Cewek matre? Itu biasa! Lalu, bagaimana dengan cowok matre? Sangat luar biasa.
Itulah yang Delia rasakan, memiliki kekasih yang menjadikannya seperti ATM berjalan. Hingga pada akhirnya, putus cinta membawa Delia yang tanpa sengaja menghabiskan satu malam bersama dengan pria asing.
Bagaimana cerita Delia selanjutnya? Yuk simak!
So Stay Tune!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom AL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 26 ONS
Jenny mendengar kabar berita tentang wanita yang tinggal di rumah Aryan. Dia sudah tahu jika wanita itu bukanlah seorang pembantu melainkan istri dari Aryan. Jenny merasa murka, dia berjanji akan menghancurkan kehidupan Delia.
"Berani sekali wanita itu mengambil Aryan dariku. Baiklah, jika mereka menikah karena anak, maka mereka juga akan berpisah karena anak itu." ucap Jenny penuh kebencian. Dia bergegas pergi ke rumah Aryan, dirinya harus bertemu dengan Jemima.
Setelah sampai dirumah itu, Jenny langsung menghampiri Jemi yang ada di halaman belakang. Wanita tua tersebut sedang mengamati bunga anggrek kesayangannya. Dengan langkah anggun dan tenang, Jenny mendekati Jemima.
"Selamat pagi, Tante." sapa jenny dengan suara lemah lembutnya.
Jemi menoleh, dia tersenyum lebar lalu memeluk Jenny. "Pagi, Sayang. Tumben sekali kau datang pagi-pagi begini? Kau ingin bertemu dengan Aryan ya?" tanyanya, dia memang lebih menyukai Jenny dibandingkan Diana, mendiang kakak kandung Jenny.
"Tidak, aku kesini karena ingin bertemu dengan Tante. Ada hal penting yang harus kita bicarakan."
Jemi mengajak Jenny untuk duduk di bangku yang tak jauh dari tanaman.
"Apa ada masalah?"
"Ya! Dan Tante pasti tahu masalahnya apa." Jenny menatap lurus ke depan.
'Apa Jenny sudah tahu tentang wanita itu?' batin Jemi bertanya pada dirinya sendiri.
"Katakan dengan jelas, Nak. Tante ini sudah tua, dan sedikit pelupa." gurau Jemima.
"Benarkah wanita itu adalah istri Aryan dan sekarang dia sedang mengandung anak dari Aryan, Tante?" Jenny menatap mata Jemima.
"Kau benar, Jenny. Tante sebenarnya tidak suka dengan wanita itu, dia hanya wanita biasa dan pasti hanya menginginkan harta saja dari Aryan dengan dalih anak."
'Bagus! Tante Jemi tidak menyukai wanita itu, aku bisa mengajaknya bekerjasama, seperti beberapa tahun yang lalu.' batin Jenny merasa menemukan lampu hijau.
"Tante tau kan, betapa aku sangat mencintai Aryan. Aku sudah menunggu selama hampir empat tahun, dan sekarang Aryan malah menikah dengan wanita lain. Aku merasa sakit hati, Tante. Aku tidak terima!" keluhnya.
"Jangan bicara seperti itu, Jen. Kau pasti bisa menikah dengan Aryan,"
"Tapi sebelum aku bisa menikah dengan Aryan, aku harus menyingkirkan anak itu terlebih dahulu. Dia tidak boleh lahir ke dunia ini." geram Jenny bertekad.
"Apa kau butuh bantuan, Tante? Jika memang iya, katakan saja. Sebisa mungkin Tante pasti akan membantumu. Tante hanya ingin kau yang menjadi menantu di keluarga Syah."
'Dia sangat bo*doh! Dia merasa aku penyelamat bagi hidup putranya, padahal Diana tidak berkhianat, akulah yang membuat skenario itu semua. Tapi rencana ku berjalan dengan lancar, dan aku tidak akan membiarkan wanita manapun menghancurkan impianku untuk bisa hidup bersama Aryan.' batin Jenny.
"Begini," Jenny berbisik ditelinga Jemima, kemudian wanita tua itu mengangguk paham, dan mereka berdua tersenyum jahat.
Malam pun tiba.
Entah mengapa Delia merasa gelisah. Dia juga tidak bisa memejamkan matanya. Dirinya menegakkan badan, melirik Aryan yang sudah tertidur pulas di sampingnya. Lalu tangannya terulur mengambil gelas yang ada di atas meja.
"Astaga, habis." ucap Delia. Dia menyibakkan selimut, berjalan keluar mengambil air minum di dapur.
Setelah gelasnya terisi penuh, Delia pun kembali menuju kamarnya. Namun, saat dia hendak menginjakkan kakinya di anak tangga, dirinya melihat sesuatu di balik tirai jendela. Rasa penasaran membawa Delia untuk mengecek sesuatu yang dia lihat tadi. Saat tirai di sibakkan, tidak ada apa pun disana.
"Perasaan tadi aku melihat sesuatu." gumam Delia penuh keheranan. Dia pun memutuskan untuk berbalik, tapi sebelum pergi dari sana, dia merasa ada seseorang yang memperhatikannya.
Damn!
Ternyata benar, sosok jubah hitam menatap Delia yang tengah berdiri sambil memegangi tirai jendela. Namun, hal tak terduga terjadi. Delia merasakan ada yang memegang bahunya dan dia pun berteriak kencang hingga membuat gelas yang di pegang terjatuh ke lantai.
"Aaaaaa!!!!"
*****
BERSAMBUNG
TATAPAN KEBENCIAN JENNY, KETIKA MELIHAT DELIA
kaya kaca mbke /CoolGuy//CoolGuy/
biar della aja yg tunjukin bukti ke aryan biar dramatis dan usai