Jatuh cinta adalah hal yang biasa..
Askaira adalah gadis sederhana yang jatuh cinta pada sosok penyelamatnya..
saking suka nya Kaira pada sosok penyelamatnya itu,
ia rela bekerja jadi pelayan di mansion megah pria itu hanya ingin melihatnya secara langsung..
suatu hari tak sengaja ia mendengar percakapan
cinta pertamanya itu akan dijebak oleh musuh,
dalam bentuk penyamaran sosok wanita cantik,,
setelah menjalankan aksinya wanita itu akan membunuhnya..
Kaira tentu menolong pria yang menjadi cinta pertamanya namun naas dirinya malah terjebak.
beberapa minggu kemudian Kaira sadar sedang hamil anak pria itu...
Kaira ingin minta pertanggung jawaban tapi kejadian mengerikan terlihat dimatanya hingga tak sanggup menemui pria itu..
Apa yang terjadi dengan Kaira..?
bagaimana kisah cintanya..?
cerita hanya Fiksi belaka,,
selow update...
kali ini ceritanya agak berat mohon dukungannya ya..?
jangan cela author yang hanya manusia biasa..
Mohon pengertiannya..
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sucii Amidasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
terkena Kutukan?
hari sudah mulai terang,, sementara Kaira masih duduk di sofa dengan tatapan kosongnya.. matanya menghitam karna nggak tidur semalaman..
"Astagfirullah...!! hari sudah terang aku belum buat sarapan buat anak-anakku.. ". pekik Kaira tersadar dari lamunan panjangnya..
Kaira mencuci muka dan nggak sempat mandi ia langsung sholat subuh setelah itu Kaira memasak menu sarapan pagi ala negara indonesia,, sebab anak-anaknya hanya suka selera makan negara indonesia bukan masakan asing di negara ini, walaupun masakan negara E enak tapi ada rasa jenuh juga dilidah mereka..
"mommy masak apa..? ". tanya Nova tiba-tiba nongol di pinggang Kaira..
Kaira terkejut sebentar lalu mengecilkan api kompornya..
"sayang.. jangan suka kejutin mommy dong..!! ". bujuk Kaira mencubit kedua pipi Nova..
Nova cengengesan. "Maaf mommy ! Nova kebiasaan".
Kaira juga heran kenapa kedua anaknya berjalan tidak bisa didengar olehnya sama seperti pasha yang tak pernah terdengar langkah kakinya, tapi Kaira juga tidak mungkin menegur kebiasaan anaknya sejak usianya menginjak 3 tahun.. lagian ini hanya masalah jantung Kaira aja yang suka terkejut..
Kaira menghela nafas pasrah.. "kakakmu mana sayang...? "
"kakak sedang pamer sama lawannya kalau dia akan pergi ke indonesia..". jawab Nova mengendus-ngendus masakan mommynya..
Kaira tersenyum lembut lalu mengaduk bubur yang dia buat tadi..
"mommy masak bubur apa..?? ". tanya Nova antusias mengintip masakan mommynya..
"bubur pedas kesukaan anak-anak mommy dong". jawab Kaira dengan bangga..
"mommy nggak kesulitan mencari rempah-rempahnya...? ". tanya Nova dengan polos..
Kaira jadi gelagapan..
"hanya bubur pedas ala sederhana sayang maklumlah sayang.. mommy nggak bisa nemukan perlengkapannya disini, kamu tau sendirikan kita bukan di negara indonesia"
Nova tertawa kecil melihat wajah panik mommynya..
"kamu ngerjain mommy sayang..?? ". tanya Kaira dengan gemas mencubit pipi chubby Nova..
Nova tertawa cekikikan hingga Kaira yang makin gemas menciumi wajah putri kesayangannya,,
"Geli Mom...!! ". keluh Nova kegelian menggeliat kesana-kemari seperti ulat bulu saja..
"Mommy...?? ". sapa Dylan dengan wajah berbinarnya terlihat bahagia..
Kaira tersenyum manis, ia berjongkok dan merentangkan tangannya.. Dylan memeluk Kaira lalu mencium kening mommy nya dengan sayang..
Dylan suka melakukannya setiap pagi,, Dylan belajar hal itu dari Daddy Mark yang selalu mencium kening Kaira setiap bangun pagi dan sarapan..
"Kiss morning Mommy.! ". ucap Dylan dengan tenang..
Kaira terkekeh gemas dengan kelakuan belahan jiwanya itu,, sementara Nova sudah mengaduk bubur Kaira dengan hati-hati biar buburnya tidak lengket.
"hai Kaira...? ". sapa Ella melambaikan tangannya lalu berkedip centil..
Kaira mengibaskan tangannya dengan mentel lalu mereka tertawa cekikikan bersama-sama..
hari-hari mereka di negara E sangat bahagia walaupun tidak bergelimang harta seperti Pasha malah hidupnya pasha terasa hambar..
.
.
Pasha jadi pria kejam lagi setelah kematian Nabila,, keluarga Nayna balas dendam,, mereka baru menyadari jejak putri kesayangan mereka terakhir berada di Mansion keluarga Melviano..
isu dan isu menyebar kalau Nayna di bunuh oleh Pasha entah apa masalahnya,, tentu keluarga Nayna percaya itu sebab Nayna benar-benar tidak pernah terlihat lagi..
"bagaimana kak Pasha Ma...?? ". tanya Rani penasaran..
"apa lagi..? dia jadi makin kejam hingga nggak ada pelayan yang berani masuk kekamarnya.. kenapa mama merasa keluarga kita terkena karma.? ". Sungut Mely menggeleng-geleng kepalanya..
"maksud mama apa..? Kak pasha nggak pernah membunuh orang nggak bersalah.. semua yang dibunuh olehnya pasti mereka yang mencari masalah terlebih dahulu...!! ". bela Rani pada sosok Kakaknya..
"mama sudah makin tua.. tapi mama nggak juga punya cucu.. teman-teman arisan mama sudah punya cucu yang lucu-lucu dan pintar.. huuufft....Nabila juga udah nggak ada.. Kenapa anak mama yang satu itu selalu menderita..?? "
Rani menghela nafas panjang..
"iya... di keluarga kita yang sangat jenius hakiki cuma Kak Pasha.. Rani yakin anak-anaknya pasti nggak normal kepintarannya..! "
"apa mommy mau Rani menikah..? ". tanya Rani malah melenceng..
"nggak sayang, mama nggak mau kamu terburu-buru mencari pasangan.. mama hanya berharap ada seorang wanita hebat yang bisa membuat Pasha kembali tersenyum!"
Rani mengangguk membenarkan..
Mely menatap sedih foto keluarganya yang sudah ada yang baru walau nggak ada Jhonson tapi ada Nabila..
Keinginan Mely dan Matt adalah punya cucu,
mereka tidak pernah berpikir akan mengadopsi cucu,
untuk apa mereka mengadopsi anak yang bukan bagian dari darah mereka..
"Kak Kaira hilang dan teman sekamarnya juga hilang.. apa yang terjadi dengan mereka berdua ya..? kenapa hilang dihari yang bersamaan..? ". gumam Rani mengingat sosok pelayan yang bisa membuatnya tertawa..
"entahlah.. bukankah itu hal biasa.? pelayan di mansion kita suka kabur dimalam hari.. "
.
.
Pasha dikamarnya menatap dingin kedepan, 2 tahun terakhir ini tidak ada sebuah senyuman dibibirnya..
"sayang...?? ". panggil Mely..
Pasha berdiri dengan malas dan mendekati mamanya..
"kenapa lagi ma...? ". tanya Pasha berjalan ke arah sofanya dan duduk tenang menatap Mamanya..
"coba kamu ingat-ingat sayang, apa kamu pernah merasa punya kesalahan pada seorang gadis yang tidak bersalah..? ". tanya Mely dengan serius duduk disamping Pasha..
Pasha teringat satu gadis yaitu Nayna yang ia bunuh 7 tahun yang lalu..
"Pasha pernah membunuh satu wanita yang hamil anak Pasha ma...!!". ujar Pasha tiba-tiba.
"APA...?? ". pekik Mely dengan kaget..
Pasha masih berwajah tenang seolah hal itu bukan masalah besar baginya..
"kapan...?? ". tanya Mely
"mungkin kurang lebih 7 tahun yang lalu.. ". jawab Pasha begitu enteng.
"Ya Tuhan... lalu kenapa kamu membunuhnya..? kalau iya berarti kamu berhutang padanya.. mungkin dialah yang mengutukmu tidak bisa punya keturunan...!! "
"itu takhayul ma.. ". kata dingin Pasha..
"takhayul bagaimana..? buktinya kamu nggak bisa punya anak..? katakan siapa wanita itu mama akan minta maaf pada keluarganya untuk menarik kutukannya..! "
"keluarganya sudah aku bunuh juga..! ". jawab Pasha dengan enteng..
"Astagah...!! ". ngucap Mely memijit kepalanya yang terasa berdenyut nyeri begitu saja..
"kenapa kamu membunuh keluarganya..? ". tanya Mely dengan tangan terkepal..
"mereka balas dendam dan membunuh Nabila ku..
aku memusnahkan mereka karna membunuh istriku! ". jawab Pasha dengan enteng..
"kamu yakin wanita itu hamil anakmu saat itu..? ".tanya Mely sekali lagi..
"iya.. dia pelayan mansion kita, dia menunjukkan alat tes kehamilan itu dan kata Ramzi wanita itu memang hamil,, berdasarkan ceritanya benar-benar akurat sesuai dengan kejadian malam itu.. "
Mely melototkan matanya..
"ceritakan yang sebenarnya...? ". bentak Mely dengan tatapan tajamnya..
.
.
Mely berjalan gontai keluar dari kamar Putranya.. tatapannya sayu begitu tidak berdaya,,
"kenapa mah...?? ". tanya Matt dengan cepat memapah Istrinya yang terlihat lemas itu..
"pah. ?". panggil Mely berkaca-kaca..
"kenapa..? ada apa..? ". tanya Matt dengan lembut
"kita dikutuk Pah... kita nggak akan punya cucu... hikss.. hiks...!! ". Mely menangis memeluk suaminya..
"dikutuk bagaimana sih...? katakan yang jelas mah..! ". perintah Matt dengan raut wajah kebingungan..
"anakmu itu membunuh pelayan yang sedang hamil anaknya 7 tahun yang lalu.. papah ingat wanita bernama Nayna itu..? dia yang hamil anak Pasha..
ya Tuhan.. apa yang terjadi pah..? jika saja mamah nggak menjodohkan Pasha dengan Nabila mungkin kita sudah punya cucu...! "
Matt tentu tertegun dengan penjelasan Mely..
"apa ada kutukan semacam itu mah..? mamah dengar sendiri kan? kalau anak kita memiliki sel sper*a yang sangat istimewa hingga tidak sembarang wanita bisa mengandung anaknya.. memang siapa Nayna itu..? bagaimana dia bisa hamil anak Pasha..? "
.
.