NovelToon NovelToon
Masih Menunggu Calon Imamku

Masih Menunggu Calon Imamku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Romansa / Cintapertama
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

30 Tahun belum menikah!
Apakah itu merupakan dosa dan aib besar, siapa juga yang tidak menginginkan untuk menikah.
Nafisha gadis berusia 30 tahun yang sangat beruntung dalam karir, tetapi percintaannya tidak seberuntung karirnya. Usianya yang sudah matang membuat keluarganya khawatir dan kerap kali menjodohkannya. Seperti dikejar usia dan tidak peduli bagaimana perasaan Nafisha yang terkadang orang-orang yang dikenalkan keluarganya kepadanya tidak sesuai dengan apa yang dia mau.

Nafisha harus menjalani hari-harinya dalam tekanan keluarga yang membuatnya tidak nyaman di rumah yang seharusnya menjadi tempat pulangnya setelah kesibukannya di kantor. Belum lagi Nafisha juga mendapat guntingan dari saudara-saudara sepupunya.

Bagaimana Nafisha menjalani semua ini? apakah dia harus menyerah dan menerima perjodohan dari orang tuanya walau laki-laki itu tidak sesuai dengan kriterianya?"
Atau tetap percaya pada sang pencipta bahwa dia akan menemukan jodohnya secepatnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 13 Kelakuan Benar-benar Dajjal

Nafisha ikut bersama Agam benar-benar sangat bingung ketika mobil mereka berhenti di depan sebuah club malam membuat Nafisha mengerutkan dahi.

"Kita ngapain ke tempat seperti ini?" tanya Nafisha.

"Bukankah tadi aku mengatakan kepada kamu bahwa kita akan menemui temanku," jawab Agam.

"Jadi bertemu dengan teman kamu di tempat seperti ini?" tanya Nafisha memastikan.

"Memang ada yang salah jika bertemu dengan temanku di tempat seperti ini?" Agam menimpali kembali pertanyaan itu.

"Sudahlah. Ayo! mereka sudah menungguku!" ucap Agam membuka sabuk pengamannya dan langsung keluar dari mobilnya.

"Agam tunggu!" panggil Nafisha juga buru-buru membuka sabuk pengamannya dan menyusul calon suaminya itu

Nafisha tidak sempat protes apa-apa dan benar-benar dibawa masuk ke dalam Club tersebut untuk pertama kali. Nafisha menoleh ke kiri dan ke kanannya yang benar-benar tidak biasa berada di sana.

Suara musik terdengar begitu sangat nyaring, asap rokok menyebar di mana-mana dan bau alkohol sangat menyengat dengan banyaknya orang berpakaian yang pasti terbuka dan berbeda dengan dirinya yang memakai hijab.

Nafisha sejak tadi tidak henti-hentinya mengipas-ngipas hidungnya, rasanya ingin muntah bensin alkohol tersebut.

"Agam!" panggil seorang pria membuat Agam menoleh.

"Woy," sahut Agam mengangkat tangannya dan menarik tangan Nafisha yang langsung membawanya menemui kedua temanmu.

"Woy bro apa kabar, cantik juga cewek Lo," sahut pria yang satunya langsung kearah Nafisha, membuat Nafisha sedikit merasa tidak nyaman.

"Kalian berdua bisa aja," ucap Agam dengan tersenyum kemudian duduk.

"Kita minum dulu, Bro!" salah satu teman Agam terlihat menuangkan minuman dari salah satu botol yang membuat Nafisha mengerutkan dahi benar-benar kaget.

"Agam kamu minum alkohol?" tanya Nafisha tidak percaya.

"Tidak, hanya sebagai toleransi saja," jawab Agam masih mengelak.

"Toleransi apa maksud kamu?" tanya Nafisha benar-benar tidak mengerti.

"Ayo minum-minum!" kedua teman Agam sudah mengangkat gelas ingin Chris dan dengan santainya Agam juga mengangkat gelasnya dan langsung minum, bukan seperti orang bertoleransi tetapi seperti orang sudah biasa minum membuat Nafisha benar-benar sangat kaget.

"Astagfirullah Agam," batin Nafisha.

"Nafisha ayo minum!" teman Agam menawarkan kepada Nafisha.

Nafisha merasa sudah tidak beres di tempat seperti itu dan bukan hanya tidak nyaman lagi dan bisa-bisa dia juga akan terperangkap minum alkohol. Nafisha merasa sangat muak akhirnya berdiri dari tempat duduk.

"Nafisha kamu mau kemana?" tanya Agam.

"Kamu benar-benar keterlaluan dan kamu pikir aku masih bisa bertahan ditempat seperti ini hah!" jawab Nafisha langsung pergi sangat muak dengan calon suaminya itu.

Agam bukannya menyusul dan berusaha untuk menjelaskan tetapi dia telah melanjutkan minum seolah-olah tidak peduli.

"Payah, cewek lo benar-benar sensitif," ucap temannya dengan jalan-jalan kepala.

"Biasalah, namanya juga cewek," sahut Agam dengan geleng-geleng kepala benar-benar tidak peduli.

***

Nafisha berjalan sendirian di pinggir jalan dengan kedua tangannya dilipat di dada.

"Ya Allah mengapa engkau terus saja membuat keraguan di hati hamba dan ternyata engkau semakin memperlihatkan seperti apa pria yang selama ini terlihat baik di luarnya dan ternyata kelakuannya seperti ini,"

"Bukan hanya berbicara kasar, berperilaku kasar dan bahkan dia juga sudah seperti orang sering meminum alkohol. Apa semua ini adalah petunjuk dari engkau," batin Nafisha.

"Nafisha sebelum semua terlambat, kamu harus benar-benar mengambil tindakan, kamu harus mengakhiri semua ini Nafisha, kamu masih memiliki waktu untuk tidak melanjutkan hubungan yang jelas-jelas sudah salah salah," ucap Nafisha dengan air matanya jatuh.

"Nafisha mengapa nasibmu harus seperti ini, kamu memang tidak pernah beruntung dalam masalah percintaan," Nafisha menghela nafas merasa dirinya benar-benar sangat menyedihkan.

Nafisha tidak percaya jika berada dalam situasi seperti itu. Dia pikir hubungannya dengan Agam adalah hubungan yang sangat sehat dan ternyata berbanding terbalik, laki-laki yang terlihat baik di depan ternyata sangat buruk.

Nafisha tiba-tiba saja menghentikan langkahnya ketika tiga orang pria berdiri di depannya, tiga orang pria tersebut tampak nakal ingin menggoda Nafisha.

Karena keasikan berjalan sendirian membuat Nafisha tidak menyadari tempat yang dia lewati ternyata rawan orang-orang jahat.

"Ya Allah apa lagi ini?" batinnya panik

Tin-tin-tin.

Nafisha kaget mendengar suara klakson mobil tersebut membuatnya menoleh ke sebelahnya. Kaca spion mobil mewah itu diturunkan ternyata pemiliknya adalah Arthur atasannya. Arthur menggerahkan kepalanya untuk Nafisha masuk ke dalam mobil.

Nafisha awalnya ragu, tetapi melihat pria di depannya itu yang sangat tidak menyakinkan dan membuat Nafisha tidak punya pilihan lain selain memasuki mobil atasannya dan bagaimanapun dia harus menyelamatkan diri.

Nafisha yang sudah berada di dalam mobil tampak bunga terlepas dan memakai sabuk pengaman, kemudian mobil itu melaju.

"Kamu tidak lembur dan kenapa masih berada di jalan di jam seperti ini?" tanya Arthur dia melihat lurus ke depan.

"Tadi saya ada pertemuan di dekat sini," jawab Nafisha.

"Kamu tidak bawa kendaraan?" tanya Arthur.

Nafisha menggelengkan kepala.

"Di mana rumah kamu?" tanya Arthur.

"Saya turun di sini saja Pak. Ini tempatnya sudah tidak rawan seperti tadi dan saya bisa naik taksi untuk pulang ke rumah," ucap Nafisha pasti merasa tidak enak diantar oleh atasan.

"Saya ini atasan kamu dan bukan pesuruh kamu," ucap Arthur dengan suara dingin.

Nafisha mengambil ponselnya dan mengarahkan ke alamat rumahnya yang menunjukkan kepada Arthur. Kalau atasannya itu berbicara memang tidak bisa di ganggu lagi.

Di dalam mobil Nafisha dan Arthur hanya diam saja. Nafisha terlihat begitu sangat lelah dengan kehidupannya dan Arthur juga orangnya memang tidak terlalu banyak berbicara sehingga sudah sampai di kediaman Nafisha.

Bukan hanya Nafisha yang keluar dari mobil tetapi juga Arthur.

"Terima kasih, Pak sudah mengantarkan saya pulang," ucap Nafisha dengan menundukkan kepala tetap merasa tidak enak.

"Sama-sama," jawab Arthur.

"Kak Nafisha!" tiba-tiba saja seseorang memanggilnya dan siapa lagi jika Itu bukan adiknya Angga.

"Siapa ini?" tanya Angga.

"Shut diam!" ucap Nafisha pelan tidak ingin adiknya itu membuat malu.

"Pak, kalau begitu saya mau masuk dulu, bapak pulangnya hati-hati," ucap Nafisha dengan tersenyum.

Arthur menganggukkan kepala dan langsung memasuki mobilnya dengan pembawaan wajahnya tetap saja berwibawa.

"Bukannya Kakak akan menikah dengan Agam dan laki-laki itu siapa lagi?" tanya Angga.

"Kamu itu berisik banget dari tadi, kamu itu hampir saja mempermalukan Kakak. Dia itu Ceo di kantor Kakak!" tegas Nafisha pelan.

"Serius?" tanya Angga.

"Kamu pikir seperti hidup kamu yang penuh dengan candaan hah!" ucap Nafisha kelas.

"Oh, My God. Kakak benar-benar keren bisa diantar pulang oleh atasan," ucap Angga tepuk tangan tampak salut dengan kakaknya itu.

"Kamu nggak usah sok puitis seperti itu, kamu sudah gajian bukan, sini untuk bayar mobil!" pinta Nafisha yang terus saja menuntut kerugian atas perbuatan adik laki-lakinya itu.

"Kak bulan depan deh, Angga mau Dp motor," ucap Angga.

"Enak aja kamu beli motor setelah merusak mobil orang lain!" ucap Nafisha dengan kesal.

"Tapi please!" Angga berusaha untuk membujuk kakaknya itu dengan memohon.

"Tidak ada kata please. Kamu buruan bayar uang kerugian mobil Kakak!" tegas Nafisha yang tidak akan memberikan toleransi kepada adiknya itu lagi

Bersambung....

1
Upi Raswan
cilla ? /Grin/
Nifatul Masruro Hikari Masaru
bukannya adiknya itu angga ya
Naufal Affiq
kak kalau gak salah si agam ini anak cilla sama rashid kan kak
ainuncepenis: Hay kakak salah komentar lapak kak. wkwkwk
total 1 replies
Upi Raswan
syukurlah nafisha punya bukti yg bikin mulut pedas keluarga Agam tertutup.tapi darimana nafish dapetinnya yaaa...jawab thor jangan bikin emak penasaran haha.
tapi aku kok agak takut Agam bakalan balas dendam yaa...dia kan aslinya laki2 begajulan
Upi Raswan
dah kayak gini abisnya nafis masih kekeh mau menjerumuskan anaknya.hutang budi apa abi?
Upi Raswan
ya Tuhan hiks hiks ...selamatkan nafish jangan sampai perkawinan itu terjadi.
wanita sholekhah jodohnya pria yg sholeh.nafish gadis yg baik kasihan banget dapet laki2 keong racun hia huaa
Upi Raswan
udah gini apa orang tua ttp ngotot mau menjodohkan mereka dengan cara "ta aruf" ?, dah jodohin sama abang Arthur aja lah hehe
Upi Raswan
hai thooor...semangaaat yoook up lagi lagi lagiii
Upi Raswan
ya Tuhaaan tolong jangan sampai nafish menikah dengan anak sholeh gadungaan...tolong thoor
Upi Raswan
sholat istikharoh deh...curiga ganteng mapan tapi kasar. belum jadi suami aja dah berani seret2 perempuan calon istrinya.mana ada calon ratu diseret2..
Upi Raswan
Alhamdulillah blm prnah minta uang sama anak2..tapi aku dan suami udah diberangkatkan umroh sekali, dibelikan skincare,dan minuman herbal setiap bulan.semoga rejeki anak2ku melimpah ruah seperti air zam zam
Oma Gavin
jgn ngomong ujungnya agam preman pasar dan hobby main wanita bisa" sdh penyakitan makanya setuju nikah sama nafisha jgn mau nikah sama agam sebelum kamu yakin dan tau siapa agam sebenarnya
Oma Gavin
bpm juga jadi istri sudah berani bicara keras waduh ngga jadi aja itu adam pasti temperamental dan problematik
Oma Gavin
kenapa ngga berani hidup mandiri kost ygblrbih dekat kantor biar saudara mu yg ada dirumah tshbikut mikir kebutuhan bersama jgn mau cuma dijadikan sapi perahan dan babu gratisan untuk keluarga
Lia Chandra Kirana
"udah baca ni cerita nafisha , punya saudara angga dan kk perempuan yang janda.suami nafisha ceo tempat'a kerja nama'a Arthur. nth knp pass ilang ajach nich novel di beranda .eehh tiba" muncul lagih padahal dulu baca di bab 50'an..
ainuncepenis: Ada revisi kak
total 1 replies
Ida Mamanya Akas
pernah baca sebelumnye judulnya apa ya ka
ainuncepenis: Lanjut Baca kak. memang pernah up tetapi di hapus kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!