JEJAK TINTA DI HALAMAN KOSONG

Kiara dengan temannya yang hanya tertinggal satu lagi itu pun memutuskan untuk menghabiskan malam itu dengan bermain ke club. Yahhh itu sudah hal yang biasa sekali bagi Kiara untuk melepaskan beban pikiran nya, apalagi mengingat keluarga dari Dani yang tak suka melihatnya bahkan tak ada sedikit pun kepribadian yang memuat dirinya di sukai di keluarga itu.

"Kali ini Lo jangan mabuk yahh kir, maklum lah sekarang hanya ada gue yang bisa nemanin Lo"Kata Glora

"Udah yahh gak usah mikir yang lebay lebay amat lah gue juga paham kok" Jawab Kiara dengan sedikit menahan emosi apalagi mengingat dirinya baru saja di campakkan oleh salah satu teman akrab nya yaitu Debi

Sesampainya di club itu dengan tak pikir pikir Kiara langsung memesan banyak sekali minuman ber alkohol.

"Lo yakin bisa habisin ini?" Tanya Glora terheran-heran melihat meja mereka sudah di penuhi banyak botol minuman keras.

"Lo mau ikut ikutan sama TUHH orang? Lo rasanya pengen ngerendahin gue banget yahhh, heh dengar yahhh gue mesan pakai duit gue dan gue juga minum sesuka hati gue jadi gak usah banyak bacot kalau Lo mau yaudah minum kalau enggak jangan di sentuh sebotol pun!!!" Tegas Kiara yang mulai terpancing emosi nya.

Glora tak brani lagi menjawab nya dia hanya menundukkan kepalanya dan tak berani melihat kearah Kiara lagi "kenapa lah gue tadi malah milih ini orang, buat emosi aja dehh" ucap Glora dala hatinya menyesal dengan pilihan yang dia buat.

Sedangkan di tempat lain berbeda suasana nya, di sana dipenuhi cinta dan kasih yang di tunjukkan oleh masing masing dari mereka yakni Dani maupun Henny.

Setelah makan malam mereka berakhir, Henny sempat meminta untuk pulang saja dimalam ini, tapi mama nya Dani tak memberinya ijin karna besok masih hari Minggu. Alhasil dengan lapang dada pastinya Henny pun jadi menginap untuk kedua malam nya di rumah itu.

Tapi malam itu setelah makan malam berakhir Henny tak membawa Dani langsung masuk ke kamar melainkan mereka mengelilingi taman yang berada di lokasi rumah Dani.

Kondisi nya memang sangat romantis apalagi dengan keadaan langit yang indah.

"Lo kenapa natap ke langit sampai sedalam dan setulus itu cara lihatnya?" Tanya Dani yang memperhatikan

"Gue benar-benar suka banget lihat langit malam, dan Lo tau gak ini kali pertama gue lihat langit seindah ini sama orang yang gue sayangi pula" kata Henny

"Serius?" Tanya dani

"Iya serius, gue benaran se gak nyangka itu kalau Lo bakal jadi pacar pertama gue bahkan jadi orang yang tau gue luar dalam" Kata Henny lagi.

"Bagus dehhh, gue gak salah soal buat Lo jadi cinta pertama yang selalu pengen gue temui dan gue hampiri lebih awal" Balas Dani.

"Tapi Lo emangnya baru kali ini pacaran juga?" Tanya Henny.

"Iyaaa gue baru kali pacaran dan beneran hanya buat nungguin Lo" Kata nya menjawab

"Makasihh kalau memang itu serius alasan Lo" Kata Henny.

Mama dan papa Dani yang menatap anak nya sedang berpacaran di taman itu membuat hati mereka sangat sangat lega, karena ternyata anak nya yang dikenal cuek dan tak pernah menunjukkan rasa humorisnya kini benar-benar terlihat sangat tulus mencintai sang kekasihnya itu.

"Paa..... Mama gak sabar dehh ngelihat mereka nikah" Kata mama Dani

"Beneran gak sabar? Gimana kalau kita suruh aja nikah langsung ma... Lagi pun umur mereka udah cukup juga kok" Kata papa nya lagi.

"Kalau begitu mama coba ngomong yahh sama Dani, siapa tau dia sudah siap, nantikan tinggal urusan bujuk Henny nya" Ucap mama Dani

Setelah melihat pemandangan di taman itu papa dan mama Dani pun memutuskan untuk masuk kedalam kamar pribadi mereka untuk beristirahat.

Sementara Dani dan Henny, masih setia memandangi langit malam yang dipenuhi oleh cahaya bintang dan rembulan yang saling melengkapi.

"Gue ada pertama buat Lo," ucap Dani mengawali kembali pembicaraan mereka.

"Pertanyaan apaan?" Tanya Henny menatap kearah kekasihnya itu.

"Kalau semisal gue ngajak Lo nikah Lo mau gak?" ntah dari hubungan antar naluri yang kuat, pertanyaan Dani malah sangat berhubungan dengan pembicaraan mama dan papa nya tadi.

"Apaan sih Lo tiba-tiba banget nanya itu" jawab Henny

"Yahhhhhh, artinya Lo belum mau yahhh, kenapa gitu sihh jawaban nya, harusnya mau atau enggak" Ucap Dani tak terima dengan pertanyaan itu.

"Emmmmm, gue pikir-pikir dulu dong pastinya, soalnya untuk nikah itu harus satu seumur hidup, gue udah nerapin prinsip begitu dalam hidup gue, jadi menurut gue gak salah dong kalau gue minta waktu buat berpikir dulu" Jawab Henny dengan lebih bijak lagi.

"Gak salah kok, gue juga kan hanya bertanya, dan lagi pun ini belum ke proses lamaran" Jawab Dani, walaupun mood Dani sudah kurang baik dengan jawaban yang tak bisa memenuhi ekspektasi nya itu.

Henny menyadari perubahan raut wajah Dani, tapi untuk sekarang dia memang hanya bisa menjawab sesuai dengan isi hatinya saja.

"Hemmm kita masuk aja yok, anginnya udah mulai nusuk ke dalam" ajak Henny

"Yaudah ayoo" balas Dani

Henny pun mendorong kursi roda Dani menuju ke lantai tiga tepatnya kamar tidur mereka.

Sampai disana henny membantu membaringkan tubuh Dani, sebenarnya Dani bisa berjalan tapi Henny tak mau jika Dani harus kelelahan saat kondisi nya belum terlalu stabil.

Saat Dani sudah berbaring, tak ada sepatah kata pun yang keluar lagi dari mulut Dani, doa langsung tertidur dan menutup matanya begitu saja.

Henny yang melihatnya malah ikut kesal, biasanya dia akan di suruh mencium pipi kekasihnya itu tapi kali ini dia malah di hiraukan dan ditinggal tidur begitu saja.

Dengan kesal sekali Henny pun berjalan menuju ranjang yang sudah disediakan untuknya dan dia tidur disana.

"Emang nya gue salah yahh jawab kekgitu?"

"Ahhh perasaan itu bukan jawaban yang salah"

"Kan emang harus di pikirin matang-matang dulu, atau jangan-jangan dia mikir kalau gue itu masih kurang percaya sama dia yahh?" Pertanyaan itu benar-benar memenuhi pikiran Henny sebelum dia tertidur pulas.

Dan tak dia tahu pun dia sudah tertidur pulas sekali dan menjumpai kekasihnya itu di dunia mimpi mereka.