Agares Everett adalah salah satu iblis yang tidak memiliki inti sihir, karena tidak memiliki inti sihir membuat Agares tidak bisa menggunakan sihir seperti iblis pada umumnya.
karena tidak bisa menggunakan sihir Agares menjadi iblis yang sangat lemah, ia sampai di khianati oleh pacarnya sendiri dan di buang ke hutan.
siapa sangka di hutan itu, Agares mendapatkan sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan dalam hidupnya, yaitu darah Kraken sosok monster yang di anggap mitos namun ternyata benar benar ada.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jika bukan dia, siapa lagi?
"Emm... anu.." issabella tampak gugup, namun itu tidak lama, detik berikutnya isabella menarik nafas panjang.
Issabella kemudian berucap, "Agares.." ucap Isabella nada suaranya terdengar bergetar, "Aku mau meminta tolong sesuatu..."
Agares mengedutkan matanya, "Minta tolong? minta tolong apa?" Tanya Agares dengan bingung.
"Sebenarnya aku selama ini mengalami teror. Mulai dari surat kertas yang tiba tiba ada di kamarku, surat itu berisi ancaman pembunuhan terhadap kakekku, jika ia berani keluar dari desa Honolulu.
Beberapa kali juga aku melihat kelebatan bayangan hitam yang sering sekali berkeliaran di sekitar rumahku." Ucap Issabella.
"Kelebatan bayangan hitam? Surat ancaman pembunuhan?" Ulang Agares, wajahnya sedikit terkejut mendengar hal itu.
"Aku minta tolong kepadamu Agares, tolong bongkar misteri teror itu. Aku tidak mau hidup seperti ini, aku hanya ingin hidup tenang, jika kamu mampu menghentikan teror itu, aku akan memberikan buku ini kepadamu, hanya ini yang aku punya." Ucap Issabella Seraya menyodorkan buku di tangannya.
Agares menerima buku itu, ia melihat sampul buku itu yang hanya terdapat ukiran ukiran berwarna emas pudar dengan warna sampul hitam gelap.
"Buku apa ini?" Tanya Agares kepada Issabella.
"Itu adalah buku yang berisi tentang para monster monster di hutan larangan, walaupun tidak lengkap namun buku itu terdapat banyak sekali definisi tentang monster monster dengan level ring cakra 10 sampai 30, bahkan ada beberapa monster yang sudah mencapai ring cakra level 50. Jika kamu ingin menaklukan monster monster di hutan larangan bawalah buku itu, buku itu akan sangat membantu.
Karena di buku itu juga terdapat di mana letak inti sihir monster, dan bagaimana cara mengelola sumber daya dari monster monster itu." Jelas Issabella nada bicaranya terdengar jelas.
Agares menatap Issabella dengan tatapan sedikit terkejut, "dari mana kamu mendapatkan buku ini Issabella, buku ini menjelaskan tentang para monster, buku ini aku buku yang sangat berharga! Apakah kamu tidak eman memberikannya kepadaku?" Tanya Agares.
Issabella menggelengkan kepalanya, "sejak awal pertemuanku denganmu Agares, aku sudah sangat yakin bahwa kamulah iblis yang cocok untuk memiliki buku ini. Jika bukan kamu lalu siapa lagi? Kalau aku menjual buku itu, akan banyak para para prajurit militer dari istana yang menanyaiku dari mana aku mendapatkan buku ini.
Di desa ini tidak ada yang mampu menguasai sihir hanya kakekku saja, jika aku memberikan buku ini kepada kakek, aku rasa tidak mungkin dia sudah sangat tua." Jelas Issabella.
Agares termenung sesaat.
"Aku harap kamu mampu membongkar teror yang aku alami, Agares." Ucap Issabella kemudian ia kembalikan tubuhnya dan pergi begitu saja.
Agares menatap punggung Issabella yang menjauh dengan ekspresi rumit.
Pagi hari itu Agares makan bersama dengan Kakek Jensen dan Isabella, hanya saja di meja makan itu hanya terdengar pembicaraan Agares dengan Kakek Jensen.
Issabella kebanyakan lebih sering diam.
Hingga tidak lama kemudian beberapa iblis yang merupakan warga desa Honolulu datang berkunjung ke kediaman kakek Jensen.
"Anggara, ada apa kenapa pagi pagi sekali kamu berkunjung?" Tanya Kakek Jensen kepada pemuda iblis di depannya di samping pemuda iblis itu juga terdapat dua pemuda lainnya yang merupakan saudara adik adik dari Anggara.
"Kami ingin melaporkan sesuatu kakek Jensen, tadi malam tepatnya tengah malam kami mengalami teror ketukan pintu." Jawab anggara dengan suara bergetar, "karena tengah malam kami tidak berani membuka pintu itu, jaga jaga kalau itu adalah perampok. Namun.... ayah, dia bertingkah aneh. Ketika ketukan di pintu itu terdengar mendadak pandangan ayah menjadi kosong, ia juga berjalan dengan langkah aneh hendak membukakan pintu.
Kami bertiga sudah mencoba menahannya, namun ayah malam memberontak dan memaksa membuka pintu itu. Hingga akhirnya ayah berhasil membukanya, dan saat itu kami melihat monster yang sangat mengerikan!
Mencengkeram dan membawa ayah terbang ke langit malam." Jelas anggara wajah pucat pasi bercampur dengan panik.
"Monster yang sangat mengerikan? Bagaimana mungkin ada monster yang masuk ke desa Honolulu, para leluhur iblis yang terdahulu sudah memasang pageran pageran di setiap kawasan yang di huni oleh para iblis termasuk desa Honolulu, tidak mungkin monster mampu masuk ke dalam desa!" Ucap Kakek Tua Jensen wajahnya menunjukan ekspresi tidak percaya.
"Aku tidak bohong, kakek Jensen. Aku dan kedua adikku melihatnya sendiri, monster itu memikiki leher panjang dengan rambut hitam awut awutan tubuhnya, dia seperti hantu wanita dengan pakaian hitam lusuh!
Kami tidak melihat jelas bagaimana wajahnya karena tertutupi dengan rambutnya, namun sepertinya dia adalah monster dengan ring cakra level 30 keatas karena dia mampu berbicara."
Jensen, Issabella dan Agares terkejut mendengar hal itu, "dia mampu berbicara! Artinya dia adalah monster yang telah berevolusi dan sudah mencapai ring cakra di atas 30, ini akan sangat berbahaya jika monster itu di biarkan berkeliaran bebas di desa Honolulu."
"Aku tidak bisa tinggal diam!" Kakek Jensen mengambil tongkat kayunya, dia hendak berdiri nam un tangan Agares menyentuh pundak kakek Jensen, membuat Kakek Jensen berhenti.
"Ada apa Agares?" Tanya Kakek Jensen dengan bingung.
"Anda sudah terlalu tua untuk membongkar teror monster itu Kakek Jensen, biarkan diriku saja yang menyelidiki ini, pasti monster itu saat ini bersembunyi di hutan Larangan. Dia pasti hanya berani keluar ketika malam hari saja." Ucap Agares yang membuat Anggara dan kedua adiknya meincingkan mata menatap Agares.
"Siapa kamu iblis asing? Dari rambutmu yang berwarna putih sepertinya kamu bukan berasal dari desa ini. Katakan padaku siapa dirimu?" Tanya Anggara dengan ekspresi curiga.
"Aku adalah Agares, aku kebetulan hanya tamu dari Kakek Jensen asalku dari Kota Vealdera." Ucap Agares yang semakin membuat Anggara dan kedua adiknya curiga.
"Kamu berasal dari ibu kota di pulau Alon, yaitu Kota Vealdera. Jangan jangan kamu adalah mata mata istana yang sedang menjalankan misi untuk diam diam membunuh kakek Jensen." Tebak salah satu Adik Anggara.
Adik Anggara yang satunya ikut menyahuti, "bisa jadi juga kamu adalah iblis yang memanggil monster itu dengan menggunakan sihir summon, karena tidak mungkin monster mampu masuk ke desa Honolulu sebab desa ini sudah di kelilingi dengan mantra yang di buat para leluhur iblis...
Monster hanya dapat masuk ketika ada iblis yang menggunakan sihir summon. Di desa ini hanya kakek Jensen yang mampu menguasai sihir, itu artinya kemungkinan paling besar adalah kamu iblis yang mensummon monster itu dan menculik ayah kami!"
Suasana di ruangan ini mendadak panas, baik Anggara dan kedua adiknya, maupun jensen dan Issabella semuanya menatap Agares dengan mata menyipit.
Jika bukan Agares, lalu... siapa lagi?