Dia adalah seorang pengusaha muda yang sangat tampan, telah terlahir kembali menjadi pria miskin yang hina, sehingga dia bisa merasakan bagaimana susahnya mencari uang.
Karena sebuah kesalahan pahaman, selama ini Julian telah berlaku kejam kepada istrinya. Bahkan dia adalah seorang pria yang sangat arogan dan angkuh, yang selalu bersikap semena-mena terhadap semua karyawan yang bekerja di perusahaannya.
Tapi disaat dia mengetahui bahwa istrinya tidak bersalah, dia sangat menyesali perbuatannya, ingin meminta maaf dan mengatakan bahwa dia sangat mencintai istrinya, tiba-tiba terjadi kecelakaan yang membuatnya tubuhnya hangus terbakar.
Julian diberikan waktu selama 30 hari untuk menebus semua kesalahannya. Jika usahanya tidak berhasil, maka tubuhnya akan melebur menjadi abu.
Dapatkah Julian mengubah takdir hidupnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Julian terlahir kembali dengan wajah yang serupa, dengan paras wajahnya yang sangat tampan. Mungkin karena dia baru sebentar tinggal di Indonesia, sehingga tidak banyak orang mengenalinya. Kedua petugas sampah itu segera mengusir Julian.
"Kamu sudah mengganggu pekerjaan kami. Cepat pergi sana!" usir seorang petugas sampah berbadan gemuk.
Julian sebenernya ingin marah, tapi dia harus menahan diri. Masih ada banyak hal penting yang harus dia lakukan, sehingga pria itu pun segera loncat dari truk dan pergi meninggalkan tempat penampungan sampah.
"Sangat tidak elegan. Kenapa aku harus pertama kali muncul di tempat sampah?" gumam Julian dengan nada kesal sambil menutup hidungnya sendiri.
Semua orang yang dia lewati ikut menutup hidungnya, sambil memandangi Julian dengan tatapan jijik. Pakaian yang dia kenakan terlihat sangat kumuh dan tubuhnya kotor, sehingga wajah tampannya tidak begitu terlihat.
Mungkin Tuhan ingin memberikan hukuman kepadanya yang dulu selalu bersikap arogan, kini dia bisa merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang miskin yang tidak memiliki apa-apa.
Tempat yang pertama kali ingin dia kunjungi adalah sekolahnya, dia berdiri di antara dua gerbang sekolah, yaitu SMP Buana dan SMP Bagaskara.
Julian pun tersenyum getir dengan mata berkaca-kaca, teringat sangat jelas waktu dia pertama kali bertemu dengan Celine 11 tahun yang lalu tempat tersebut, ketika dia menolong Celine yang hampir tertabrak mobil.
Jika mengingat semua kenangan itu, rasanya dia ingin menangis dan memeluk Celine, lalu mengatakan bahwa dia sangat merindukannya. Tapi sayangnya dia tidak bisa melakukan itu, karena dia tidak boleh memberitahu identitasnya kepada siapapun, termasuk Celine.
Julian pun berjalan melewati sebuah toko, dia memandangi wajahnya sendiri di pantulan jendela. Kemudian dia bergumam, "Aku tidak boleh menemui Celine dengan wajahku seperti ini. Dia tidak boleh tahu aku Julian."
Itu artinya Julian harus mencari uang agar dia bisa melakukan penyamaran, agar wajahnya tidak terlihat mirip dengan Julian Barnard. Karena saat ini dia belum memiliki uang 1 persen pun.
Julian tidak sengaja melihat di toko tersebut ada sebuah televisi, di televisi tersebut terlihat ada sebuah acara berita yang sedang membahas tentang perusahaan Barnard Group.
"Seorang CEO muda Barnard Group, Celine Buana telah membuat gebrakan baru, berhasil merilis sebuah mobil listrik yang kini sangat laku dipasaran."
Julian nampak tertegun sambil memandangi wajah Celine yang sedang terpampang di layar televisi. Dia tersenyum dengan matanya berkaca-kaca, dia sangat bersyukur karena Celine baik-baik saja. Bahkan Celine telah sukses memimpin perusahaannya.
"Wah, dia sangat cantik sekali. Saking cantiknya sampai dia sering terbawa mimpi."
Terdengar suara gumaman seorang pria yang sedang memandangi wajah Celine di luar toko. Karena di toko tersebut memang ada banyak sekali pengunjung.
Kemudian pria disebelahnya tertawa kecil. "Kalau bermimpi jangan ketinggian! Mana mungkin wanita secantik dan sekelas Celine Buana mau sama pria biasa-biasa seperti kita. Bagi dia, kita ini hanyalah remahan gorengan."
Bukan hanya mereka, masih banyak pria yang memuji kecantikan seorang Celine Buana di toko tersebut.
Perkataan mereka cukup menyadarkan Julian. Pria itu memperhatikan penampilannya sendiri yang terlihat sangat kumuh, membuat dia menyadari, meskipun dia telah terlahir kembali dengan wajah yang sama, tapi kini nasibnya dengan Julian Barnard sangat berbeda.
Kini dirinya dan Celine bagaikan bumi dan langit. Dia merasa wanita itu jauh dari jangkauannya. Mungkin karena saat ini dia tidak memiliki apa-apa. Sedangkan Celine, dia adalah seorang pengusaha muda yang namanya sangat terkenal di negeri ini.
Apakah dia bisa membuat seorang Celine yang begitu sempurna jatuh cinta kepada pria miskin seperti dirinya?
Mungkin itulah yang dulu Celine rasakan. Dulu dia tidak memiliki kepercayaan diri untuk menyapa Julian, hanya bisa memandangi Julian dari kejauhan. Sampai hampir setiap hari Celine selalu pergi ke rooftop sekolah, agar bisa melihat Julian yang sedang bermain basket.
Bahkan setelah dewasa pun, Celine hanya bisa menjadi seorang penggemar rahasia. Dia sering men-stalking media sosial Julian tanpa berani menyapa atau memfollow nya. Karena dia tidak memiliki kepercayaan diri untuk mendekati Julian duluan.
Dan kini Julian bisa merasakan apa yang dulu Celine rasakan.
Kemudian terdengar kembali percakapan seorang pria yang sedang berbelanja di toko tersebut. "Tapi sepertinya kita semua akan patah hati, aku dengar dia sudah dilamar oleh seorang pengusaha. Sudahlah, jangan pernah bermimpi ingin memiliki istri seperti Celine Buana. Itu sama saja seperti kita mengharapkan turun salju di kota Jakarta. Itu sangat mustahil."
Julian nampak tertegun mendengarnya. Apakah benar Celine sudah dilamar oleh pria lain?
biar tidur kalian nyenyak hbis bela duren🤭😂