Luo Feng, Tuan Muda dari keluarga kaya-raya mati setelah mobil yang dia kemudikan mengalami kecelakaan di lintasan kereta api.
Saat mengira dirinya akan pergi ke alam selanjutnya setelah mengalami kematian, Luo Feng justru membuka mata di tempat asing dengan pemandangan bola cahaya tepat berada di hadapannya, dengan tubuh sedikitpun tak bisa di gerakan.
“Kematianmu adalah takdir yang aku ciptakan di kehidupanmu, tapi kematianmu bukanlah akhir dari segalanya. Aku memberimu kesempatan hidup sekali lagi di tempat baru, dan kamu aku berkati dengan setengah dari kekuatanku.”
Mendengar suara dari bola cahaya di hadapannya, Luo Feng hanya bisa mengerutkan kening kebingungan dengan apa yang dia dengar.
“Ingat, di Alam Semesta yang akan kamu tempati, Dewa hanyalah sebutan untuk manusia yang telah menapaki jalan setengah abadi. Akan tetapi, dengan memiliki setengah dari kekuatanku, kamu akan menjadi Dewa yang sesungguhnya, yang tak akan pernah mati sekalipun tubuhmu berubah menjadi abu.”
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiPemula, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bersikap Kejam Pada Musuh
Luo Feng dan Shen Ming plsegera pergi ke altar penghubung Pulau Besar Zhu Dao dan Pulau Kecil Bai Dao.
Setengah hari perjalanan mereka akhirnya sampai di altar yang akan kembali membawa Luo Feng ke Pulau Kecil Bai Dao.
Luo Feng memejamkan mata saat cahaya yang terpancar dari altar membuat silau kedua matanya, dan begitu cahaya menyilaukan mulai memudar, perlahan dia membuka kembali kedua matanya.
Kembali membuka mata sambil merasakan energi spiritual di sekitarnya, dia tahu kalau saat ini keberadaannya sudah kembali di Dunia Kecil Bai Dao.
Dia berencana langsung kembali ke Klan Shui, sedangkan Shen Ming, dia lebih dulu pergi menjemput Shen Huang dan keempat saudaranya, dan setelahnya baru dia akan membawa mereka menuju Klan Shui.
Melihat kepergian Shen Ming, Luo Feng segera beranjak meninggalkan tempatnya dan pergi ke wilayah Klan Shui. “Aku penasaran, sudah sejauh mana perkembangan kekuatan Klan Shui setelah beberapa hari aku tinggalkan. Semoga saja mereka tidak membuatku kecewa,” gumamnya.
Luo Feng dengan kecepatan puncaknya pergi menuju kediaman Klan Shui, tapi masih juga berjarak ratusan kilometer dari kediaman Klan Shui, dia diberhentikan oleh belasan murid yang dari pakaiannya mereka berasal dari Klan Shui dan Klan Shen.
Berhenti di tempat, Luo Feng menanti apa yang akan mereka ucapkan pada dirinya, dan dia baru sadar kalau wilayah di depannya sudah merupakan bagian dari Klan Shui, setelah semua wilayah yang jatuh ke Klan lain, seluruhnya telah dikembalikan pada Klan Shui tanpa terkendali.
“Di depan adalah wilayah Klan Shui. Siapapun yang ingin melewati wilayah Klan Shui, dia harus menunjukkan lencana pengenal pada kami!” Salah satu murid Klan Shui berbicara tegas pada Luo Feng.
Ingin menguji peningkatan kekuatan murid Klan Shui dan melihat sekuat apa murid Klan Shen, Luo Feng memutuskan sejenak bermain-main dengan mereka.
“Maaf, aku tidak bisa menunjukkan lencana pengenal pada sembarangan orang, tapi aku tetap ingin melanjutkan perjalanan!” ucap Luo Feng datar tanpa ekspresi.
Murid kedua Klan saling melirik dan tak lama mereka saling menganggukkan kepala, sebelum murid yang sebelumnya bicara, dia kembali bicara, “Tanpa menunjukkan lencana pengenal pada kami, siapapun dilarang masuk wilayah Klan Shui, sekalipun hanya sekedar lewat!” tegasnya.
Luo Feng tak membalas, tapi dia dengan cepat bergerak melewati barisan murid kedua Klan yang sama sekali tidak menyadari pergerakannya.
Murid dari kedua Klan yang kehilangan jejak keberadaan Luo Feng, mereka melihat lurus ke arah depan mencoba mencari keberadaan Luo Feng. Namun, tak satupun dari mereka menemukan apa yang sedang dicari. “Kemana perginya orang yang barusan berdiri di depan kita? Apa dia menghilang, atau pergi dari tempat ini karena tidak mendapat izin melewati tempat ini?” tanya salah satu murid Klan Shen yang ditugaskan Shen Ming membantu menjaga keamanan Klan Shui.
Luo Feng yang mendengar itu hanya terkekeh pelan, membuat semua orang segera mengalihkan pandangan ke arahnya.
Melihat orang yang mereka cari sudah berada di tempat lain, semua murid dari kedua Klan bertanya-tanya dalam diam tentang seberapa cepat Luo Feng bergerak?
“Bagaimana bisa kamu sudah berada di tempat itu? Bukannya sebelumnya kamu masih berada di depan kami? Selain itu, kamu telah memasuki wilayah Klan Shui tanpa izin. Atas kesalahanmu, kami berhak menangkap dan membawamu ke penjara Klan Shui!” ucap salah satu wanita, dari lima wanita murid Klan Shui.
Bersama-sama murid kedua Klan bergerak maju mencoba menangkap Luo Feng, tapi lagi-lagi mereka dibuat bingung saat sosok yang ingin mereka tangkap kembali menghilang. Bahkan saat melihat sekeliling, tak satupun dari mereka menemukan sosok, yang sedang mereka cari-cari.
“Kemana lagi dia pergi?” teriak seseorang sambil terus mencoba mencari keberadaan Luo Feng.
Sedangkan sosok yang mereka cari, sosok itu dengan santainya melayang di langit tepat di atas mereka. “Kalian sungguh mengecewakan! Bukan hanya murid Klan Shui tapi juga kalian murid Klan Shen, kalian masih butuh pelatihan keras untuk meningkatkan kekuatan!”
Merasa cukup bermain-main, Luo Feng melemparkan pada salah satu dari murid Klan Shui sebuah lencana pengenal yang diberikan Patriak Shui Zen padanya sebelum pergi ke Pulau Besar Zhu Dao, berkunjung ke kediaman Klan Shen.
Menangkap apa yang dilemparkan Luo Feng padanya dan melihat benda apa itu, tak lama melihat murid itu segera berlutut dengan salah satu lutut menyentuh tanah. “Hormat pada Tuan Muda Luo Feng, dan selamat datang kembali ke Klan Shui!” ucap murid Klan Shui yang melihat lencana pemberian Luo Feng.
Teman-temannya kebingungan dengan apa yang dilakukannya, dan mereka baru mengerti setelah melihat lencana pengenal di tangan teman mereka.
Mereka ingin ikut berlutut, tapi kekuatan aneh menahan mereka bahkan satu murid yang berlutut, dia dipaksa bangun oleh kekuatan aneh yang berasal dari Luo Feng.
“Aku tidak suka saat ada yang berlutut padaku! Lanjutkan apa yang menjadi pekerjaan kalia, dan jangan malas untuk berlatih!” Sosok Luo Feng kembali menghilang setelah dia berbicara.
Murid Klan Shui yang ingin mengembalikan lencana pengenal milik Luo Feng, dia baru sadar kalau lencana di tangannya telah menghilang.
“Kapan Tuan Muda Luo Feng mengambil lencana pengenal nya dari tanganku? Aku bahkan tak merasakan dia mendekatiku,” ucap mudi Klan Shui yang sebelumnya menangkap lencana pengenal milik Luo Feng.
“Kekuatan Tuan Muda bukan sesuatu yang sebanding dengan kita. Wajar jika dia bisa melakukan sesuatu tanpa kita sadari.”
Murid Klan Shui yang sudah beberapa kali mendengar nama Luo Feng, mereka memang mengagumi sosok yang begitu kuat.
Sedangkan murid-murid dari Klan Shen yang baru kali ini mendengar nama Luo Feng, mereka tahu kalau Klan Tuan telah kembali, dan mereka baru saja bertemu dengan salah satu anggota Klan Luo, Klan Tuan dari Klan Shui dan Klan Shen.
Di tempat lain, Luo Feng yang terus bergerak menuju kediaman Klan Shui, perjalanannya berjalan lancar, dan tak lama dia akhirnya tiba di depan gerbang Klan Shui. Tak lagi ingin bermain-main, Luo Feng lansung menunjukkan lencana pengenal miliknya, membuat para penjaga gerbang bergegas membukakan gerbang untuknya.
“Kekuatan Klan Shui memang mengalami peningkatan setelah beberapa hari berlalu, tapi peningkatan kekuatan mereka masih jauh dari apa yang aku harapkan!” ucapnya sambil berjalan menuju aula kediaman Klan Shui.
Luo Feng terus berjalan, sambil sesekali membalas sapaan murid Klan Shui yang mengetahui identitasnya. Tak lama berjalan akhirnya dia sampai di aula kediaman Klan Shui, yang kebetulan Patriak Shui Zen sedang mengumpulkan para Tetua Klan di aula kediaman.
Meminta izin masuk pada murid yang berjaga di pintu aula, tanpa terlebih dahulu memberitahu kedatangannya pada orang-orang di dalam aula, Luo Feng saat ini berdiri di depan pintu aula yang tertutup rapat.
Luo Feng mencoba mendengar apa yang sedang dibicarakan di dalam aula antara Patriak Shui Zen dengan beberapa tamu yang berasal dari Klan lain, yang masih berada di Pulau Kecil Bai Dao.
Klan Cao, Klan Xu, serta Klam Jing, tiga Klan yang saat ini sedang berkunjung ke kediaman Klan Shui. Dari apa yang di dengar Luo Feng dari balik pintu aula, dia mendengar ketiga Klan yang terus membujuk Patriak Shui Zen untuk bergabung dengan mereka, yang sudah lebih dulu menjadi bagian dari Klan pendukung Klan Qing.
Ketiganya menawarkan bantuan kekuatan serta sumberdaya yang berlimpah seandainya Patriak Shui Zen, setuju menjadikan Klan Shui menjadi Klan pelayanan Klan Qing sama halnya dengan mereka. Namun, mereka tak kunjung mendapatkan balasan dari Patriak Shui Zen.
Luo Feng yang masih berada di depan pintu aula kediaman Klan Shui, dalam diam dia menunggu balasan Patriak Shui Zen. Jika Patriak Shui Zen setuju menjadi bagian dari mereka, saat ini juga Luo Feng akan meratakan kediaman Klan Shui dengan tanah.
Bukan hanya kediaman Klan Shui yang akan dia ratakan dengan tanah, tapi dia juga tak akan membiarkan ada anggota Klan Shui yang masih bisa melihat indahnya hari esok.
Dari dalam aula kediaman, akhirnya suara Patriak Shui terdengar, “Klan Shui tidak mungkin menjadi bagian dari Klan pelayan Klan Qing! Sampai kapanpun hanya Klan Luo yang pantas di layani Klan Shui. Kalau kedatangan kalian hanya untuk menawarkan itu padaku, sebaiknya segera pergi dari tempat ini!”
Suara Patriak Shui Zen sangat tegas, membuat tiga Patriak dari tiga Klan yang berada di dalam aula sejenak terdiam, sebelum akhirnya salah satu dari mereka bicara, “Klan Luo sudah hancur, apa lagi yang mau kau harapkan dari Klan yang sudah hancur?”
“Daripada mengalami apa yang dialami Klan Luo, sebaiknya pertimbangkan kembali tawaran kami! Kalau kamu setuju dengan penawaran kami, hari ini juga sumberdaya serta kekayaan yang berlimpah akan menjadi milik Klan Shui!” ucap Patriak Klan Cao.
“Aku tidak tertarik dengan penawaran kalian, dan kalian bukan orang pertama yang menawarkan keuntungan pada Klan Shui jika setuju menjadi pelayan Klan Qing! Sebaiknya kalian segera pergi, sebelum aku mengusir paksa kalian!” ucap tegas Patriak Shui Zen.
Aura di aula kediaman Klan Shui tiba-tiba mencekam setelah penolakan keras yang dilakukan Patriak Shui Zen, ketiga Patriak Klan bersama mengeluarkan aura kekuatannya, mencoba menekan Patriak Shui Zen.
Namun, bukannya berhasil menekankan Patriak Shui Zen, mereka bertiga tiba-tiba justru jatuh tersungkur saat aura kuat menembus pintu aula, menekan mereka yang mencoba melakukan sesuatu pada Patriak Shui Zen.
Patriak Shui Zen yang tak asing dengan aura yang muncul dari balik pintu aula kediaman Klan nya, senyuman terlihat si bibirnya, dan dia segera bangkit dari tempat duduknya untuk menyambut seseorang di balik pintu aula.
Di sisi lain, Luo Feng yang berada di luar aula, dengan sekali gerak dia membuka pintu aula, dan berjalan masuk dengan aura kuat yang terpancar dari tubuhnya. “Memaksakan kehendak pada orang yang jelas-jelas sudah menolak keinginan kalian, bahkan kalian mencoba melakukan sesuatu yang buruk pada orang yang menyambut baik kedatangan kalian. Asal kalian tau, Klan Shui akan menyambut kedatangan teman dengan sangat baik, tapi kami akan bersikap kejam pada musuh yang datang mengganggu!”
...----------------...
Bersambung.