NovelToon NovelToon
Gadis Yang Terlupakan

Gadis Yang Terlupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / CEO / Romantis / Cinta Murni / Mengubah Takdir
Popularitas:100.3k
Nilai: 5
Nama Author: Cumi kecil

Ayla tumbuh sebagai gadis yang terasingkan di rumahnya sendiri. Sejak kecil, kasih sayang kedua orang tuanya lebih banyak tercurah pada sang kakak, Aluna gadis cantik yang selalu dipuja dan dimanjakan. Ayla hanya menjadi bayangan, tak pernah dianggap penting. Luka itu semakin dalam ketika ia harus merelakan cinta pertamanya, Arga, demi kebahagiaan sang kakak.

Tidak tahan dengan rasa sakit yang menjerat, Ayla memilih pergi dari rumah dan meninggalkan segalanya. Lima tahun kemudian, ia kembali ke ibu kota bukan sebagai gadis lemah yang dulu, melainkan sebagai wanita matang dan cerdas. Atas kepercayaan atasannya, Ayla dipercaya mengelola sebuah perusahaan besar.

Pertemuannya kembali dengan masa lalu keluarga yang pernah menyingkirkannya, kakak yang selalu menjadi pusat segalanya, dan lelaki yang dulu ia tinggalkan membuka kembali luka lama. Namun kali ini, Ayla datang bukan untuk menyerah. Ia datang untuk berdiri tegak, membuktikan bahwa dirinya pantas mendapatkan cinta dan kebahagiaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18 SENYUM LICIK

Cahaya matahari pagi menembus tirai tipis kamar apartemen, menyorot wajah cantik Alya yang baru saja membuka mata. Di sampingnya, Arga masih tertidur lelap, tanpa busana. wajahnya terlihat damai, seakan dunia telah lengkap hanya dengan kehadiran Alya.

Alya menatapnya lama, diam-diam mempelajari setiap garis wajah itu. Dahulu, tatapan seperti ini akan membuat hatinya hangat. Namun kali ini, ada sesuatu yang berbeda dingin, terukur, penuh rencana.

Senyum tipis terukir di bibirnya. Satu langkah lagi… Aku akan mendapatkan semua yang dulu mereka rampas dariku.

Ia bangkit perlahan dari ranjang, menyampirkan gaun tidur tipis yang semalam tersampir di kursi. Setiap gerakannya tenang, seolah ia sedang memainkan sebuah simfoni yang hanya bisa ia dengar sendiri.

Di meja rias, Alya duduk sambil menatap bayangannya di cermin. “Lihatlah… dulu kau adalah gadis yang dibuang, dihina, bahkan dikorbankan demi sang kakak. Sekarang? Kau kembali dengan kuasa penuh. Dan dengan Arga di sisimu, tak ada yang bisa menghentikanmu.”

Tangannya meraih sisir, perlahan menyisir rambut panjangnya. Setiap helai yang jatuh teratur seperti simbol kendali atas hidupnya yang kini ada di tangannya sendiri.

Suara langkah pelan terdengar dari arah ranjang. Arga baru saja bangun, matanya masih sayup tapi penuh kehangatan. Ia menatap Alya dengan senyum yang tulus.

“Selamat pagi…” ucap Arga lirih.

Alya menoleh, senyumnya berubah lembut seketika sebuah senyum yang bukan untuk dirinya sendiri, melainkan topeng manis yang ia kenakan di depan Arga. “Pagi, Arga.”

Arga bangkit, menghampiri Alya, lalu berdiri di belakangnya. Kedua tangannya melingkari pinggang Alya, dagunya bersandar di pundak gadis itu. “ Setiap aku bersamamu, aku merasa seperti bermimpi. Aku takut kalau membuka mata, kau akan menghilang lagi.”

Alya membalas tatapan Arga melalui pantulan cermin. Senyum dinginnya kembali muncul, samar, nyaris tak terlihat.

“Tenang saja, Arga…” bisiknya lembut, pura-pura menenangkan. “Aku tidak akan pergi kemana-mana.”

Padahal dalam hatinya, Alya tahu. ia tidak di sini untuk cinta. Ia ada di sini untuk balas dendam, dan setiap langkah bersama Arga hanyalah alat untuk menundukkan Aluna dan kedua orang tuanya.

...----------------...

Pagi itu, meja makan apartemen Alya dipenuhi aroma kopi hangat dan roti panggang. Arga duduk di seberangnya, mengenakan kemeja putih santai, sementara Alya tampak anggun meski hanya dengan gaun sederhana berwarna krem.

Arga memandang Alya dengan senyum penuh cinta. “Aku masih tak percaya kau benar-benar berada di sampingmu, Alya,” ujarnya sambil menyendokkan telur orak-arik ke piringnya.

Alya menatap Arga singkat, lalu tersenyum samar. “Kita bertemu tidak hanya hari ini saja, arga. bukannya kita sudah sering bertemu? ”

Suasana tenang itu tiba-tiba pecah ketika ponsel Arga berdering. Ia menunduk, melihat nama yang terpampang di layar. Mommy.

Arga menghela napas pelan sebelum mengangkat panggilan.

“Iya, Mom?”

Suara lembut namun tegas terdengar dari seberang. “Arga, pulanglah sebentar. Mommy ingin bicara hal penting denganmu.”

Arga melirik Alya, seakan tak ingin meninggalkannya. Namun ia tak bisa menolak suara ibunya. Setelah panggilan berakhir, ia menggenggam tangan Alya.

“Aku harus pergi, ada yang ingin Mommy bicarakan. Tapi aku janji… setelah ini, aku akan kembali padamu.”

Alya hanya mengangguk, menyembunyikan senyum dinginnya. “Pergilah, Arga. Jangan buat Mommy mu menunggu.”

" Terimakasih Alya. " Arga mencium kening Alya dengan lembut, lalu pergi.

...----------------...

KEDIAMAN DIRGANTARA.

Rumah megah itu dipenuhi tawa. Mommy duduk anggun di sofa ruang tamu, dengan Aluna di sisinya. Mereka bercanda seolah-olah pemutusan kerja sama dengan Papah Darma beberapa waktu lalu hanyalah masalah kecil.

Begitu Arga masuk, tatapannya langsung tertuju pada pemandangan itu. Ada sesuatu yang terasa janggal di dadanya, melihat keakraban Mommy dengan Aluna.

“Arga, sayang, akhirnya kau datang.” Mommy tersenyum hangat, seakan tidak ada konflik yang sedang membara. “Duduklah, kita perlu bicara.”

Arga menatap Aluna sekilas, lalu duduk dengan sikap hati-hati. “Apa yang begitu penting, Mom?”

Mommy menepuk tangan Aluna dengan penuh kasih sayang. “Tidak ada yang serius. Mommy hanya ingin kita melepas penat. Temani Mommy dan Aluna jalan-jalan ke mal, ya? Sudah lama kita tidak menghabiskan waktu bersama.”

Arga terdiam. Dalam hatinya, ia ingin menolak. Ia tahu pasti ada maksud tersembunyi dari kedekatan ini. Namun tatapan penuh permintaan dari Mommy membuatnya sulit untuk berkata tidak.

“Baiklah,” jawab Arga akhirnya, suaranya datar.

Seulas senyum kemenangan terlukis di bibir Aluna. Ia tahu, dengan cara ini, ia bisa terus berada di sisi Arga mencuri waktu, mencuri perhatian, meski ia sadar hati Arga tak pernah benar-benar menjadi miliknya.

Dan siang itu, Arga pun mengantar Mommy dan Aluna berjalan-jalan ke mal. Sementara itu, jauh di apartemennya, Alya tersenyum tipis. Ia tahu permainan ini belum selesai.

1
Nenkyangakan Selalurindhudhia
seruuu, lanjut thor🌹🌹
Nenkyangakan Selalurindhudhia
semoga bahagia terus sam dan alya
Lys Amanah
hadeh kok critanya Alya jadi murahan yah berbuat sebelum nikah
Adi Sudiro
dahlah mati kan aja si alya .... bego jadi orang punya otak tapi tolol
Adi Sudiro
cerita lebai katanya kembali lebih kuat lah terus itu apa... ditampar langsung keok lebai🤭🤭🤭🤭🤭
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
terharu 🥹🥹🥹
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
maaf,setelah tertangkap baru minta maaf😏😏😏
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Arga berkorban untuk menolong Alya..
Florenth Nuak
semngt aliya kamu hebattt
Randa kencana
Ceritanya sangat menarik
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
keren,sesuai keinginan reader...
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
si Aluna sebentar lagi dapat kejutan😂
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Siap² dihukum kamu Aluna
tiara
hayo Aluna siap siap menghadapi kemarahan Sam
🌻🇲🇾Lili Suriani Shahari
urmm.. kadang susah juga jadi bodoh ni!!!!
🌻🇲🇾Lili Suriani Shahari
what? arga tu pewaris tapi tak buat kata putus???? lemah
tiara
Tuan Darma tunggu saja kehancuran kamu dan keluargamu yang ga tau diri itu
rofik
anak kandung rasa anak tiri atau gimana nih???
Adinda
sepertinya tuan Surya sahabat Almarhum Ayah kandung alya
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
dasar dedemit..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!