Anak Genius : First Night With CEO
Ditengah keserakahan saudara Ayahnya, Ellea dan keluarganya kini dilanda kebangkrutan. Mereka tak mampu melawan keluarga besarnya yang terus menggerogoti harta kekayaan sang Ayah. Ayahnya kini tengah jatuh sakit, karena stres menghadapi cobaan ini. Untuk bertahan hidup, mereka meminjam uang pada beberapa rentenir. Sudah dua tahun berlalu, hingga kini Ellea dan keluarganya tak mampu membayar bunga utang yang semakin mencekik.
Tak mudah bagi Ellea, untuk bertahan hidup dengan posisi sulit ini. Ia dan Ibunya berusaha untuk bisa melunasi semua utang mereka. Namun, tak semudah dibayangkan untuk melunasinya, jika mencari uang saja sudah sulit.
Para preman dan suruhan rentenir mulai mendatangi rumah Ellea, mereka memaksa agar sang Ayah segera melunasi utang-utangnya. Ellea yang bertanggung jawab atas semuanya, berjanji akan segera melunasi utang-utang keluarganya. Hanya, Ellea meminta waktu lagi untuk membayarnya.
Waktu berlalu, Ellea mampu terlepas dari preman-preman kejam itu. Ia mulai berpikir kotor, agar mendapatkan uang dengan cepat. Tanpa pikir panjang, Ellea berbohong pada Ibunya, dan berkata bahwa ia telah mendapatkan pekerjaan di sebuah restoran. Namun nyatanya, Ellea ternyata akan menjajakkan tubuhnya di sebuah bar-bar mewah tempat pria yang kehausan.
Dengan penampilan yang seksi dan menawan, tentu saja mudah bagi Ellea untuk mendapat pelanggan. Ditambah lagi, dengan paras anggun dan tubuh idealnya, siapapun yang melihat Ellea pasti akan terpesona. Ellea memakai mini dress di atas lutut dengan bahu terbuka. Ia sengaja berpenampilan mencolok, agar mudah mendapat uang dengan secepatnya.
Tak lama, dua orang berbadan besar duduk di sofa Ellea, dan mulai bernegosiasi dengannya. Mereka dengan santainya mencolek beberapa bagian tubuh Ellea. Menjijikkan, itu yang Ellea pikirkan saat ini. Namun ia bersifat biasa saja, dan menganggap hal tersebut adalah hal yang lumrah.
“Berapa tarif untuk tubuhmu dalam satu malam?" tanya pria yang tengah memegang tangannya.
"I'm still virgin. And you want my body? Of course, the price of a virgin is clearly different. Right? Kau sanggup membayarku? " tantang Ellea.
(Aku masih peraw@n. Dan kamu menginginkan tubuhku? Tentu saja untuk harga peraw@n itu berbeda.
Mereka tertawa sangat lepas, "Hahaha, are you seriously? If you're stiil virgin, Of Course ... My Boss will pay you very much. Tapi, apa kau bersungguh-sungguh? Wanita malam yang menjual tubuhnya, dan masih perawan? I can't believe that!"
"Tentu saja! Aku jamin, tubuhku masih tersegel. Aku membutuhkan uang dengan cepat. Bawa aku kepada Bos mu, dan aku akan bernegosiasi dengannya!" Ellea memberanikan diri.
Jantungnya berdegup kencang, tangannya bergetar ketakutan. Ini kali pertama baginya. Namun, dirinya harus siap menghadapi dunia malam yang kejam ini. Siap tak siap, Ellea pasrah memberikan tubuhnya. Ia sudah bersiap, membawa obat perangsang untuknya, agar ia rileks dalam pekerjaan kotor ini.
Mereka membawa Ellea menuju sebuah suite mewah kelas atas. Tempat yang bahkan belum pernah Ellea kunjungi sebelumnya. Ia dipersilakan masuk, dan menyambut Bos yang akan membeli tubuhnya. Baru saja beberapa detik masuk ke dalam, Ellea sudah dikagetkan dengan berbagai macam suara. Suara jeritan, suara tangisan, suara mendesah, dan banyak sekali suara yang ia dengar.
Ternyata, suite ini adalah tempatnya para buaya yang lapar. Betapa tidak manusiawinya mereka memperlakukan wanita-wanita panggilan itu. Tempat yang sama seperti neraka. Hanya menyiksa, menyiksa, dan menyiksa. Melihat beberapa wanita di cambuk, di siksa, tentu saja membuat Ellea bergidik ngeri. Ia tak menyangka, jika melakukan pekerjaan ini, siap juga untuk menghadapi kekerasan ini.
Sial. Tempat macam apa ini, kukira mereka hanya menginginkan kenikmatan. Tapi ternyata, mereka benar-benar sakit! Mereka menyiksa tubuh mulus nan indah itu. Oh Tuhan, aku takut Ibuku marah. Aku tak ingin tubuhku disiksa seperti itu. Haruskah aku batalkan saja perjanjian ini? Haruskah aku kabur secepat mungkin? Batin Ellea.
Mengerikan, menjijikan. Ellea benci penyiksaan. Ia tak berniat untuk menjual dirinya pada orang-orang sakit ini. Sambil menyusun strategi, ia melihat keadaan sekitar. Ia yakin, untuk kabur dari suite ini. Apalagi, melihat pintunya masih terbuka. Mudah bagi Ellea untuk melarikan diri. Ia pernah menjadi juara satu balap lari di provinsinya, dan mungkin akan ia gunakan dalam kesempatan kali ini.
Ellea membuka highheels-nya. Ia pegang Heelsnya, lalu tanpa aba-aba ia berlari secepat kilat menubruk beberapa pengawal di depan pintu. Sontak saja mereka semua kaget. Mereka berlari mengejar Ellea, Bos besar memintanya agar segera menangkap Ellea. Semakin di kejar, Ellea berlari semakin jauh. Ia mencari cara agar bisa menghilang dari kejaran orang-orang tersebut.
Saat berlari kencang, ia melihat pintu suite room mewah yang sedikit terbuka. Dengan melihat ke belakang, Ellea memastikan dirinya aman dari kejaran orang-orang itu. Tanpa permisi, Ellea masuk kedalam suite tersebut. Hingga orang-orang yang berlari mengejarnya kehilangan jejak Ellea.
Ellea mengusap dahinya yang bercucuran keringat, "Oh God ... thanks for help me. Aku masih hidup, aaaaaa senangnya aku masih hidup." Ellea berjalan mengitari ruangan megah dan mewah ini.
Ellea berjalan memasuki ruang tengah. Suite ini kosong, pikirnya. Ia berjalan memasuki suite mewah itu. Hingga tanpa sadar, ada seseorang yang tengah memerhatikannya dari balik sofa yang mewah. Pria itu pemilik suite room, pria yang dingin dan kejam. Ia kaget, tempat pribadinya bisa di masuki orang yang tak dikenal.
"Whoaaa, besar sekali suite ini. Lebih besar dari suite buaya gila tadi. Bahagia rasanya jika bisa tinggal di tempat mewah seperti ini," Ellea berbicara sendiri.
Tiba-tiba ....
"Siapa yang mengizinkanmu masuk ke ruanganku?" suara menggelegar itu mengagetkan Ellea.
"Astaga, Ya Tuhan tolong ... ternyata ada pemiliknya," Ellea melihat sumber suara.
Ellea mendekat ke sofa, ia memohon-mohon pada pria dingin itu, agar membantunya menyelamatkan diri.
"Aah, Tuan ... maafkan aku. Aku menyelinap ke sini. Tapi sungguh, aku tak bermaksud apapun. Ak-aku ... I just want to save my life. So sorry, please ... Help me Tuan, jangan biarkan aku keluar dari ruangan ini. Aku sedang terancam bahaya. Kumohon, tolong aku ... biarkan aku di sini sebentar saja, kumohon ..." Ellea mendekati pria dingin itu, berharap belas kasihan darinya.
Pria itu menatap Ellea dengan tatapan tajam, "Kau pikir aku malaikat?"
"Ya, bisa dikatakan seperti itu, Tuan. Kumohon untuk saat ini saja, izinkan aku tetap di sini sampai keadaan memungkinkan aku untuk pergi meninggalkan bar ini," Ellea terus memohon.
"Apa yang akan kau berikan padaku sebagai imbalannya?"
"Apapun itu, asal jangan uang." Jawab Ellea cepat.
Pria itu mengernyitkan dahinya, "Aku tak butuh uang,"
Gavin Alexander, namanya. Pria dingin yang kejam itu memang pemilik suite mewah ini. Ia adalah seorang CEO di sebuah perusahaan seni terkenal di Negara ini. Jelas saja seorang Gavin Alexander tak akan membutuhkan uang, karena tanpa dicari pun uang akan datang dengan sendirinya.
"Lalu, apa yang kau inginkan? Aku akan melakukan apapun, tapi biarkan aku bersembunyi di sini, Tuan." Ellea tak ada pilihan lain.
Gavin berdiri dari duduknya, ia perlahan berjalan mendekati Ellea. Menatap tubuhnya dari atas ke bawah. Tubuh yang indah, batinnya.
"Jika aku meminta tubuhmu, apa yang akan kau lakukan?"
Sorot mata Gavin begitu tajam.
DEG.
"Aku akan memberikannya padamu, asal kau membayarnya!" Tegas Ellea seakan ia tak takut.
"Cih, negosiasi macam apa ini? Kau gila!? Kau meminta tolong padaku, tapi kau seakan menodongku!" Gavin tak habis pikir.
"I'm still virgin. Kau harus membayar jika keperawan@nku hilang,"
"What? Are you really crazy, girl? Tapi, aku tertantang dengan ucapanmu. Sungguh kau masih perawan?" Gavin terkesan merendahkan Ellea.
"Try it! Kau bisa membuktikannya sekarang."
"Kau menantangku?" Gavin mendekati tubuh Ellea, ia pun berbisik halus, "Apa kita harus melakukannya sekarang?" hembusan napas Gavin, membuat bulu kuduk Ellea merinding, sentuhan halus itu membuat jantung Ellea berdebar hebat.
"Tu-Tuan ..." Ellea memejamkan matanya, ia benar-benar ketakutan.
"Kau yang menantangku! Jangan salahkan aku, jika malam ini, kita ...." seketika itu pula Gavin melahap bibir Ellea yang merekah.
"Mmhhhhh, T-Tuan ..." Ellea kesulitan bernapas.
*Bersambung*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
susi 2020
😘😘🥰😍
2023-05-07
0
susi 2020
😍😍😍
2023-05-07
0
Demti 79
menarik thor 👍
2022-01-23
0