Hasrat Satu Malam With Hot Daddy

Seperti biasa, Daniash mengantar gadis nya ke kampus dengan mobil mewahnya, hari ini dia mengantar Maura dengan menggunakan mobil Ferarri berwarna merah, karena mobil yang biasa dia gunakan sedang di perbaiki.

Awalnya, Maura memang tak ada kelas. Tapi Nayna memberitahukan kalau hari ini ternyata ada kelas tambahan, jadi terpaksa lah Maura mengurungkan niat nya untuk rebahan seharian.

"Daddy, Maura masuk dulu ya."

"Iya sayang, belajar yang bener ya jangan nakal." Peringat Daniash membuat Maura terkekeh.

"Iya, Maura gak bakal nakal soalnya takut di hukum sama Daddy." 

"Nah itu tau, udah sana masuk. Temen mu udah nungguin tuh." Daniash menunjuk Nayna yang sedang berdiri menunggu gadisnya. 

"Cium dulu.." 

Daniash mendekatkan wajahnya dan mencium kilat bibir manis gadis nya, lalu mengacak rambutnya dengan gemas.

"Maura keluar dulu, hati-hati di jalan ya Dad. Papay," Maura melambaikan tangan nya, lalu keluar dari mobil mewah dengan harga miliaran itu. 

Setelah memastikan gadisnya masuk ke kampus dengan aman, barulah Daniash mengendarakan kembali mobil mewah nya ke perusahaan. 

"Gilaa, mobil Daddy Lo keren banget, Ra." Puji Nayna antusias. 

"Beban tau gak, nafas di mobil mewah gitu berasa bayar." Jawab Maura, membuat Nayna terkekeh pelan.

"Wkwk, mana ada bayar. Oksigen gak beli kali, Ra." 

"Gue sebel tau gak, mencolok banget tuh mobil. Jadi pusat perhatian anak-anak lain, untung aja mereka gak liat Daddy. Kalo liat, gawat banget." Celoteh Maura sambil berjalan pelan ke kelas.

"Gawat kenapa emang nya?"

"Kegantengan Daddy gue di liat cewek lain, gak rela gue Nay." Jawab Maura dengan bibir mengerucut. 

"Ckkk, posesif bener dah. Lo cinta sama Daddy Lo ya, Ra?" 

"Emang kenapa?" Balik tanya Maura.

"Inget, Daddy Lo punya bini. Kalo lo lupa, gue ingetin." 

"Hmmm, gak tau lah. Gue terlanjur nyaman sama Daddy, gimana ya Nay?" 

"Jalanin aja dulu, Ra. Tapi jangan bawa perasaan, mau bagaimana pun Daddy Lo udah gak sendiri." Peringat Nayna lagi.

"Gue tau, Nay. Perlakuan nya itu lho, dia ngetreat gue like a Queen banget, gimana gak nyaman coba?" Maura menunduk, harusnya memang dia tak terlalu baper pada setiap perlakuan Daniash. Sampai kapanpun, dia takkan bisa memiliki Daniash karena dia pria beristri.

"Sebenernya, gue juga sama. Gue terlalu bawa perasaan sama hubungan gue sama Aryo, beda nya yang gue takutin itu kalo perasaan gue bertepuk sebelah tangan." 

"Kita sama-sama punya masalah ya, Nay."

"Semoga kita punya solusi ya, Ra." Maura mengangguk, keduanya pun menghentikan obrolan karena dosen sudah masuk ke kelas. 

Di kantor, Daniash menatap jengah pada seseorang yang dia tak harapkan kehadiran nya. Ingin sekali dia mengusir wanita yang duduk di sofa dengan kaki yang di angkat, menunjukkan keangkuhan nya.

"Kenapa semalam gak pulang, Mas?" Tanya Herra, ya wanita itu datang pagi-pagi sekali ke perusahaan suaminya. Bahkan dia sampai sebelum Daniash datang. 

"Bukan urusan mu!" Ketus Daniash tanpa menatap sedetik pun ke arah wanita berstatus istrinya itu. 

"Tentu saja urusan ku, kita suami istri. Jadi aku berhak tau, kemana kau semalam." 

"Suami? Suami boneka mu, mungkin iya." Jawab Daniash datar, mata nya menyalak tajam ke arah Herra. Namun, tak membuat wanita itu ketakutan sama sekali. Dia yakin, suaminya takkan menyakiti nya. 

"Ohh ayolah, mas." 

"Kalau hanya itu yang ingin kau tanyakan, lebih baik kau pergi saja. Jangan mengganggu ku, melihat mu membuat mood ku buruk!" Ketus Daniash. 

"Ckkk, aku ini wanita yang cantik. Kenapa bisa membuat mood mu buruk?" 

"Cantik rupa tapi hatinya minus, menjijikan. Sudah ke berapa puluh pria kau menjajakan tubuh mu, Herra? Murahaan!" Daniash tersenyum remeh menatap wanita yang terlihat menegang di depan nya. 

"Kau.."

"Apa? Fakta nya memang seperti itu, jangan kira aku bodoh dan diam saja saat kau melakukan sesuatu di belakang ku." Ucap Daniash membuat Herra bungkam seketika.

"Sebelum kau kena mental lebih parah, sebaiknya pergi dari perusahaan ku!"

"Lihat saja nanti, kau pasti menyesal."

"Menyesal ya? Satu kata yang tak pernah ada di dalam kamus seorang Daniash!" Jawab Daniash, pria itu tersenyum smirk. Apalagi saat melihat Herra pergi dari ruangan nya dengan menahan amarah nya.

'Lihat saja, sampai kapan orang tua ku akan mempertahankan mu sebagai menantu. Setelah melihat sendiri kelakuan bejat mu, Herra.' batin Daniash, dia tersenyum licik. 

Di kampus, Maura nampak murung kembali. Nayna yang melihat nya sudah tak heran lagi, sahabat nya ini memang sering murung. Tapi terkadang dia juga nampak ceria, apalagi saat menceritakan Daniash. Wajah nya selalu berbinar cerah, tapi kembali murung saat menceritakan kedua orang tua nya.

"Bestie gue kenapa lagi sih?" 

"Mama sama papa balik lusa, Nay." Jawab Maura lesu. 

"Lho kok lesu, bukan nya ini kemauan Lo ya? Lusa kan ulang tahun Lo, Ra." 

"Iya, tapi itu berarti gue harus balik ke rumah kan? Otomatis, gue gak bisa tidur di pelukan Daddy." Jawab Maura. Binar di mata nya hilang begitu saja, di gantikan dengan tatapan sendu.

"Ya ampun, gini amat punya temen." Nayna menggelengkan kepala nya, heran dengan Maura. Mama papa nya tak pulang-pulang dia galau, sebaliknya juga begitu.

"Gue juga bingung harus kayak gimana ngadepin masalah Lo, Ra." 

"Sebel deh, andai aja mereka pulang sebelum gue punya Daddy. Pasti gue seneng, gak galau kayak gini." Jawab Maura sambil menelungkupkan kepala nya di meja. 

"Sabar ya bestie, hidup memang banyak cobaan. Kalo dikit, namanya cobain." Cetus Nayna sambil mengusap punggung sahabatnya.

"Aahh Lo mah nyebelin." 

"Wkwk, maaf deh. Mending ngebakso gak sih? Yang pedes." Usul Nayna, membuat Maura langsung mendongak.

"Ke bakso langganan, yuk?"

"Gass." Jawab Nayna, kedua gadis itu pun pergi ke tempat warung bakso langganan mereka. Di kantin kampus juga ada bakso, tapi rasanya jauh beda.

"Kemana lu?" Tanya Mark yang menghadang jalan Maura.

"Bukan urusan Lo, mau gue nyemplung ke got juga gak ada urusan sama Lo." Jawab Maura ketus. 

Bahkan dia mendorong tubuh Mark karena menghalangi jalan nya. Mark menatap punggung gadis itu dengan nanar, seperti nya akan sangat sulit mendapatkan Maura. Terlebih saingan nya adalah pria tampan kaya raya, sedangkan dirinya? Hanya mahasiswa biasa dan seorang simpanan tante-tante tajir, sebagai pemuaas nya, istilah nya gigoloo. 

.......

🌻🌻🌻🌻🌻