"Siapa namamu? Kenapa wajahmu sangat mirip denganku?" tanya Gavin spontan tanpa basa-basi.
"Namaku Daniel. Mirip denganmu? Kurasa tidak, Uncle. Kata Mommy, aku sangat tampan! Bahkan, tak ada yang mengalahkan ketampananku."
"Sial! Berani sekali anak kecil ini melawanku,"
Daniel, adalah putra Elleana yang pandai melukis dan mulai tumbuh besar. Kemampuannya dalam melukis, membuat siapapun kagum padanya. Siapa sangka, ia memenangkan lomba melukis di sebuah galeri seni ternama. Rupanya, seorang Gavin Alenxander, sang CEO galeri seni itu, merasa bahwa Daniel mirip dengannya. Apakah Daniel dan CEO itu ada hubungannya?
Sebuah keajaiban terjadi, ketika Daniel menghadiri lelang lukisan terbesar di dunia. Ellea dan Gavin dipertemukan dalam sebuah acara yang sama. Gavin Alexander sangat kaget, mengingat anak kecil yang mirip dengannya, tengah bersama Ellea, wanita yang dulu pernah menjadi masa lalunya.
Apakah hubungan Ellea dan Gavin di masa lalu? Siapakah Ayah Daniel sebenarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irna Mahda Rianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27. I say that
Pameran seni Louvre Gallery ....
Pameran seni yang diadakan Louvre gallery telah tersebar di berbagai sosial media. Untuk pameran kali ini, Gavin Alexander ingin suasana galeri yang berbeda dari biasanya. Lukisan-lukisan baru telah dipajang dengan sangat hati-hati. Begitu pula, puluhan koleksi lukisan Daniel, yang dibawa oleh tim daei galeri seni milik Ellea, telah terpampang indah di gedung mewah ini
Suasana Penataan ulang dilakukan pada interior dan juga tata karya berdasarkan konsep kurasi yang dirancang oleh tim Kurator. Tema kali ini, menyesuaikan dengan lukisan-lukisan yang dibuat Daniel. Semua sangat elegant, rapi, bernuansa gold dan kali ini Louvre gallery mendapat perhatian luar biasa, karena ini adalah pameran tunggal yang akan mengenalkan tokoh baru dalam dunia seni.
Artikel-artikel yang beredar, dikabarkan bahwa Louvre gallery secara eksklusif akan menayangkan pelukis termuda mereka, yang berusia enam tahun. Daniel Elleazar, yang menjadi daya tarik pengunjung karena ingin melihat kemampuan dan kehebatan seorang Daniel.
Jordan Alexander tak curiga dengan maksud dan rencana Gavin. Ia menilai, jika pameran seni ini akan sangat menguntungkan Louvre grup. Jordan telah mengundang beberapa koleganya dalam perusahaan. Namun, pihak keluarga besar Cellyn diduga tak dapat menghadiri acara pameran seni ini.
Orang tua Cellyn terjebak di sebuah negara, karena pesawat yang delay. Entah apa penyebab pesawat mereka bisa delay, padahal kedua orang tua Cellyn sangat ingin menghadiri acara galeri seni yang diadakan Louvre gallery.
"Selamat ya, Mr. Gavin ... anda benar-benar luar biasa," ujar rekan Jordan.
"Selamat atas pencapaian yang luar biasa ini ..." tambah beberapa kolega perusahaan.
Semua menyalami Gavin, karena rasa bangga dan kagum. Seorang Gavin Alexander yang berhasil memegang kendali perusahaan besar hingga maju dan sukses. Dari jauh, Eric menatap Gavin dengan penuh rasa kesal dan marah. Bagaimana tidak? Daniel seharusnya milik Eric, karena Eric yang telah membeli Daniel Tapi, karena keserakahan Gavin, dengan mudahnya Gavin melanggar kontrak Einstein grup.
"Papi, lihatlah dia ... memang benar ya, buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Dulu, Papanya yang merebut perusahaan orang lain, sekarang ... anaknya yang merebut clien-ku. Tak kusangka, keluarga Alexander adalah keluarga yang rakus! Jika saja aku bertindak, mungkin aku sudah menggugatnya ke jalur hukum. Hanya saja, Papi terus melarangku,"
"Eric, sudahlah ... biarkan saja. Yang penting, kita tetap fair menjalani perusahaan. Jika tak seperti itu, mungkin nasibnya akan sama seperti perusahaan kita, yang tenggelam karena terlalu jujur." Thomas menepuk-nepuk pundak anak sulungnya.
"Tapi aku beruntung, menjadi anakmu. Aku tak melakukan apa yang melanggar dalam dunia bisnis. Tak apa, Papi ... biarpun perusahaan kita tak semaju perusahaan ini, tapi kita memakai adab dalam melakukan kode etik perusahaan."
"Bagus, Nak."
Sambutan demi sambutan mulai dilangsungkan. Gavin kini telah memberi sambutan meriah pada semua tamu dan undangan. Di belakang panggung, Ellea sangat berdebar hebat. Ia tak bisa kabur dari tempat ini. Gavin benar-benar membawanya pada neraka dunia. Ellea malu, jika ia harus tampil di depan Panggung megah itu.
Semua karena Ellea takut, keluarganya ada yang melihat. Ellea juga tak ingin naik ke panggung. Gavin si arogan dan pemaksa memang tak bisa dikalahkan. Ellea tak bisa berbuat apa-apa, karena Gavin memberinya lima pengawal sekaligus untuk menjaga Ellea dan juga Daniel.
"Mommy, apa aku akan jadi bintang sekarang?" tanya Daniel polos.
"Iya, sayang. Kau pasti jadi bintang," Ellea hanya bisa berkata seadanya.
"Daddy memang hebat. Dia akan membuatku menjadi bintang terkenal." Daniel masih tak mengerti apa-apa.
"Ya, sayang ... kau akan terkenal setelah ini. Kalau bisa, bilang Daddy-mu, tak perlu mengajak Mommy naik ke atas panggung ya, karena Mommy tak terbiasa, Mommy demam panggung." Jelas Ellea.
"Demam panggung?" Daniel mengernyitkan dahinya.
"Iya, sayang." Ellea sudah keringat dingin, berbeda dengan Daniel, yang begitu semangat.
"Panggungnya demam, Mommy? Haruskah aku beri dia bye-bye fever milikku? Agar panggungnya tak demam lagi, Mommy?"
"Astaga, Daniel ... that's not what I mean, dear! Maksudnya, Mommy yang grogi, Mommy tak siap untuk menemanimu berada di panggung. Mommy tak ingin ikut kau naik ke atas," jelas Ellea.
"Oh, aku kira panggung milik Daddy demam! Mommy, kenapa kau harus takut? Kan ada Daddy? Aku pun berani, karena Daddy yang mempunyai acara ini!" sanggah Daniel.
"Ah, Daniel ... kau tak akan mengerti perasaanku. Sudah, kau bersiap saja, sebentar lagi kau akan dikenalkan ke publik!" Ellea menepuk-nepuk pundak Daniel.
"Baik, Mommy ...."
Perasaan Ellea sungguh tak nyaman. Gavin selalu memaksakan kehendaknya. Padahal, Daniel tak perlu mendapatkan semua ini. Asalkan bisa hidup dengan tenang, sudah merupakan sebuah rasa syukur bagi Ellea. Tapi, kini nasi sudah menjadi bubur. Ellea tak bisa berbuat apa-apa. Daniel sudah tertarik dengan acara tang dibuat Gavin.
"Para tamu undangan yang terhormat, kini kita akan menuju puncak acara, yaitu mengenalkan ambassador Louvre grup yang paling muda. CEO of Louvre grup sendiri yang akan mengenalkannya pada anda sekalian. Mari kita sambut, ambassador Louvre Grup, Daniel Elleazar ... mari beri tepuk tangan yang meriah untuk Daniel!"
Sorai sorai tepuk tangan pengunjung, memenuhi hall tersebut. Daniel pun memasuki panggung, dan Gavin telah menunggunya di atas. Selain tampan, Daniel juga memiliki senyum yang menawan. Para tamu dan pengunjung yang melihat Daniel, merasa bahwa Daniel dan Gavin sangat mirip. Mereka sama, bak pinang dibelah dua.
Wajah Gavin dan Daniel benar-benar mirip. Mereka semua menerka-nerka, adakah hubungan keluarga antara Gavin dan Daniel. Gavin mengenalkan Daniel, dan memerlihatkan beberapa karya Daniel yang luar biasa. Mereka semua benar-benar kagum dan takjub melihat kemampuan Daniel dalam melukis.
"Benar, karya-karyanya sangat luar biasa. Dia bukan anak biasa, dia adalah anak yang genius! Coba lihat, wajahnya sangat mirip sekali dengan Tuan Gavin. Apakah mereka kembar? Apakah mereka Kakak beradik?" rata-rata pengunjung banyak sekali mengajukan pertanyaan yang sama.
Inilah saatnya Gavin membuka suara. Gavin akan membuka inti acara yang sejak tadi ia tunggu-tunggu. Tak ada satu pun orang yang tahu tentang rencana Gavin yang sesungguhnya. Ia mulai mendekatkan diri pada Daniel, memeluk Daniel dengan sangat erat. Bahkan, kedua orang tuanya pun sangat kaget, karena Daniel sangat-sangat mirip seperti Gavin di masa lalu.
"Papa, kenapa anak itu mirip sekali seperti Gavin? Apa semua ucapan dia, bermaksud pada ...."
"Brengsek. Aku kecolongan. Aku tak tahu dia akan berani mengatakan ini di depan umum. Aku masih beruntung, karena hubungan dia dan Santika Grup hanya kita yang tahu. Orang lain tak tahu mengenai semua ini. Biarkan saja, kita ikuti dahulu permainannya. Aku benar-benar muak melihat anakku sendiri!"
Gavin mulai merangkul Daniel. Ia menatap semua tamu undangan, termasuk orang tuanya, Cellyn, dan juga Eric. Gavin sengaja, ia sengaja melakukan semua ini di depan umum dan pers. Agar semua dunia tahu, jika ia serius mengatakannya dan tak berniat main-main pada Ellea.
"Selamat malam, tamu undangan dan pengunjung yang saya hormati. Kalian bisa melihat, siapa yang saya bawa kali ini, bukan? Dia adalah penerus berbakat yang akan menggantikan aku nanti. Dia sangat genius, kemampuannya melebihi kemampuan rata-rata orang dewasa. Lukisan-lukisannya, sudah seperti lukisan pelukis profesional. Dia memang membuat aku bangga. Jika kalian penasaran, dan ingin bertanya, dia siapa? Di kesempatan kali ini, saya sebagai CEO Louvre gallery, akan memberi tahu, fakta demi fakta yang membuat kalian semua bertanya-tanya."
Tamu undangan mengangguk, mereka semua memang penasaran, siapa Daniel sebenarnya. Dari mana asalnya Daniel? Pertanyaan itu hampir dimiliki oleh setiap orang. Wajah Daniel yang mirip dengan Gavin, tentu saja membuat mereka mengira, jika Daniel dan Gavin ada hubungan kekerabatan. Tapi, hubungan apa itu?
"Kalian bisa lihat, apakah dia sangat mirip denganku? Tentu saja, jawabannya adalah iya. Banyak sekali yang mengatakan jika kita sangat mirip. Tentu saja sangat mirip, karena aku dan dia memiliki hubungan darah yang erat. Kemampuan melukis dan menggambarnya, tentu saja jatuh dariku. Mungkin, ini sangat mengejutkan bagi kalian semua. Tapi, ini adalah saatnya saya mengumumkan dan memberitahukan pada dunia, berlian saya yang selama ini tak pernah saya publikasikan. Inilah, Daniel Elleazar ... seorang anal kecil yang genius dengan segala kemampuannya. Dia adalah anakku, yang tak pernah aku munculkan di media mana pun. Kalian pasti percaya, bukan? Selain kami berdua mirip, dia juga memiliki kemampuan di bidang yang sama dengan perusahaan yang aku miliki. Aku mengenalkannya, sekaligus memberi tahu pada dunia, bahwa pelukis genius ini adalah, anakku ... darah dagingku yang sangat sangat aku banggakan."
Semua bersorak takjub dan tak percaya. Tak pernah ada yang menduga, jika seorang Gavin Alexander telah memiliki seorang anak.Mereka memercayai ucapan Gavin, karena menimbang kesamaan dan kemiripan yang terjadi antara Gavin dan Daniel. Gavin tak malu, ia sudah merencanakan semua ini, agar orang tuanya tak melakukan sesuatu lagi baik pada Daniel, maupun Ellea.
Kali ini, mereka penasaran pada sosok Ibu Daniel. Jika Gavin tengah memiliki seorang anak, kemungkinan besar, berarti Gavin telah menikah, begitu? Seakan Gavin tahu apa yang ada dalam pikiran tamu undangan, Gavin pun mulai menjelaskan kembali maksud dan tujuannya.
"Mungkin terkesan aneh bagi anda sekalian. Seorang Gavin Alexander yang belum pernah menikah, tapi sudah memiliki seorang anak. Bagaimana caranya? Apa yang terjadi? Aku akan menjawab semua rasa penasaran kalian. Aku memang belum menikah, tapi aku sudah memiliki seorang anak. Semua terjadi, karena cinta itu tak perlu memandang status. Bukan begitu? Cinta kadang mengalir apa adanya tanpa harus melewati sebuah ikatan. Jika ada yang bertanya lagi, kenapa baru sekarang hal ini dipublikasikan? Tentu saja, aku juga memiliki alasan lain yang akan sangat mengejutkan bagi kalian."
Benar-benar diluar dugaan. Cellyn merasa malu pada teman-temannya. Ia yang duduk di paling depan, merasa terhina karena Gavin yang mengumumkan soal anaknya. Ia pergi meninggalkan gedung mewah itu, karena tak sanggup mendengarkan Gavin yang berbicara sangat tak masuk akal.
Gavin melihat Cellyn yang pergi sambil menangis. Hal itu membuat Gavin sangat puas. Dengan seperti ini, tak akan ada lagi yang berani mengganggunya. Seandainya orang tuanya marah pun, tak ada alasan untuk marah. Karena Daniel dan lukisannya, Louvre gallery dapat meraup untung sekitar 10-20 juta dollar. Semua karena lukisan Daniel yang luar biasa, dan para collector yang melelang, melakukan penawaran harga yang tak main-main.
"Tamu undangan dan pengunjung yang saya hormati, hari ini, di atas panggung megah ini, saya katakan pada kalian semua, bahwa inilah Daniel Elleazar, darah daging saya, anak kandung saya, yang sangat hebat dan genius, menuruni bakat Saya yang terjun dalam dunia seni. Di atas panggung ini, saya ingin memberitahukan kabar mengejutkan sekaligus membahagiakan, karena hak dan status itu adalah sesuatu hal yang sangat penting. Maka saya, akan menjalani semua sesuai dengan proses dan hukum yang berlaku. Jika saya memiliki seorang anak, tentu saja saya harus menikah, bukan begitu? Jadi, kabar bahagianya adalah ... dalam waktu dekat ini, saya sebagai Daddy Daniel, akan segera mempersunting Mommy Daniel, yang identitasnya tentu saja akan saya sembunyikan, sebagai bagian dari privasi. Semoga kabar baik ini, dapat diterima oleh kalian para tamu dan media sekalian. Untuk jadwal pernikahan, akan diumumkan sebentar lagi, dan tentu saja saya akan mengundang kalian semua, yang melihat pemberitahuan besar ini."
Semua bertepuk tangan pada keberanian Gavin yang mengakui status Daniel dan tak malu membuka aibnya sendiri. Memang, di negara ini hubungan di luar nikah sudah sangat lazim dan tak dianggap sebagai sesuatu yang memalukan. Hanya saja, jika ada yang berani jujur dan mengungkapkan kebenarannya, akan diberi nilai tambah yang positif.
Banyak orang yang memuji keberanian Gavin mengakui semuanya. Tapi, ada juga beberapa dari mereka yang mencibir Gavin. Semua tak lebih penting, dari seorang Ellea yang ternyata sangat-sangat shock dan tak percaya mendengar semua ucapan Gavin. Ellea kaget bukan main, hingga ia tak sadar, jika dirinya tengah jatuh pingsan karena kaget mendengar ucapan Gavin yang berkata akan segera menikah dengan Mommy Daniel.
Siapa lagi Mommy Daniel kalau bukan Ellea? Ellea jatuh dan tak sadar, karena tak siap mendengar Gavin yang jujur. Para pengawal dan staf yang menjaga di belakang panggung, sontak saja kaget, dan segera membawa Ellea menuju ambulans yang sudah disiapkan sebagai bagian dari antisipasi.
Dari earphone kecil yang terpasang di telinganya, Gavin mendengar kabar Ellea yang pingsan. Seketika itu pula, fokus Gavin jadi kacau. Ia menyudahi kata demi katanya. Dan acara dilanjutkan dengan hiburan dan berbagai doorprize. Ada juga yang masih mengelilingi lukisan-lukisan yang terpampang sangat indah.
Di balik stage, Gavin terlihat sangat khawatir sekali.
"Bagaimana kondisinya? Dia baik-baik saja, kan?" tanya Gavin oada Aaron.
"Petugas sudah membawanya ke Rumah sakit, Tuan. Kau tak perlu khawatir, mungkin karena shock yang berlebihan, Nona Ellea tak bisa mengontrol dirinya," jelas Aaron.
"Aaron, kau jaga Daniel, dan gantikan aku saat mereka mewawancarai Daniel, apa kau bisa? Aku akan segera ke Rumah sakit sekarang. Aku harus melihat keadaan Ellea. Aku merasa bersalah, aku harus memastikan bahwa calon istriku baik-baik saja!" Tanpa mendengar jawaban Aaron, Gavin seger berlalu menuju Rumah sakit.
Aaron kaget. Baru kali ini Bos besarnya itu sangat khawatir pada Ellea. Padahal, sebelumnya Gavin tak pernah seperti ini.
Kejarlah cintamu, Tuan. Mungkin, hidupmu akan lebih banyak halang dan rintang karena memilih jalan ini. Aku hanya berharap, semoga kau akan bahagia, bersama Daniel, dan juga Nona Ellea.
*Bersambung*
Happy saturday night, everyone 🥰🥰🥰 Jangan lupa dukung karya ini, dengan like vote dan hadiah ya ... makasih 🤗
Gavin Alexander
Elleana Patrice
Daniel Elleazar aku bingung visualnya 😆😆😆
kalian sesuaikan sama pribadi masing-masing aaja yak wkwk
Benar² dia bayar lunas karmanya, maybe dia masi bertahan hidup hanya karena menunggu ellea pulang
Hanya Wina Patrice (ibu ellea) yg tersisa Krena mmng dri awal dia selalu menjadi korban, entah itu korban di nikahi secara paksa oleh Hendrick demi balas dendam dan korban diselingkuhi Hendrick slama pernikahan.
saat itu elea yg masuk kamar Gavin, dan dia jga yg nawarin akan lakukan segala hal, dan pas ditawarkan s*x Elea mau jgakan, meski dalam kondisi terpaksa Krena waktu itu dia harus bersembunyi dri org yg ngejar dia, bukan salahnya Gavin jga ga mw bantuin dgn tulus aplgi saat itu kondisi Gavin lgi terpuruk (dia jdi TDK berperikemanusiaan membantu wanita yg TDK di kenalnya yg datang sndiri kepadanya saat itu wajar² sja walau tetap tidak bisa dibenarkan yah!)
Ellea jga ga salah sepenuhnya tapi dia tetap salah karena tujuan awalnya memang menjual diri demi melunasi hutang, hrusnya dia tau konsekuensinya. Intinya mereka harus saling memahami sih
btw thanks visualnya Thor memuaskan, ceweknya jga🫶