NovelToon NovelToon
Jodoh Sang Pewaris

Jodoh Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Kehidupan di Kantor / Office Romance
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Putri Aritonang

Reta Cahya Pariwara. Terlahir sebagai pewaris tunggal kerjaan bisnis sang Kakek, membuat Reta sudah harus memahami dunia usaha sejak dari usia muda.

Karena memiliki tanggung jawab yang begitu besar terhadap perusahaan, membuat kehidupannya selalu disetir oleh sang Kakek yang berwatak tiran, termasuk dalam urusan Jodoh. Reta bahkan dipaksa untuk menerima sebuah perjodohan yang Kakeknya lakukan.

Dan saat perjodohan sudah terjalin. Reta malah kembali dipertemukan dengan Rio-Pria yang merupakan cinta pertamanya. Pertemuan yang sebenarnya sudah didambakan ke-duanya hingga mereka tanpa sengaja melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan, sampai mengakibatkan janin tumbuh dirahim Reta.

Akankah Reta memilih bersama Rio setelah mengetahui dirinya yang tengah mengandung? Atau lebih memilih tetap bersama dengan Pria yang telah dijodohkan padanya karena begitu banyak halangan yang datang menghalangi mereka agar tidak bisa bersama. Penasaran? Langsung baca yuk!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 7. Maximilan.

Masih dalam keadaan hati yang tidak baik-baik saja. Reta memilih untuk tetap bekerja. Bahkan hari ini ia terlihat lebih awal berangkat menuju kantor.

Saat mobil berhenti tepat di depan lobby, Reta segera ke luar dan membawa langkah memasuki perusahaan. Kali ini Reta terlihat berbeda, wajah itu tak memberikan balasan kepada beberapa karyawan yang menyapa dirinya saat berpapasan. Ia bagaikan patung yang terus melangkah menuju ruang kerja.

"Nona!"

Tangan itu hampir saja berhasil mendorong pintu saat ingin masuk ke ruang kerjanya, namun ia tarik kembali dan segera membalikkan badan. Reta melihat Susan yang kini sedang mengarah kepadanya dengan cara berlari.

"Nona! Kau baik-baik saja?" Susan bahkan menyentuh ke-dua lengan Reta, sedikit memutar badan atasannya itu karena ingin memastikan keadaan Reta.

"Apa yang sebenarnya terjadi? Nona tidak menghadiri acara jamuan makan malam. Nona juga hampir saja membuat jantung saya ingin lepas dari tempatnya," kata Susan lagi. Asisten Reta yang datang dengan wajah panik itu kini terlihat lega saat setelah ia memeriksa kondisi tubuh sang atasan yang terlihat baik-baik saja.

Mendapatkan banyak pertanyaan dari Susan, tidak membuat Reta ingin memberikan jawaban. Wanita cantik itu kembali melanjutkan niatnya untuk masuk ke dalam ruang kerja.

"Jangan diam saja, Nona. Jangan membuat saya takut," kata Susan dan dengan cepat dirinya masuk menyusul sang atasan.

"Kau sudah menyiapkan semua berkas untuk pertemuan besok?"

Susan terdiam. Tubuhnya dengan cepat berdiri tegak dengan sempurna, kembali ke mode serius seperti saat biasa ia menjadi asisten pribadi Reta.

"Tentang itu... Semuanya sudah siap, Nona."

Reta yang telah duduk di kursi kerjanya itu mendongak, menatap pada Susan karena mendengar suara asistennya itu yang bergetar.

Reta menggeleng pelan. "Aku baik-baik saja. Kau tidak perlu cemas."

"Apa telah terjadi sesuatu? Nona tidak biasanya seperti ini. Tuan Besar Zico juga tiba-tiba hadir dalam acara jamuan makan malam."

"Dia menggantikan ku. Aku tidak bisa hadir karena beberapa hal," jawab Reta. Dan saat ia melihat jika sang asisten ingin bertanya lebih lanjut. Reta dengan cepat kembali membuka suara. "Apa acaranya berjalan lancar?"

Susan mengatupkan kembali mulutnya yang baru saja ingin bertanya. Ia mengangguk kepada Nona Reta.

"Apa jadwalku hari ini?" tanya Reta lagi. Ia meraih kaca mata dan mengenakannya.

Memulai aktifitas kerja seperti biasa, Reta mulai memeriksa berkas yang ada di atas meja dengan terus mendengarkan jadwal yang disampaikan oleh Susan.

"Jam makan siang Anda memiliki janji dengan Tuan Maximilan, Nona."

Netra Reta seketika berhenti membaca berkas yang ada di atas meja. Ia menatap dengan memicing pada Susan.

"Kau tidak pernah mengkonfirmasi jadwal itu pada ku?"

"Ini...itu...emmm," Susan terlihat bingung untuk menjelaskan jadwal tersebut pada Reta. "Tuan Besar Zico yang menjadwalkannya, Nona," lirih Susan. Setelahnya ia terlihat menunduk tak berani menatap pada Reta.

Bagaimana dengan Reta? Wanita itu kembali terdiam saat mendengar jika sang Kakek lah yang sudah mengatur jadwal untuk bertemu Pria yang telah dijodohkan dengannya.

"Ada lagi?" tanya Reta ingin memastikan jadwalnya lebih lanjut.

"Tidak Nona, selebihnya kita hanya akan fokus pada pertemuan kerja sama esok hari."

"Baiklah, terimakasih. Kau bisa melanjutkan pekerjaan mu, Sus."

Susan menurut. Ia kembali ke meja kerja meninggalkan Reta yang kembali fokus dengan setumpuk berkas yang harus Wanita itu periksa. Terutama pada berkas untuk joint venture yang akan diadakan esok hari.

Begitu larut dengan setumpuk pekerjaan membuat Reta kembali tidak sadar jika waktu telah cepat berlalu. Bahkan janji jam makan siang yang sudah dijadwalkan pun Wanita itu lupakan.

Reta juga tidak sadar dan masih saja fokus pada pekerjaannya saat pintu ruangannya terbuka. Membuat Ia yang berada di luar dengan segera melangkah masuk ke dalam ruang kerja Reta.

"Kau melupakan jam makan siang mu."

Reta menghentikan kesibukannya. Ia mengangkat pandang dan mendapati sudah ada Pria bertubuh tinggi, bersetelan formal dengan wajah blasteran berdiri tepat di depan meja kerjanya.

Reta meraih gagang telepon untuk menghubungi Susan. Ia merasa tidak suka saat ada seseorang yang menerobos masuk, Reta bahkan berulang kali menekan tombol sambungan.

"Kau mencari asisten mu? Dia tidak ada di mejanya."

Mendengar hal tersebut membuat Reta sesaat berpikir. Dan baru ia sadari jika Susan sudah dari beberapa jam lalu pamit untuk memastikan semua kesiapan acara esok. Reta kembali meletakkan gagang telepon. Ia berdiri setelah melepaskan kaca mata bacanya.

"Duduklah," kata Reta. Ia juga membawa langkah menuju sofa yang ada di sana. "Aku melupakan janji makan siangnya. Maaf."

"Tidak masalah. Karena itu jua aku menyusul mu ke sini. Kita tetap bisa makan bersama kan?" Pria itu terlihat melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. "Meski waktunya sudah lewat."

Reta mengangguk singkat. "Di sini." Setelah itu ia kembali menuju ke meja kerja dan segera menghubungi seseorang untuk memesan makanan. Tak memperdulikan Pria yang kini masih terus menatap ke arahnya.

"Kau terlihat tidak menyukainya?" tanya Pria itu tepat saat Reta sudah menutup telepon.

Reta berbalik dan menghadap pada Pria itu sepenuhnya. Reta tahu ke mana arah pertanyaan tersebut.

"Apa kau menyukainya, Max?" tanya Reta kembali.

"Ya. Aku menyukainya. Karena itu aku menerima pertunangan ini."

Reta tersenyum masam. Lihatlah, semua orang yang terlibat dalam pertunangan ini memiliki kepentingan sendiri.

"Aku tidak tahu keuntungan apa yang kau dapat, Max." Reta menatap serius pada Maximilan. Pria yang sebelum adanya perjodohan sudah ia kenal semenjak 8 tahun lalu saat ia dibawa sang Kakek untuk menetap di Swiss. "Tapi aku harap kau tahu hubungan seperti apa yang akan kita jalani kedepannya."

"Kau sudah tahu jika aku dari dulu mencintaimu, Reta. Dan untuk kali ini aku harap kau mau membuka hati." Pinta Maximilan dengan serius. Ia tatap lekat wajah cantik Reta. "Aku akan berusaha menyingkirkan nama-nya yang selama ini terus berhasil menguasai hatimu."

Ekspresi Reta sempat berubah sesaat ketika mendengar perkataan Maximilan. Namun Wanita cantik itu dengan cepat mengendalikan diri dan terus membalas tatapan netra Pria yang kini sudah berstatus sebagai tunangannya itu.

***

Jangan lupa tinggalkan jejak 😉

1
Zerro..BL
hhe...manja kali sebutan ortunya😍
ora
/Rose//Rose//Rose/untuk Kakak.....
ora
Tapi apa iya, akan semudah itu untuk menikah jika sudah di Indonesia?🧐😔
ora
Arghhh/Angry/
Di getok aja dari belakang, Reta. Bisa kan?
Si Kakek nyebelin banget. Kalau merintah seenaknya. Kasar lagi😔🤧🤧🤧
Upi Raswan
semoga rencana Reta berjalan lancar,selamat dari nikah paksa
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
🌹🌹 buat Rio Reta...smg ekspektasi sesuai realita
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
tida?
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
gak penting ya Re?
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
mengandung gula x
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
mudah²an ketemu babang Agam sm Hena, biar dikasih tahu caranya menjinakkan singa 🤭
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
iiih, dasar aki², kasar bener jd orang tua, minta dihormati tp gak bisa ngehargai yg muda...
Zerro..BL
sukses bpakny...😍😍
Zerro..BL
semoga makin semangat nulisnya...good
F.T Zira
boleh jadi kembalinya mereka ke tanah air untuk menemukan jln keluarnya...semoga aja sih... gak lucu kan kalo mereka berdua kawin lari.. kan capek🤧🤧

🌹 buat kaka Queen...
F.T Zira
misal si kakek dikasih tau bakal punya cicit, luluh gak ya🤔🤔
F.T Zira
Hani dapet dedek baruuu😆😆
F.T Zira
papih??? waooww...🤭🤭🤭😆😆😆
F.T Zira
duhhh... dapet perintah sana sini dong dirimu sus🤭🤭🤭
ora
/Rose//Rose/4iklan untuk Kakak......
ora
Si Kakek kalau ngomong enak banget, ya. Reta nggak mau sama Maxim, Kek😑😑😑
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!