Alina harus menikah dengan laki laki yang usia nya jauh di atas nya karena sang kakak tiba tiba membatalkan pernikahan di saat acara akan di mulai.
demi nama keluarga, Alina merelakan masa muda nya dan menggantikan sang kakak untuk menikahi laki-laki yang bahkan tak ia kenal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 Mas Surya
Mata Alina berkedip kedip cepat saat melihat tumpukan uang di meja yang baru saja di antarkan Dimasta, gadis itu bahkan sampai melongo melihat banyak nya uang yang di berikan sang suami untuk nya.
" Om, beneran kasih semua uang ini buat aku ?". Tanya Alina menatap Surya dengan tatapan tak percaya.
" Kenapa, apa masih kurang ?".
" Hah ?". Surya menatap istri nya dengan alis terangkat, bukan kah tadi istri nya ini meminta uang cash saja, jadi ya Surya menuruti hal tersebut dan memberikan uang cash.
" Tapi ini banyak banget om, gimana kalau uang nya nanti malah hilang ?".
" Simpan uang itu dengan baik, kau bisa menggunakan uang itu untuk keperluan mu, dan kalau habis, bilang pada ku. Simpan juga kartu itu, jika sewaktu waktu kau ingin pergi berbelanja bersama teman mu ". Kata Surya panjang lebar.
" Jadi aku boleh pakai uang itu untuk apa aja om, termasuk traktir teman teman aku ?". Tanya Alina memastikan, dan Surya hanya mengangguk.
Alina menatap uang tersebut dengan berbinar binar, diri nya di bebas kan memakai uang tersebut untuk kebutuhan nya.
Tiba tiba saja jiwa matre nya meronta ronta, dan ingin segera membelanjakan uang yang di berikan sang suami.
Lagian siapa sih yang tidak suka dengan uang, anak kecil saja pasti akan senang jika di kasih uang banyak dan bertumpuk seperti ini, Alina juga baru pertama kali melihat tumpukan uang sebanyak itu dan itu di berikan pada nya secara cuma cuma.
Padahal tadi Alina hanya meminta tiga ratus ribu, siapa sangka akan di berikan lima gepok uang merah seperti ini.
" Saya juga ingin membicarakan pernikahan kita !". Kata Surya membuat Alina yang tadi fokus dengan uang nya, kini beralih menatap laki laki tampan tersebut.
" Ya om".
" Meski pernikahan kita mendadak dan kamu secara tak langsung terpaksa menikah dengan saya, tapi saya tak akan pernah menceraikan kamu, karena menurut saya pernikahan adalah hal sakral dan saya ingin melakukan nya satu kali seumur hidup.
Kita akan tinggal berdua di apartement yang saya beli, dan jika kamu masih merasa canggung dan tidak nyaman, kita akan tidur secara terpisah. Saya juga tidak akan menuntut kamu untuk melakukan tugas selayak nya istri pada umum nya. Kamu juga bebas kuliah di tempat mana pun yang kamu inginkan, dan untuk biaya saya akan menanggung semua nya, jadi jangan khawatirkan tentang hal itu ".
" Dan satu hal lagi, meski pun saya membebaskan kamu untuk menikmati masa muda dan kuliah di tempat yang kamu inginkan, saya tidak suka dengan pengkhianatan, sekali kamu berkhianat, maka saya pastikan hidup kamu akan hancur, bahkan keluarga kamu akan menanggung apa yang sudah kamu lakukan sama saya !". Kata Surya penuh penekanan.
Alina mendengarkan dengan seksama, gadis itu menelan ludah susah payah mendengar ancaman dari sang suami.
" Iya om, aku janji akan nurut dan tidak akan pernah mengkhianati pernikahan kita. Lagipula aku juga sama seperti om yang hanya ingin menikah satu kali seumur hidup, ya meski aku menikah karena terpaksa, tapi aku akan berusaha menjadi istri yang baik buat om, keculi jika urusan itu, jujur aku belum siap ". Kata Alina, bibir nya meringis di akhir kalimat.
Diri nya tahu, jika telah memiliki suami tugas nya tak hanya mengurus kebutuhan sehari hari suami, namun juga urusan di ranjang. Tapi Alina dan Surya kan hanya menikah karena terpaksa, gadis itu tak mau memberikan sesuatu yang berharga untuk nya pada laki laki yang belum ia cinta.
" Deal !". Surya mengulurkan tangan, dan dengan senyum tipis, Alina menerima nya.
" Jadi sekarang status kita apa, teman tapi menikah, atau suami istri yang berteman om ?".
" Hm, terserah kau saja ".
" Oke kalau begitu, berarti hubungan kita menikah tapi berteman !". Putus Alina tersenyum lebar.
" Satu hal lagi !". Alina menatap Surya, dengan kening mengerut.
" Apa om ?".
" Berhenti memanggil saya om, saya suami kamu bukan om kamu !".
" Eh, lalu aku harus panggil apa dong, gak mungkin kan aku panggil nama. Usia kita terpaut cukup jauh ".
" Terserah, asal jangan panggil om. Orang orang akan mengira jika saya om kamu, atau laki laki hidung belang yang memacari gadis muda seperti kamu ".
...Hah,,, benar juga apa yang suami nya katakan lalu Alina harus memanggil apa ?....
" Bagaimana kalau aa'?".
" Saya bukan orang sunda ".
" Lalu kalau kang ?". Usul Alina lagi.
" Saya buka tukang ojol !".
" Bagaimana kalau kakak? ".
" Saya bukan kakak kamu! ". Jawab Surya menatap malas istri nya.
" Haish,,, lalu apa ?". Tanya Alina gemas, semua panggilan nya selalu di tolak dengan berbagai alasan.
Gak mungkin kan ia harus memanggil nya dengan sebutan sayang, kan mereka baru memutuskan berteman. Mana ada teman yang memanggil sayang.
" Terserah ". Jika tidak ingat laki laki di depan nya adalah suami nya, maka Alina akan menggetok kepala Surya, tapi ia masih takut kualat dan takut uang yang baru saja di berikan akan di ambil lagi.
Huh,,, jangan sampai deh...
" Oke,, bagaimana kalau aku panggil mas, bukan kah itu terdengar manis ?". Tanya Alina lagi.
Surya tampak terdiam, lalu kepala nya mengangguk.
" Tidak buruk !". Alina pun tersenyum lega, akhir nya drama panggilan pun selesai juga dengan kesepakatan Alina akan memanggil suami nya dengan sebutan Mas.
" Kalau boleh tahu, berapa usia mas Surya ?". Tanya Alina sambil menopang kan dagu dengan tangan nya di atas meja. Ada persaan hangat dan asing saat mendengar Alina memanggil nya dengan sebutan tersebut.
" 32 tahun ". Jawab Surya.
" HAH, JADI JARAK USIA KITA TERPAUT 14 TAHUN ?!". Pekik Alina heboh.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
karin pasti menyesal,, semoga Surya betul" BADAS CEO bukan kaleng"