Khansa, seorang gadis kampung yang terlahir dari keluarga miskin, menjalin hubungan asmara dengan seorang pria dari keluarga kaya bernama Wandy...namun Khansa harus menelan pilihan pahit saat tau calom suaminya yang sudah beberapa tahun menjalin hubungan kandas..karena Wandy memilih menikah dengan wanita lain...Wandy dan keluarganya bersekongkol untuk membohongi Khansa dan keluarganya...Khansa merasa hancur dan memilih pergi menyendiri di tengah hutan....namun dalam kehancurannya diisi dengan kehadiran seseorang yang membalut lukanya dan mengubah hidup Khansa dari miskin menjadi orang terkaya di kampungnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mike Lovez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
Pak Anton terdiam sejenak, setelah itu baru dia kembali berbicara, meski pun bibirnya sakit ular istrinya sendiri yang di rasuki oleh Kara, namun dia bahagia karena Khansa yang mau membeli tanahnya...
"Baiklah Khansa, kalau begitu sebentar kita tunggu perangkat desa datang dulu sebagai saksi jual beli, agar di kemudian hari tidak terjadi masalah..." kata pak Anton pada akhirnya..
"Iya pak..." jawab Khansa.
Tak disangka istrinya pak Anton tiba-tiba berlaku baik pada Khansa dan bu Tika hingga memberikan mereka teh angat...
"Di minum dulu tehnya." ucap bu Hana mempersilakan.
Mata Hana terus tertuju pada tas yang ada di pangkuan Khansa. Ia tidak percaya jika bu Tika yang miskin sekarang memiliki banyak yang hasil pemberian padahal uang tersebut pemberian Kara suami Khansa yang berasal dari Alam jin...
Tak lama datang pak RT setempat bersama dua orang lainnya, mereka menyiapkan surat-surat uang
"Serius mau membeli tanah milik pak Anton, Khansa? Memang kamu punya uang?" tanya pak Rt.
"Ada pak." jawab Khansa singkat.
"Baiklah kalau begitu, biar nanti tidak terjadi masalah di kemudian hari saya buatkan surat bukti jual beli tanah...!!" kata pak Rt, Khansa hanya menganguk aja.
Khansa mengeluarkan uang sebanyak seratus lima puluh juta dari tas hitamnya dan menyerahkan ke pak Anton, baik pak Anton, istrinya maupun pak Rt melongo melihat banyak sekali uang didalam tas itu...
Khansa juga tak lupa memberikan ketiga orang itu satu orang dua ratus ribu sebagai imbalan karena sudah membantu...
"Ini untuk bapak..."ucap Khansa memberika pak Rt Bersama dua temannya yang...
"Makasih Khansa..!!"
"Buset...banyak benar uang sih Khansa, dapat dari mana uang sebanyak itu...!!" batin bu Hana merasa penasaran dengan uang Khansa...matanya tak lepas dari tas hitam yang di pegang Khansa.
Manusia serakah yang memiliki hati yang penuh iri dengki, tak tenang hidupnya..karena selalu merasa kekurangan jika melihat ada orang yang lebih kaya dari padanya....
Khansa dan ibunya pulang kerumah dengan penuh rasa bahagia yang tak bisa di apresiasikan...sekian tahun mereka hidup menderita, siap mental mendengarkan hinaan dari orang-orang kampung karena miskin...tapi sekarang hidup mereka sudah mulai bahagia...
"Ibu senang sekali, akhirnya kita punya lahan sendiri untuk menanam bawang, kentang dan ubi jalar karena sekarang yang lagi mahal ketiga sayuran itu..." Ucap bu Tika dengan mata berkaca-kaca..
"Alhamdulillah, bu. Allah mendengar seruan dan doa kita..ia mengirim pahlawan penolong untuk datang menolong kita, kita patut mengucap syukur.." kata Khansa.
Ternyata kabar tentang Khansa membeli tanah milik pak Anton sudah menyebar dengan sangat cepat...bahkan sudah sampai ke telinga Wandy terutama kedua orang tuanya yang merasa sangat kaget mendengarnya..dari mana Khansa mendapatkan uang sebanyak itu..tidak hanya keluarga Wandy tapi keluarga Nova ibu dan ayahnya juga tak kalah terkejut...
Namun mereka spekulasi jika uang Khansa dari hasil pesugihan Khansa dengan dukun....
"Ibu nggak percaya, kok bisa kok bisa Khansa memiliki kenalan orang kita, kenal dimana mereka. Kenapa baru sekarang ia datang dan memberikan uang sebanyak itu...!!" kata bu Farda.
"Iya bapak juga masih tidak percaya, hal besar apa yang di lakukan Khansa sampai mereka memberi uang sebanyak itu...??" tanya pak Amar.." ini semua salah ibu, coba saja ibu mengijinkan bapak beli tanah itu mungkin Khansa nggak jadi beli tanah, lagian aku heran bukannya pak Anton jual tanah itu dengan harga mahal, tapi kenapa dia jual dengan harga semurah itu...?? Tanah itu bagus loh dan sangat luas, sial banget sih.." umpet pak Amar.
"Loh kok jadi bapak nyalahin ibu sih, kan bapak sendiri yang bilang sisa modal itu untuk beli hasil panen warga dan sebagian untuk pengobatan Gibran...kalau uang itu di pake nanti beli hasil panen warga bagaimana, sementara hasil jual enam sapi itu juga belum di bayar sama juragan..." kesal bu Farda.
Ternyata pembicaraan bu Farda dan suaminya di dengar oleh Wandy, entah kenapa hatinya selalu panas mendengar orang-orang membicarakan Khansa terutama kedua orang tuanya...
"Anggap saja itu rezeki buat mereka...kenapa kita harus repot, cukup deh bu, pah nggak usah ikut campur kehidupan Khansa dan keluarganya, mereka juga tidak pernah mengusik kita kenapa kalian selalu panas melihat mereka bahagia...??" ujar Wandy membuat Nova merasa tidak terima mendengarnya..
"Mas, kamu kok belain Khansa, kamu masih suka sama dia..??" tanya Nova kesal..
"Apaan sih? nggak jelas banget...!! Seharusnya kamu sudah tahu jawabannya Nova kenapa kamu pura-pura bodoh sih, aku menikahi kamu karena terpaksa bukan karena cinta. Kedua orang tuaku yang memilh kamu bukan aku jadi kalau kamu tanya masih cinta atau nggak ya jelas lah aku masih mencintai Khansa, kamu tahu nggak kelebihan Khansa di banding kamu itu banyak. Dia gadis baik lemah lembut dan yang paling penting dia itu jauh lebih cantik dari pada kamu...!!"
"Awas kamu, Khansa. Ini semua gara-gara kamu akan aku berikan perhitungan kenapamu..." Nova semakin membenci Khansa karena sampai sekarang Wandy belum bisa mencintainya karena di hati Wandy masih ada Khansa..
Nova mendengus kesal, ia melongo pergi dari ruang tamu tanpa pamitan kepada kedua mertuanya langsung pergi ke rumah orang tuanya...Dalam hati Nova merasa tidak terima karena sikap Wandy kepada dirinya terasa acuh...bahkan sampai sekarang Wandy sama sekali belum menyentuh Nova sebagai istrinya...udah berbagai cara Nova berusaha agar Wandy menyentuhnya, namun semuanya sia-sia.
Saat dalam perjalanan pulang kerumah orang tuanya tanpa sengaja Nova melihat Khansa yang sedang mengendarai motor berboncengan tiga sama kedua adiknya...dan motor itu baru keluar dari dealer harga lumayan mahal..entah kenapa hatinya terasa panas kali ia melihat Khansa dan kedua adiknya, ia merasa tersaingi..
"Gila..!! Berapa banyak uang yang diberikan kepada Khansa? Bisa beli tanah dan bisa beli motor, kok bisa...tapi sama aja sih kalau masih gembel tinggal di gubuk itu, benci kali aku lihatnya gara-gara dia mas Wandy tidak mau menyentuh ku.."
Nova yang tidak senang melihat Khansa bahagia langsung menghadang Khansa dan kedua adiknya...
"Hai, keluarga miskin...sekarang sudah mulai sombong ya sok beli tanah dan motor, dapat uang dari mana kamu...??" tanya Nova penasaran walaupun dia sudah tahu uang itu dari teman Khansa di kota..
"He orang gila, ngapain sih ngikutin kita? Kamu mau mati, dasar perempuan gila kenapa kamu jadi panas kita hidup bahagia iri lu bilang bos...belum puas kau merebut pasangan kak Khansa..!!" bentak Arumi tidak suka melihat Nova.
"Anak kecil mulutnya lancang kali ya, kamu nggak di ajarin sopan santun ya sama ibumu yang miskin itu...seharusnya kamu bilang ke kak kamu ini agar dia tidak jadi pelakor gara-gara dia mas Wandy cuek sama aku..!!"
"Hahaha...emang enak rebut calon suami orang...he ingat ya namanya barang rampasan milik orang lain itu tidak akan membuat hidupmu tenang dan satu hal yang perlu kamu ingat jangan pernah menyebut ibuku miskin kalau nggak mau mulutmu itu aku sobek...!" kata Arumi..
"Minggir....!!Jalan kak, kalau dia tidak mau minggir tabrak aja...manusia nggak punya otak merasa paling tersakiti di dunia padahal dia yang menyakiti orang..." kata Arumi terpaksa Khansa menjalankan motornya meninggalkan Nova menahan emosi...
Bersambung..
Jahat Bangat.😡😡😡