NovelToon NovelToon
Musuh Satu Atap

Musuh Satu Atap

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Obsesi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Senja

Beni Candra Winata terpaksa menikah dengan seorang gadis, bernama Viola Karin. Mereka dijodohkan sejak lama, padahal keduanya saling bermusuhan sejak SMP.

Bagaimana kisah mereka?
Mari kita simak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berdua

Viola tidak setuju, ia ingin pulang ke rumah secepatnya. Ia sudah tidak sabar untuk mengetahui, apa yang sebenarnya terjadi dengan perusahaan orang tuanya.

Pagi ini Viola terlihat masih tertidur pulas, sambil memeluk Beni. Beni yang baru saja membuka mata terkejut, ada sebuah tangan melingkar di tubuhnya.

"Ternyata seperti ini rasanya dipeluk, pantas saja rasanya hangat," gumam Beni dalam hati.

Jantung Beni berdetak kencang, perlahan ia memindahkan tangan Viola karena ada sesuatu yang mulai bereaksi di bagian bawah tubuhnya. Beni tersenyum tipis, ternyata dirinya masih normal.

Saat Beni hendak bangkit dari ranjang, Viola kembali memeluknya erat. Bahkan kakinya ikut menindihnya.

"Astaga!" seru Beni.

Melihat wajah Viola, membuat Beni tidak tega untuk membangunkan. Ia memilih diam tidak bergerak, agar istrinya bisa tidur lelap. Namun, ia teringat ada meeting pagi ini. Ia tidak mau membatalkan karena bisa kehilangan uang milyaran rupiah.

Beni meraih ponselnya yang ada di atas meja, ia meminta Dika untuk menggantikan meeting untuk mengantisipasi keterlambatan dirinya. Rencananya Beni akan membahas masalah proyek di dekat pantai.

Tak lama kemudian, Viola mulai membuka matanya. Ia terkejut mendapati dirinya memeluk erat Beni, Viola berusaha bangkit perlahan lalu membuka selimut untuk memeriksa pakaiannya masih utuh atau tidak.

"Gue minta pertanggung jawaban lo," kata Beni, bangkit dari tidurnya.

"Maksud lo apa?" Viola mengerutkan dahinya, ia benar-benar tidak ingat kenapa bisa memeluk Beni.

"Gara-gara lo peluk gue, sekarang gue terlambat meeting. Uang milyaran hangus." Beni mendengus kesal.

"Terus lo nyuruh gue ganti uang itu? Gue jual diri aja belum tentu laku, Ben. Kenapa juga lo gak bangunin gue?" Viola menatap kesal.

Beni tidak menjawab ucapan Viola, ia mengambil handuk lalu masuk ke dalam kamar mandi. Ia akan menyusul Dika, ke tempat meeting. Beni khawatir kalau Dika yang meng-handle bisa kacau.

Sementara Viola masih mengingat-ingat apa yang terjadi, ia tidak percaya bisa memeluk Beni. Viola sempat berpikir, Beni yang sudah sengaja. Ia menjadi tidak tenang, berjalan mondar-mandir memikirkan semuanya.

"Viola, mana baju ganti gue?" tanya Beni, mengira Viola memasukkan bajunya ke dalam koper.

"Mana gue tahu." Viola menutup matanya.

Beni yang hanya menutup bagian bawahnya menggunakan handuk, mendekati Viola. Ia menarik tangan Viola, agar wajahnya terlihat. Beni juga mengatakan kalau semalam Viola sudah menyentuh tubuh kekarnya, dan dirinya juga sudah melihat tubuh polos Viola.

Wajah Viola seketika memerah, ia merasa ternodai. Apalagi ucapan Beni sangat meyakinkan, membuatnya tidak bisa mengelak. Tanpa berucap sepatah katapun, Viola masuk ke dalam kamar mandi.

Viola membasahi tubuhnya di bawah guyuran air shower, ia merasa tubuhnya kotor. Air matanya menetes bersamaan air yang membasahi tubuhnya.

Terdengar suara ketukan pintu, Viola bergegas mematikan air shower. Beni berpamitan pergi untuk meeting, tetapi Viola tidak menyahutnya. Ia masih merasa menyesal, dengan apa yang sudah terjadi.

Dua jam berlalu, Beni baru pulang dari meeting. Ia berhasil mendapatkan proyek besar. Wajahnya terlihat berseri, semenjak mengurus perusahaan sendiri ia tidak pernah gagal.

Ketika membuka pintu kamar, Beni mendapati istrinya duduk di sudut ruangan sambil memeluk tubuhnya. Perlahan Beni mendekati Viola, ia mengajaknya berdiri dan duduk di atas ranjang.

"Ceritakan apa yang terjadi," pinta Beni, merasa khawatir.

"Ben, apa semalam kita sudah melakukan?" Viola menatap penuh tanya.

Beni terkekeh pelan, ia menonyor kepala Viola. Bahkan menganggap istrinya bodoh, tidak bisa membedakan apa yang terjadi dengan tubuhnya sendiri.

"Gue ingin melakukan atas dasar cinta, Ben. Bukan karena terpaksa, atau secara tidak sengaja," kata Viola, matanya berkaca-kaca.

"Lebay lo! Meluk doang, kaya habis diperkosa!" ketus Beni, menahan tawanya.

"Ben, gue ngomong serius. Gue akan kasih lo kesempatan buat hubungan kita." Viola akan berusaha membuka hatinya untuk Beni, asalkan mau berubah sikap.

Akan tetapi, Beni masih bersikap angkuh dan tidak akan sudi menyentuh Viola. Ia bahkan menegaskan hanya bisa menyentuh orang yang dicintai. Tentu saja kata-kata Beni sangat menyinggung perasaan Viola, sehingga menjadi sakit hati.

"Semalam tidak terjadi apa-apa, Viola. Gue cuma bercanda, gak usah lo pikirin," kata Beni, berusaha menenangkan istrinya.

"Lo bisa dipercaya?" Viola masih ragu.

"Gue ulangi sekali lagi! Gak usah sok cantik, gak napsu gue sama lo." Beni menatap kesal Viola.

Terkadang Beni sangat keterlaluan dalam berbicara, tanpa memikirkan perasaan lawan bicaranya.

"Ganti baju lo! Kita sarapan di luar," ujar Beni, sudah memesan makanan favorit Viola di restoran hotel.

Kini Beni dan Viola sudah berada di restoran letaknya ada di lantai bawah hotel itu, mereka sarapan menu yang sudah dihidangkan. Baru kali ini Viola dan Beni mendapati menu tradisional, jarang sekali mereka menemukan di kota.

Makanan dari bahan pokok alam, seperti ubi dan pisang. Viola lebih memilih makanan yang manis, dibandingkan gurih. Sedangkan Beni memilih bubur, dari ubi.

"Ben, sebenarnya gue gak nafsu makan," kata Viola, meletakkan kue yang terbuat dari ubi kayu.

"Kenapa? Apa tidak enak?" tanya Beni.

"Bukan! Lihatlah orang yang ada di belakang lo," jawab Viola, menutup mulutnya dengan tisu.

"Sungguh menjijikkan!" umpat Beni, menghentikan sarapan paginya.

Baru saja perut Viola dan Beni akan terisi, tetapi malah melihat pemandangan yang sangat membuat nafsu makannya berkurang. Sebenarnya yang mereka lihat sangat sepele, tetapi sudah terlanjur jijik. Mereka disuguhi pemandangan orang sedang makan dengan tangan, dan mulutnya penuh sambil berbicara.

"Ben, sepertinya orang tadi sedang kelaparan," kata Viola, teringat kejadian itu.

"Biarkan saja! Ayo kita berkemas sekarang, sepertinya pantai ini hanya membuat sial." Beni mulai menyadari selama berada di pantai tidak pernah makan dengan tenang.

Ketika berkemas di vila, Beni dan Viola kembali bertemu Lidia. Wanita itu terlihat sedang berusaha mencari perhatian Beni, tetapi diabaikan. Tiba-tiba Lidia mendatangi Beni, meminta agar dirinya diperbolehkan ikut pulang. Namun, Beni menolak keras.

Beni menegaskan kalau hanya ingin berdua dengan sang istri, tidak ingin ada benalu dalam rumah tangganya. Ia bahkan menawarkan uang ke Lidia, agar pulang menggunakan taksi online.

"Ben, teman gue sudah pulang duluan. Tolong sekali ini saja," pinta Lidia, dengan tatapan mengiba.

"Harusnya lo bisa bersikap mandiri, Lidia. Gue udah punya istri, jaga perasaan dia," ujar Beni, membuat Viola tersenyum puas.

Tidak menyerah begitu saja, Lidia menunjukkan luka palsunya dan mengatakan kalau semua karena perbuatan kasar Viola. Namun, Beni membela Viola mengatakan lukanya tidak parah.

Beni merasa hanya membuang waktu meladeni Lidia, ia segera mengajak Viola naik ke dalam mobil. Akan tetapi, Lidia sudah berdiri di depan mobil dengan posisi tangan dibentangkan.

1
MukaCegil😚🔪
up terus yaaa Thor
pєkαᴰᴼᴺᴳ: InsyaAllah kk😍
total 1 replies
partini
semoga di jabah mati beneran
pєkαᴰᴼᴺᴳ: siap kk 🤗
total 3 replies
MukaCegil😚🔪
kutunggu up mu yaaaa Thor loveyou...hehhehee
pєkαᴰᴼᴺᴳ: makasih kk😍
ditunggu ya, baru review
total 1 replies
🆃🅸🅺⸙ᵍᵏ📴
Penasaran sama kisah Ben dan Vio..
ᄂ⃟ᙚRisa Virgo Always Beau
Viola sama Beni menikah karena perjodohan dari kedua orang tua masing-masing
pєkαᴰᴼᴺᴳ: terpaksa kk🤭
total 1 replies
🍁𝓪𝓹❣️💋🅃🅁🄸🄿🄻🄴'🅁👻ᴸᴷ
lama² juga bakal tumbuh benih² cinta di hati kalian berdua🙈🙈🙈🙈
musuh jadi cinta😍😍😍🥳🥳🥳🥳
pєkαᴰᴼᴺᴳ: Sepertinya butuh perjuangan🤭
total 1 replies
🍌 ᷢ ͩ❤️⃟Wᵃf⒋ⷨ͢⚤𝐀⃝🥀ᶫᶦᵃ
mampir kaka, ceritanya lumayan seru. moga endingnya memuaskan. tapi aneh juga ya, padahal dah punya pacar. tapi kenapa gk nikah sama pacarnya aja, mau di bawa kemana rumah tangganya nanti. kalau cowoknya kayak gitu
pєkαᴰᴼᴺᴳ: mudah2an mereka cerai ya😄
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!