Bau bangkai menyengat selalu datang setiap mau maghrib sampai nanti menjelang isya, Kadang bayangan merah juga melintasi jendela. Lita terpaksa menyewa tempat yang paling ujung karena harga nya yang murah dan ukuran rumah ini lumayan besar, Namun rasa takut Lita berkurang ketika ada seorang pria bernama Sam juga menghuni rumah ini di bagian atas.
Yang membuat Lita merasa aneh, Sam datang nya selalu sore setiap mau maghrib.
Siapa Sam sebenar nya?
Kenapa Sam mau tinggal bersama Lita?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5. Sosok di tengah malam
Tengah malam Caca terbangun karena sedak ingin pipis, Namun telinga nya malah mendengar suara orang yang sedang nyapu di sebelah rumah. Caca ingat kalau bagian sebelah itu pun adalah kuburan, Bagai mana mungkin juga orang menyapu tengah malam begini, Rasa nya dia tak akan berani untuk pergi kekamar mandi, Apa lagi tadi sore kamar mandi pun sudah bertingkah begitu, Lebih baik di tahan nya saja seperti yang sudah sudah. Kadang Caca juga menahan pipis nya di malam hari bila tidur di kamar kost, Karena kamar mandi di sana lebih jauh dan terasa sangat menyeramkan di malam hari, Tak ada yang berani pergi sendirian.
Kadang anak anak mengirim chat pada teman teman nya untuk mengajak pipis barengan, Karena kost ini punya grup WA yang di gunakan untuk hal yang genting. Contoh nya ya bila ingin pipis di malam hari, Bila ada teman baru lah mereka pergi kekamar mandi. Malah kadang yang jorok membawa ember untuk menampung pipis nya, Namun Caca tak mau begitu karena jin malah akan bersemayam dalam kamar nya akibat mencium bau air kotor milik nya itu. Sekarang dia sangat ingin buang air seni, Rasa nya sudah di ujung tanduk sekali. Namun nyali Caca tidak ada, Lita sedang tidur dengan pulas nya.
"Siapa juga yang sedang menyapu malam begini." Keluh Caca yang sudah duduk gelisah.
Sreeek, Sreeek.
Suara tarikan sapu semakin kuat saja dalam pendengaran nya Caca, Mendadak listrik juga padam sehingga keadaan menjadi gelap gulita. Caca panik dan meraba tempat tidur untuk mencari ponsel nya, Tak kunjung ia temukan ponsel nya tadi yang di letak kan sembarang arah.
"Apa, Ca?" Suara Lita mengagetkan Caca.
"Mati lampu, Aku mau pipis ini." Sahut Caca senang karena Lita bangun.
"Ya udah ayo ku antar." Ajak Lita.
Caca memegang tangan Lita yang memakai baju panjang, Dia berjalan menggeragap karena memang sangat gelap sekali dan kaki juga tak bisa sembarangan melangkah. Lita diam saja yang berjalan di depan nya Caca, Dan pintu pembatas juga sudah di buka.
"Tungguin ya, Ta." Caca segera masuk kedalam kamar mandi dan membuang hajat nya.
Setelah selesai dia keluar dan mencari Lita lagi, Pandangan Caca semua nya hitam karena memang sama sekali tidak ada cahaya yang masuk. Sehingga sangat sulit menemukan Lita yang tadi mengantar nya.
"Lita! Kamu pergi duluan ya, Ta." Pekik Caca karena Lita tak kunjung di temukan.
Gludaaak, Gludaaak.
Wc kembali berulah dengan suara benda yang seperti di hantam hantam kan, Caca ketakutan setengah mati dan segera berlari kedepan karena Lita juga tak bisa ia temukan. Mungkin saja Lita kembali kedepan karena takut menunggu nya di depan kamar mandi, Untung nya tak lama lampu segera menyala.
"Alhamdulilah, Akhir nya lampu hidup." Caca sangat senang.
Sebenar nya dia sangat haus, Namun Caca tak mau minum karena takut bila malah pipis lagi. Dia segera masuk kamar dan langsung mematung, Lita tetap tertidur dengan posisi sama seperti sebelum mati lampu. Tak ada yang berubah dari posisi nya Lita, Caca lemas sendiri dan tak bisa mau berkata kata setelah menyadari bahwa dia baru saja bertemu dengan hantu, Pantas saja tadi rasa nya tangan Lita sangat besar ketika di pegang.
"Ya Allah, Lindungi aku." Caca menangis ketakutan jadi nya.
Lita merasa seperti mendengar orang yang sedang menangis, Maka dia pun bangun mengucek mata nya dan melihat Caca yang sedang duduk sambil menangis mengigiti kuku tangan nya.
"Ca! Kamu kenapa, Ca?" Lita panik juga melihat teman nya menangis.
"Aku sangat takut, Lita." Isak Caca mengusap air mata nya..
"Tidak ada apa apa, Jangan takut lagi." Hibur Lita."
"Apa nya yang tidak ada apa apa? Aku baru saja di antarkan pipis sama setan." Caca agak kesal sekarang.
Lita agak kaget mendengar ucapan Caca yang baru di antarkan oleh setan, Bagai mana pula setan mengantarkan manusia. Lita masih belum paham dengan kejadian yang di alami oleh Caca, Yang bercerita juga sedang menangis begitu.
"Tadi aku kebelet pipis, Ta! Ku dengar ada suara orang sedang menyapu di sebelah rumah, Lalu mendadak saja mati lampu. Aku mendapatkan tangan dan ku kira itu tangan mu, Dia mengajak ku kekamar mandi." Cerita Caca dengan suara berbisik.
"Serius?!" Sekarang Lita yang mulai ketakutan.
"Bagai mana tadi kalau dia sampai mencelakai ku, Mana wc itu pun suara nya berisik sekali." Keluh Caca.
"Tapi kan dia baik padamu, Sampai mengantarkan pipis segala." Hibur Lita.
Caca kurang setuju dengan kata baik karena tadi itu setan yang mengantarkan nya pipis, Cukup sekali keadaan begini di alami nya. Lita mengajak nya untuk tidur kembali dan menyetel surah yasin di ponsel nya, Caca perlahan bisa memejamkan mata.
"Ada apa dengan rumah ini sebenar nya?" Batin Lita yang belum bisa tidur kembali.
Mata nya akan sangat sulit untuk di pejam kan, Lita bangun dan ingat bahwa tadi membeli air kemasan yang di taruh dalam kulkas. Lita pun mengambil nya dan meminum air itu, Pandangan nya lurus di kamar satu lagi yang masih kosong. Andai kan saja ada orang lain yang mau kost juga dan menempati kamar itu, Mungkin rasa nya tak akan sepi begini. Caca tak akan mau tidur di kamar itu sendirian, Karena dia tak punya nyali mau tidur di situ.
Entah kenapa kaki Lita malah menuju kamar itu dan membuka pintu nya, Yang ini lebih apek dari pada ruangan lain. Lita menutup kembali karena sudut mata nya tak sengaja menangkap sesuatu yang sedang duduk di ujung ranjang, Terlihat dari cahaya lampu yang tadi masuk sedikit. Lita bergegas masuk kembali kedalam kamar nya karena jantung ini sudah berdegup sangat kencang, Takut bila sosok itu tadi mengikuti nya.
Sreeek, Sreeek.
Lagi lagi suara sapu mengusik manusia yang sedang terbangun, Lita berjalan mendekati jendela kaca yang tertutup gorden hijau. Penasaran juga dengan orang yang menyapu malam malam begini, Maka Lita pun membuka gorden sedikit untuk mengintip suara itu berasal. Hanya kegelapan malam saja yang bisa ia lihat, Lita tanpa sadar membuka nya lebih lebar karena penasaran dengan suara menyapu itu.
"Tidak ada apa apa." Batin Lita yang hanya melihat kuburan saja.
Lita berniat menutup kembali gorden tersebut, Namun tiba tiba sosok wajah hancur muncul dari jendela luar dan menatap diri nya. Betapa kaget nya Lita dan seketika ia jatuh pingsan karena kaget melihat wajah hancur tersebut.