NovelToon NovelToon
Jadi Budak Karena Hutang

Jadi Budak Karena Hutang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:23.6k
Nilai: 5
Nama Author: Arish_girl

Fitri terpaksa bersedia ikut tuan Tama sebagai jaminan hutang kedua orang tuanya yang tak mampu mwmbayar 100 juta. Dia rela meski bandit tua itu membawanya ke kota asalkan kedua orang tuanya terbebas dari jeratan hutang, dan bahkan pak Hasan di berikan uang lebih dari nominal hutang yang di pinjam, jika mereka bersedia menyerahkan Fitri kepada sang tuan tanah, si bandit tua yang beristri tiga. apakah Fitri di bawa ke kota untuk di jadikan istri yang ke 4 atau justru ada motif lain yang di inginkan oleh tuan Tama? yuk kepoin...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arish_girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di hukum

         "panggilkan Fitri sekarang!!" titah Tasya, suaranya menggema, membuat Susan terperanjat kaget, namun dibalik keterkejutannya Susan mengukir senyum licik. Ia membayangkan bagaimana nantinya, Fitri akan dimarahi oleh sang majikan. "baik nyonya." Kata Susan sembari undur diri untuk memanggil Fitri.

            "tak lama setelahnya, Susan pun datang tergopoh bersama Fitri yang mengekor dari belakang.

            "iya Nyonya, Ada yang bisa saya bantu?tanya Fitri dengan sopan Fitri berdiri dengan kedua tangan tekatup ke depan dan pandangan menunduk, Fitri sudah bisa menabak untuk apa dia di panggil. Namun sesekali Fitri melirik ke arah Tio yang terlihat meringis kesakitan di samping Tasya.

             "sekarang katakan! apa yang terjadi pada adik kesayanganku? kamu adalah orang terakhir yang bersama dengan Tio?" tanya Tasya dengan tatapan mata yang tajam, menusuk ke jantung seolah mengintimidasi Fitri agar menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada Tio, satu-satunya adik kesayangan Tasya.

            "kok tanya saya nyonya? Kenapa Nyonya tidak bertanya langsung kepada tuan Tio?" Fitri balik bertanya.

               Tasya melotot tajam, Ia tak menyangka bahwa Fitri, sang budak beraninya mengangkat suara dan bertanya balik, sedangkan Fitri tak menjawab pertanyaan yang baru saja ditanyakan oleh Tasya. "berani sekali kamu bertanya seperti itu?" bentak Tasya. "kenapa kamu tidak langsung menjawab saja apa yang ku tanyakan? simpel bukan?"

               Fitri hanya terdiam, dia menunduk tidak berani menatap sang majikan.

             "kenapa? kenapa kamu diam? Kamu pasti tahu sesuatu atau justru kamulah yang sudah mencelakai adik saya." tuduh Tasya.

             "tidak nyonya. Tuan Tio seperti itu, itu karena ulahnya sendiri." sahut Fitri dengan tertunduk.

            "Apa kamu bilang? ini semua karena Tio? kesalahan Tio?" suara Tasya semakin meninggi, terlihat sekali kalau istri ketiga dari tuan Wira itu sedang marah. Urat urat leher Tasya terlihat menegang dengan tatapan mata yang awalnya menatap tajam ke arah Fitri, beralih pada Tio. "Tio, sekarang katakan pada kakak, apa yang kamu lakukan sampai kamu seperti ini? kakak tidak mau kamu berbohong ataupun menyembunyikan apapun dari kakak. Kakak tidak ingin kamu terluka lebih parah lagi. Apa kamu lupa luka bacok di bagian perut ini masih basah, Bahkan kamu nyaris tak tertolong karena luka ini?" tanya Tasya kembali mengingatkan momen Bagaimana Tio sebelumnya mendapatkan luka jahit dan operasi di bagian perut sehingga Tasya tidak ingin luka itu kembali menganga seperti sebelumnya yang nyaris mencelakai Tio dan mengambil nyawanya.

            "Kakak, sebenarnya aku hanya ingin mengajak Fitri bersenang-senang denganku, akan tetapi Fitri bersikap anarkis padaku. Dia salah paham, mengira aku akan menodainya. Padahal aku baik-baik mengajaknya. Ya, seperti inilah awal ceritanya sehingga Fitri menendang area perutku hingga terluka dan nyaris sobek seperti ini." Tio bercerita dengan raut wajah sedih menunjukkan bahwa di sini dia sebagai korban bukan sebagai pelaku. Tio membalikan fakta, seakan dia tidak berbuat apa-apa, justru Fitri lah yang bersalah.

             Mendengar cerita Adik kesayangannya, Tasya langsung naik pitam, kemarahannya memuncak hingga ke ubun-ubun.

            "plakk....!"

satu tamparan mendarat di pipi Fitri dengan keras.

              "berani sekali kau melukai adik kesayanganku! Apa kau tidak tahu, di perut Tio terdapat luka jahitan bekas operasi yang masih belum mengering dan jika sampai terjadi sesuatu pada adikku, Aku tidak akan pernah memaafkanmu bahkan sekalipun kau membayar dengan nyawamu itu tidak akan pernah sepadan." sungut Tasya dengan kedua tangan terkepal.

"tidak seperti itu, nyonya. Tapi, tuan Tio yang..."

plakk...

Satu tamparan kembali Tasya layangkan di satu pipi Fitri, membuat kedua pipi Fitri jadi merah memar. Jika di tanya apakah sakit? ya, tentu saja itu sangat sakit, apalagi Tasya melakukannya dengan kekuatan penuh.

Sementara Susan tersenyum miring saat ia menyaksikan Fitri dua kali di tampar oleh majikannya. "syukurin kamu Fitri. Makanya jangan sok kecantikan kamu. Kalau sudah berurusan dengan nyonya Tasya, entah nasib apa yang akan terjadi sama kamu nanti." batin Susan.

"Nyonya, tuan Tio yang memaksa saya melakukan ini. Saya hanya membela diri. Entah apa yang akan tuan Tio lakukan pada saya jika saya tidak melawan." kata Fitri sembari memegangi satu pipinya.

"apa kamu bilang? membela diri? Tio sudah bilang kalau dia mengajak kamu baik baik, apa susahnya menerima ajakan adik saya. perempuan murahan seperti kamu itu bahkan tidak pantas bersama dengan adikku. Kamu itu jongos, harga diri kamu itu tidak ada harganya bagi kami." Tasya melotot kesal pada Fitri.

"Nyonya... saya hanya...!"

"stop! Di sini hanya saya yang berhak berbicara. Kamu sudah membuat saya marah. Apapun alasan kamu, maka kamu harus saya hukum. Kamu harus menerima hukuman karena sudah mencelakai Tio." Tasya menarik nafas, ia berusaha meredam kemarahannya sendiri. Kemudian, istri muda kakek Wira itupun mengambil ponselnya dan menelpon seseorang.

"haloo... masuk! ada tugas buat kamu." katanya pada seseorang di balik telepon.

"Fitri hanya tertunduk sedih, ia tak bisa berbuat apa apa sekarang. Meski ingin sekali menghajar majikan nya itu, tapi seakan Fitri tak memiliki nyali. Mungkin jika Tasya bukan siapa siapa, maka sudah di hajar oleh Fitri hingga babak belur.

Beberapa menit berikutnya, Tiba-tiba datang dia orang pria berbaju hitam, memberi hormat kepada Tasya. "iya nyonya. Adakah yang perlu kami lakukan?" tanya salah seorang dari mereka.

"kriwil, bawa masuk dia, dan tahan hingga saya memintamu untuk melepaskannya." suruh Tasya.

"baik nyonya." sahut pria berbaju hitam itu yang memiliki ciri khas rambut kriwil.

Kedua pria itupun langsung menuju Fitri dan membawa paksa masuk Fitri.

"tidak, saya mau di bawa kemana? saya tidak bersalah!" pekik Fitri meronta.

"kamu akan saya kurung, sebagai hukuman karena kamu sudah menyakiti adik saya." sahut Tasya.

"tidak nyonya. Jangan lakukan ini pada saya. Saya tidak bersalah, saya hanya membela diri saya." ucap Fitri di saat ia di paksa pergi dari ruangan itu dan perlahan hilang di balik pintu.

"ih, ngeri sekali kalau sudah berurusan dengan nyonya Tasya. kasihan sekali kamu Fitri. Tapi, itu salah kamu juga. Siapa suruh kamu melukai tuan Tio." sinis Susan terkekeh dalam hati.

"kak, memang Fitri mau di bawa kemana?" tanya Tio penasaran.

"kakak akan kurung dia di suatu tempat. Biar dia merenungi kesalahannya." sahut Tasya.

"artinya dia tidak bisa kemana mana, dong?" Tio tersenyum penuh arti menatap sang kakak.

"jangan macam macam kamu, Tio. Habis ini kamu ke dokter. Periksakan diri kamu, jangan sampai terjadi sesuatu pada bekas luka jahitan operasi itu. Dan jangan coba coba kamu mendatangi Fitri, atau gadis aneh itu akan melukai kamu lagi." Tasya memberi peringatan pada adiknya.

"iya, iya kakakku yang cantik." sahut Tio dengan pipi menggembung.

1
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
bukan hamil tapi mual ngebayangin malam pertama ketemu yang kisut😂
mince
terlalu pusing terus muntah
Galih Galvin
bagus Thor ceritanya tp masa iya harus nikah sama pak tua gak seru Thor
Akhmad Soimun: malah jadinya seru Kak,bikin penasaran bgt.. ini tuh si Fitri dibuat nggak bisa menjelaskan ke siapapun..jdi kita yg baca makin penasaran kira² kejadian apa yg bikin Fitri nggak jd istri Kakek Wira😃❤️❤️
Arish_girl: di simak aja kaka, pasti nanti akan seru
total 2 replies
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
kenapa gak jujur aja Fitri biar tuh aki2 ga jadi nikahin kamu
mince
semoga fitri gak jadi menikah sama juragan wira
Arish_girl: iya kaka
total 1 replies
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
astaga tuh kakek tua kapan ngacanya ya. cari istri ko ABG🙄
Yani Aulia
lanjut...mkin seru
Galih Galvin
dari pada Fitri nikah sama pak tua mending Fitri nikah sama cucunya yang lumpuh itu Thor
Akhmad Soimun
Fitri itu bwt cucu Anda Kakek, Anda gak pantas di bilang baik karna matanya terlalu jelalatan
mince: fitri jangan sampai menikah dg juragan tama mendingan sama devan aja yg seumuran biarpun lumpuh kan masih bisa srmbuh
total 1 replies
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
bagus ceritanya
Yani Aulia
ayooo lnjutt,seru. semangat
Ibrahim Efendi
sejauh ini, saya suka ceritanya. gak bertele-tele dan gak mendramatisir yang gak perlu. alur cerita mengalir normal. pemilihan kata/bahasa juga cukup baik.
mince
lanjut kak ceritanya bagus
Arish_girl
bagaimana karya ini menurut pendapat anda? silakan tinggalkan jejak di kolom komentar dan bagikan ulasan anda agar author tambah semangat dalam berkarya. Jangan lupa rekomendasikan karya ini pada orang lain
mince: karyanya bagus kak
total 1 replies
Yani Aulia
semangat kk
Yani Aulia
ya
Yani Aulia
lanjutkan
Yani Aulia
ayoo
Yani Aulia
kasihan
Yani Aulia
next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!