Silahkan Nyonya," ucap Mayang lagi.

"Astaga, kau mencegahku agar Pak Darman membukakan pintu untukku?" gumam Bella sembari turun dari mobil. Setelah melihat Bella turun, Mayang pun ikut turun.

Kedua orang tersebut melangkah masuk ke dalam gedung. Bella yang mengenakan dress bermotif serta tatanan rambut yang di kuncir ponytail berjalan sangat anggun diikuti oleh Mayang sebagai pengawalnya hari ini.

Kedatangan mereka langsung disambut hangat oleh Chef Meri.

"Selamat datang kembali, Nona Bella." Chef Meri menyunggingkan senyumnya ramah.

Bella pun membalas senyum Chef Meri. Ia mengambil posisi duduknya kemarin. Bella sempat mendelik saat Mayang mengikutinya hingga masuk ke dalam ruangan lalu menarik kursi untuk Bella.

"Jangan berlebihan, Mbak." Bella berbisik pada Mayang.

"Saya melakukan tugas sesuai yang diperintahkan oleh Nyonya Besar," timpal Mayang yang kemudian mengambil posisi untuk berjaga di belakang Bella.

Semua anggota mengarahkan pandangannya pada Bella. Gadis itu sadar akan tatapan semua orang, hanya bisa tersenyum. Kali ini ia merasa malu karena diperlakukan terlalu mencolok oleh Mayang.

Chef Meri pun memberikan materi seputar dapur sebelum mereka melakukan praktik. Sesekali mata Bella bertemu pandang dengan Bu Lili yang ada di sebelahnya. Namun, dengan cepat Bella membuang muka.

Setelah memberikan materi, Chef Meri pun meminta untuk seluruh anggota melakukan praktik dari penjelasannya tadi. Kali ini praktik tersebut dilakukan perorangan.

Selesai diberikan arahan, masing-masing dari mereka langsung mengambil bahan yang telah di sediakan. Bella terkejut saat ia berpapasan dengan Bu Lili.

Bella hendak mengambil jalan ke kiri, Bu Lili juga ke kiri. Saat ia mengambil langkah ke kanan, Bu Lili juga ke kanan.

Mayang melihat hal tersebut langsung menghampiri Bella.

"Tolong jaga sikap anda," ujar Mayang memperingatkan Bu Lili.

"Saya minta maaf atas kejadian kemarin," tukas Bu Lili. Sangat kelihatan dari mimik wajahnya bahwa wanita tua itu tak bersungguh-sungguh melakukannya.

"Katakan pada suamimu untuk berhenti mengancam suamiku," sambungnya yang kemudian langsung berlalu dari hadapan Bella.

Bella memutar bola matanya malas. " Permintaan maafnya sangat palsu sekali," gumam Bella pelan.

"Ternyata suamiku cukup pintar, ia menggunakan suaminya sebagai umpan," lanjutnya yang melontarkan pujian untuk sang suami.

....

Joko membaca pesan dari atasannya untuk menyuruhnya pergi ke rooftop. Setelah sekian lama, lagi-lagi Devan meminta untuk menemuinya di atap perusahaan.

"Bisakah dia memberikanku ketenangan? Setelah ini mungkin ia akan memintaku untuk menemuinya di bulan," keluh Joko yang meninggalkan meja kerjanya, pergi ke atap sesuai perintah Devan.

Setibanya di rooftop, ia melihat Devan yang berdiri seraya memandang ke arah bawah.

Sadar akan kehadiran sang asisten, Devan pun langsung memutar balik badannya.

"Ada apa Pak Devan memanggil saya?" tanya Joko.

"Masalah yang kemarin, Apakah sudah kau bereskan?" tanya Devan.

"Sudah Pak," timpal Joko tegas.

"Kau yakin tak ada satu pun artikel yang tertinggal tentang kejadian kemarin?" tanya Devan memastikan.

"Saya sangat yakin, Pak."

"Bagus kalau begitu." Devan kembali memutar badannya. Pandangan pria itu lurus ke depan.

"Joko, apakah suatu saat nanti kau tidak akan mengkhianatiku?" tanya Devan lirih.

Joko melangkahkan kakinya mendekati atasannya itu. Hingga saat ini posisi mereka bersebelahan.

"Apa maksud anda, Pak?" tanya Joko berhati-hati.

"Aku mempercayaimu lebih dari apapun. Aku takut jika suatu hari kau akan berkhianat padaku," ucap Devan sembari tersenyum miring.

"Saya bekerja dengan anda sudah cukup lama, Pak. Tidak mungkin saya mengkhianati anda," terang Joko.

"Kau tahu, sejak aku berada di sini, tak jarang aku di kelilingi oleh banyak musuh. Banyak mereka yang bermuka dua hanya untuk memanfaatkanku, setelah itu mengeruk keuntungan dariku," tutur Devan.

"Aku harap kau tidak seperti mereka.".Devan menepuk pundak Joko lalu merangkulnya.

"Tidak sedikit pun saya memiliki niat untuk berkhianat pada anda, Pak." Devan tersenyum mendengar pernyataan dari Joko.

Bersambung...

Tepat di tanggal hari ini sebenernya hari brojolnya othor, nggak ada yang mau ucapin selamat menua gitu, atau sekedar bilang cie cie tambah tuir😌

Jangan lupa dukungannya berupa like, komen, serta votenya jika ada. ( untuk yang ini bakalan othor ingetin terus🤭)

yang belum favorit, tekan favorit yuk biar dapat notifikasi update terbaru nya~

Ig: Ayasakaryn24

1
Rosana Manalu
joko lucu
Sri Udaningsih Widjaya
Bagus ceritanya thor
IG: Ayasakaryn24: terima kasih kk❣️
total 1 replies
Anonymous
Cakepan nadia dr pd bella
Dede Suryani
dasar bos eror
Ruzita Ismail
Luar biasa
Dede Suryani
dasar
Nurhayati
ga ada kisah ferdy
Nurul Syahriani
Makanya jangan main rahasia rahasia dari suami
Nurul Syahriani
Dari banyak nya novel Ceo dan asisten yg aku baca. Hanya di novel ini asisten ceo nya kismin, gak punya mobil gak tinggal di apartemen
Iponk
emang udah lewat ya masa nifasnya...
Iponk
naah ini bener joko, ngomong buat dirinya sndiri
Iponk
devan ituuuu
Iponk
niat banget mama rina ngerjain anaknya..wkwk
Iponk
sengklek ni orang dua
Iponk
lha..knp jadi joko...
Iponk
pas periksa dan usg sebelumnya, apa ga ke detek ya klw janinya twins
Iponk
aku belaan scroll lagi ke atas, penasaran adakah petunjuk kronologis ujug2 disekap...eeeehhh taunya cm mimpi...
Iponk
timpal bella, yg bicara. otornya typo
Iponk
..
Iponk
apa wanita itu sang mantannya devan?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!