NovelToon NovelToon
Aku Akan Mencintaimu Suamiku

Aku Akan Mencintaimu Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:21.8k
Nilai: 5
Nama Author: Umi Nurhuda

Aku belum bisa mencintai sosok pria yang telah menikahiku. Kenapa? Karena, aku tak mengenalnya. Aku tidak tahu dia siapa. Dan lebih, aku tak menyukainya.

Pria itu lebih tua dariku lima tahun. Yah, terlihat begitu dewasa. Aku, Aira Humaira, harus menikah karena usiaku sudah 23 tahun.

Lantas, kenapa aku belum siap menikah padahal usiaku sudah matang untuk melaju jenjang pernikahan? Yuk, ikutin kisahku bersama suamiku, Zayyan Kalandra

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umi Nurhuda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ya Rabb, Jaga Dia

Cukup lama Aira menanti suaminya kembali. Obrolan hangat dengan Paman Tukimo pun akhirnya meredup, menyisakan hening yang menenangkan. Aira menunduk, membuka ponselnya, dan mulai mencari doa-doa istri untuk suami. Hatinya ingin menguatkan, ingin mendampingi, bahkan di saat luka dan kebisuan mulai membangun jarak.

Saat jemarinya berhenti pada satu doa yang sederhana namun menyentuh, Aira mulai menghafalnya perlahan, dengan suara hati yang khusyuk.

"Allahumma-j'al zawji man habbathu nafsi, wa-ihfazhu li wa-arzuqni barrahu wa-taqwaha"

Artinya: "Ya Allah, jadikanlah suamiku orang yang aku cintai, peliharalah dia untukku dan berikanlah aku kebaikan dan ketakwaannya."

Tak lama kemudian, suara lembut terdengar dari ambang pintu. “Assalamu’alaikum...”

Zayyan, berdiri sejenak di sana.

"Wa'alaikumussalaam wa rahmatullaahi wa barakatuh."

Aira mengangkat wajahnya. Begitu matanya bertemu dengan mata suaminya, senyum hangat langsung merekah dari bibirnya. Senyum itu tak bersyarat, seolah menyapu bersih kabut yang tadi menggumpal di dada Zayyan.

Zayyan tertegun. Senyum itu, seperti cahaya kecil yang mampu membelah langit.

Aira membuka kedua tangannya. Zayyan menoleh ke arah Paman Tukimo yang mengangguk lembut, memberi restu tanpa kata.

Dengan langkah perlahan namun pasti, Zayyan menghampiri dan jatuh dalam pelukan Aira. Tak ada kata. Hanya diam, namun penuh makna.

Aira memeluknya erat, seolah ingin membalut setiap retak di hati suaminya dengan doanya yang diam-diam ia panjatkan.

"Ya Rabb, jaga suamiku... kuatkan hatinya, tenangkan jiwanya, berkahilah setiap langkahnya."

Pelukan itu terasa dalam. Zayyan tak mampu menahannya. Setetes air mata jatuh di bahu istrinya.

“Aira...” bisiknya pelan.

“Iya,” jawab Aira.

Entah kenapa, hati Zayyan terasa sangat rapuh hari ini. Iya, sangat rapuh. Seperti kaca yang nyaris pecah hanya karena sentuhan ringan. Ancaman Harry masih terngiang di kepalanya, menusuk ego dan harga dirinya sebagai suami.

"Itu pasti karna keterpaksaan. Hati elo nggak bakal tenang karna Aira itu nggak pernah mencintai lo."

Dan yang lebih menyakitkan adalah kenyataan bahwa Aira pernah mencintai orang lain. Sementara dirinya… selama ini menjaga hatinya hanya untuk bisa memperistri Aira. Itulah salah satu yang membuatnya sering diam selama ini.

Dalam pelukan itu, ia berusaha menenangkan diri. Tapi air mata terlanjur jatuh. Hatinya kalut, dan pelukan Aira terasa seperti pelabuhan.

“Kak, kok nangis?” tanya Aira cemas.

Zayyan buru-buru menyeka air matanya, lalu tersenyum kecil. “Aku nggak sedih, Aiku. Aku... bahagia,” bisiknya lirih.

“Sungguh?”

“Hu'um. Saking bahagianya... aku sampai pengen menciummu.”

Aira membelalak. “Eh?”

Zayyan menyibak perlahan rambut yang menjuntai di leher istrinya. Ia mengecup leher itu dengan lembut dan penuh kasih. Dalam. Terasa seperti janji diam untuk terus mencintai dan menjaga.

Aira membeku. Matanya membulat, pipinya memanas. Perasaan senang, panik, dan malu berbaur tak karuan. Apalagi... Paman Tukimo masih duduk di dekat mereka! 😱

Paman Tukimo hanya tertawa ramah sambil makan nasi ramesnya. Mengangguk-angguk sambil bergumam pelan, “Walah... cah nom zaman saiki...”

Namun Zayyan tampaknya mulai kehilangan kendali. Ia mendekap Aira dengan penuh gairah dan mendorongnya perlahan ke bantal.

“Kak... ini di depan Paman...” bisik Aira tergagap, wajahnya makin merah.

Zayyan nyaris mencium bibirnya ketika—

“Hooooo hop hop hop! Owalah Jay Boy! Kok malah keterusan, to? Wes wes keneee!!” Paman Tukimo bangkit sambil terkekeh, lalu menarik kerah baju Zayyan seperti menarik anak kecil yang lagi ngambek di pasar malam.

“Paman-- Paman, aku belum selesai!--”

“Wes to! Nanti di rumah wae, kamar dikunci, baru sana teruskan. Iki ning Rumah Sakit rek!” gerutu Paman setengah geli, setengah gemas, menyeret Zayyan ke luar ruangan seperti mendisiplinkan bocah nakal.

Aira menutup wajahnya dengan bantal, tertawa kecil dalam malu yang manis.

"Kamu ki kok keterusan, ngene iki ngopo? Apa ada yang mengganggu pikiranmu sampai kamu nggak tenang gitu, malah manja-manja ra genah di depan orang tua," seloroh Paman Tukimo sambil menepuk bahu Zayyan.

Zayyan akhirnya menarik napas dalam dan kembali ke mode serius. Matanya mulai tenang, tapi sorotnya masih menyimpan beban.

“Kompleks Paman. Rasanya... nggak semudah itu buat benar-benar memiliki hati Aira. Aku tahu dia baik, aku tahu dia tulus. Tapi aku juga sadar, ada bagian dari dirinya yang masih belajar untuk benar-benar membuka hati buatku.”

Paman Tukimo menatapnya dengan iba namun bijak. “Yo rapopo, Le. Namanya juga baru kenal dan masih dalam proses. Tapi sing penting, pertahankan pernikahanmu. Janji dalam akad itu bukan main-main. Iku janjimu sama Gusti Allah juga, bukan cuma ke Aira.”

“Iya, Paman. Aku ngerti.” Zayyan menunduk hormat, selalu patuh dan menghormati nasihat sang paman.

“Yo wis, aku tak balik sik, naknu ya.” Paman mulai melangkah.

Namun, Zayyan tiba-tiba menahan lengannya. “Eh, Paman... sebentar.” Suaranya pelan, tapi nadanya serius.

Paman Tukimo berhenti dan menoleh. “Lho, napa maneh?”

“Aku tadi lihat seorang wanita, Paman...”

Deg.

Langkah Paman Tukimo tertahan. Ia bisa merasakan nada suara Zayyan berubah. “Wanita gimana maksudmu?” tanya Paman hati-hati.

Zayyan menatap kosong ke depan, mencoba mengurai perasaannya.

“Kasihan banget dia, Paman. Mata seorang Ibu yang kelihatan capek. Seperti menyimpan banyak luka tapi berusaha tetap kelihatan kuat. Dia pakai kursi roda."

Paman Tukimo menarik napas panjang. Pandangannya menggelap sesaat.

“Aku nggak tahu siapa dia... tapi waktu lihat wanita itu, rasanya kayak... kayak ada kepingan ingatan yang berusaha muncul di kepalaku. Tapi semuanya kabur.”

Paman hanya diam. Tangannya mengepal kecil. Ia tahu siapa yang dimaksud Zayyan, tapi belum waktunya untuk membuka semua kebenaran.

“Kalau aku ketemu dia lagi, boleh aku tanya-tanya? Aku cuma ingin tahu... dia baik-baik aja atau nggak.”

Paman Tukimo mengangguk pelan. “Boleh, Le. Tapi jangan pakai hati. Cukup pakai rasa peduli, bukan prasangka.”

Zayyan mengangguk mantap. “Iya, Paman. siap.”

Paman Tukimo pun tak tinggal diam. Instingnya yang sudah lama terasah di jalanan tak bisa diredam begitu saja. Ada sesuatu yang mengusik rasa penasarannya. Wanita misterius yang disebut Zayyan itu… bukan sosok biasa.

Berbekal gaya santainya yang sedikit urakan, namun punya pesona khas “preman baik hati”, Paman Tukimo mulai bergerak. Ia bukan orang sembarangan. Terbiasa berkawan dengan siapa saja, mulai dari tukang becak, pedagang kaki lima, tukang parkir, sampai semua satpam. Semua lapisan masyarakat mengenalnya sebagai pribadi yang hangat, mudah bergaul, dan kalau sedang serius, wibawanya tak terduga.

Tak heran, banyak yang menjulukinya sebagai perjaka tangguh. Bukan karena dia jago berkelahi atau berotot besar, tapi karena hingga usia setengah baya, ia tetap melajang dengan prinsip yang kokoh. Bukan karena tak laku, tapi karena hatinya terlalu peka.

"Orang sepertiku terlalu banyak tahu luka orang lain, sampai takut menyakiti hati perempuan yang tulus," katanya suatu kali pada Zayyan.

Ia selalu bilang, "Menikah itu bukan hanya soal cinta, tapi soal tanggung jawab jiwa." Dan ia belum menemukan perempuan yang bisa menenangkan badai dalam dirinya.

Kini, Paman Tukimo menelusuri jejak wanita itu. Mencari tahu, apakah masa lalu yang ia kubur dalam-dalam akan kembali mengintip dari balik pintu takdir.

1
Author.Miu
Vibes-nya langsung mellow dan manis, pelukan mereka tuh kayak healing yang nggak pake kata-kata. Tapi di balik itu, Zayyan ternyata lagi overthinking berat karena insecure sama masa lalu Aira dan tekanan dari Harry.

Nangis sih guweh...
Author.Miu: Sebelum akhirnya Zayyan curhat soal rasa takutnya nggak bisa sepenuhnya punya hati Aira. Semangat ya Babang Zay ❤
total 1 replies
Author.Miu
Harry yang kelihatannya anak berbakti karena rawat ibunya, ternyata punya sisi kelam. Dia nyari duit gampang tapi dari jalan yang mungkin nggak halal BROOHH... NGERIIHHH...
Author.Miu: Endingnya, Zayyan keluar tetap dengan kepala dingin, tapi jelas, badai belum berlalu. Drama masih panjang, dan bisa jadi lebih kacau dari yang kelihatan.
Author.Miu: Tapi Zayyan chill vroohh... meski dihina, dia tetep percaya sama Aira dan cinta yang mereka bangun.
total 3 replies
Author.Miu
Ternyata Aira udah ‘diperjuangin diam-diam’ sama Zayyan selama LIMA TAHUN penuh kerja keras BROOHHH demi bisa nikahin cewek impiannya dengan kepala tegak.
Author.Miu: NGGAK NYANGKA GUWEH !!
Author.Miu: Dari awal keliatan receh dan lucu, tapi makin ke belakang makin kerasa dalemnya perjuangan cinta yang diem-diem serius banget, apalagi pas Aira tahu kalau semua ini udah kayak jodoh yang dijemput sejak lama, bukan dadakan.
total 2 replies
Author.Miu
Astaga... cuma gegara Aira kalap makan rendang malem-malem eh, bukannya seneng, dia malah kena serangan asam lambung akut sampe dibawa ke IGD, nyaris kayak mau pingsan. Jelas donk Zayyan panik parah, langsung sigap ngebawa istrinya ke RS tanpa mikir apa-apa.
Author.Miu: Ending-nya makin misterius pas Paman Tukimo ke RS, dan kaget banget liat Kasandra, yang sepertinya dia wanita masa lalunya. Rahasia masa lalu pelan-pelan kebuka.
total 1 replies
Author.Miu
Vibesnya manis banget. Tiap pagi siap dianter suami idaman yang ternyata bos desain interior yg keren banget!
Author.Miu: Ini bisa bikin Aira pengin saling ngerti dan jaga satu sama lain dari hal kecil. Semangat Aira.
Author.Miu: Makin bikin resah nih gara-gara mantan obsesif Aira masih nge-chat mulu. Blokir aja, bagus tuh.
Bikin Zayyan jadi sering ngelamun di balkon bareng rokoknya lagi deh.
total 3 replies
Author.Miu
Rumah barunya super duper fancy wow!!! sampe bikin kaki lemas dan jatuh gara-gara kaget banget, terus Zayyan nggendong Aira masuk rumah tuh sweet banget.
Author.Miu: Endingnya? mereka akur lagi sambil milih makanan, tapi tiba-tiba muncul WA dari mantan yang bikin hati Aira ketusuk lagi. Duh, drama banget, tapi manis juga.
Author.Miu: Abis itu mereka debat kecil soal beli makanan, Zayyan gaptek parah, nggak tau Goofood, bikin Aira shock. Gila, parah.
total 3 replies
Author.Miu
Harry ternyata main belakang sambil manfaatin cewek lain buat cari modal nikahin Aira. Pas ketahuan, semuanya meledak di café. Aira ngamuk, si cewek lain ngamuk juga. Harry makin gila sampai main kasar.
Author.Miu: Endingnya? mereka saling memaafkan dan memutuskan buat bareng2. Tapi jelas banget, masa lalu Aira belum bener-bener selesai dan Harry bisa jadi ancaman berikutnya.
Author.Miu: Zayyan juga sempat kecewa berat, tapi dia tetap jadi suami pengertian yang sabar dan tulus banget.
total 4 replies
Author.Miu
Di tengah drama keluarga, mereka sweet banget, sampai akhirnya Zayyan janji kasih Aira ‘rumah baru’ yang tenang.
Author.Miu: Dan BOOM, Aira ngamuk! Dari drama keluarga, beralih ke drama cinta segitiga yang siap-siap nambah panas. 🔥
Author.Miu: Tapi pas mau mulai hidup baru, plot twist dateng. Aira nggak sengaja liat mantannya, Harry, lagi duduk mesra bareng cewek seksi di kafe.
total 2 replies
Author.Miu
dikasih "jamu misterius" dari mbah-mbah, akhirnya mereka makin deket dan momen intim pun terjadi.
Author.Miu: Meski Aira belum cinta sepenuhnya, tapi dia mulai merasa tenang dan pengen move on dari mantannya, Harry.
Author.Miu: Bukan karena nafsu doang, tapi karena ada usaha dari Zayyan buat jadi suami yang ngerti dan gentle.
total 2 replies
Author.Miu
Ya iyalah Aira yang dari kota dibikin kaget campur geli sama vibes kampung yang rame ini. Dari adik ipar bawel kayak Melati yang kayak wartawan gosip 24 jam, sampe tante julid se-RT yang ceplas-ceplos tapi aslinya sayang.
Author.Miu: Di balik tawa dan kehebohan itu, terselip rasa haru dan adaptasi Aira yang pelan-pelan mulai paham: cinta itu bukan cuma soal dua orang, tapi juga tentang menerima ‘keramaian’ di baliknya.
Author.Miu: Zayyan jadi suami siaga yang ngemong istrinya sambil tetep bercanda lepas kayak bocah layangan.
total 2 replies
Author.Miu
Aira masih struggle buat nerima semuanya. Dari cinta Zayyan yang super tulus, sampai ibu mertua yang toxic-nya nggak kira-kira.
Author.Miu: Di tengah semua drama dan luka batin, Aira dan Zayyan tetep berusaha saling rangkul, pelan-pelan nyari kenyamanan dalam hubungan yang belum sepenuhnya mereka pahami.
Author.Miu: Di satu sisi, Zayyan beneran all-in, siap nemenin Aira dari nol, tapi di sisi lain Aira masih saja dihantui rasa bersalah sama Harry dan dihajar kata-kata pedas mertua yang nggak ada ampun.
total 2 replies
Author.Miu
Di hari ngunduh mantu, Aira dibikin kaget banget karena harus masuk ke dunia super sederhana dan jauh dari glam-nya kota. Semua serba lowkey coy :: jalan batu, rumah joglo, dekor seadanya, dan vibe-nya slow abis.
Author.Miu: Dan Aira... mulai sadar, cinta sejati emang nggak selalu dibungkus kemewahan.
Author.Miu: Aira ngerasa dibohongi, Zayyan ngerasa disalahpahami, tapi akhirnya mereka saling buka hati. Zayyan ngaku kalau dia emang berasal dari keluarga sederhana tapi kerja keras buat bahagiain Aira.
total 4 replies
Author.Miu
Sweet banget waktu Aira masih mager bangun tapi malah nyari kehangatan dari suaminya, Zayyan langsung gercep cium dan peluk donk.
Author.Miu: Ending-nya? Zayyan tiba-tiba nyebut soal ibunya yang bikin Aira kaget karena selama ini dikira udah nggak ada.
Author.Miu: Momen mereka makin uwu pas Aira manggil dia “Kak Zen” dan Zayyan malah baper gemas. Tapi semua jadi mellow lagi waktu Zayyan sadar Aira masih nyimpen masa lalu bernama Harry.
total 4 replies
Author.Miu
Hubungan Zayyan dan Aira masih canggung karena Aira belum siap secara emosional, meski Zayyan udah super sabar, manis, dan kasih cincin kece yang filosofis banget.
Author.Miu: Jadi mereka sama-sama berjuang pelan-pelan, nyari cara buat saling terima dalam hubungan yang belum utuh tapi penuh harapan.
Author.Miu: Aira galau karena belum rela jatuh cinta, sementara Zayyan juga nyimpen luka masa lalu, ngerasa bersalah karena ibunya nggak terima Aira.
total 3 replies
Author.Miu
Acara resepsinya super fancy brooh!! Tapi deep down Aira ngerasa kayak dicekik emosinya sendiri.
Author.Miu: Jadi ya, ini kisah pernikahan yang campur aduk antara luka lama, ekspektasi orang tua, dan cowok baru yang maybe 'just maybe' bisa nyembuhin semuanya.
Author.Miu: Endingnya? Doi mulai luluh pelan-pelan, tapi tetep panik pas Zayyan peluk… kayak, “Tunggu! Aku belum siap,” gitu.
total 4 replies
Author.Miu
Pernikahan Aira dan Zayyan kelihatan sweet di mata orang, dengan mahar yang super niat!! Rumah, umrah, emas, plus buku puisi handmade 30 malam, bikin guwe pun takjub.
Author.Miu: Jadi walau status udah istri orang, jiwa Aira masih stuck di cinta yang belum selesai.
Author.Miu: Dia nggak bisa pura-pura bahagia meski semua orang nyangka dia lagi terharu, dan Zayyan yang keliatan tulus banget pun nggak bisa langsung ngegantiin luka yang Aira simpan.
total 3 replies
Author.Miu
Aira ngalamin bulan tergalau sepanjang hidupnya. Ditinggal Harry yang katanya cinta, tapi gak punya nyali buat maju nemuin keluarganya.
Author.Miu: Jadi ya udah.
Di antara gugup, haru, dan lelucon soal boker, Aira pelan-pelan nerima bahwa mungkin... ini jalannya.
Author.Miu: Namanya Zayyan, bukan tipe ganteng wow, tapi vibes-nya stabil dan mature. Tapi, Aira masih berharap Harry bakal muncul buat bawa dia kabur, tapi ternyata nggak ada siapa-siapa.
total 3 replies
Author.Miu
Cerita ini relate banget sama vibes galau-galauan Gen Z yang terjebak antara cinta lama yang nggak pasti dan realita hidup yang makin kejam.
Author.Miu: Ending-nya? Aira pasrah, nggak ke siapa-siapa, tapi ke Tuhan, sambil nyari jawaban di atas sajadah. Ini bukan sekadar kisah cinta, tapi soal ketegasan, harapan, dan nyeseknya ditinggal pas lagi sayang-sayangnya.
Author.Miu: Dan pas hatinya lagi remuk, malah disodorin cowok baru yang katanya sempurna versi orang tua. Tapi Aira belum bisa nerima, karena hatinya belum move on.
total 4 replies
Author.Miu
Aira makin dilema berat banget karena orang tuanya 'terutama Papanya' maksa dia cepet-cepet nikah sama cowok mapan yang direkomendasiin.
Author.Miu: Tapi ternyata, Harry pun nyimpen sesuatu yang mungkin bakal ngerubah arah hubungan mereka... atau malah jadi titik akhir.
Author.Miu: Aira ngerasa hidupnya seakan-akan dinilai dari status pernikahan doang, bukan dari kebahagiaannya sendiri.
total 3 replies
Author.Miu
Jadi gini, Aira tuh cewek 23 tahun yang udah punya pacar. Namanya Harry. Cowok yang udah dia pilih sendiri dan udah bareng lima tahun, tapi sayangnya belum kasih kepastian juga.
Author.Miu: Aira pun mulai goyah, bingung harus percaya sama cinta yang udah dibangun lama, atau nurut sama orang tua demi ‘jalan hidup’ versi mereka.
Author.Miu: Awalnya Aira ngira ini soal utang atau tradisi kuno, eh ternyata cuma karena kekhawatiran Papa soal masa depan dan karena mereka ragu sama komitmen Harry yang nggak kunjung serius.
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!