Saat terbangun, Chu Zhan mendapati dirinya berada di dunia yang berbeda. Identitasnya adalah seorang tukang sapu di keluarga bangsawan. Suatu ketika mendapatkan sebuah pusaka berbentuk sapu yang diberi nama 'Sapu Pembunuh Naga'.
Chu Zhan yang merasa sebagai pemeran figuran itu pun mulai mengikuti dan melayani Zhuo Ming. Seorang tuan muda yang mengalami nasib buruk setelah kehilangan kultivasinya. Lalu Zhuo Ming mendapatkan guru seorang wanita dalam bentuk roh, Xiang Liu.
Merasa dirinya terjebak dalam plot sebuah cerita, Chu Zhan bertindak setelah Zhuo Ming. Mempelajari dan memahami dunia yang telah membawanya ke dunia kultivasi.
Ranah Kultivasi : Ranah Pemula, Ranah Lanjutan, Ranah Ksatria, Ranah Magis, Ranah Misteri, Ranah Legenda, Ranah Kekosongan, Ranah Kebangkitan, Ranah Keabadian, Ranah Penciptaan, Dewa Suci.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanto Trisno 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehidupan Pelayan
Sebagai pemeran peran sampingan, hal-hal yang perlu dilakukan adalah menjalani kehidupan seperti biasa. Membersihkan halaman dengan sapu lidi di tangannya. Walau terik matahari membuat tubuhnya kepanasan. Sebagai orang bawahan, memang seharusnya seperti itu.
Belum lagi jika ada pekerjaan lainnya. Seperti mengangkat barang atau membantu yang lain. Di kehidupan sebelumnya, Chu Zhan juga seorang pekerja keras. Sebelum akhirnya dipecat oleh atasan. Menjadi penyapu jalanan untuk bertahan hidup.
Namun di dunia kultivasi, semua berbeda. Bukan hanya perlu bekerja keras, ia juga harus berhati-hati dengan nyawanya. Jika salah sedikit saja atau ada hal tak terduga, maka nyawanya yang rendahan itu akan dihilangkan sepenuhnya.
Chu Zhan, seorang pelayan dan tukang sapu di rumah Zhuo, memulai hari dengan membersihkan halaman. Dia mengangkat sapu dan mulai menyapu daun-daun kering yang berguguran dari pohon-pohon di sekitar rumah.
Meskipun Chu Zhan memiliki kultivasi yang rendah, dia tidak pernah mengeluh tentang pekerjaannya. Dia tahu bahwa setiap pekerjaan memiliki nilai dan pentingnya sendiri. Chu Zhan juga percaya bahwa dengan bekerja keras, dia dapat meningkatkan kultivasinya dan menjadi lebih kuat.
"Lelahnya. Namun ini belum seberapa. Dibandingkan dengan apa yang telah ku dapatkan sebelumnya." Teringat kembali ketika ia mengalami kecelakaan bersama Zhuo Yining.
Ia masih ingat betul apa yang terjadi hari itu. Tidak menyesal telah hidup kembali meski waktunya sudah tidak lama lagi. Namun jika bisa memilih, ia juga ingin berkultivasi dengan baik dan lancar. Memiliki kekuatan luar biasa dan tidak ditindas oleh orang lain.
"Hey! Jangan bengong! Setelah selesai, bersihkan ruang tamu!" perintah kepala pelayan. Merupakan seorang wanita dengan tempramen buruk.
"Ba-baik," jawab Chu Zhan. Tanpa melihat ke arah kepala pelayan, ia menyelonong pegi. 'Sialnya aku hanya pelayan kecil. Bagaimana bisa hidup dengan baik lagi?' keluhnya dalam hati.
Setelah selesai menyapu, Chu Zhan masuk ke dalam rumah untuk membersihkan ruang tamu. Dia membersihkan debu-debu dari perabotan dan memastikan bahwa semuanya terlihat rapi dan bersih.
Ketika Chu Zhan sedang bekerja, dia sering kali diperlakukan dengan buruk oleh anggota keluarga Zhuo lainnya. Mereka tahu bahwa Chu Zhan hanya seorang rendahan. Maka tidak ada hal istimewa yang dia dapatkan.
Nona Zhuo, putri keluarga Zhuo, memberikan Chu Zhan tugas-tugas yang ringan dan memuji dia ketika dia melakukan pekerjaan dengan baik. Ia menemui Chu Zhan ketika melihatnya membersihkan perabotan.
"Kamu ada di sini?" ujar Zhuo Yining. "Kemarilah. Aku ingin berbicara denganmu." Ia melangkah maju ke suatu ruangan.
Penampilan wanita itu terlihat lebih cantik. Wajahnya yang cerah dan memiliki energi positif disetiap penampilannya. Bahkan Chu Zhan terpesona oleh kecantikan Zhuo Yining.
Berkat kakaknya yang sudah bangun dan hanya membutuhkan waktu untuk pulih sepenuhnya. Meskipun para tetua terus menekan adik dan kakak itu. Mereka dapat melewatinya dengan baik.
Para pelayan lain yang melihat Chu Zhan dibawa Zhuo Yining, mulai bergosip dan berbicara buruk tentangnya. Bahkan ada asumsi yang mengatakan, Chu Zhan menjadi pria simpanan dari nona muda mereka.
"Kakak. Aku membawanya datang padamu. Dia yang telah menyelamatkan aku sebelumnya." Rupanya Zhuo Yining membawanya kepada Zhuo Ming.
Zhuo Ming melihat Chu Zhan dengan seksama. "Kamu telah menyelamatkan adikku? Terima kasih," ucapnya datar. Dalam keluarga Zhuo, ia bahkan tidak mempercayai semua orang.
Chu Zhan mengangguk pelan dan memberi hormatnya. "Tuan muda, saya melakukan apa yang harus dilakukan. Terima kasih atas perhatian tuan."
"Aku tahu. Namun jika kamu memiliki niat buruk pada adikku, aku tidak akan memaafkanmu. Pergilah!" usir Zhuo Ming. Setelah melihat wajah orang yang menyelamatkan adiknya. Ia sudah selesai dan membiarkan bekerja lagi.
Zho Yining tidak berkata apapun. Ia menunduk diam dan hanya bisa menceritakan, apa yang bisa diceritakan pada kakaknya. Ia tidak mengatakan sesuatu yang terjadi pada malam itu. Ia tidak berani mengatakan, dirinya kehilangan kesuciannya oleh pelayan itu. Jika mengatakan hal sebenarnya, kemungkinan pelayan itu akan mati.
Chu Zhan melakukan pekerjaan kembali. Kali ini ia kembali ke ruangan sebelum bertemu dengan Zhuo Yining.
Meskipun Chu Zhan memiliki kultivasi yang rendah, dia tidak pernah merasa minder. Dia tahu bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri, dan dia berusaha untuk memaksimalkan potensinya. Kira-kira seperti itulah pemikiran sang pemilik tubuh. Namun karena pemilik tubuh telah berganti orang, maka pikiran tersebut mulai berubah.
Setelah selesai bekerja, Chu Zhan memiliki waktu luang untuk berlatih kultivasinya. Dia duduk di taman dan memfokuskan dirinya pada pernapasan, berusaha untuk meningkatkan energinya dan menjadi lebih kuat.
"Entah bagaimana caranya meningkatkan kultivasi. Hanya dengan seperti ini, akan sulit untuk meningkat."
Chu Zhan tahu bahwa kultivasi bukanlah tentang seberapa kuat atau lemahnya seseorang, tapi tentang bagaimana seseorang menggunakan kekuatannya untuk kebaikan. Dia berusaha untuk menjadi pelayan yang baik dan tukang sapu yang rajin, sambil juga meningkatkan kultivasinya dan menjadi lebih kuat.
Dengan cara ini, Chu Zhan menjalani hari-harinya dengan penuh makna dan tujuan, berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik dan lebih kuat setiap hari.
Ada kalanya ia harus merendah. Namun dalam bayangan, ia terus membalas dendam. Tentu saja pikirannya saat ini bukanlah pikiran seorang protagonis ataupun seorang NPC. Dia adalah tokoh yang memerankan peran sampingan.
'Aku tahu kedua orang itu telah memperlakukan hal buruk pada pemilik tubuh ini. Yakinlah, aku akan membalaskan dendammu.'
Melihat dua pelayan pria yang merasa lebih senior darinya, membuat Chu Zhan waspada. Setidaknya ia telah memiliki kultivasi yang tidak lebih rendah dari mereka. Apalagi dengan kultivasi ganda dengan Zhuo Yining terakhir kali. Membuatnya memiliki energi spiritual yang melimpah.
"Aku sudah berada di Ranah Pemula tahap keempat. Meskipun dua orang memiliki kultivasi lebih tinggi satu atau dua tahap, aku memiliki otak yang lebih berguna."
Dengan tingkat kultivasi rendah, untungnya perbedaan tahap rendah itu bagaikan jangkrik dan belalang. Siapa yang memiliki ketrampilan bela diri atau pikiran lebih matang, dia bisa menang.
"Karena kalian mencari keburukan sendiri, maka aku tidak akan mengecewakan niat baik kalian." Chu Zhan memasang beberapa perangkap di kamarnya. Menunggu dua mangsa terjebak.
Kehidupan pelayan juga tidak lepas dari adanya rasa iri dan dengki. Apalagi ketika orang lain lebih darinya. Maka mudah muncul iblis hati. Dengan itu, yang ada di dalam pikirannya adalah untuk melakukan segala upaya untuk merenggut apa yang dimiliki.
"Kamu yakin, Chu Zhan sudah tidur? Kita sudah mendapatkan banyak uangnya. Apakah kita akan mengambil sisanya juga?"
"Sstt! Diam. Kita tidak boleh ketahuan. Dia hanya orang yang lemah. Jika pun dia masih bangun, kita akan mengalahkannya."
Mereka berdua mengendap-endap di samping kamar Chu Zhan. Mencari kesempatan untuk masuk melalui jendela. Untuk menyamarkan wajahnya, mereka tidak lupa untuk menutup wajahnya dengan kain hitam.
Mereka berpikir, dengan cara biasa akan mendapatkan keuntungan. Namun kenyataannya, kedua pelayan tersebut telah masuk ke dalam perangkap yang dibuat oleh Chu Zhan.
***