" Billy " teriak Zea .
Billy tersentak mendengar teriakan Zea . Gadis yang berada di pelukan Billy tersenyum licik. Sudah lama dia bersabar dan menunggu saat ini tiba .
" Aku tidak menyangka kamu melakukan hal sehina ini " ucap Zea lalu pergi meninggalkan Billy .
Dukung othor ya . dukungan kalian penyemangat ku . love banyak dari kedua anak othor .❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tyas Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu lagi
Aruna menceritakan semuanya kepada Arron . Tidak ada yang terlewat sedikit pun . Aruna sangat kesal dengan perilaku arogan Sarah dan Billy . Ingin rasanya Aruna menjambak Sarah . Tapi di hentikan Zea .
Zea sedang berada di hotel bersama Aruna.
" Kakak aku mau keluar sebentar " ucap Aruna .
" Kamu bisa jaga diri ?" tanya Zea .
" Ya . Kakak bisa percaya padaku " ucap Aruna.
Zea lalu mengangguk memberi ijin . Bagaimanapun Aruna tanggung jawabnya . Apalgi melihat kepolosan Aruna yang masih lugu .
Zea masih mencari kain melalui laptopnya . Dan Zea sudah memesan tiket untuk tujuan selanjutnya .
Malam harinya . Aruna belum juga kembali ke hotel . Zea merasa khawatir . Zea mengirim pesan kepada Aruna tidak ada balasan dari Aruna . Hanya sekali saja jika Aruna baik-baik saja . Tapi di telepon Aruna tidak mengangkatnya .
" Hai kakak " ucap Aruna .
" Dari mana saja kamu ini " ucap Zea cemas .
Aruna memperlihatkan tas makanan yang dia tenteng .
" Aku beli ini . Aku malas jika harus keluar . Takut kalau ada orang jahat seperti tadi "ucap Aruna .
Setelah selesai , mereka melanjutkan untuk berjalan-jalan malam . Suasana yang sejuk dan nyaman .
" Aku suka di sini kak" ucap Aruna .
" Kamu bisa tinggal di sini " ucap Zea .
" Ide bagus itu . Aku akan membeli sebuah rumah di sini . Jadi aku bisa ke sini kapan saja " ucap Aruna .
Pagi harinya . Zea sarapan bersama Aruna . Dan di sana juga ada Arron . Arron hanya berpakaian biasa . Memakai kaos putih dan juga celana pendek .
" Kamu memberitahunya ?" tanya Zea .
" Ck, kakak ini selalu berprasangka buruk terhadapku " ucap Aruna mencibir .
" Kamu dan kakak mu itu hanya sebelas dua belas " ucap zea .
" Jangan seperti itu . Aku jelas berbeda dengannya . Aku perempuan dan dia lelaki " ucap Aruna .
" Terserah " ucap Zea .
Arron mencekal tangan Zea .
" Lepaskan " ucap Zea .
" Kamu tidak apa-apa ?" tanya Arron .
" Aku baik-baik saja " ucap Zea .
Arron lalu memeluk Zea . Zea menatap Aruna . Dan kali ini Aruna hanya tersenyum .
Gilang merangkul Aruna .
" Jangan seperti ini " ucap Aruna .
" Memangnya kenapa ?" tanya Gilang .
" Risih . Takut nanti kalau kakak naksir " gurau Aruna seraya tertawa .
Gilang lalu menyentil kening Aruna .
" Kamu itu masih kecil " ucap Gilang .
" Aku sudah besar " ucap Aruna .
" Ck . Mana tidak kelihatan " ucap Gilang .
" Aku sebesar ini tidak terlihat . Aku rasa kakak perlu pakai kacamata " ucap Aruna
" Bukan itu maksudku " ucap Gilang .
Aruna menatap apa yang Gilang tatap . Aruna lalu menutupinya dengan kedua tangannya .
" Dasar pria mesum " Aruna menginjak kaki Gilang .
Aruna hendak menghampiri Zea . Namun Zea sudah tidak ada lagi di sana . Arron juga sudah tidak terlihat . Pasti Arron membawa Zea pergi .
" Kakak temani aku makan . Aku sangat lapar " ucap Aruna lalu menarik tangan Gilang .
Gilang hanya menuruti Aruna . Gilang sudah biasa dengan tingkah Aruna . Bahkan Aruna selalu merengek untuk ikut kemanapun mereka pergi.
Arron dan Zea saat ini sedang menuju pantai . Zea merasa di culik oleh Arron .
" Ini namanya penculikan " ucap Zea .
" Aku tidak menculik mu " ucap Arron .
" Tapi aku lapar " ucap Zea .
Arron lalu memberhentikan mobilnya di sebuah rumah makan .
" Di sini tidak papa?" tanya Arron .
Zea lalu segera turun . Tak menjawab pertanyaan Arron . Arron lalu turun mengikuti Zea .
" Sarah " gumam Zea .
Arron melihat apa yang Zea lihat . Bahkan di sana juga ada kedua orang tua Billy. Yang terlihat sangat perhatian kepada Sarah .
" Kita ganti tempat saja?" ucap Arron .
" Untuk apa ? Aku tidak peduli . Aku mau makan . Aku sudah lapar . Tapi kamu menggangguku " ucap Zea .
" Baiklah aku akan memesan " ucap Arron .
Sarah yang melihat ada Arron di sana . Arron terlihat jauh lebih tampan dari biasanya . Gagah dan juga berkarisma .
" Tuan Arron " sapa Sarah .
Arron tidak menghiraukan Sarah . Dia hanya melihat lalu pergi . Arron sangat malas melihat wanita ular itu .
Billy dapat melihat kalau Sarah mengagumi Arron . Cara menatap Sarah juga seperti itu saat bersamanya dulu .
" Siapa dia Sarah ?" tanya Ibu Billy .
" Dia bos di perusahaan kami bu " ucap Sarah .
" Kamu sudah berhenti dari pekerjaan mu Sarah ?" tanya Ibu Billy .
" Iya bu . Aku mual jika pagi hari . Dan itu membuat ku lemas saat bekerja " ucap Sarah .
" Pantas saja uang bulanan ibu tinggal setengah . Tapi tidak masalah . Asal kamu dan calon cucuku baik-baik saja " ucap Ibu Billy .
" Ya bu . Terima kasih " ucap Sarah .
" Oh iya Billy . Rumah yang kamu tinggali bersama Zea sudah terjual ?" tanya Ibu Billy .
" Ya bu " jawab Billy .
" Kamu seharusnya dapat uang penjualan rumah dong mas " ucap Sarah .
" Tidak . Itu bukan rumah ku . Tapi itu rumah Zea " ucap Billy .
" Tapi kan kamu juga membayar rumah itu Billy " ucap Ibu Billy .
" Iya hanya beberapa kali " ucap Billy .
" Ya seharusnya kamu dapat uang penjualan rumah itu dong mas . Masa kamu tidak mendapat uang sepeserpun " ucap Sarah .
" Iya Billy . Benar apa yang di katakan Sarah " ucap Ibu Billy .
" Tidak bu . Aku sudah sangat menyakiti Zea . Aku tidak berhak atas apapun itu " ucap Billy .
" Kamu ini memang lelaki bodoh yang di butakan oleh cinta " ucap Ibu Billy .
" Bu . Aku mohon untuk kali ini jangan ikut campur . Aku sudah menuruti semua keinginan ibu . Jadi aku harap ibu tidak lagi membuat keributan " ucap Billy .
" Dan kamu Sarah . Jangan ikut campur urusanku dengan Zea . Pikirkan saja kehamilan mu " ucap Billy .
Ibu Billy ingin menjawab ucapan Billy . Namun Ayah Billy menahan Ibu Billy . Ayah Billy membenarkan ucapan Billy . Zea sudah terluka atas perlakuan Billy . Ayah Billy memang ingin sekali memiliki cucu . Tapi tidak dengan seperti ini juga. Menyakiti Zea dan bersama wanita lain . Ayah Zea juga kalah dengan Ibu Billy .
" Bukankah itu Zea " ucap Sarah .
Mereka lalu menatap kearah yang di tunjuk Sarah . Arron yang baru saja memesan lalu kembali duduk bersama Zea .
" Ibu lihat itu . Zea mengincar bos di perusahaan ku . Pasti mereka memiliki hubungan . Zea memutuskan untuk berhenti bekerja pasti untuk menutupi perselingkuhannya " ucap Sarah .
" Kamu benar . Bisa saja dia buru-buru menceraikan Billy karena dapat yang lebih kaya . Dasar perempuan matre " ucap Ibu Billy .
" Kalian ini kenapa sih . Selalu saja memojokkan Zea . Kita pergi saja dari sini " ucap Billy yang sebenarnya tidak suka melihat Zea bersama pria lain .
" Tapi aku masih mau makan " rengek Sarah .
" Kamu bukan mau makan tapi mau mencari masalah " ucap Billy .
" Kamu sudah bercerai darinya Billy . Sekarang aku istri mu . Ingat itu Billy " ucap Sarah penuh penekanan .
Sarah lalu menghampiri meja Zea .
" Kamu ya . Sudah bercerai tapi masih menggoda suami ku . Dasar tidak tahu malu " Sarah mau menampar wajah Zea .
Arron dengan sigap menahan tangan Sarah .
" Jaga ucapan mu nona . Sebelum kamu bicara omong kosong " ucap Arron .
Sarah tersulut emosi . Sampai lupa kalau ada Arron di sana .
" Maaf kan Sarah pak . Maaf Zea " ucap Billy menarik tangan Sarah untuk pergi dari sana .