" Maaf Al, kita nggak bisa lanjutin hubungan kita ini."
Sakit hati Alna, tiba-tiba diputuskan oleh sang tunangan yang merupakan seorang tentara. Tanpa ada alasan yang jelas, hubungan yang sudah berjalan 3 tahun itu pupus begitu saja.
Sebenarnya Alna bukan lah korban "Hallo Dek!", karena dia juga merupakan seorang tentara. Ia dan Bimo berada di kesatuan yang sama.
Untuk mengobati sakit hatinya, Alna mengusulkan dirinya sendiri untuk pergi melakukan tugas sebagai seorang dokter di sarang mafia besar yang disinyalir mendanai perang. Tapi siapa sangka sang mafia malah jatuh cinta kepada Alna.
" Aku akan terus mengejarmu meskipun kau menolak ku. Aku bahkan rela membuang semua ini asalkan kau mau menerimaku." Ahmed Yusuf Subrata.
" Tapi aku adalah orang yang ingin menangkap mu." Alna Gyantika Kalingga
Bagaimana kisah cinta Mayor Alna?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tentara dan Mafia 11
" Jadi, dokter itu dari Indonesia dan sekarang dia sedang on the way kesini?"
" Yup betul Bos."
Yusuf mengusap dagunya, baru kali ini dia mendapatkan dokter yang berasal dari Indonesia, tempat dimana Ayahnya dan kakeknya berasal. Baginya ini akan jadi menarik, pasalnya sudah lama juga dia tidak menginjakkan kaki di sana.
" Dia sudah berangkat ke sini ya?"
" Iya sudah, Bos. Ada apa memangnya?"
" Mau nitip rendang."
Plak!
Ted menepuk keningnya sendiri. Bagaimana setiap waktu bosnya yang diluar terkenal dingin ini selalu bercanda tidak jelas. Kadang Ted ingin melihat sikap Yusuf yang seperti ini diluar saat bertemu dengan kolega bisnis, tapi itu tidaklah mungkin.
Yusuf hanya bersikap demikian hanya kepada orang-orangnya saja. Jika berada di lingkungan luar, ia akan menjelma sebagai pria yang tidak bisa diraih dan disentuh.
" Ted, kamu udah selidiki tentang ledakan di rumah yang terakhir kali?"
" Sudah Bos, tapi belum ada titik temunya sama sekali. Semua bersih, seolah memang sudah dipersiapkan."
" Maka dari itu aku curiga. Aku harap ini hanya kau yang tahu dan selidiki secara diam-diam. Ah iya apa kau punya resume milik dokter baru itu?"
Ted mengangguk, dia lalu memberikan tablet yang berisi data tentang Alna.
Saat melihat dan membacanya, Yusuf seperti memiliki perasaan yang berbeda. Terutama pada nama. Dia seperti tidak asing dengan nama belakang dokter tersebut.
" Alna Bellona, hmm menarik. Aku kok jadi tidak sabar ya."
Tok tok tok
" Masuk! Oh Gly, ada apa?"
" Bos ada tamu."
Gly berjalan cepat lalu mendekatkan bibirnya tepat di telinga Yusuf. Hal itu membuat Ted memicingkan matanya.
" Jangan bisik-bisik. Aku juga mau tau."
" Tck, ini khusus buat Bos. Kamu tidak perlu tau, Ted."
Ted berdecak kesal, Gly memang suka sekali menggodanya begitu. Padahal pada akhirnya nanti pun akan jadi urusan Ted.
Akhirnya Ted memilih keluar dari ruangan. Gly memiliki usia yang jauh lebih muda dari pada Yusuf dan Ted, yakni baru 22 tahun. Dan kadang sikap kekanak-kanakannya masih sering keluar.
Akan tetapi Gly memiliki kemampuan menembak yang sangat baik bahkan sudah sekelas profesional. Maka dari itu Gly jadi salah satu orang kepercayaan Yusuf, tentunya setelah Ted.
" Haah mereka lagi, aku malas Gly."
" Tapi yang sekarang cantik-cantik, Bos."
" Diiih malas aku, Gly. Suruh mereka pulang, aku benar-benar enggan."
Nyuuut
Yusuf meringis. Ia merasa tungkainya sakit sekali seperi ditusuk-tusuk. Dan dia baru ingat bahwa dia lupa meminum obatnya tadi pagi.
Sreek
Klak
Glek glek glek
Yusuf mengambil obat dari nakas lalu meminumnya. Gly yang melihat tuannya meringis karena nyeri langsung saja keluar. Ia tidak perlu mendengar dua kali perintah untuk mengusir para wanita-wanita itu.
" Maaf Nona-nona, Tuan Yusuf sedang tidak bisa diganggu hari ini. Jika ada yang ingin disampaikan kalian bisa sampaikan lewat saya."
" Huh, kenapa tidak bilang dari tadi. Ya sudah, tolong berikan ini."
" Ini juga."
" Punya ku juga."
Total ada 3 wanita yang datang ke perusahan untuk bertemu dengan Yusuf. Padahal bukan untuk hal yang penting. Mereka datang hanya untuk sekedar memberi undangan pesta.
Pada intinya mereka sedang mencoba permainan. Ya, Yusuf sebagai CEO AYSOil begitu sulit didekati. Beberapa wanita sosialita akhirnya bertaruh, barang siapa yang bisa mendekati pria itu maka mereka akan memenangkan sesuatu yang begitu bernilai.
Bukan main-main barang taruhan yang akan jadi hadiah. Sebuah jet pribadi akan jadi milik wanita yang berhasil mendapatkan hati Yusuf.
Tentu saja rumor itu sudah menyebar ke perkumpulan para pengusaha. Ada yang tidak suka namun ada juga yang mendukung. Dan tentu saja Yusuf sendiri sudah mendengarnya. Namun dia sama sekali tidak peduli.
" Seharusnya kan, Bos kong kalikong saja sama salah satu wanita, trus ambil deh jet pribadi itu."
" Kau kira aku tidak mampu apa membelinya sendiri."
Sepeti itu lah ucapan dari Yusuf saat Gly memberikan ide gilanya. Bagi Yusuf hingga saat ini dia belum pernah merasa senang ataupun tertarik terhadap para wanita yang pernah ia temui.
Baginya wanita-wanita itu hanya biasa saja dipandang mata sehingga ia tidak memiliki hasrat untuk berhubungan dengan serius.
Karena merasa tubuhnya tidak enak, Yusuf memutuskan untuk pulang. Lagi-lagi dia meminta Ted untuk berada di perusahaan lebih lama ketimbang dirinya.
Sesampainya di rumah. Yusuf langsung mencari Aatirah.
" Ameh, dari lutut sampai ke kaki rasanya sedikit sakit."
" Mari ke kamar, apa kamu lupa minum obat?"
Yusuf mengangguk dan Aatirah hanya menghembuskan nafasnya panjang. Jika Yusuf mengalami ini pasti karena dia lupa meminum obatnya.
Sudah sejak 8 tahun belakangan ini Yusuf mulai aneh terhadap tubuhnya. terkadang dia tidak merasakan sakit apapun. Sampai pada suatu ketika Aatirah histeris melihat ada luka di perut Yusuf saat pulang entah dari mana.
Karena Yusuf kukuh tidak mau memeriksakan tubuhnya secara rinci, akhirnya dia merekrut dokter pribadi. Dan setiap waktu memeriksa kondisi Yusuf.
Namun dua tahun belakangan ini Yusuf sering mengalami nyeri pada tungkainya. Apalagi jika dia lupa meminum obat yang diresepkan, rasa nyeri itu akan seperti menusuk-nusuk.
" Demam lagi. Yusuf, kita ke rumah sakit ya buat melakukan pemeriksaan menyeluruh?"
" Tidak Ameh, aku cukup begini saja. Aah iya, dokter baru akan datang. Entah mengapa aku yakin kali ini dokternya bagus."
Aatirah akhirnya pasrah, dia memilih untuk diam saja. Karena jika Yusuf tidak mau maka mau dipaksa sepeti apa itu pasti tidak akan mau.
" Ameh, dokter kali ini dari Indonesia lho. Ameh pasti seneng bisa ngobrolin tentang Indonesia."
" Oh ya, jadi tidak sabar buat ketemu dokter itu. Perempuan?"
Yusuf mengangguk, sebenarnya Yusuf kasihan melihat Aatirah yang ada di sini. Wanita yang sudah merawatnya dari kecil itu pasti kesepian. Dulu ketika Yusuf beranjak dewasa, ia sempat meminta Aatirah untuk kembali, tapi wanita itu tidak mau. Dia memilih untuk terus di sini hingga sekarang.
" Ameh, apa yang Ameh suka dari ayahku yang bajingan itu?"
" Kenapa tiba-tiba bertanya begitu?"
" Habisnya Ameh mau-maunya disini jadi pengasuh. Dulu apa yang dijanjikan oleh nya sampai Ameh mau ikut kemari."
Aatirah terdiam, masa lalunya itu tentu Yusuf sudah tahu. Dulu dia hanyalah seroang gadis yang tergila-gila cinta terhadap seorang pria. Tanpa pernah dia tahu bahwa pria itu sudah beristri dan istrinya tengah mengandung.
Terlanjut pergi ke negri yang jauh, Aatirah memilih untuk tetap tinggal di sana sebagai pengasuh dari anak yang dikandung istri pria yang ia cintai. Ya, anak yang dikandung itu adalah Yusuf.
Ayah dari Yusuf tetap ingin menikahi Aatirah, dan Ibu dati Yusuf juga setuju. tapi Aatirah tidak mau. Meskipun dia cinta terhadap Subrata, tapi dia tidak ingin dinikahi.
Bahkan ketika ibu dati Yusuf meninggal pun, Aatirah tetap tidak mau dinikahi oleh Subrata. Berakhir dengan Subrata yang akhirnya meninggal karena sakit. Dan ia sampai detik ini mengasuh anak dari mereka.
" Karena Ameh sayang sama kamu. Ameh sudah merawat kamu dari bayi, tidak mungkin Ameh bisa meninggalkan kamu, Suf. Sudah jangan tanya tentang itu lagi. Istirahatlah, oke."
Aatirah keluar dari kamar, meninggalkan Yusuf yabg masih tetap tidak habis pikir, mengapa wanita itu bertahan hingga saat ini.
" Semoga Ameh bahagia." Hanya itu yang bisa Yusuf katakan.
TBC
kak alurnya berasa cepet deh
km salah lawan tuan yg km blng lemah itu hanya kamuflase saja
semoga berjalan sesuai harapan Yusuf