NovelToon NovelToon
Wanita Simpanan Bos

Wanita Simpanan Bos

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Janda / Selingkuh / Pelakor / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:72.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rini Jayanti

Yasmin, janda muda dan cantik harus menerima jadi istri simpanan seorang pria kaya dan sudah beristri. Berawal dari pertemuan tak sengaja Reynald dengan Yasmin yang tak lain adalah karyawannya sendiri di dalam lift perusahaannya. Reynald tertarik pada pandangan pertama dan setelah ditelusuri Yasmin ternyata memiliki pekerjaan sampingan sebagai wanita panggilan.

Reynald merupakan seorang pengusaha di bidang properti dan real estate. Ia memiliki seorang istri cantik dengan segala kegiatannya sebagai sosialita. Hidup bergelimang harta membuat Aurel lupa diri hingga terlibat perselingkuhan dengan pria lain, hal itulah yang membuat Reynald perlahan mencari pelarian untuk melayani hasrat sexnya. Sedangkan Yasmin menerima jadi istri simpanan untuk memenuhi semua kebutuhan hidup dirinya dan keluarga.

Apakah pernikahan Yasmin dengan sang BOS bisa terendus? Dan apakah pernikahan mereka berdua murni karena *** semata?

***

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Jayanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

TRING...

Bunyi notifikasi di ponsel Silvia menunjukan banyak foto Yasmin tampak jelas bersama dengan Reynald, di turun dari mobil Reynald, masuk ke dalam rumah bahkan foto yang menunjukkan Reynald mencium kening Yasmin pun berhasil Silvia dapatkan.

Tangan Silvia terkepal emosi hingga ponselnya dibanting. Silvia menitikan air matanya, badai dalam rumah tangganya benar-benar akan membuatnya hancur.

"Reynald brengsek kamu, kamu lebih pilih wanita jalang itu dibandingkan aku! Pantas kamu membelanya saat jamuan makan malam itu, nyatanya dia memang gundikmu. Lihat saja, aku akan membuat dia tidak bisa menampakkan wajahnya di mana-mana lagi!" Ancaman Silvia tidak pernah main-main, dia akan melakukan apapun sekalipun harus mengorbankan nyawa orang lain.

Silvia meremas perutnya sendiri, sebuah rencana matang sedang disusun dirinya sekarang.

"Lihat saja besok, kamu akan mati berdiri JALANG!"

***

Senyum manis terpancar di wajah Yasmin ketika memasuki lobi perusahaan, dirinya disambut karyawan lain yang membentuk antrian panjang dan Yasmin berjalan di tengah-tengahnya. Dia heran kenapa pagi ini tidak seperti biasanya, para karyawan berdiri di dua sisi membuatnya gugup. Di depannya ada sebuah karangan bunga bertuliskan "YASMIN SEORANG PELAKOR" jelas menbuatnya kaget bukan main.

"Ini, ini siapa yang melakukannya?" Tatapnya nanar.

"Heh, pelakor. Kamu pelakor? Gak banget sih rebut laki orang!" Drama di kantor kembali dimulai. Orang-orang di sana mulai membicarakan Yasmin lagi.

Tap.. Tap.. Tap..

Suara derap sepatu terdengar dari arah luar, Reynald datang bersama Romi. Sengaja Reynald menunggui Yasmin masuk lebih dulu setelah menurunkannya di perempatan jalan biasa.

"Kenapa kalian berkumpul di sini?" Suara bariton Reynald memecah keributan di lobi perusahaan. Seketika Yasmin menengok dengan wajah pucat.

Mata Reynald dan Yasmin bertautan beberapa detik.

"Siapa yang menaruh karangan bunga itu di sana?" tanyanya memandang setiap orang yang sedang menonton.

"Itu Pak, Yasmin. Karangan bunga itu untuk dia. Maaf, Pak. Bapak harus mengambil keputusan untuk masalah ini karena dalam satu minggu ini kantor kita terus diteror masalah Yasmin seorang pelakor, jika tidak maka nama baik perusahaan kita akan tercoreng." Salah seorang karyawan perempuan mengemukakan suaranya.

Reynald menatapnya tajam, tidak semuanya kesalahan Yasmin. Dia tahu betul siapa dalang di balik ini semua. Reynald mengupayakan dirinya untuk tidak emosi di depan semua karyawannya. Sedikit saja dia membela Yasmin maka hubungannya akan terendus.

"Saya akan menyelesaikannya. Yasmin, saya tunggu di ruangan saya." Reynald lebih dulu meninggalkan kerumunan membawa segudang amarah dalam jiwanya.

"Rasain, pasti pak Reynald mecat kamu. Dasar pelakor!" Beberapa di antaranya ada yang mengumpat sambil membubarkan diri.

***

Perasaan Yasmin jadi tak karu-karuan, niatnya untuk bekerja malah jadi masalah untuknya dan juga Reynald.

Seperti biasa, Helena bersikap sinis padanya ketika dia akan memasuki ruangan Reynald.

Di dalam ruangan, Reynald sudah menunggui Yasmin. Raut wajahnya cukup cemas menanti istri keduanya tersebut.

"Yasmin." Reynald mendekap tubuh Yasmin "Maaf karena aku tidak bisa membelamu di depan mereka, aku akan menyelesaikan masalah ini." Suaranya penuh penyesalan.

"Aku mengerti, maaf juga karena sudah membuat masalah. Memangnya Mas mau melakukan apa?" Yasmin mendongak melihat wajah Reynald

"Aku memutuskan akan membuka hubungan kita pada publik," jawabnya.

"Mas, jangan gegabah. Nama baikmu akan tercoreng karena menikahiku, dan istrimu akan marah." Yasmin tidak setuju.

"Kenapa? Kamu malu karena bersuamikanku, hem?" Dipegangnya dagu Yasmin.

"Bukan, Mas. Hanya saja aku tidak mau membuat semua orang heboh terlebih keluargamu," ujar Yasmin.

"Tidak akan ada yang heboh, mereka sudah tahu." Reynald dengan datarnya.

"Apa, Mas?" Yasmin terhenyak. "Jadi kemarin istrimu datang itu, dia sudah tahu?"

Reynald mengangguk santai.

"Jadi kamu tidak usah takut lagi, tidak akan ada yang berani berbuat lebih. Sekalipun dia Silvia."

Wajah Silvia memucat, "Jangan-jangan yang mengirim karangan bunga itu,-"

"Iya, dugaanmu tepat. Sudah ya jangan dipikirkan. Fokus pada dirimu sendiri, biar aku yang akan mengurusi Silvia."

"Tapi, Mas. Kapan dia tahu? Apa yang dia katakan?"

"Sebenarnya Silvia belum tahu jika kita menikah, tapi kalau ibuku tahu. Sudah pasti ibu memberitahukannya, jangan dibahas lagi ya. Aku memintamu ke sini untuk meminta maafmu," jelasnya sambil mendudukan bokongnya di tepian meja.

Ada ketakutan dalam hati Yasmin, jelas-jelas keluarga suaminya tahu tentang status mereka dan dengan santainya Reynald menyuruhnya untuk tetap tenang.

"Dan aku ingin mempertemukanmu dengan ibuku," ucapnya lagi.

"Bertemu ibu? Tapi, Mas. Aku rasanya tidak siap, aku takut."

Reynald menyentuh pergelangan tangan Yasmin lalu kembali memeluk perempuan itu.

"Jangan takut, sebenarnya ibu baik hanya saja Silvia selalu mengatakan hal yang tidak-tidak."

Yasmin benar-benar tidak siap untuk itu, cepat atau lambat dia harus menghadapinya.

"Kalau ibumu tahu, lalu hubungan kita?"

"Aku akan bercerai dengan Silvia, jadi tidak akan ada yang terjadi dengan hubungan kita. Kamu hanya perlu bersabar untuk itu, persiapkan dirimu untuk menghadapi serbuan orang-orang di sekitar kita karena orang-orang itu ada yang suka dan tidak suka. Kita tidak bisa memilih, itu pilihan mereka." Benar kata Reynald, bukan pilihannya untuk disukai atau tidak, itu pilihan orang-orang sebab apapun yang kita lakukan tetap saja akan salah bagi orang yang membenci kita.

***

"Aku tahu kamu yang sudah mengirimkan karangan bunga ke kantorku, Silvia. Kamu tahu perbuatanmu itu membuat seisi kantor menjadi gaduh." Reynald baru saja menginjakan kakinya di rumah sekitar pukul 8 malam.

"Kamu suka? Apa dia juga suka?" Silvia tersenyum jahat menimpali ucapan suaminya.

"Setidaknya pikiranmu haruslah panjang, jangan berbuat seenak jidatmu!" Reynald kembali harus menahan diri.

"Siapa suruh dia jadi pelakor, dia sudah merebutmu dariku." Silvia mengikuti Reynald sampai ke lantai atas menuju ruangan kerja.

"Ini bukan sepenuhnya salah dia, dan kamu jangan bertindak sesuka hatimu. Aku bisa membuka hubunganku dengan dia pada publik kalau aku mau." Ancam Reynald. Silvia dibuat tak berkutik.

"Apa? Membuka hubungan kalian? Reynald, kamu mau mencoreng wajah ibumu?"

Reynald duduk di sofa, menyandarkan dirinya setelah lelah bekerja.

"Mencoreng ibuku atau kamu? Kamu tinggal pilih mana yang harus aku lakukan?" Reynald tersenyum puas. Setidaknya Silvia tidak akan berani bertindak memalukan Yasmin seperti tadi.

"Kamu jahat, Rey. Kamu bawa dia dalam hubungan kita. Harusnya kamu paham perasaanku bukan malah menyalahkanku," kata Silvia berderai air mata.

"Berapa kali harus aku bilang, rusaknya hubungan kita bukan karena Yasmin. Tapi karenamu! Aku mau sendirian di sini, tolong tutup pintunya kembali." Reynald menunjuk pintu keluar hingga membuat Silvia marah.

Kali ini Silvia harus membiarkan Reynald bersikap semaunya, kalau tidak mau ditendang begitu saja dan jadi gelandangan tanpa harta sepeserpun. Siapa tahu suaminya hanya ingin bersenang-senang sementara saja lalu kembali pada pelukannya, meskipun kedengarannya itu sesuatu hal yang mustahil.

'Baiklah, aku akan bertahan Reynald. Bertahan untuk kembali padamu. Lihat saja nanti, aku akan merebutmu kembali.'

***

BERSAMBUNG...

1
Asyatun 1
lanjut
Soraya
mampir thor
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
temen kantor
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
mungkin menemui silvia ketika udah baik adalah jawabannya rom
Yasmin Natasya
terimakasih sudah up banyak thor... 🙏💕
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
lebih mawas diri lg yas
Lieyha NOemphank BekeNd
Luar biasa
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
jadilah egois yas
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
ini bentuk kamu kurang tegas menceraikan silvia, rey
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
masama thor
Siti Amyati
greged ma silviia ,ayo Ray bikin tu jalang lebih ngga bisa punya anak
muna aprilia
lanjut
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
ahh yakin bisa?
Sumitro Adji
yes oh yes
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
lebih baik jujur yas, timbang mereka berpikiran liar
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
anaknya saja ragu sama sakit ibunya
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
mungkin anda menyanyangi silvia seperti putrimu, bukan menantu
Zuka Saya
kok aq ngerasa Rey nya kurang tegas sih. kaloo Silvia uda pernah selingkuhi dia mah cerein aja masa bilang cere3 mulu g jadi2
Nayla Arshaka
jangan rey aku mohon .jgn di tanda tanganin... baca dlu.... jgn asal coret...
aku takut ni jebakan ...
jgn smpai kmu mnyesal.
dan taruhannya rumah tanggamu bersama Renata....
smga aja mama mu kena serangan betulan ... krna tau sifat Silvia seperti apa..
jgn ya Rey....baca dlu isi surat nya .kli aja jebakan bedmen ... hahahhah
Keysha Aurellie
wah Silvia berdrama dengan pura pura menangis , tetap waspada Rey
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!