NovelToon NovelToon
PENGANTIN PENGGANTI

PENGANTIN PENGGANTI

Status: tamat
Genre:Nikahkontrak / Spiritual / Balas dendam. / Perubahan Hidup / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Peningkatan diri-peningkatan identitas/sifat protagonis / Tamat
Popularitas:245.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nita

MISI KEPENULISAN NOVELTOON

Khansa Isvara dijemput kembal ke rumahnya oleh keluarganya dari desa. Khansa diminta untuk menggantikan adik tirinya untuk menikahi seorang pria penyakitan yang akan segera meninggal.


Ibu kandung Khansa meninggal ketika dia herusia sembilan tahun. kemudia dia dipergoki seakaan-akan telah mendorong kakek kandungnya dari tangga, lalu ada peramal yang mengatakan bahwa Khansa adalah pembawa sial. oleh karena itu dia dikirim kembali ke desa oleh ayahnya.

Dari luar Khansa terlihat sebagai gadis liar yang dibuang oleh keluarganya. Tapi sebenarnya Khansa tumbuh dengan sangat luar biasa, wataknya tenang wajahnya cantik.

Leon Sabastian, tinggi 186cm. Memiliki tempramen yang luar biasa. Tuan muda keluarga Sebastian, satu dari empat keluarga besar di Palembang. Tuan muda keluarga Sebastian memiliki kekuasaan besar.

Dia adalah penguasa dunia bisnis termuda dan tertampan namun misterius. Akankah Khansa bisa menjalani perannya sebagai pengantin pengganti untuk Leon Sebastian?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2 : PENGANTIN BARU

Dalam pernikahan ini, Maharani ingin tampil sebagai ibu yang baik, meski hanya sebagai ibu tiri. Mengingat statusnya yang pernah menyandang ratu film terpopuler.

Jelas dia harus membuat pesta pernikahan ini sangat bagus, agar dirinya tetap dipandang dan dipuji oleh semua orang.

Di hari pernikahan, tempat resepsi pernikahan Palace Garden. Di dalam ruang istirahat pengantin wanita, Jihan masuk lalu duduk di sofa dengan malas tapi arogan. 

"Jangan bangga hati, menikah dengan keluarga sebastian bukan berati kau naik pangkat!" sindir Jihan.

"Kau tak lain hanyalah hewan peliharaan kami yang sudah diberi makan selama bertahun-tahun. Jadi ingat kau harus sadar diri."

"Kau sebut aku apa!?" hardik sekaligus tanya Khansa.

Jihan menangkap aura yang sedikit aneh, raut wajahnya pun berubah menjadi canggung. Jihan menatap sepasang mata Khansa yang indah, sejak kedatangannya Khansa selalu memakai cadar. Tapi hanya dengan melihat matanya saja sudah bisa diketahui jika dia sangat cantik. Ini benaran membuat Jihan merasa iri, jelas-jelas dia hanya anak kampungan tapi malah sok serius.

"Sa! Waktunya sudah tiba, ayo keluar!" Fauzan Isvara dan Maharani membawa rombongam tamu penting ke dalam.

Saat duduk didalam mobil, Khansa malah bertanya dengan nada rendah, waktunya sudah tiba. "Kenapa … mempelai pria tidak datang menjemputku?" 

Fauzan  merasa sangat bersalah, hal ini membuat banyak sekali orang yang menarahi Maharani. Semuanya tahu jika kondisi mempelai pria tidak baik, tapi malah memperhelatkan resepsi mewah.

Tindakan Maharani antara lain karena gengsi dan juga karena tidak mau kedua putrinya menikahi pria penyakitan, jadi dia meminta Khansa sebagai penggantinya.

Raut wajah Maharani seakan menggelap, hatinya merasa tidak baik. Dia memperhatikan Khansa, tiba-tiba dia merasa telah meremehkan Khansa, sehingga membuatnya malu.

Waktu masih panjang, dia pasti akan memikirkan cara untuk membereskan Khansa di lain waktu.

Khansa tiba di Villa Anggrek, lalu langsung memasuki kamar barunya. Dari semenjak masuk ke rumah barunya, hampir-hampir tidak ada cahaya  di dalam rumah baru, begitu pun di kamar barunya ini, suasana yang gelap gulita dan juga sepi.

Khansa berjalan perlahan kearah ranjang, samar-samar dia melihat seorang pria tengah terbaring di sana. "Itu seharusnya suami aku bukan?" 

Perlahan Khansa duduk di sisi ranjang besar mereka, mencoba menarik tangan suaminya itu. Khansa hanya ingin memeriksa keadaan Leon namun siapa sangka Leon malah berbalik badan, menarik Khansa dan menindih tubuh Khansa di ranjang mereka yang besar itu.

Seketika saja Khansa merasa ada yang aneh, ada yang tidak beres. Katanya pria ini adalah seorang yang penyakitan. Sedangkan pria yang sedang menindihnya ini adalah benaran pria yang kuat dan sehat. 

Merasa curiga dengan pria yang sedang menindihnya ini, langsung saja Khansa menendang ************ pria itu. Dengan lihai pria itu menghindari lalu menekukan lututnya dan menindih Khansa kembali.

"Siapa kamu! Lepaskan aku!"

Khansa memberontak hebat, tubuh mereka bergesekan di kain tipis. 

Leon menggodanya. "Pengantin baruku ramah banget? Mau naik ranjang ya"

"Dasar mesum!" hardik Khansa kepada Leon.

Dia pun segera memahami kenyataan bahwa pria ini adalah suami yang baru saja dinikahinya ini tapi tidak sesuai dengan rumor yang dia dengar. Suaminya ini ternyata tidaklah lemah. 

Melihat Khansa yang tertegun memandanginya, Leon mulai membuka baju Khansa. Tak terima Khansa pun memberontak.

"Berkerjasamalah! Ada yang menguping," jelas Leon. 

"Di luar ada Nenek," jelas Leon seraya menunjuk kearah pintu.

"Tidak! Tidak mau!" gumam Khansa seraya menggelengkan kepalanya.

Leon tidak memperdulikan penolakan Khansa, tapi malah melakukan pemanasan

benaran pada tubuh Khansa. Kansa tidak bisa membuat Leon berhenti. 

"Jika kau bekerjsama maka ini hanya akan memakan waktu selama satu jam, jika menolak maka ini bisa menjadi dua jam," bisik parau Leon di telinga Khansa. 

"Dua jam, apa dia ini pendekar. Sakit! Apanya yang sakit," gumam Khansa merutuki pria yang sedang menciumi daun telinganya, lalu turun ke tulang selangka dan sedikti lebih lama ketika turun ke bagian dada. 

Suara rutukan Khansa pun berganti menjadi suara lenguhan gemetar menahan sesuatu agar tidak meledak. Hati dan kepalanya seakaan mau meledak di tiap kali Leon mengecupinya. 

Ini adalah pertama kalinya Khansa dekat dengan pria, dan baru pertama kali tapi Leon malah memberikannya dinamit di mulutnya yang siap meledak kapan saja jika dia sudah tidak bisa menahannya lagi.

Nenek Leon yang berada di luar mendengarnya, tentu sangat merasa senang karena ternyata cucunya tidak impoten. Nenek Leon segera pergi ke aula leluhur dan berdoa.

Khansa seketika mendorong Leon, dan Leon juga bangkit dari atas tubuh Khansa. Saat lampu dinyalakan Khansa terkejut melihat wajah pria yang baru saja menciuminya tadi dengan serakah. Rupanya dia adalah pria yang ada di dalam kereta tersebut.

Leon berkata sambil tersenyum, "sudah kubilang bukan! Kalau kita akan bertemu kembali."

Tatapan mata leon menikmati wajah Khansa yang sedikit terlihat limbung itu. Sebelumnya kepala pelayan telah memberitahunya kalau keluarga Isvara menggunakan seorang gadis desa sebagai pengantin pengganti. 

Awalnya dia tidak terlalu memikirkannya, asalkan neneknya senang, namun siapa sangka jika gadis desa itu adalah ternyata wanita yang di dalam kereta. Leon pernah menyaksikan bagaimana gadis ini membuat pria bercodet terjatuh di dalam pelukannya.

Keesokan paginya Kepala pelayan, Paman Indra mengetuk pintu kamar utama, "Masuk," ujar Leon.

"Tuan Muda, Nyonya Muda … harus diapakan?" tanya Paman Indra.

"Biarkan saja," jawab Leon seraya memandangi pintu kamar mandi mereka. 

"Siapakan sarapan! Makanan kesukaan Nyonya," ujar Leon.

Setelah Keduanya rapih berpakaian, mereka pun pergi ke ruang makan untuk sarapan bersama dengan Nenek. 

Nenek masih merasa puas hati karena mengetahui bahwa cucunya ini tidak impoten, jadi sedikit-sedikit menasehati Leon agar memperlakukan Khansa dengan baik. 

Nenek Leon mengeluarkan sebuah kotak, "Ambilah! Ini adalah cincin ketika Nenek bertunangan dulu." 

"Berpikir ini adalah cincin yang membawa Nenek Leon masuk ke dalam keluarga sebastian, maka Khansa pun menolak." 

"Nenek bagaimana mungkin aku menerima cincin sebagus ini dan seberharga ini," tukas Khansa.

"Hish kau adalah menantu sah keluarga Sebastian, jadi ambil dan pakai," tukas Nenek Leon. 

Khansa mau tak mau pun mengambil cincin itu dan memakainya. Konon katanya di dunia, model cincin tersebut hanya di miliki oleh tiga orang saja. 

Mengetahui hal ini jelas saja membuat Khansa merasa gemetaran. Berat cincinya yang bahkan tidak ada satu kilogram, tapi itu terasa beratnya ampun-ampun. 

Selesai makan pagi, Nenek meminta Leon untuk mengajak Khansa berkeliling, Nenek meninggalkan mereka berdua. Tapi Leon malah menakuti Khansa, mengatakan bahwa di halaman belakang dia memelihara dua ekor serigala.

"Dengar gadis kecil, pernikahan kita karena sebuah kesepakatan keluaarga. Namun tetap saja kau harus patuh kepada aku."

"Jika tidak!?" jawab sekaligus tanya Khansa.

"Itu … bisa saja sewaktu-waktu aku akan melemparkanmu kepada dua serigala tersebut sebagai makanan," Jawab Leon sambil menyeringai.

✅✅✅✅✅✅✅✅✅✅✅✅✅✅✅✅✅✅

Season 2 pengantin pengganti :

silahkan baca Blue Moon ya

1
Aisyah
luar biasa
Cha Cha
katanya fauzan mencintai ibunya kansha, tpi malah membuang anak kandungnya bersama stepani yg katanya sangat di cintainya itu
palupi
👍👍👍
Siti Umi
sy baca yg k 2 x..
neni yusnaini
Luar biasa
Rosa Nayna
kali aja si khansa bukan anak kandung di jas hujan ya...
~kristal~
tiba' kangen baca in crta, lngsung ku download aplikasi noveltoon dn cri crta in skarang lgi baca yg kesekian kalinyaa😆 udah baca dri waktu masih SMA smpe sekarang udah kuliah masih suka ulang'😁
sakura
....
Ira Rachmad
nice story
Ira Rachmad
aku suka kerusuhanmu khansa....
Ira Rachmad
haaahhhhh
Ira Rachmad
kwkwkwkwkw.....
khansa...khansa
Ira Rachmad
kwkwkkwk...sepertinya begitu hansen
Ira Rachmad
daebak.....
out of the box khansa
piwka
kak cerita nya bagus semangat terus yah🥰
Christina Irawati
Luar biasa
Christina Irawati
Lumayan
Evi Fartimah
sangat luar biasa
aphrodite
kalo kopi selalu gagal jadi ganti air biasa akhirnya tenang😂😂
aphrodite
😂😂😂😂😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!