Kisah perjalanan pernikahan Kaluna dan Nathan yang harus kandas karena sebuah kesalahpahaman yang di sebabkan oleh adik Nathan yang tidak menyukai Kaluna menjadi bagian keluarga mereka.
Tiga tahun kemudian saat Kaluna mendapat pekerjaan saat itu ia harus berurusan kembali dengan keluarga mantan suaminya.
Bagaimana lanjutan kisah Kaluna dan Nathan apakah mereka akan rujuk kembali ataukah mereka menemukan tambatan hati yang lain. Jangan lupa ikuti kisahnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itz_zara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua Puluh Empat
Nathan merasa bahwa hatinya terluka dan terkejut oleh tindakan Alea. Dia tidak pernah menyangka bahwa adiknya bisa berbuat sesuatu yang begitu kejam dan licik. Dia merasa bahwa dia telah gagal sebagai kakak, karena tidak bisa melindungi Kaluna dari fitnah Alea. Nathan mengambil napas dalam-dalam, kemudian berbicara dengan suara yang lembut dan penuh emosi.
"Kaluna, aku... aku tidak tahu apa yang harus kukatakan. Aku hanya ingin meminta maaf atas segala kesalahan yang telah aku buat. Aku ingin memperbaiki semuanya, aku ingin membuatmu bahagia lagi."
Kaluna mendengarkan kata-kata Nathan dengan mata yang tergenang air mata. Dia bisa melihat kesedihan dan penyesalan di wajah Nathan, dan itu membuat hatinya tergerak. Kaluna mengambil napas dalam-dalam, kemudian berbicara dengan suara yang lembut.
"Mas, aku... aku sudah lama memaafkanmu.
Kaluna berhenti sejenak, kemudian melanjutkan, "Aku juga masih mencintai kamu, mas. Aku ingin kita memulai kembali, aku ingin kita memperbaiki segala kesalahan yang telah kita buat."
Nathan mendengarkan kata-kata Kaluna dengan mata yang tergenang air mata. Dia merasa bahwa hatinya telah dibebaskan dari beban yang telah menimpa dirinya selama ini. Dia merasa bahwa dia telah diberi kesempatan kedua untuk memperbaiki kesalahan yang telah dia buat. Nathan berjalan mendekati Kaluna, kemudian memeluknya dengan erat.
"Aku cinta kamu, Kaluna," katanya dengan suara yang penuh emosi.
"Aku akan selalu melindungimu, aku akan selalu membuatmu bahagia." Kaluna memeluk Nathan kembali, kemudian mereka berdua berdiri di sana, memeluk satu sama lain dengan erat, dan menikmati kebahagiaan yang telah mereka temukan kembali.
Mereka berdua saling memeluk satu sama lain menyalurkan rasa rindu dihati mereka.
"Mas tapi bagaimana dengan keluargamu dan keluargaku mas?" Tanya Kaluna.
"Hmm untuk sekarang kita sembunyikan pernikahan kita dulu bagaimana, kita pura-pura seperti biasa saja. Aku ingin Alea mengakui kesalahannya dulu," kata Nathan hati-hati.
Kaluna mengangguk setuju dengan rencana Nathan.
"Aku setuju, mas. Aku juga ingin Alea mengakui kesalahannya dan meminta maaf atas apa yang telah dia lakukan," katanya dengan suara yang lembut.
Nathan memeluk Kaluna kembali, merasa lega bahwa mereka berdua memiliki rencana yang sama.
"Aku akan selalu melindungimu, Kaluna. Aku tidak akan membiarkan Alea atau siapa pun lainnya menyakiti kamu lagi," katanya dengan suara yang penuh tekad.
Kaluna tersenyum dan memeluk Nathan kembali, merasa aman dan dilindungi olehnya.
Nathan melepaskan pelukannya ia menangkup wajah Kaluna dengan kedua tangannya.
"Hmm maaf ya untuk sekarang jangan beri tahu Athan dulu kalau kamu bundanya. Aku ingin Athan tahu semua ini saat keluarga kita sudah baik-baik lagi." Kata Nathan.
"Iya mas tidak apa-apa, aku sudah senang kok Athan ada didekatku," jawab Kaluna.
"Terimakasih sayang," ujar Nathan kembali memeluk Kaluna.
Mereka berdua kembali memeluk satu sama lain, menikmati kebahagiaan dan keintiman yang telah mereka temukan kembali. Nathan merasa bahwa dia telah menemukan kembali cintanya yang sebenarnya, dan dia tidak akan membiarkan apa pun menghancurkannya lagi. Kaluna juga merasa bahwa dia telah menemukan kembali kebahagiaannya, dan dia tidak akan membiarkan apa pun mengambilnya lagi. Mereka berdua berdiri di sana, memeluk satu sama lain, dan menikmati kebahagiaan yang telah mereka temukan kembali.
"Mas sebaiknya kamu kembali ke kamarmu, ini sudah malam," ujar Kaluna sambil melepaskan pelukan mereka.
"Iya aku akan kembali ke kamarku, tapi kamu ikut tidur denganku ya," kata Nathan sambil memegang tangan Kaluna.
"Tidak mas, nanti kita ketahuan orang rumah," ujar Kaluna takut.
"Gak akan sayang, nanti kamu kan bangun pagi jadi gak mungkin orang rumah tau," kekeh Nathan.
Kaluna tersenyum dan menggelengkan kepala, tapi Nathan bisa melihat bahwa dia sebenarnya ingin ikut tidur dengannya.
"Yakin gak mau?" tanya Nathan sambil memandang Kaluna dengan mata yang penuh rayu.
"Iya, aku yakin. Nanti kita ketahuan orang rumah, aku gak mau repot." Nathan tersenyum dan memeluk Kaluna sekali lagi.
"Baiklah, aku mengerti. Tapi kalau keluargaku sudah pulang ke rumah kamu harus tidur denganku ya,"
"Tapi, bagaimana dengan bu Tati dia tidak tahu hubungan kita?"
Nathan tersenyum dan memandang Kaluna dengan mata yang penuh percaya diri.
"Jangan khawatir, aku akan mengurusnya. Aku akan memberitahu bu Tati tentang hubungan kita, dan aku yakin dia akan mengerti." Kaluna mengangguk, tapi masih terlihat sedikit khawatir.
"Jangan khawatir, sayang. Semuanya akan baik-baik saja,"
"Baik aku percaya sama kamu, sebaiknya mas ke kamar sana besok kan akan bekerja," ujar Kaluna mengusir Nathan.
"Iya sayang, good night," kata Nathan sambil mencium dahi Kaluna.
Nathan segera keluar dari kamar Kaluna, ia berjalan pelan-pelan menuju kamarnya dengan senyuman di wajahnya.
"Dari mana kamu bang?" Tanya mama Saras dari arah tangga.
Nathan terkejut melihat kehadiran mamanya di sana. Ia kemudian mengubah raut wajahnya menjadi biasa.
"Dari dapur mah," kata Nathan.
"Ngapain kamu tengah malam didapur?"
"Mamah mau kemana malam-malam gini," Nathan mengalihkan pembicaraan.
"Mamah mau minum didapur, air di kamar udah habis," kata mama Saras.
"Owh gitu, ya udah aku ke kamar dulu ya," kata Nathan sambil berjalan menaiki tangga.
"Bang kamu belum jawab pertanyaan mamah," kata mama Saras, tapi Nathan berlalu saja meninggalkannya.
Mama Saras memandang Nathan dengan sedikit curiga, tapi dia tidak memaksanya untuk berbicara. Dia hanya menggelengkan kepala dan kembali berjalan menuju dapur, berpikir bahwa Nathan pasti memiliki alasan untuk berbohong tentang keberadaannya di dapur. Sementara itu, Nathan sudah berada di kamarnya, berbaring di tempat tidurnya dengan senyuman di wajahnya. Dia tidak bisa berhenti memikirkan tentang Kaluna dan betapa bahagianya dia bisa bersama-sama dengan wanita yang dicintainya.
Nathan merasa bahwa dia telah menemukan kembali kebahagiaannya yang sebenarnya, dan dia tidak akan membiarkan apa pun menghancurkannya lagi. Dia memikirkan tentang rencana mereka untuk memulai kembali dan memperbaiki kesalahan yang telah mereka buat. Dia juga memikirkan tentang bagaimana dia akan menghadapi Alea dan membuatnya mengakui kesalahannya. Dengan senyuman di wajahnya, Nathan akhirnya tertidur, merasa bahagia dan optimis tentang masa depannya dengan Kaluna.
Sementara itu, di kamar lain, Kaluna juga tertidur dengan senyuman di wajahnya. Dia merasa bahagia dan lega karena telah menemukan kembali kebahagiaannya dengan Nathan. Dia juga memikirkan tentang rencana mereka untuk memulai kembali dan memperbaiki kesalahan yang telah mereka buat. Kaluna merasa bahwa dia telah menemukan kembali cintanya yang sebenarnya, dan dia tidak akan membiarkan apa pun menghancurkannya lagi. Dengan hati yang penuh harapan dan cinta, Kaluna tertidur, siap menghadapi masa depannya dengan Nathan.